Beranda / CEO / DI BALIK SENYUM SANG CEO / TIDAK MAU DISENTUH!

Share

TIDAK MAU DISENTUH!

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-04 03:58:31

"Sudah aku duga...."

"Apa?"

Syena terkejut mendengar ucapan yang keluar dari mulut Kazumi.

"Sudah Tuan duga? Maksudnya, apa ya?" tanyanya meminta penjelasan.

"Ya, aku sudah menduganya kalau kamu memang tidak perawan lagi."

"Bagaimana Tuan bisa menduga?"

"Gadis yang masih perawan tidak mungkin santai membiarkan pakaiannya terbuka seperti itu di depan pria, dan kau terlihat santai sekali, jadi memang benar, kau sudah tidak perawan lagi!"

Syena langsung meneliti pakaiannya sendiri setelah mendengar apa yang diucapkan oleh Kazumi.

Gadis itu baru sadar dengan kondisi pakaiannya yang terbuka karena ulah pria yang membelinya dari sang germo.

Membuat perasaan Syena jadi sesak dan ia tidak bisa membantah untuk apa yang diucapkan oleh Kazumi padanya.

Jika Syena membantah bahwa apa yang disimpulkan oleh pria berpakaian formal itu salah, tentu saja kebohongannya tadi terbongkar dan Syena tidak mau itu terjadi.

Akhirnya, perempuan itu tidak melakukan bantahan, selain membenarkan pakaiannya kembali dengan terburu-buru.

"Sudah tidak perawan, apa yang bisa aku dapatkan dari perempuan yang sudah menjadi sampah?"

Suara Kazumi terdengar membuat lamunan Syena buyar seketika.

Telapak tangannya mencengkram kuat kedua pahanya karena entah kenapa ia tidak suka dengan kata tidak perawan lagi itu didengarnya.

Setengah mati aku menjaga diri agar tetap perawan, seenaknya orang asing ini mengatakan hal itu berulang kali, andai saja aku enggak berhutang budi padanya, aku benar-benar ingin pergi saja darinya!

Hati Syena bicara, dan ia berpikir keras untuk mencari kalimat yang tepat agar bisa menanggapi perkataan Kazumi tadi.

"Saya bisa membersihkan apa saja, Tuan?"

"Membersihkan cairan cinta dari milik pria dengan mulutmu?"

Ucapan kotor pria berpakaian formal itu membuat Syena semakin kuat mencengkram kedua pahanya sendiri. Berusaha untuk tidak terpancing karena ia merasa, itu adalah resikonya karena sudah berbohong.

Ketika orang yang menerima kebohongan itu yakin dengan kebohongan yang ia buat, kenapa ia merasa kesal?

Pria ini berbeda dengan pria pertama yang membeliku, yang tadi begitu mendengar aku enggak perawan lagi, tetap aja nafsu mau garap, kalau pria ini enggak, dia kayaknya menjunjung tinggi perempuan yang masih perawan, baguslah, kebohongan yang aku buat kayaknya tepat, dia enggak mungkin macam-macam sama aku meskipun dia udah beli aku dari germo sialan itu!

Syena berkata seperti itu di dalam hati, sambil terus berusaha untuk mengatasi perasaan kesalnya karena ucapan kotor yang keluar dari mulut Kazumi tadi.

"Bukan seperti itu, Tuan. Begini, Tuan, kan sudah beli saya dari germo tadi, nah, jadi sudah kewajiban saya untuk melayani Tuan-"

"Aku tidak suka disentuh perempuan murahan seperti kamu!"

Kazumi memotong penjelasan Syena dan dari ucapannya Syena jadi sadar, Kazumi semakin salah paham.

Salah paham dengan kata-kata Syena yang mengira kata melayani tadi itu adalah melayani nafsu Kazumi dan menyadari hal itu, Syena mengutuk dirinya sendiri berulang kali karena tidak hati-hati memilih kalimat.

"Bukan, bukan seperti itu, Tuan! Saya tidak berpikir sejauh itu, saya juga tahu, Tuan pria terhormat tidak mungkin suka dengan wanita yang dibeli dengan uang, maksud saya adalah, saya bisa menjadi pelayan di rumah Tuan!"

Syena mencoba untuk meluruskan kesalahpahaman di benak Kazumi. Dan upaya Syena berhasil.

Karena, Kazumi langsung menatapnya dengan sorot mata tidak sejijik tadi ke arahnya.

"Pelayan yang bekerja di rumah ku sudah cukup banyak, jika menambah satu lagi, akan menjadi sebuah tindakan pemborosan SDM, begini saja, kembalikan uang yang aku keluarkan tadi untukmu, lalu pergilah!"

"Eh!"

Syena sangat terkejut dengan apa yang diucapkan oleh Kazumi.

"Ya, sekarang kau sudah terbebas dari germo itu, kan? Aku sudah membelimu darinya, kau tinggal ganti uangnya saja, aku tidak mau berurusan lagi denganmu!"

"Maaf, Tuan. Bagaimana kalau ternyata saya masih perawan?"

"Apa?"

Telapak tangan Syena mencengkram kedua pahanya kembali ketika lagi-lagi sebuah kalimat harus ia ucapkan padahal itu sangat memuakkan dilontarkannya.

"Ya, bagaimana kalau ternyata saya masih perawan, apakah Tuan tetap akan membuang saya?"

Syena memberanikan diri untuk mendongakkan kepalanya dan menentang tatapan mata tajam Kazumi.

Kazumi tersenyum sinis mendengar apa yang diucapkan oleh Syena.

"Kau sangat ingin menyentuhku, ya? Meskipun kau masih virgin sekalipun, aku tidak berminat padamu, paham?"

"Oh, tapi Tuan, saya, saya sangat butuh tempat di sisi Tuan, karena saya punya ayah tiri yang jahat, saya tidak punya tempat kembali, jika saya kembali maka ayah tiri saya pasti akan menjual saya lagi pada germo seperti tadi, saya tidak mau!"

"Aku sudah bilang, aku tidak mau terlibat urusan dengan kamu!"

"Tapi, saya tidak punya uang sebanyak itu untuk mengganti uang yang Tuan berikan pada germo tadi untuk saya!"

"CK! Kau ini! Aku sekarang sedang pusing kau lagi menambah pusing kepalaku!"

"Saya bisa membuat kepala Tuan tidak pusing dengan pijitan saya!"

Sambil bicara seperti itu, Syena menggunakan kedua telapak tangannya untuk memperagakan cara memijit di hadapan Kazumi.

"Aku pusing itu karena kamu, jadi solusinya adalah kau yang pergi, paham tidak?"

BRUKK!!

Kazumi terkejut karena tiba-tiba saja, Syena langsung menjatuhkan diri di hadapannya membuat posisi bersimpuh.

"Tolonglah, Tuan. Saya benar-benar hanya butuh tempat sedikit yang aman, saya tidak punya tempat kembali, tolong izinkan saya menggunakan tenaga saya untuk membayar hutang saya pada Tuan karena sudah membeli saya tadi dari germo itu, saya akan bekerja dengan baik untuk Tuan!"

Dengan suara yang terdengar memelas, Syena bicara demikian pada Kazumi dan itu membuat Kazumi menghela napas berat.

Ditatapnya lagi Syena yang masih bersimpuh di hadapannya.

"Tentang perempuan yang aku sebutkan tadi ciri-cirinya, bisakah kau memberi kesaksian padaku jika aku sudah mendapatkan hasil dari penyelidikan?"

"Apakah Tuan akan menampung saya jika saya bersedia melakukan?"

"Tentu saja!"

"Saya bisa, Tuan!"

"Baiklah. Ingat kata-katamu ini, aku tidak mau kau ingkar janji!"

Syena yang gembira karena akhirnya Kazumi mau menampungnya segera memeluk salah satu kaki Kazumi sambil mengucapkan banyak terima kasih pada pria tersebut.

Namun, dengan jijik, Kazumi mengibaskan kakinya, seolah-olah, Syena adalah kuman yang sangat harus dihindari olehnya!

"Aku peringatkan sekali lagi, kalau kau memang ingin ikut denganku agar bisa membayar hutang, kau tidak boleh sembarangan menyentuh aku, jika kau menyentuh tanpa izin dariku, aku akan memberlakukan denda padamu!"

Suara Kazumi terdengar meninggi saat mengucapkan kata-kata itu pada Syena.

"Baik, Tuan. Saya paham, maaf saya tadi hanya terlalu gembira."

Sambil bicara demikian, Syena mundur perlahan.

Saat itulah, Syena melihat ada cincin di jari manis pria tersebut dan pikiran Syena langsung terbentur pada ciri-ciri perempuan yang dicari Kazumi tadi.

"Maaf, Tuan, boleh saya bertanya, apakah perempuan yang Tuan cari itu adalah istri, Tuan?"

Bab terkait

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   PERMINTAAN SANG ISTRI

    Kazumi mengarahkan pandangannya pada Syena ketika mendengar apa yang diucapkan oleh perempuan tersebut.Wajahnya terlihat tidak enak dipandang, pertanda pertanyaan Syena tidak disukainya."Kenapa kamu bertanya hal-hal yang seharusnya tidak perlu kau tanyakan? Masalahmu sudah aku selesaikan sekarang tutup saja mulutmu."Tidak hanya wajahnya, ucapan Kazumi juga tidak nyaman untuk didengar."Maaf, Tuan. Saya bertanya agar saya bisa membantu untuk mengingat, jika itu istri Tuan, saya-""Sudahlah! Kau cukup diam saja. Kau boleh bicara jika diperlukan, jika tidak diperlukan kau wajib diam, kalau kau tidak patuh, maka aku juga tidak akan menampungmu!""Baik, Tuan!"Kazumi berbalik, lalu ia memberikan perintah pada Syena untuk mengikutinya. Karena sekarang, Syena adalah orang yang akan bekerja dengan Kazumi, perempuan itu patuh saja diberi perintah mengikuti.Saat mereka di luar kamar, sang germo terlihat tersenyum pada Kazumi seolah ingin Kazumi berlangganan dengannya. Tetapi, Kazumi mengab

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-09
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DIPAKSA JADI ISTRI KEDUA!

    Alex, asisten pribadi Kazumi segera berbalik dan menuruni anak tangga diikuti oleh Kazumi. Mereka harus ke bangunan belakang di mana Kazumi meminta Syena tinggal di sana bersama para asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Kazumi.Rumah besar itu terpisah meskipun masih berada di wilayah yang sama dengan gerbang tinggi di sekitar wilayah tersebut.Orang tua Kazumi memang memisahkan tempat tinggal orang yang bekerja dengan mereka, dengan mereka. Tetapi, bukan berarti mereka ditelantarkan. Sebab, bangunan di belakang juga tidak kalah mewahnya.Kazumi terpaksa harus ke belakang karena tidak mungkin meminta Syena yang ke rumah utama. Para wartawan itu bisa melihat dan ia tidak mau itu terjadi sebelum ia bicara dengan perempuan tersebut.Syena membuka pintu ruang yang dikatakan oleh Alex adalah ruang di mana Kazumi menunggu ketika ia dijemput di kamarnya. Perempuan itu baru saja tertidur, tapi terbangun lagi sampai tidak sempat merapikan rambut panjangnya ketika diminta ikut oleh Ale

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-09
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   TERPAKSA HARUS MENIKAH!

    "Masuk penjara?" ulang Syena dengan gugup. "Ya!""Tapi, Tuan-""Tanda tangan!!!"Syena terhenyak. Bentakan yang diucapkan oleh Kazumi benar-benar membuat ia ketakutan. Hingga pada akhirnya, mau tidak mau ia membubuhkan tanda tangan di atas kertas yang diberikan Kazumi. Dan setelah itu dilakukannya, Syena merasa sekujur tubuhnya sudah tidak bertulang. Lemas. Menikah kontrak dengan pria yang sudah beristri?Mimpi apa dia semalam? Mengapa ia merasa tidak pernah merasa keberuntungan dalam hidupnya?Kazumi menyambar surat kontrak yang sudah ditandatangani oleh Syena dengan kasar. Dipandangnya Syena yang seperti patung di tempat duduknya. Entahlah, Syena tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Benar-benar seperti wanita bodoh yang bicara saja ia tidak tahu apa yang harus ia katakan. "Berdiri!" perintah Kazumi dengan suara yang dingin. Perlahan, Syena melakukan apa yang diperintahkan oleh Kazumi, dan kini ia sudah berdiri sambil menundukkan kepalanya."Angkat wajahmu! Kau ini sedang bera

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DIANGGAP PELAKOR!

    Kemarahan Kazumi masih berkobar. Situasi di ruang tamu mewah itu semakin panas dirasakan oleh Syena meskipun ruangan itu full AC.Syena perlahan mendekati pintu, ingin kembali ke bangunan belakang saja, daripada harus menyaksikan pertengkaran pasangan suami istri itu di depan matanya, rasanya ia jadi serba salah. Tetapi, gerakannya tertangkap mata Kazumi. Ia mengarahkan tangannya pada Syena, memberikan isyarat pada wanita itu untuk tidak pergi ke manapun.Rachel mengabaikan apa yang dilakukan Kazumi pada perempuan yang dikatakan suaminya adalah calon madunya tersebut.Yang ada dalam pikirannya cuma satu, ia ingin membujuk suaminya agar sang suami tidak menikah lagi apapun alasannya."Sayang, ayolah, kita baru setahun menikah, apa kata orang kalau kamu menikah lagi? Untuk persoalan di tempat hiburan itu, aku akan bertanggung jawab, aku akan-""Diam! Kau hanya perlu diam, Rachel. Jangan banyak bicara dan membantah, kalau kau membuat ulah lagi, aku benar-benar akan menuntutmu dan ayahmu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KRITIKAN KAZAYA

    Syena benar-benar sulit untuk bicara untuk merespon perkataan pedas yang diucapkan oleh Rachel padanya. Meskipun ia merasa sesak mendapatkan perlakuan Rachel yang sepertinya tidak mau bersikap baik padanya, tapi Syena maklum karena siapa yang ingin ada wanita lain dalam pernikahannya? Ia pun tidak mau dan ia merasa sesak saja karena ternyata dirinya adalah wanita yang seperti itu pula pada akhirnya, namun apa yang bisa dilakukannya untuk merubah segalanya? "Nona, saya minta maaf, saya benar-benar tidak berniat untuk merusak pernikahan Nona dengan Tuan Kazumi, saya terpaksa, Nona." "Baik. Terpaksa, kan? Katakan, berapa uang yang kamu butuhkan? Aku akan memberikan, asal kamu bisa secepatnya pergi dari sini!" "Saya tidak berani, Nona." "Kenapa? Tidak berani atau tidak mau karena kamu suka dengan suamiku?" "Bukan seperti itu, saya sudah tanda tangan kontrak, saya tidak berani jika saya tidak ikut aturan dalam kontrak." "Omong kosong! Bilang saja kamu memang suka dengan Kazumi

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   AKU BUKAN PELAKOR!

    "Apa?"Syena terkejut mendengar cara pria di hadapannya bicara. Kenapa cara bicaranya jadi slengean kayak gitu, sih? Dia salah makan obat apa? Padahal biasanya dia itu cool, cool tapi menyeramkan....Hati Syena bicara sambil mundur karena aura yang keluar dari tubuh pria yang disangkanya adalah Kazumi itu seperti ingin menghancurkannya."Ya! Mana ada perempuan baik-baik jadi pelakor!""Aku bukan pelakor!!" bantah Syena, benar-benar tidak suka dengan kesimpulan yang mengatakan bahwa dirinya adalah pelakor."Bukan pelakor? Berarti wanita penggoda.""Cukup! Kenapa Tuan bicara seolah-olah tidak tahu masalah yang sebenarnya? Tuan sendiri yang minta agar aku menikah sama Tuan padahal awalnya aku hanya ingin jadi pelayan di sini, kenapa Tuan mengatakan seolah-olah aku yang merengek minta untuk dinikahi?""Pinter akting! Terserah, lah! Lu bukan urusan gue, gue juga kagak peduli dengan apapun yang terjadi di rumah ini, tapi selagi gue di sini, jangan coba-coba untuk ngajak gue ngomong!"Setel

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-19
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   AKU BUKAN PENCURI!

    Tangan Kazaya yang sedang bergerak di atas kanvas terhenti saat mendengar apa yang diucapkan oleh Rachel. Ia berbalik.Ditatapnya kakak iparnya itu dengan tatapan mata sulit untuk diartikan Rachel."Apa yang bisa lu berikan ke gue? Status lu aja kagak bisa lu perjuangkan, lu punya suami tapi suami lu bebas kawin lagi, urus diri lu sendiri aja, Rachel, kagak usah urus gue."Seperti biasa, sikap Kazaya memang selalu sinis, dan Rachel sudah terbiasa dengan sikap Kazaya yang seperti itu lantaran sejak awal ia menikah dengan Kazumi juga, adik iparnya itu tidak pernah bersikap peduli padanya."Ya. Aku memang payah, aku enggak bisa melakukan apapun untuk mencegah Kazumi menikah lagi, tapi, aku juga enggak mau diam aja melihat situasi yang sekarang terjadi, jadi, aku merendahkan harga diriku untuk meminta bantuan padamu.""Bantuan? Emang lu pengen gue melakukan apa? Menasihati Zumi? Ogah, kepala batu macam dia kagak bisa dinasihati!""Bukan, aku tahu kalau menyangkut bicara dengan Kazumi, kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KECURIGAAN KAZUMI!

    Wajah pemuda bernama Bertrand itu merah padam mendengar apa yang diucapkan oleh Kazaya. Ia mengepalkan telapak tangannya, berusaha untuk tidak terpancing emosi meskipun rasanya, ingin sekali Bertrand menghajar pria di hadapannya tersebut. "Kalau kau menahan aku, artinya kau mendukung orang-orang yang suka main hakim sendiri!" "Gimana dengan peralatan gue yang lu tabrak?" "Peralatan kamu tidak ada yang rusak, hanya sedikit kotor saja, aku sudah minta maaf, jika kau memang berjiwa seni, kau pasti bisa membedakan orang yang minta maaf sungguh-sungguh dengan yang tidak!" Mendengar apa yang diucapkan oleh pemuda bernama Bertrand tersebut, Kazaya terdiam seribu bahasa. Niatnya yang ingin mempermainkan Bertrand terhenti seketika karena ucapan itu mampu menohoknya. Sampai akhirnya, Kazaya tidak tahu kapan Bertrand pergi dari hadapannya dan akibatnya, para pria yang tadi mengejar Bertrand kini mencegah dirinya untuk beranjak. "Kenapa lu lepaskan? Lu memihak maling atau lu ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-21

Bab terbaru

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   AKAN TERPISAH DENGAN KAZUMI?

    "Ya, Kazumi memutuskan untuk tidak mau melukis lagi, karena itu ada hubungannya dengan kematian ibunya, untuk lebih detailnya aku tidak terlalu tahu, tapi yang aku tahu, itulah alasannya.""Jadi, apakah kemungkinan karena itu, Kazumi selalu mengatakan dia bukan pembunuh? Kematian ibunya ada hubungannya dengan dia dan lukisannya, apakah benar begitu?""Mungkin....""Apakah menurut Bang Andreas, Kazumi memang membunuh ibunya?""Kurasa tidak, tapi untuk kecelakaan yang disebabkan olehnya bisa saja seperti itu.""Jadi, Kazumi menyimpan perasaan bersalah, hingga ia tidak mau melukis lagi?""Sepertinya begitu.""Terima kasih, Bang Andreas mau mengatakan hal ini padaku.""Lalu, apa yang kamu maksud dengan hal yang rahasia itu?"Syena menarik napas panjang mendengar pertanyaan yang diberikan oleh Andreas."Pernikahan antara aku dan Kazumi itu hanya pernikahan kontrak, Bang. Aku menikah dengan Kazumi untuk menepis kabar buruk bahwa Kazumi datang ke tempat hiburan malam karena ingin memburu Rac

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SEMAKIN PENASARAN

    "Darimana Bang Andreas membuat kesimpulan kalau aku menyukai Kazaya?" tanya Syena setelah beberapa saat ia terdiam."Sejak aku melihat kalian kerap tampil bersama, aku sudah tahu ada yang aneh dari sikapmu padanya.""Bagaimana kau tahu bahwa itu Kazaya?" tanya Syena sedikit terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Andreas."Aku sangat tahu Kazumi, jadi aku bisa membedakan antara Kazumi dengan Kazaya.""Jadi, saat aku dan Kazaya tampil bersama untuk kepentingan kantor, Bang Andreas sudah tahu bahwa itu bukan Kazumi?""Ya!""Kenapa Bang Andreas tidak membocorkan kebohongan kami?""Kau pikir aku sepicik itu? Aku tidak membocorkan karena kebohongan kalian pasti ada alasannya, saat itu Kazumi belum ditemukan, untuk membuat rekan bisnis Kazumi tenang, kalian meminta Kazaya untuk menyamar jadi Kazumi, bukan?"Andreas memang bukan orang yang sederhana, dia tahu sejak awal bahwa Kazaya menyamar menjadi Kazumi, artinya dia memang benar-benar paham perbedaan Kazumi dengan Kazaya, berarti, dia mem

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   ANDREAS TIDAK SEDERHANA....

    Syena menarik napas mendengar beberapa pertanyaan yang diucapkan oleh Andreas. Hingga akhirnya...."Ya. Aku pernah menanyakan masalah ini pada Alex, tapi, Alex tidak mau menjawab. Aku tidak tahu pasti mengapa ia tidak mau menjawab pertanyaanku mengenai hal itu, yang jelas, aku sudah pernah melakukannya."Andreas menatap wajah Syena untuk sesaat setelah perempuan itu menuntaskan ucapannya."Kazumi dulu senang melukis, lukisannya sangat bagus dan bernilai seni tinggi, almarhum ibunya memang sangat menyukai lukisan, karena itulah Kazumi berusaha untuk membuat ibunya senang dengan terus melukis apapun yang diinginkan oleh ibunya."Perlahan, Andreas mulai bercerita, Syena memasang telinga dengan baik, tidak mau terlewat sedikitpun untuk mendengarkan hal yang diceritakan oleh Andreas."Apakah selain melukis, Kazumi juga berniat untuk menjadi penerus ayahnya?""Sebenarnya tidak.""Abang tau darimana?""Aku pernah mendengar Kazumi bergumam pada dirinya sendiri waktu itu, bahwa sebenarnya ia

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SAMA-SAMA MENEMUI ANDREAS

    "Banyak keuntungan yang akan kau dapatkan, jika kau bergabung dengan kami, Kazumi, terutama untuk perusahaanmu, akan berkembang pesat sampai ke luar negeri jika kau mau patuh dengan apa yang dikatakan oleh bos kami.""Jadi, bebaskan Rachel dan keluargaku, jangan sentuh mereka, apakah kau bisa memastikan hal itu?""Asalkan kau mau menuruti apa kata bos kami, apapun yang kau inginkan, bisa dipertimbangkan.""Jadi, tunggu apalagi? Aku setuju untuk bergabung dengan kalian, tapi bebaskan Rachel, kembalikan dia ke rumah, setelah kalian mengembalikan dia ke rumah, aku baru bisa menyetujui keinginan kalian."Michael membalikkan tubuhnya dan menatap Kazumi dengan tatapan mata serius. "Kau tidak main-main dengan hal ini, bukan?""Bukankah syarat dari kalian hanya dengan cara aku bergabung dengan kalian? Jika aku bergabung, biarkan keluargaku bebas, jangan sentuh mereka!""Baiklah. Aku akan berkomunikasi dengan Tuan Ernesto dulu, kau bisa memastikan bahwa istrimu kembali ke rumah telpon saja di

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DIPISAHKAN DENGAN RACHEL

    "Maaf, tapi itulah yang aku rasakan."Moa menarik napas panjang. Ingin membantah, tapi ia tidak bisa. Karena apa yang dipikirkan oleh Zill sebenarnya juga tengah ia pikirkan, hanya saja, Moa tidak mau mengiyakan karena ia merasa itu hanya pikirannya saja."Jadi, apakah kau punya saran?" tanyanya pada Zill."Kau yakin akan bertahan dengan pernikahan yang seperti itu?""Apa maksudmu?""Maksudku, kau yakin, akan bertahan hidup dengan Kazumi sementara pernikahan kamu dan dia bisa dikatakan tidak sah?""Tidak sah bagaimana? Aku dan Kazumi benar-benar dinikahkan oleh penghulu, bagaimana mungkin kau mengatakan bahwa pernikahan kami tidak sah?""Dia hilang ingatan, apakah layak kau menikah dengan seseorang yang sedang amnesia?"Telapak tangan Moa mengepal mendengar apa yang dikatakan oleh Zill. "Kita pernah membahas masalah ini, tapi kamu tetap tidak peduli, sekarang aku kembali membahasnya agar aku yakin, kamu memang benar-benar tidak peduli.""Sudahlah. Itu masalahku, kau tidak perlu ikut

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   SEBUAH KEKHAWATIRAN

    "Tunggu! Apa yang akan kau lakukan?!" tahan Kazumi dengan suara yang meninggi hingga pergerakan Rachel ke arah pintu terhenti seketika."Aku sudah mengatakannya dengan jelas padamu, itulah yang akan aku lakukan!""Tidak bisakah kamu diam saja di sana? Aku berusaha untuk tidak membuat Yurata marah, kenapa kau justru bersikap seperti ini?""Karena aku tidak suka kamu memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin kau lakukan!""Memangnya kau tahu aku tidak mau melakukan itu? Aku hanya sedikit canggung karena lama tidak melukis. Bukan tidak mau melukis!""Benarkah? Berarti, kau mengakui bahwa kau memang pandai melukis?""Melukis itu semua orang bisa, Rachel, kalau dia mau.""Tidak. Buktinya aku tidak bisa melukis."Kazumi ingin menanggapi apa yang dikatakan oleh Rachel, tapi tiba-tiba saja pintu dibuka dari luar dan beberapa pria masuk ke dalam hingga membuat Rachel dan Kazumi mengira mereka adalah orang-orang Yurata. Namun, ketika mereka tanpa bicara mencekal pergelangan tang

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZUMI GAGAL MELUKIS!

    Pertanyaan Rachel dibarengi dengan tatapan mata Rachel pada mata Kazumi yang saat itu mau tidak mau juga menatap istrinya. Kazumi ingin mengatakan tidak, tapi sentuhan jemari tangan Rachel pada rahangnya membuat ia sulit untuk bicara. Sementara itu, jantungnya berdebar kencang, seiring napas Rachel yang menyapa wajahnya disertai sentuhan jemari tangan perempuan itu pada rahangnya. "Aku...."Ucapan Kazumi terhenti ketika tiba-tiba saja, Rachel mencium bibirnya. Satu tangan perempuan itu menarik tengkuk Kazumi agar posisi bibir mereka tetap bertahan seperti itu tanpa terlepaskan. Kazumi merasa sekujur tubuhnya mendadak kaku. Sementara itu, Rachel yang sudah mendaratkan ciumannya pada bibir Kazumi perlahan bergerak mencium lebih dalam lagi. Rachel tidak tahu, sejak kapan ia seperti itu, mampu mengabaikan perasaan malunya untuk menyentuh laki-laki terlebih dahulu, tapi yang jelas yang ada di otaknya hanya satu, ia melakukan itu karena Kazumi ingin mengakhiri pernikahan mereka. Meskip

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MULAI MENCINTAI RACHEL?

    "Lu, mau ikut? Apa yang bisa lu lakukan kalau lu ikut?" kata Kazaya dengan nada suara yang datar, dan Syena tahu ia sedang diremehkan oleh Kazaya. Namun, ia tetap tidak mau peduli dengan sikap Kazaya yang seperti itu padanya."Mungkin aku tidak bisa banyak membantu, tapi, aku akan-""Lupakan! Bawa cewek bikin gue susah bergerak, lu di rumah aja, jaga situasi di rumah tetap stabil, karena bukan kagak mungkin, relasi bisnis bokap gue akan bereaksi."Setelah bicara seperti itu pada Syena, Kazaya beranjak tanpa peduli Alex dan Syena yang sebenarnya masih tak setuju dengan apa yang dikatakannya tadi.Pria itu tidak bisa ditahan oleh Syena maupun Alex dan beberapa saat kemudian, ia sudah pergi meninggalkan rumah dengan motornya.Sepeninggal Kazaya, Alex segera menegaskan pada Syena untuk melakukan hal yang dikatakan oleh Kazaya tadi padanya. Sementara ia sendiri juga mulai melakukan pelacakan, siapa orang-orang yang membawa Kazumi, apakah benar Kazumi dan Rachel sedang dibawa oleh orang-ora

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   JADI SALING MENCURIGAI

    Melihat perubahan yang terjadi pada wajah Kazumi, Rachel buru-buru mendekati sang suami dan ingin tahu kertas apa yang diberikan oleh Yurata pada Kazumi.Tetapi, saat Rachel ingin melihat, Kazumi segera menyembunyikan kertas itu agar Rachel tidak bisa melihatnya. "Apa yang diperintahkan orang itu padamu?" tanya Rachel sambil menatap lurus ke arah suaminya tersebut."Kau tidak perlu tahu.""Kamu sekarang benar-benar sudah menjadi budak dia?""Aku tidak punya pilihan lain, Rachel!""Punya! Aku sudah bilang, aku tidak masalah dijual pada pria bernama Ernesto itu, asalkan mereka tidak menekan kamu!""Untuk apa kamu mengorbankan diri seperti itu?""Ke satu, karena aku tidak mau berutang budi padamu, yang kedua karena aku mencintaimu dengan tulus.""Tidak perlu repot-repot."Kazumi bangkit dan melangkah ke arah pintu di mana anak buah Yurata membuka kembali pintu tersebut untuk memberikan peralatan melukis.Ia menerima peralatan itu dan melangkah ke arah sudut kamar untuk mulai melakukan p

DMCA.com Protection Status