Home / Romansa / DI BALIK SENYUM SANG CEO / SUDAH TIDAK PERAWAN?

Share

SUDAH TIDAK PERAWAN?

last update Last Updated: 2024-05-01 12:25:36

"Jangan! Jangan, Tuan! Tolong jangan lakukan itu!" pinta Syena memelas.

"Kalau begitu, cepat jawab pertanyaan dariku, di mana perempuan yang aku maksud, sekarang!"

Syena kembali berpikir keras, sebenarnya siapa perempuan yang dimaksud oleh laki-laki berpakaian formal di hadapannya ini? Mengapa ia dianggap tahu segala?

Jika ia mengatakan tidak tahu, pria itu pasti akan marah seperti tadi, dan menganggapnya ia sedang berbohong, tapi jika ia mengatakan tahu tentang perempuan itu, ia sendiri bingung perempuan yang dimaksud itu siapa?

"Tuan, bisakah, Tuan menyebutkan ciri-cirinya?"

Akhirnya, Syena menemukan kalimat yang dinilainya tepat untuk menanggapi apa yang diucapkan laki-laki berpakaian formal tersebut.

Kazumi sebenarnya malas sekali banyak bicara dengan orang asing, tapi ketika melihat wajah perempuan di hadapannya terlihat sungguh-sungguh, akhirnya, ia menyebutkan ciri-ciri wanita yang dicarinya tersebut.

"Oh, saya memang sempat melihat wanita seperti yang Tuan sebutkan ciri-cirinya tadi."

"Di mana?" tanya Kazumi tidak sabar.

Syena menyebutkan bahwa ia memang sempat melihat perempuan dengan ciri-ciri yang disebutkan laki-laki bersama seorang pria yang juga terlihat sama saja karakternya dengan pria di hadapannya sekarang.

Kazumi mengepalkan telapak tangannya, dan mencari ponselnya dari balik saku jasnya.

Sebelum ia menghubungi seseorang di ponselnya, ia akhirnya meminta Syena untuk keluar dari kamar itu karena ia merasa interogasi sudah cukup.

Mendapatkan isyarat kebebasan yang diberikan oleh Kazumi, Syena sangat gembira. Perempuan itu tidak peduli tangannya yang masih terikat dasi, yang penting kakinya bisa melangkah.

Dengan keahliannya yang bisa melepaskan ikatan dari simpul apapun, Syena dengan mudah melepas ikatan dasi itu di tangannya, dan kini dengan mantap ia melangkahkan kakinya ke arah pintu.

Namun, baru saja ia ingin meraih handle pintu, tiba-tiba saja pintu dibuka dari luar, lalu muncul salah satu anak buah Kazumi yang langsung menyingkir saat melihat Syena.

Tidak mau pria berpakaian formal itu berubah pikiran, Syena langsung ingin keluar, namun gerakannya terhenti saat germo yang membelinya dari sang ayah tiri berdiri di ambang pintu kamar di mana Kazumi berada.

"Perempuan tidak tahu malu, sudah dibayar mahal, tapi tidak bisa bekerja dengan baik, cepat ke sini!"

Germo bertubuh gemuk itu memaki Syena, dan Syena mundur karena merasa keinginannya untuk pergi jadi terancam karena jika ia pergi sang germo akan menangkapnya kembali dan memaksanya melayani orang.

Mendengar ada suara yang asing di belakangnya, Kazumi yang usai menelpon seseorang berbalik.

Ia mengerutkan keningnya melihat perempuan gemuk dengan bibir yang dipoles lipstik merah menyala itu mendekati Syena seperti ingin menyeret perempuan yang tadi diintrogasi nya itu secara paksa.

Syena berlari ke belakang tubuh Kazumi dan dengan lancangnya berpegangan pada salah satu lengan Kazumi seolah meminta perlindungan.

Meskipun Syena tidak tahu, pria berpakaian formal itu baik atau tidak, setidaknya, saat ia dilepaskan setelah selesai di interogasi, Syena menilai, Kazumi adalah laki-laki yang baik.

"Tuan, tolong saya, katakan pada wanita itu bahwa Tuan sudah membeli saya dari pria yang membayar saya tadi, bisa?"

Syena berbisik di telinga Kazumi meskipun ia tidak sampai di posisi yang tepat karena tubuh Kazumi yang tinggi mengalahkan tinggi tubuhnya sendiri.

"Kamu berani minta tolong padaku? Aku sudah memberikan perintah padamu untuk pergi, jadi itu urusanmu!" sahut Kazumi sambil melepaskan cengkraman tangan Syena di lengannya.

Namun, Syena yang terlanjur ketakutan tidak mau dileraikan begitu saja oleh Kazumi. Perempuan itu semakin erat mencengkram lengan Kazumi sampai Kazumi mengernyit menahan sakit.

"Lepaskan cengkraman tanganmu itu! Kau ingin memutuskan tanganku, apa?" bentaknya pada Syena.

"Tuan, tolonglah sekali ini saja, saya berjanji akan melakukan apapun permintaan Tuan, tapi tolong katakan pada wanita itu bahwa saya ikut Tuan!"

Tersendat-sendat, Syena bicara seperti itu, karena sangat khawatir Kazumi tidak mau memberikan perlindungan pada dirinya.

"Kau tahu? Sekali masuk dalam jeratanku, kau akan sulit untuk keluar, sekarang kau boleh pergi tapi kau ingin aku tahan, apakah kau tidak menyesal sudah bersikap seperti ini padaku?"

"Saya tidak menyesal, Tuan. Asalkan bisa bebas dengan wanita itu, saya tidak akan pernah menyesal!"

"Baik, ini keputusanmu, aku harap kamu tidak melupakan itu!"

Setelah bicara demikian pada Syena, Kazumi segera mengarahkan pandangannya pada wanita gemuk di hadapannya.

Ia memberikan isyarat pada anak buahnya untuk membiarkan germo itu mendekati dirinya setelah tadi anak buahnya menahan pergerakan perempuan tersebut.

Setelah tidak lagi ditahan, germo yang membeli Syena langsung mendekati Kazumi sambil mengarahkan pandangannya pada Syena yang masih berlindung di belakang Kazumi.

"Serahkan perempuan itu padaku!" katanya dengan suara yang lantang terhadap Kazumi.

"Kenapa Anda begitu lancang masuk ke kamar ini padahal aku sedang melakukan pendekatan dengan gadis ini?"

"Apa?"

Sang germo terlihat terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Kazumi padanya.

"Gadis ini sudah aku beli dengan harga yang mahal dari seseorang, jadi jika kau ingin dia kembali padamu, bayar setara dengan harga yang aku keluarkan untuknya tadi."

"Itu tidak mungkin! Mana boleh membeli seorang gadis tidak lewat dariku! Anda membeli gadis ini pada Tuan Radit? Dia juga membayar mahal karena perempuan ini masih perawan!"

"Berapa dia membayarmu?"

"50 juta."

Kazumi mengeluarkan sebuah kartu dari dalam dompet bermerknya dan kartu itu diberikannya pada sang germo.

"Di sini ada yang 100 juta, apakah cukup untuk membuat Anda pergi dariku?"

Mata germo itu berbinar. Mendapatkan harga lebih tinggi dari harga yang diberikan oleh pria sebelumnya yang membeli Syena.

Dengan cepat, ia menyambar kartu itu dan mencium kartu itu dengan sangat nikmat.

"Tentu saja, Tuan. Silahkan bawa gadis itu, semoga dia bisa patuh pada Tuan, jika Tuan butuh gadis perawan lagi, aku akan mencarikannya dengan senang hati!"

Wanita berlipstik tebal itu segera membalikkan tubuhnya usai mengucapkan kata-kata itu pada Kazumi.

Setelah sang germo pergi, Kazumi memberikan isyarat pada anak buahnya untuk keluar dari ruangan tersebut. Sehingga sekarang tersisa ia dan Syena saja di kamar itu dan Syena mundur perlahan karena merasakan aura di kamar tersebut sudah tidak nyaman baginya.

Kazumi menatap Syena dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tanpa terkecuali celah pakaian perempuan itu yang belum terkancing dengan baik hingga bagian dadanya terlihat mata Kazumi.

"Apakah benar, kau ini masih Virgin?" tanyanya, dan pertanyaan itu membuat Syena merasa dirinya berada di dalam bahaya kembali.

Aku bohong aja kali, ya? Kalau aku bilang masih perawan, dia pasti sama saja seperti pria yang tadi membeliku, semoga dia akan jijik kalau aku bilang udah enggak perawan lagi....

Hati Syena bicara sambil mengumpulkan kekuatan untuk mengucapkan kebohongan di hadapan Kazumi.

"Saya, sudah tidak perawan, Tuan, jadi Tuan tidak usah tertipu dengan apa yang diucapkan oleh germo tadi pada Tuan...."

Related chapters

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   TIDAK MAU DISENTUH!

    "Sudah aku duga....""Apa?"Syena terkejut mendengar ucapan yang keluar dari mulut Kazumi."Sudah Tuan duga? Maksudnya, apa ya?" tanyanya meminta penjelasan."Ya, aku sudah menduganya kalau kamu memang tidak perawan lagi.""Bagaimana Tuan bisa menduga?""Gadis yang masih perawan tidak mungkin santai membiarkan pakaiannya terbuka seperti itu di depan pria, dan kau terlihat santai sekali, jadi memang benar, kau sudah tidak perawan lagi!"Syena langsung meneliti pakaiannya sendiri setelah mendengar apa yang diucapkan oleh Kazumi.Gadis itu baru sadar dengan kondisi pakaiannya yang terbuka karena ulah pria yang membelinya dari sang germo. Membuat perasaan Syena jadi sesak dan ia tidak bisa membantah untuk apa yang diucapkan oleh Kazumi padanya.Jika Syena membantah bahwa apa yang disimpulkan oleh pria berpakaian formal itu salah, tentu saja kebohongannya tadi terbongkar dan Syena tidak mau itu terjadi.Akhirnya, perempuan itu tidak melakukan bantahan, selain membenarkan pakaiannya kembal

    Last Updated : 2024-05-04
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   PERMINTAAN SANG ISTRI

    Kazumi mengarahkan pandangannya pada Syena ketika mendengar apa yang diucapkan oleh perempuan tersebut.Wajahnya terlihat tidak enak dipandang, pertanda pertanyaan Syena tidak disukainya."Kenapa kamu bertanya hal-hal yang seharusnya tidak perlu kau tanyakan? Masalahmu sudah aku selesaikan sekarang tutup saja mulutmu."Tidak hanya wajahnya, ucapan Kazumi juga tidak nyaman untuk didengar."Maaf, Tuan. Saya bertanya agar saya bisa membantu untuk mengingat, jika itu istri Tuan, saya-""Sudahlah! Kau cukup diam saja. Kau boleh bicara jika diperlukan, jika tidak diperlukan kau wajib diam, kalau kau tidak patuh, maka aku juga tidak akan menampungmu!""Baik, Tuan!"Kazumi berbalik, lalu ia memberikan perintah pada Syena untuk mengikutinya. Karena sekarang, Syena adalah orang yang akan bekerja dengan Kazumi, perempuan itu patuh saja diberi perintah mengikuti.Saat mereka di luar kamar, sang germo terlihat tersenyum pada Kazumi seolah ingin Kazumi berlangganan dengannya. Tetapi, Kazumi mengab

    Last Updated : 2024-05-09
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DIPAKSA JADI ISTRI KEDUA!

    Alex, asisten pribadi Kazumi segera berbalik dan menuruni anak tangga diikuti oleh Kazumi. Mereka harus ke bangunan belakang di mana Kazumi meminta Syena tinggal di sana bersama para asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Kazumi.Rumah besar itu terpisah meskipun masih berada di wilayah yang sama dengan gerbang tinggi di sekitar wilayah tersebut.Orang tua Kazumi memang memisahkan tempat tinggal orang yang bekerja dengan mereka, dengan mereka. Tetapi, bukan berarti mereka ditelantarkan. Sebab, bangunan di belakang juga tidak kalah mewahnya.Kazumi terpaksa harus ke belakang karena tidak mungkin meminta Syena yang ke rumah utama. Para wartawan itu bisa melihat dan ia tidak mau itu terjadi sebelum ia bicara dengan perempuan tersebut.Syena membuka pintu ruang yang dikatakan oleh Alex adalah ruang di mana Kazumi menunggu ketika ia dijemput di kamarnya. Perempuan itu baru saja tertidur, tapi terbangun lagi sampai tidak sempat merapikan rambut panjangnya ketika diminta ikut oleh Ale

    Last Updated : 2024-05-09
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   TERPAKSA HARUS MENIKAH!

    "Masuk penjara?" ulang Syena dengan gugup. "Ya!""Tapi, Tuan-""Tanda tangan!!!"Syena terhenyak. Bentakan yang diucapkan oleh Kazumi benar-benar membuat ia ketakutan. Hingga pada akhirnya, mau tidak mau ia membubuhkan tanda tangan di atas kertas yang diberikan Kazumi. Dan setelah itu dilakukannya, Syena merasa sekujur tubuhnya sudah tidak bertulang. Lemas. Menikah kontrak dengan pria yang sudah beristri?Mimpi apa dia semalam? Mengapa ia merasa tidak pernah merasa keberuntungan dalam hidupnya?Kazumi menyambar surat kontrak yang sudah ditandatangani oleh Syena dengan kasar. Dipandangnya Syena yang seperti patung di tempat duduknya. Entahlah, Syena tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Benar-benar seperti wanita bodoh yang bicara saja ia tidak tahu apa yang harus ia katakan. "Berdiri!" perintah Kazumi dengan suara yang dingin. Perlahan, Syena melakukan apa yang diperintahkan oleh Kazumi, dan kini ia sudah berdiri sambil menundukkan kepalanya."Angkat wajahmu! Kau ini sedang bera

    Last Updated : 2024-05-17
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DIANGGAP PELAKOR!

    Kemarahan Kazumi masih berkobar. Situasi di ruang tamu mewah itu semakin panas dirasakan oleh Syena meskipun ruangan itu full AC.Syena perlahan mendekati pintu, ingin kembali ke bangunan belakang saja, daripada harus menyaksikan pertengkaran pasangan suami istri itu di depan matanya, rasanya ia jadi serba salah. Tetapi, gerakannya tertangkap mata Kazumi. Ia mengarahkan tangannya pada Syena, memberikan isyarat pada wanita itu untuk tidak pergi ke manapun.Rachel mengabaikan apa yang dilakukan Kazumi pada perempuan yang dikatakan suaminya adalah calon madunya tersebut.Yang ada dalam pikirannya cuma satu, ia ingin membujuk suaminya agar sang suami tidak menikah lagi apapun alasannya."Sayang, ayolah, kita baru setahun menikah, apa kata orang kalau kamu menikah lagi? Untuk persoalan di tempat hiburan itu, aku akan bertanggung jawab, aku akan-""Diam! Kau hanya perlu diam, Rachel. Jangan banyak bicara dan membantah, kalau kau membuat ulah lagi, aku benar-benar akan menuntutmu dan ayahmu

    Last Updated : 2024-05-17
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KRITIKAN KAZAYA

    Syena benar-benar sulit untuk bicara untuk merespon perkataan pedas yang diucapkan oleh Rachel padanya. Meskipun ia merasa sesak mendapatkan perlakuan Rachel yang sepertinya tidak mau bersikap baik padanya, tapi Syena maklum karena siapa yang ingin ada wanita lain dalam pernikahannya? Ia pun tidak mau dan ia merasa sesak saja karena ternyata dirinya adalah wanita yang seperti itu pula pada akhirnya, namun apa yang bisa dilakukannya untuk merubah segalanya? "Nona, saya minta maaf, saya benar-benar tidak berniat untuk merusak pernikahan Nona dengan Tuan Kazumi, saya terpaksa, Nona." "Baik. Terpaksa, kan? Katakan, berapa uang yang kamu butuhkan? Aku akan memberikan, asal kamu bisa secepatnya pergi dari sini!" "Saya tidak berani, Nona." "Kenapa? Tidak berani atau tidak mau karena kamu suka dengan suamiku?" "Bukan seperti itu, saya sudah tanda tangan kontrak, saya tidak berani jika saya tidak ikut aturan dalam kontrak." "Omong kosong! Bilang saja kamu memang suka dengan Kazumi

    Last Updated : 2024-05-18
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   AKU BUKAN PELAKOR!

    "Apa?"Syena terkejut mendengar cara pria di hadapannya bicara. Kenapa cara bicaranya jadi slengean kayak gitu, sih? Dia salah makan obat apa? Padahal biasanya dia itu cool, cool tapi menyeramkan....Hati Syena bicara sambil mundur karena aura yang keluar dari tubuh pria yang disangkanya adalah Kazumi itu seperti ingin menghancurkannya."Ya! Mana ada perempuan baik-baik jadi pelakor!""Aku bukan pelakor!!" bantah Syena, benar-benar tidak suka dengan kesimpulan yang mengatakan bahwa dirinya adalah pelakor."Bukan pelakor? Berarti wanita penggoda.""Cukup! Kenapa Tuan bicara seolah-olah tidak tahu masalah yang sebenarnya? Tuan sendiri yang minta agar aku menikah sama Tuan padahal awalnya aku hanya ingin jadi pelayan di sini, kenapa Tuan mengatakan seolah-olah aku yang merengek minta untuk dinikahi?""Pinter akting! Terserah, lah! Lu bukan urusan gue, gue juga kagak peduli dengan apapun yang terjadi di rumah ini, tapi selagi gue di sini, jangan coba-coba untuk ngajak gue ngomong!"Setel

    Last Updated : 2024-05-19
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   AKU BUKAN PENCURI!

    Tangan Kazaya yang sedang bergerak di atas kanvas terhenti saat mendengar apa yang diucapkan oleh Rachel. Ia berbalik.Ditatapnya kakak iparnya itu dengan tatapan mata sulit untuk diartikan Rachel."Apa yang bisa lu berikan ke gue? Status lu aja kagak bisa lu perjuangkan, lu punya suami tapi suami lu bebas kawin lagi, urus diri lu sendiri aja, Rachel, kagak usah urus gue."Seperti biasa, sikap Kazaya memang selalu sinis, dan Rachel sudah terbiasa dengan sikap Kazaya yang seperti itu lantaran sejak awal ia menikah dengan Kazumi juga, adik iparnya itu tidak pernah bersikap peduli padanya."Ya. Aku memang payah, aku enggak bisa melakukan apapun untuk mencegah Kazumi menikah lagi, tapi, aku juga enggak mau diam aja melihat situasi yang sekarang terjadi, jadi, aku merendahkan harga diriku untuk meminta bantuan padamu.""Bantuan? Emang lu pengen gue melakukan apa? Menasihati Zumi? Ogah, kepala batu macam dia kagak bisa dinasihati!""Bukan, aku tahu kalau menyangkut bicara dengan Kazumi, kam

    Last Updated : 2024-05-20

Latest chapter

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZUMI SADAR

    Karena itulah, ketika Alex tiba di hadapannya, Kazaya langsung memeriksa Kazumi yang terkulai tidak sadarkan diri dengan noda darah di pakaiannya yang robek karena terluka. "Dia ini emang ceroboh! Bisa-bisanya menerjunkan diri kagak melihat situasi gimana, cari mati emang dia!" maki Kazaya sambil terus memeriksa keadaan sang kakak kembar yang benar-benar terlihat tidak sadarkan diri. "Tuan Kazumi pingsan, Tuan. Denyut nadinya sedikit lemah, aku masih berusaha untuk menghubungi rekanku di rumah Tuan, agar kita bisa mendapatkan bantuan, semoga secepatnya bantuan itu datang."Alex mengucapkan kalimat tersebut pada Kazaya yang sibuk memeriksa kondisi sang kakak kembar sambil mengomel tiada henti."Bagaimana bisa lu menghubungi mereka? Komunikasi kita disadap sama orang-orang Yurata itu, lu bakal ketahuan!""Tenang. Aku menggunakan alat khusus yang tidak akan dideteksi oleh mereka, Tuan. Jadi tenang saja, tidak akan ketahuan.""Oh, gue lupa, lu punya bakat merakit alat canggih sampe untu

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KETAKUTAN KAZAYA

    Sementara itu, karena marah dengan apa yang dilakukan oleh Shane pada dua majikannya, Alex benar-benar ingin segera membunuh Shane dengan tangannya. Ia meningkatkan serangannya hingga Shane mau tidak mau kewalahan. DORR!!Terdengar suara tembakan yang dilepaskan entah dari siapa. Dan tembakan itu mau tidak mau membuat pertarungan antara Shane dan Alex terhenti seketika. Namun, Shane hanya sebentar merasa terkejut dengan suara tembakan tersebut. Selanjutnya, pemuda itu menendang Alex yang masih mencari tahu siapa yang sebenarnya sudah melepaskan tembakan itu dan hampir mengenai mereka.Karena tidak siap dengan serangan, Alex terjungkal ke belakang, dan kesempatan itu digunakan oleh Shane untuk melarikan diri.Shane tidak tahu siapa yang ikut campur dalam pertarungannya dengan Alex tapi yang pasti ia bisa mendapatkan kesempatan untuk pergi karena bukan Alex yang harus ia hadapi sekarang, tapi mencari tahu Kazumi dan Kazaya sudah tewas atau belum.Sementara itu, Alex yang dihajar habi

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZUMI DAN KAZAYA JATUH KE JURANG!

    Mendengar suara yang memberikan perintah itu memang adalah Shane padahal Kazumi berharap ia hanya salah lihat dan yang menarik kakinya sekarang adalah Kazaya, perasaan Kazumi jadi tidak nyaman.Shane pasti diminta Yurata untuk memeriksa apa yang dilakukannya pada Kazaya lantaran ia dan Kazaya tadi berdebat, waktu yang ada jadi terbuang percuma.Sementara itu, Shane yang membantu Kazumi berdiri segera mendekati Kazaya yang saat itu masih terikat tangannya. Meskipun tangannya masih terikat, Kazaya mampu menghajar Kazumi seperti yang diinginkan oleh Kazumi meskipun sebenarnya ia melakukan hal itu pada sang kakak kembar, karena kesal dengan ucapan yang dikatakan oleh Kazumi.Dengan satu kali sentakan, Shane sudah mampu membuat Kazaya terbentur pohon besar yang ada di belakangnya, dan Pemuda berambut biru tersebut memberikan perintah pada Kazumi untuk segera membunuh Kazaya."Lakukan, Kazumi! Jangan membuang waktu. Gue kagak akan menoleransi lu kalo lu berani buang waktu!" perintah Shane

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DIMINTA MEMBUNUH KAZAYA!

    "Jadi sekarang, kamu mau apa?" Kazaya terdiam seketika mendengar apa yang diucapkan oleh Kazumi yang berbentuk pertanyaan.Padahal, ia setengah mati memaparkan isi hatinya hingga ia jadi emosi sendiri, tapi ternyata tanggapan Kazumi hanya demikian, masih tenang pula sikapnya.Membuat Kazaya jadi semakin sebal dengan sikap Kazumi tersebut. "Lu ke sini diminta buat bedil gue, kan?" Kazaya tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Kazumi, tapi justru balik bertanya. "Aku tidak akan melakukan hal itu, asalkan kau berjanji satu hal padaku.""Janji apaan?""Kembali ke rumah, urus kantor dan kamu tidak perlu mengatakan apapun pada ayah kita tentang apa yang sudah aku putuskan sekarang.""Emangnya, lu mutusin apaan?""Yang mereka targetkan itu aku, jadi kamu harus pulang, dan lakukan tugasmu sebagai anak dengan baik!""Heh! Lu mau jadi pahlawan?"Kazaya mulai paham dengan apa yang diucapkan oleh Kazumi, dan ia tidak suka hingga ia ingin melakukan aksi protes pada kakaknya tersebut.

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZAYA DIBUANG KE HUTAN!

    Sementara itu, setelah menyingkirkan Alex, Kazumi pergi meninggalkan Alex tanpa bisa dicegah oleh Alex. Namun, Alex tidak patah semangat untuk memantau sang majikan, di jam tangan yang dikenakan oleh Kazumi, ia sudah memasang alat pendeteksi hingga di manapun Kazumi berada, Alex bisa mengikuti Kazumi dengan mudah.Beberapa saat kemudian, Kazumi sudah berada di dalam mobil miliknya dulu yang dipakai Kazaya karena ia pergi dari rumah tanpa membawa apapun. Otak Kazumi dipenuhi berbagai macam pertanyaan, apakah ia bisa membuat Kazaya kembali tanpa membawa masalah baru?Di waktu yang sama, Kazaya sedang ditemui oleh Yurata. Laki-laki itu duduk di hadapan Kazaya yang saat itu masih menyelesaikan lukisan terakhir yang diminta olehnya untuk dibuat oleh Kazaya."Sudah memutuskan sebuah keputusan?" tanya pria berdarah Jepang itu pada Kazaya. "Keputusan gue kagak berubah, semua tetap sama."Kazaya menyahut sambil terus menggoreskan kuas di atas kanvas."Apakah kau tidak sayang dengan nyawamu?

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KETERKEJUTAN ALEX

    Wajah Kazumi terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Radit tentang apa yang dilakukan oleh Kazaya di masalalu dan ia benar-benar tidak menyangka itu dilakukan oleh Kazaya. Telapak tangan Kazumi mengepal dan Radit tersenyum melihat reaksi Kazumi yang dinilainya merasa terkejut karena ia bisa mengetahui segala yang disembunyikan oleh Kazaya selama ini dari Kazumi, tanpa menyadari, yang di hadapannya adalah Kazumi, bukan Kazaya."Lalu, lu juga mencuri lukisan Kazumi dan menjualnya ke salah satu anggota mafia, karena lu kagak dikasih duit yang banyak dari bokap lu, terus karena itulah lu jadi merasa asyik dan minta Kazumi untuk terus melukis biar lu bisa dapat duit dari lukisan yang dibuat Kazumi," lanjut Radit dan itu semakin membuat rasa terkejut Kazumi semakin nyata. Aku pikir, Kazaya dulu hanya ingin belajar melukis karena itulah dia memaksaku untuk melukis, tapi ternyata aku salah, aku bahkan sudah mengajarinya cara melukis dengan baik, sampai ia bisa melukis meskipun tidak terl

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MASIH HARUS MENYAMAR

    Setelah bicara demikian pada Kazaya, Shane keluar dari dalam ruangan di mana ia menempatkan Kazaya, dan Kazaya yang mendengar perkataannya itu hanya bisa menggenggam erat kuas di tangannya seolah ia tidak bisa lagi menahan amarah, tapi ia tetap harus menahannya karena sekarang ia sedang di bawah pengawasan.Sementara itu, rapat yang dihadiri Kazumi yang menyamar menjadi Kazaya sudah selesai dengan baik dan sempurna. Kazumi mampu memerankan Kazaya dengan baik atas arahan Alex yang selama ini terus mendampingi Kazaya saat di kantor. Tanpa sepengetahuan Kazumi dan juga Alex, salah satu rekan bisnis Kazumi yang tadi ikut rapat adalah orang yang berada di pihak Radit. Ketika rapat sudah usai, ia buru-buru melakukan pertemuan dengan Radit di sebuah tempat."Aku sudah melakukan apa yang kau katakan Tuan Radit, tapi reaksinya biasa saja, sepertinya kita tidak bisa membedakan lagi yang mana Kazumi dan yang mana Kazaya, karena mereka sekarang benar-benar sulit untuk dibedakan."Orang yang b

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MENYAMAR MENJADI KAZAYA

    "Aku tidak yakin....""Tidak yakin tentang Tuan Kazaya yang kemungkinan bergabung, atau tidak yakin jika Tuan Kazaya dieksekusi?""Semuanya....""Dengan kata lain, Tuan juga merasa sedikit khawatir jika ada kemungkinan Tuan Kazaya dieksekusi?""Ya.""Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang, Tuan?""Kau lakukan saja apa yang aku katakan tadi, lakukan dengan cara perlahan, jangan sampai mengundang perhatian orang banyak terutama para rekan bisnis, untuk yang lainnya masih aku pikirkan, nanti aku akan konfirmasi padamu." Alex membungkukkan tubuhnya mendengar apa yang diucapkan oleh Kazumi. Setelah paham dengan isi perintah sang majikan pertama, Alex segera pamit untuk memulai penyelidikan.***Karena Kazaya tidak kembali juga ke perusahaan semenjak ke markas sementara anak buah Yurata, Alex terpaksa meminta Kazumi untuk kembali ke perusahaan ketika rapat penting di kantor diadakan. Beruntung, karena Alex terus memberikan informasi tentang perusahaan pada Kazumi, meskipun Kazumi tida

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZAYA DIEKSEKUSI?

    Kazaya ingin menanggapi apa yang diucapkan oleh Syena, tapi tiba-tiba saja, pintu ruangan terbuka dan muncul Shane yang langsung masuk dan mendekati Kazaya."Udah berantemnya? Gimana? Mau gambar atau kabur?"Shane melontarkan pertanyaan itu pada Kazaya, dan Syena melirik ke arah Kazaya berharap pemuda itu menolak permintaan Shane dan menyerahkan tugas itu padanya."Balikin Syena ke rumahnya, abis itu gue lakukan apa yang lu mau.""Enggak!!" seru Syena hingga membuat Kazaya mengarahkan pandangannya pada perempuan itu. Kazaya hanya memandang Syena saja, selanjutnya, ia beralih kembali ke arah Shane untuk menanti tanggapan yang akan diberikan oleh Shane atas apa yang dikatakannya tadi.Shane yang mendengar apa yang diucapkan oleh Kazaya segera bertepuk tangan dan beberapa saat kemudian dari pintu yang masih terbuka muncul beberapa anak buah Yurata yang lain dan mereka segera diperintahkan oleh Shane untuk membawa Syena keluar. Syena yang tidak terima dipaksa keluar oleh rekan Shane yan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status