Share

Bab 89

“Ada apa? Kenapa wajahmu merah?” tanya Julian, benar-benar tak peka. Pria itu mendekat, bermaksud untuk mengusap pipi Jemima, namun Jemima segera mundur untuk menghindar.

“Dasar tak peka! Ayo pergi makan,” balasnya, sambil bersiap pergi. Namun Julian segera menarik tubuh Jemima dan mendorong tubuhnya sambil menutup pintu.

“Julian, apa yang kau lakukan?” tanya Jemima, kedua matanya menatap mata Julian yang biru.

Jantung Jemima berdegup kencang, dia tidak siap menghadapi intensitas seperti itu, meskipun seharusnya dia siap karena bagaimanapun juga Julian sudah resmi menjadi suaminya dan sebagai istri sudah menjadi kewajiban untuknya memberi keinginan Julian.

“Aku menginginkanmu, Jemima. Sekarang!”

Jemima terdiam saat mendengar kalimat itu diucapkan pria di depannya, sementara Julian menunggu jawaban dari wanita itu. Seharusnya dia tidak perlu minta ijin karena kalau saja dia berpikiran sempit, secara kasar wanita itu sudah Julian beli.

“Aku__”

"Bukanlah suatu kelemahan jika ingin melepa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status