Share

BAB 5 PERTEMUAN PERTAMA

Author: sugi ria
last update Last Updated: 2025-02-03 19:53:31

Serena lekas mengangkat kepala begitu kata usir terucap dari lisan Al. Walau cuma sekilas, tapi Al bisa melihat netra biru Serena, sebelum gadis itu kembali menunduk. Serena terlalu takut berhadapan dengan Al yang auranya ingin makan orang.

Al? Diakah pria yang bernama Alterio Inzaghi? Serena membatin dalam hati.

"Siapa namamu? Kau bukan Thalia Hernandez." Al yang bertanya. Wajah pria itu masih tersembunyi di balik masker.

"Serena, namaku Serena. Aku ... aku adik Thalia Hernandez."

Al menoleh ke arah pria satunya lagi. Max, nama lelaki tadi. Dia mendekat ke arah Al. "Aku tidak tahu mereka punya anak gadis lain," bisik Max pada Al.

"Saya mohon, Tuan. Jangan usir saya. Saya bisa lakukan apa saja, tapi jangan suruh saya kembali ke rumah itu."

Tak ada pilihan, Serena harus bisa meyakinkan dua pria di depannya. Dia pikir Max dan Al akan bersimpati padanya. Namun Serena lupa, kalau yang dia hadapi mafia, bukan orang biasa.

"Kau pikir aku peduli! Usir dia!" Tegas Al dingin.

Sikap acuh Al membuat Serena kesal. Ingat, gadis itu pemberani jika tidak ada Nereida yang dijadikan sandera.

Detik setelahnya, Serena menerjang maju. Dia menyerang Al, mendorong Al hingga tubuh besar itu terbentur dinding. Tangan kurus Serena berakhir dengan menekan leher Al, hampir mencekiknya. Tatapan keduanya saling terkunci.

Max melongo dengan Al menyeringai tipis. Boleh juga. Ada yang berani bertingkah bar-bar di depan Al.

"Aku tidak minta kau nikahi, aku hanya minta tempat tinggal ...."

"Aku tidak mau dengar! Pergi sana!” Al kembali menunjukkan arogansinya.

Arrghhh!

Serena meringis ketika Al membalik keadaan. Pria itu dengan mudah mengubah posisi, hingga sekarang Serena yang terjepit keadaannya. Tangannya ditelikung di belakang punggung, sementara wajahnya menghadap dinding berlapis marmer.

"Lepas!" Desis Serena.

"Kau pikir, kau bisa mengalahkanku! Aku bukan orang yang mudah dikalahkan!” Al berucap dengan gigi bergeletuk menahan amarah.

Dia lelah, mengantuk, pulang ingin tidur. Bukannya tidur yang dia dapat, tapi malah biang kerok yang harus dia hadapi.

"Dan aku bukan orang yang mudah menyerah,” kata Serena setelahnya.

Tanpa Max dan Al duga. Serena mampu menumbangkan tubuh besar Al. Pria itu mengerang saat punggungnya beradu dengan lantai marmer yang keras.

"Sialan!" Emosi Al menggelegak sampai puncak.

Sedang Max hanya bisa menahan tawa di balik lima jari yang dia gunakan untuk membekap mulutnya. Al pagi-pagi sudah di-smack down oleh perempuan yang fisiknya boleh dibilang kurus kering.

"Memangnya siapa kau? Kenapa aku tidak boleh melawanmu. Asal lawannya bukan uang aku pasti menang."

Satu sudut bibir Al tertarik, seringai mengerikan kembali terlukis di paras tampan yang kali ini tidak tertutup masker.

"Sayangnya uang adalah ranjangku. Aku pastikan kau menyesal sudah berurusan denganku."

Bola mata Serena melebar, bersamaan dengan Al yang melingkarkan jemari panjangnya di leher Serena. Pria itu berniat mencekik Serena.

"Ja-jangan bunuh saya, Tuan." Serena kembali kalah telak. Jika pria di depannya punya ranjang uang, maka nasibnya tidak akan jauh beda dengan sebelumnya.

"Tapi aku ingin sekali melihatmu mati di tanganku!" Al berujar dingin, nyaris tanpa belas kasih terselip dalam ucapannya.

Al mulai mencengkeram leher kurus Serena, dia baru akan menguatkan cekikannya ketika tubuh Serena lebih dulu melemas.

Setelahnya tubuh Serena sudah tergeletak di lantai, tak sadarkan diri. Dan Al bukan pria yang mau susah payah menolong Serena. Dia biarkan saja tubuh Serena jatuh membentur lantai.

"Penipu!" Geram Al tanpa rasa kasihan.

"Kau membunuhnya Al," kata Max seraya mendekati Serena.

Al tak merespon, dia hanya menatap acuh pada tubuh Serena.

"Tunggu dulu!" Kata Max ketika dia memeriksa denyut nadi Serena.

"Dia hanya pura-pura!” Al yakin dengan dugaannya.

"Basicku dokter, jadi tugas utamaku memang menolong orang. Oh, ini gawat Al. Gadis ini butuh pertolongan segera. Darurat!"

Al hanya menggeleng pelan melihat Max menggendong Serena masuk ke lorong di sisi kiri. Jalan yang langsung menghubungkan tempat itu ke laboratorium pribadi milik Max.

Dorongan nafas kasar terdengar seiring langkah Al berjalan menuju lift, yang membawanya naik ke lantai empat. Di mana kamarnya berada.

Lift bahkan berada di dalam kamar yang berarti benda tadi dibuat khusus untuk Al. Pria itu langsung masuk ke kamar mandi, melucuti pakaiannya, lantas mengguyur tubuh atletis di bawah aliran shower.

Dalam diam, Al menyentuh lehernya, di mana sebuah kalung berada di sana. Sebuah kalung bermata kepala elang hitam.

"Harusnya kau yang berada di sini, bukan aku."

***

Hari beranjak siang ketika Al bangun setelah mendapat tidur selama dua jam. Lumayan, setidaknya dia merasa lebih segar.

Pria itu hanya mencuci muka untuk kemudian berganti pakaian, lalu turun menuju ruang makan.

"Jadi bagaimana? Mau ke kantor?"

Seorang perempuan berpakaian seksi menyambut Al yang baru duduk di meja makan. Dengan rambut dicat coklat terang, perempuan tersebut terlihat sangat cantik.

Wanita itu lantas menyiapkan kopi, juga makanan untuk Al. Sikapnya sudah seperti seorang istri melayani suaminya.

"Ke mana Paul?" Tanya Al tak melihat suami si perempuan.

"Dia masih tidur," balas sang wanita sambil menggigit bibir.

Al acuh pada sosok yang kini duduk di depannya. Pria itu makan dalam diam. Sampai dia selesai. "Ara, katakan pada Paul kalau dia yang akan ke kantor hari ini. Bersamamu."

Bahu Ara merosot, padahal tadi terlihat begitu antusias. "Al, tidak bisakah kita pergi bersama, kau tahu kan dia akan selalu begitu jika dekat denganku."

Al pilih diam, tak menjawab. Hingga perempuan di depannya jadi kesal. Dia selalu saja gagal saat ingin berduaan dengan pria dingin di depannya.

Suasana hening sesaat, sampai seorang pria muncul. Rambut pirangnya sungguh menarik perhatian.

"Aku dengar, pengantinmu sudah datang. Di mana dia?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 6 KAU SAMA SAJA DENGAN MEREKA!

    "Apa ini?" Al meraih berkas yang diserahkan Max. Netra sekelam malam itu bergerak cepat membaca helaian kertas di tangannya."Laporan kesehatan Serena Valencia," ucap Max memperjelas laporannya.Al diam saja. Sikap dinginnya memang berlaku pada siapa saja. Bahkan pada anak buahnya sendiri."Sebelum kau menikah dengannya, aku harus pastikan kalau dia memenuhi semua kriteria untuk bisa jadi pendampingmu. Termasuk soal keturunan.”“Kau tahu, benihmu tidak bisa sembarangan dilepaskan. Bukannya punya anak, yang ada mereka akan mengeringkan rahim lawanmu."Ehem! Al berdehem teringat bagian itu. “Aku belum memutuskan akan menikah dengannya!" Al buru-buru menegaskan jawabannya."Aku akui semua yang kita lakukan ada efeknya. Tapi aku mana tahu kalau efeknya bakal sampai ke sana. Lagi pula kau yang minta. Aku cuma menuruti permintaanmu," kilah Max. Pria itu abaikan ucapan Al."Jadi aku harus pastikan yang menjadi istrimu bisa menampung benihmu." Pria berbibir sensual itu menambahkan."Kau piki

    Last Updated : 2025-02-03
  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 7 PEREMPUAN MATRE

    Hari masih gelap ketika suara tembakan beradu dengan sunyinya malam. Beberapa sosok berlari mengejar sejumlah orang. "Sial! Kenapa mereka susah sekali dibekuk. Tuan muda harus segera pulang. Pengantinnya sudah datang," ucap seorang pria dengan pierching menghiasi telinga dan alisnya Suara decakan kesal terdengar dari sosok dengan tubuh tinggi besar, menjulang. Wajahnya tertutup oleh masker, walau begitu ketampanannya tak perlu diragukan lagi. "Bagaimana Al? Sudah siap melepas masa lajang?" Sindir yang lain, pria yang tubuhnya juga tinggi tapi tak sebesar figur yang dipanggil Al tadi. "Berisik! Selesaikan mereka dulu, baru bahas perempuan," si Al menyahut. Deep voice-nya begitu sopan masuk ke telinga. Gelak tawa terdengar. Bisa mereka bayangkan bagaimana jengkelnya tampang si Al ini. "Lagian Al, kau mau-mau saja waktu si Anthony nyodorin adiknya buat kau kawinin." "Heh! Kau tahu tidak tujuan Al ngelakuin itu?" Pria bertindik melempar wacana di tengah adu peluru. "Apalagi, dia m

    Last Updated : 2025-03-13
  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 8 SEORANG RAJA

    Max menghentikan tawa saat tatapan Al serasa mampu menghabisinya. "Kau lancang!" Maki Al tanpa mengalihkan pandangannya dari Max."Oh, ayolah Al. Aku hanya terdesak. Jadi ya aku asal berikan itu padanya. Buat ganti, lagi pula dia cuma berada di kamar. Kau saja yang lancang masuk ke kamarnya. Mau ngapain coba?" Max mengulum senyum, melihat wajah salah tingkah Al. Bagaimana Al tidak ingin menghajar Max. Dia masuk ke kamar Serena saat gadis itu hanya mengenakan lingerie tipis. Untung posisi Serena membelakangi pintu, hingga dia tak melihat Al masuk ke kamarnya.Al sendiri merasa heran, dia sudah terbiasa melihat banyak tubuh seksi disuguhkan padanya. Selama ini dia tidak pernah tergoda. Melihat mereka pun hanya sekilas.Namun semalam, semua terasa berbeda. Serena seperti punya magnet, membuat Al perlu lebih dari sepuluh menit sadar kalau dia berada di tempat yang salah.Apa karena Max menyatakan kalau Serena bisa dia tiduri, bisa mengandung anaknya. Haish! Al seketika mengumpat diriny

    Last Updated : 2025-03-13
  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 1 MENOLAK MENIKAH

    "Kenapa saya harus menggantikan kak Thalia untuk menikah dengan orang itu?"Pertanyaan itu mengalir lancar dari bibir seorang gadis berpakaian lusuh dengan wajah kusam dan rambut diikat asal.Serena Valencia namanya. Hari ini dia baru dipecat dari restoran tempat dia bekerja sebagai pelayan. Semua karena ulah kakaknya sendiri.Thalia, perempuan yang kini duduk manis di sofa sambil memainkan kukunya yang dicat merah menyala. Kakaknya berulah, sengaja membuat keributan di restoran, hingga Serena yang kena akibatnya.Serena dipecat dari pekerjaan, yang jadi satu-satunya sumber pendapatan guna membeli obat untuk sang ibu. Ada seulas benci bersemayam di hati Serena untuk Thalia."Masih tanya kenapa? Tentu saja untuk menunjukkan kalau kau ada gunanya. Lihat! Kau hanya anak haram yang kubesarkan di rumahku. Sudah waktunya kau membalas budi." Seorang pria menjawab penuh emosi."Tapi, A-Tuan. Bukankah ini kesalahan Kak Anthony. Kenapa saya yang harus menanggungnya?"Yang disebut namanya meloto

    Last Updated : 2025-02-03
  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 2 PERMINTAAN NEREIDA

    "Lepaskan aku! Ibu! Jangan sakiti ibuku!" "Rasakan ini! Rasakan!" Serena menggigil kedinginan ketika tubuhnya disiram air dingin bertubi-tubi. Siraman air berhenti, kini tubuhnya diseret paksa untuk kemudian dilempar ke dalam gudang. "Rasakan itu, berani kau menolak perintah Papa." Suara Thalia terdengar sangat puas, memandang tubuh Serena yang basah kuyup dengan bibir memucat, juga badan bergetar. "Ibu, Ibu! Ibu tidak apa-apa?" Serena merangkak ke arah sang ibu lalu membuka ikatan tangan dan kakinya. Juga lakban yang menutup mulut Nereida. "Rena, kamu kedinginan." Nereida berniat memeluk Serena. Tapi sang gadis menolak. "Nanti baju Ibu ikut basah. Rena tidak mau Ibu ikut sakit. Ini simpanlah." Serena mengulurkan sebotol obat yang ragu untuk Nereida terima. "Ini gaji terakhir Serena, Bu. Simpan, Serena tidak tahu lagi kapan akan mendapat uang untuk beli obat Ibu." Nereida segera memeluk Serena yang tampak pasrah, tak bisa menolak keinginan sang ibu. "Serena akan ba

    Last Updated : 2025-02-03
  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 3 PRIA BERMASKER

    Hembusan nafas terdengar dari bibir Serena. Gadis itu sedang duduk di taman kota. Setelah tubuhnya mampu bertahan dari guyuran air dingin. Serena berhasil menyelinap keluar rumah pagi tadi. Saat Frans, Thalia dan Anthony tidak ada di rumah. Serta semua staf sibuk dengan tugas masing-masing. "Halo, sudah lama menunggu?" Suara itu membuat Serena mengembangkan senyum dari balik masker. Pria di depannya memang selalu membawa kebahagiaan untuk Serena. Pantas saja jika putri Nereida menyukainya. Lelaki yang tak lain adalah Ravi Alexander. "Tidak juga," balas Serena. "Kamu pakai masker pasti dia habis memukulmu. Kenapa kalian tidak mau menerima bantuanku?" Ravi tampak prihatin dengan keadaan Serena. Dia tahu kalau Frans kerap melakukan kekerasan pada Serena. "Kata Ibu nanti akan jadi masalah buat Kakak. Jadi begini saja aku sudah senang." Netra Serena menyipit menandakan gadis itu sedang tersenyum lebar. Ravi mendengus sebelum mengusap puncak kepala Serena. "Yang sabar ya. Panggil ak

    Last Updated : 2025-02-03
  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 4 USIR DIA

    Serena hanya diam selama perjalanan. Sepuluh menit berlalu sejak dia diseret Anthony masuk ke mobil. “Kita mau ke mana?” Tanya Serena penuh kewaspadaan. Dia lumayan mengenal karakter Anthony. Pria brengsek yang beberapa kali coba menyentuhnya. “Ke tempat di mana kita bisa senang-senang. Jangan cemas, kita bisa melakukannya. Ingat, tidak ada hubungan darah di antara kita," balas Anthony sembari tersenyum mesum. Serena lumayan terkejut, nekat juga Anthony ini. Dia tahu maksud kakak Thalia. Tapi Serena tidak akan sudi disentuh oleh lelaki berambut ikal di sampingnya. Maka ketika jalanan terlihat sepi. Serena memulai aksinya. Dia ganggu Anthony saat mengemudi. “Apa yang kau lakukan, ha? Kau ingin kita mati?!” Bentak Anthony. “Kau yang mati, aku masih mau hidup!” Hardik Serena balik tanpa takut. Serena terus mengacau Anthony. Mobil mulai oleng, bergerak tidak tentu arah. Hingga Anthony terpaksa mengerem mobil secara tiba-tiba. Serena nyaris terbentur dashboard jika dia tak men

    Last Updated : 2025-02-03

Latest chapter

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 8 SEORANG RAJA

    Max menghentikan tawa saat tatapan Al serasa mampu menghabisinya. "Kau lancang!" Maki Al tanpa mengalihkan pandangannya dari Max."Oh, ayolah Al. Aku hanya terdesak. Jadi ya aku asal berikan itu padanya. Buat ganti, lagi pula dia cuma berada di kamar. Kau saja yang lancang masuk ke kamarnya. Mau ngapain coba?" Max mengulum senyum, melihat wajah salah tingkah Al. Bagaimana Al tidak ingin menghajar Max. Dia masuk ke kamar Serena saat gadis itu hanya mengenakan lingerie tipis. Untung posisi Serena membelakangi pintu, hingga dia tak melihat Al masuk ke kamarnya.Al sendiri merasa heran, dia sudah terbiasa melihat banyak tubuh seksi disuguhkan padanya. Selama ini dia tidak pernah tergoda. Melihat mereka pun hanya sekilas.Namun semalam, semua terasa berbeda. Serena seperti punya magnet, membuat Al perlu lebih dari sepuluh menit sadar kalau dia berada di tempat yang salah.Apa karena Max menyatakan kalau Serena bisa dia tiduri, bisa mengandung anaknya. Haish! Al seketika mengumpat diriny

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 7 PEREMPUAN MATRE

    Hari masih gelap ketika suara tembakan beradu dengan sunyinya malam. Beberapa sosok berlari mengejar sejumlah orang. "Sial! Kenapa mereka susah sekali dibekuk. Tuan muda harus segera pulang. Pengantinnya sudah datang," ucap seorang pria dengan pierching menghiasi telinga dan alisnya Suara decakan kesal terdengar dari sosok dengan tubuh tinggi besar, menjulang. Wajahnya tertutup oleh masker, walau begitu ketampanannya tak perlu diragukan lagi. "Bagaimana Al? Sudah siap melepas masa lajang?" Sindir yang lain, pria yang tubuhnya juga tinggi tapi tak sebesar figur yang dipanggil Al tadi. "Berisik! Selesaikan mereka dulu, baru bahas perempuan," si Al menyahut. Deep voice-nya begitu sopan masuk ke telinga. Gelak tawa terdengar. Bisa mereka bayangkan bagaimana jengkelnya tampang si Al ini. "Lagian Al, kau mau-mau saja waktu si Anthony nyodorin adiknya buat kau kawinin." "Heh! Kau tahu tidak tujuan Al ngelakuin itu?" Pria bertindik melempar wacana di tengah adu peluru. "Apalagi, dia m

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 6 KAU SAMA SAJA DENGAN MEREKA!

    "Apa ini?" Al meraih berkas yang diserahkan Max. Netra sekelam malam itu bergerak cepat membaca helaian kertas di tangannya."Laporan kesehatan Serena Valencia," ucap Max memperjelas laporannya.Al diam saja. Sikap dinginnya memang berlaku pada siapa saja. Bahkan pada anak buahnya sendiri."Sebelum kau menikah dengannya, aku harus pastikan kalau dia memenuhi semua kriteria untuk bisa jadi pendampingmu. Termasuk soal keturunan.”“Kau tahu, benihmu tidak bisa sembarangan dilepaskan. Bukannya punya anak, yang ada mereka akan mengeringkan rahim lawanmu."Ehem! Al berdehem teringat bagian itu. “Aku belum memutuskan akan menikah dengannya!" Al buru-buru menegaskan jawabannya."Aku akui semua yang kita lakukan ada efeknya. Tapi aku mana tahu kalau efeknya bakal sampai ke sana. Lagi pula kau yang minta. Aku cuma menuruti permintaanmu," kilah Max. Pria itu abaikan ucapan Al."Jadi aku harus pastikan yang menjadi istrimu bisa menampung benihmu." Pria berbibir sensual itu menambahkan."Kau piki

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 5 PERTEMUAN PERTAMA

    Serena lekas mengangkat kepala begitu kata usir terucap dari lisan Al. Walau cuma sekilas, tapi Al bisa melihat netra biru Serena, sebelum gadis itu kembali menunduk. Serena terlalu takut berhadapan dengan Al yang auranya ingin makan orang. Al? Diakah pria yang bernama Alterio Inzaghi? Serena membatin dalam hati. "Siapa namamu? Kau bukan Thalia Hernandez." Al yang bertanya. Wajah pria itu masih tersembunyi di balik masker. "Serena, namaku Serena. Aku ... aku adik Thalia Hernandez." Al menoleh ke arah pria satunya lagi. Max, nama lelaki tadi. Dia mendekat ke arah Al. "Aku tidak tahu mereka punya anak gadis lain," bisik Max pada Al. "Saya mohon, Tuan. Jangan usir saya. Saya bisa lakukan apa saja, tapi jangan suruh saya kembali ke rumah itu." Tak ada pilihan, Serena harus bisa meyakinkan dua pria di depannya. Dia pikir Max dan Al akan bersimpati padanya. Namun Serena lupa, kalau yang dia hadapi mafia, bukan orang biasa. "Kau pikir aku peduli! Usir dia!" Tegas Al dingin. Sikap ac

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 4 USIR DIA

    Serena hanya diam selama perjalanan. Sepuluh menit berlalu sejak dia diseret Anthony masuk ke mobil. “Kita mau ke mana?” Tanya Serena penuh kewaspadaan. Dia lumayan mengenal karakter Anthony. Pria brengsek yang beberapa kali coba menyentuhnya. “Ke tempat di mana kita bisa senang-senang. Jangan cemas, kita bisa melakukannya. Ingat, tidak ada hubungan darah di antara kita," balas Anthony sembari tersenyum mesum. Serena lumayan terkejut, nekat juga Anthony ini. Dia tahu maksud kakak Thalia. Tapi Serena tidak akan sudi disentuh oleh lelaki berambut ikal di sampingnya. Maka ketika jalanan terlihat sepi. Serena memulai aksinya. Dia ganggu Anthony saat mengemudi. “Apa yang kau lakukan, ha? Kau ingin kita mati?!” Bentak Anthony. “Kau yang mati, aku masih mau hidup!” Hardik Serena balik tanpa takut. Serena terus mengacau Anthony. Mobil mulai oleng, bergerak tidak tentu arah. Hingga Anthony terpaksa mengerem mobil secara tiba-tiba. Serena nyaris terbentur dashboard jika dia tak men

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 3 PRIA BERMASKER

    Hembusan nafas terdengar dari bibir Serena. Gadis itu sedang duduk di taman kota. Setelah tubuhnya mampu bertahan dari guyuran air dingin. Serena berhasil menyelinap keluar rumah pagi tadi. Saat Frans, Thalia dan Anthony tidak ada di rumah. Serta semua staf sibuk dengan tugas masing-masing. "Halo, sudah lama menunggu?" Suara itu membuat Serena mengembangkan senyum dari balik masker. Pria di depannya memang selalu membawa kebahagiaan untuk Serena. Pantas saja jika putri Nereida menyukainya. Lelaki yang tak lain adalah Ravi Alexander. "Tidak juga," balas Serena. "Kamu pakai masker pasti dia habis memukulmu. Kenapa kalian tidak mau menerima bantuanku?" Ravi tampak prihatin dengan keadaan Serena. Dia tahu kalau Frans kerap melakukan kekerasan pada Serena. "Kata Ibu nanti akan jadi masalah buat Kakak. Jadi begini saja aku sudah senang." Netra Serena menyipit menandakan gadis itu sedang tersenyum lebar. Ravi mendengus sebelum mengusap puncak kepala Serena. "Yang sabar ya. Panggil ak

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 2 PERMINTAAN NEREIDA

    "Lepaskan aku! Ibu! Jangan sakiti ibuku!" "Rasakan ini! Rasakan!" Serena menggigil kedinginan ketika tubuhnya disiram air dingin bertubi-tubi. Siraman air berhenti, kini tubuhnya diseret paksa untuk kemudian dilempar ke dalam gudang. "Rasakan itu, berani kau menolak perintah Papa." Suara Thalia terdengar sangat puas, memandang tubuh Serena yang basah kuyup dengan bibir memucat, juga badan bergetar. "Ibu, Ibu! Ibu tidak apa-apa?" Serena merangkak ke arah sang ibu lalu membuka ikatan tangan dan kakinya. Juga lakban yang menutup mulut Nereida. "Rena, kamu kedinginan." Nereida berniat memeluk Serena. Tapi sang gadis menolak. "Nanti baju Ibu ikut basah. Rena tidak mau Ibu ikut sakit. Ini simpanlah." Serena mengulurkan sebotol obat yang ragu untuk Nereida terima. "Ini gaji terakhir Serena, Bu. Simpan, Serena tidak tahu lagi kapan akan mendapat uang untuk beli obat Ibu." Nereida segera memeluk Serena yang tampak pasrah, tak bisa menolak keinginan sang ibu. "Serena akan ba

  • DIBENCI KELUARGA DICINTA RAJA MAFIA   BAB 1 MENOLAK MENIKAH

    "Kenapa saya harus menggantikan kak Thalia untuk menikah dengan orang itu?"Pertanyaan itu mengalir lancar dari bibir seorang gadis berpakaian lusuh dengan wajah kusam dan rambut diikat asal.Serena Valencia namanya. Hari ini dia baru dipecat dari restoran tempat dia bekerja sebagai pelayan. Semua karena ulah kakaknya sendiri.Thalia, perempuan yang kini duduk manis di sofa sambil memainkan kukunya yang dicat merah menyala. Kakaknya berulah, sengaja membuat keributan di restoran, hingga Serena yang kena akibatnya.Serena dipecat dari pekerjaan, yang jadi satu-satunya sumber pendapatan guna membeli obat untuk sang ibu. Ada seulas benci bersemayam di hati Serena untuk Thalia."Masih tanya kenapa? Tentu saja untuk menunjukkan kalau kau ada gunanya. Lihat! Kau hanya anak haram yang kubesarkan di rumahku. Sudah waktunya kau membalas budi." Seorang pria menjawab penuh emosi."Tapi, A-Tuan. Bukankah ini kesalahan Kak Anthony. Kenapa saya yang harus menanggungnya?"Yang disebut namanya meloto

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status