Share

Kemarahan Ayesha

***

"Masih waras kan, Di?"

Erika berdiri di samping Diandra dengan mata yang masih mengawasi punggung tegap di depan sana.

"Kalau aku yang ada di posisi kamu tadi, kupastikan sekarang aku mencak-mencak kegirangan," seloroh Erika. "Diusap kepala, dielus pipi, Ya Tuhan ...."

Tanpa sadar Diandra mengusap pipinya yang memerah. Bibirnya tersenyum tipis ketika mengingat betapa perlakuan Birru tadi terasa begitu tulus.

"Tuh kan senyum-senyum sendiri, pasti udah gak waras ini." Erika geleng-geleng sambil menyentuh dahi Diandra yang tidak demam.

"Apaan sih, Rik!" gerutu Diandra malu.

"Itu bunga mau diapain?" tanya Erika pada Diandra. Keduanya menatap buket bunga mawar yang tergeletak di depan toko. "Aturan kalau sakit hati, bunganya dibawa pulang. Nambah-nambahin kerjaan aja!" gerutu Erika kesal.

"Eh, Di ... yakin gak bakalan jatuh cinta sama Pak Duda?"

Pertanyaan Erika dibiarkan menggantung begitu saja oleh Diandra.

"Berani taruhan gak kalau cincin yang ada di jari manis kamu itu pilihan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
anggita laurent
seminggu sekali ini nunggu up nya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status