Share

Memantau calon menantu

***

"Huh, astaghfirullah ...." Diandra mengurut dadanya perlahan. Kalimat istighfar berulang kali keluar dari bibirnya berharap semua rasa kesal di dalam dadanya berangsur terurai.

"Lun." Mbak Hani memanggil. "Aluna!" ulangnya. Diandra yang masih berdiri di balik pintu seketika menajamkan pendengaran.

"Apa, Mbak Hani?" jawab Aluna ketus.

"Kamu beneran hamil, Lun? Jadi benar yang orang-orang bilang kalau kamu sengaja merebut calon suami Diandra?" Diandra hampir tertawa mendengar pertanyaan Mbak Hani pada Aluna. Rasa kesal yang baru saja ia rasakan benar-benar lenyap, apalagi ketika membayangkan wajah Aluna yang dongkol dan marah, puas sekali senyum Diandra kali ini. "Ih, Lun ... makanya bilang sama Ibumu, jangan suka ngatain anak orang. Melani suka banget ngatain Zeya hamil tanpa suami, eh gak taunya anaknya sendiri ...."

"Eh, Mbak Hani," sela Aluna terdengar marah. "Aku sama Mas Bara minggu depan mau menikah, Mbak Hani lihat sendiri kan kami berdua bertunangan kemarin? Jadi, ya ...
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status