Beranda / Romansa / DI BALIK SENYUM SANG CEO / TIDAK MAU DISENTUH!

Share

TIDAK MAU DISENTUH!

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-04 03:58:31

"Sudah aku duga...."

"Apa?"

Syena terkejut mendengar ucapan yang keluar dari mulut Kazumi.

"Sudah Tuan duga? Maksudnya, apa ya?" tanyanya meminta penjelasan.

"Ya, aku sudah menduganya kalau kamu memang tidak perawan lagi."

"Bagaimana Tuan bisa menduga?"

"Gadis yang masih perawan tidak mungkin santai membiarkan pakaiannya terbuka seperti itu di depan pria, dan kau terlihat santai sekali, jadi memang benar, kau sudah tidak perawan lagi!"

Syena langsung meneliti pakaiannya sendiri setelah mendengar apa yang diucapkan oleh Kazumi.

Gadis itu baru sadar dengan kondisi pakaiannya yang terbuka karena ulah pria yang membelinya dari sang germo.

Membuat perasaan Syena jadi sesak dan ia tidak bisa membantah untuk apa yang diucapkan oleh Kazumi padanya.

Jika Syena membantah bahwa apa yang disimpulkan oleh pria berpakaian formal itu salah, tentu saja kebohongannya tadi terbongkar dan Syena tidak mau itu terjadi.

Akhirnya, perempuan itu tidak melakukan bantahan, selain membenarkan pakaiannya kembali dengan terburu-buru.

"Sudah tidak perawan, apa yang bisa aku dapatkan dari perempuan yang sudah menjadi sampah?"

Suara Kazumi terdengar membuat lamunan Syena buyar seketika.

Telapak tangannya mencengkram kuat kedua pahanya karena entah kenapa ia tidak suka dengan kata tidak perawan lagi itu didengarnya.

Setengah mati aku menjaga diri agar tetap perawan, seenaknya orang asing ini mengatakan hal itu berulang kali, andai saja aku enggak berhutang budi padanya, aku benar-benar ingin pergi saja darinya!

Hati Syena bicara, dan ia berpikir keras untuk mencari kalimat yang tepat agar bisa menanggapi perkataan Kazumi tadi.

"Saya bisa membersihkan apa saja, Tuan?"

"Membersihkan cairan cinta dari milik pria dengan mulutmu?"

Ucapan kotor pria berpakaian formal itu membuat Syena semakin kuat mencengkram kedua pahanya sendiri. Berusaha untuk tidak terpancing karena ia merasa, itu adalah resikonya karena sudah berbohong.

Ketika orang yang menerima kebohongan itu yakin dengan kebohongan yang ia buat, kenapa ia merasa kesal?

Pria ini berbeda dengan pria pertama yang membeliku, yang tadi begitu mendengar aku enggak perawan lagi, tetap aja nafsu mau garap, kalau pria ini enggak, dia kayaknya menjunjung tinggi perempuan yang masih perawan, baguslah, kebohongan yang aku buat kayaknya tepat, dia enggak mungkin macam-macam sama aku meskipun dia udah beli aku dari germo sialan itu!

Syena berkata seperti itu di dalam hati, sambil terus berusaha untuk mengatasi perasaan kesalnya karena ucapan kotor yang keluar dari mulut Kazumi tadi.

"Bukan seperti itu, Tuan. Begini, Tuan, kan sudah beli saya dari germo tadi, nah, jadi sudah kewajiban saya untuk melayani Tuan-"

"Aku tidak suka disentuh perempuan murahan seperti kamu!"

Kazumi memotong penjelasan Syena dan dari ucapannya Syena jadi sadar, Kazumi semakin salah paham.

Salah paham dengan kata-kata Syena yang mengira kata melayani tadi itu adalah melayani nafsu Kazumi dan menyadari hal itu, Syena mengutuk dirinya sendiri berulang kali karena tidak hati-hati memilih kalimat.

"Bukan, bukan seperti itu, Tuan! Saya tidak berpikir sejauh itu, saya juga tahu, Tuan pria terhormat tidak mungkin suka dengan wanita yang dibeli dengan uang, maksud saya adalah, saya bisa menjadi pelayan di rumah Tuan!"

Syena mencoba untuk meluruskan kesalahpahaman di benak Kazumi. Dan upaya Syena berhasil.

Karena, Kazumi langsung menatapnya dengan sorot mata tidak sejijik tadi ke arahnya.

"Pelayan yang bekerja di rumah ku sudah cukup banyak, jika menambah satu lagi, akan menjadi sebuah tindakan pemborosan SDM, begini saja, kembalikan uang yang aku keluarkan tadi untukmu, lalu pergilah!"

"Eh!"

Syena sangat terkejut dengan apa yang diucapkan oleh Kazumi.

"Ya, sekarang kau sudah terbebas dari germo itu, kan? Aku sudah membelimu darinya, kau tinggal ganti uangnya saja, aku tidak mau berurusan lagi denganmu!"

"Maaf, Tuan. Bagaimana kalau ternyata saya masih perawan?"

"Apa?"

Telapak tangan Syena mencengkram kedua pahanya kembali ketika lagi-lagi sebuah kalimat harus ia ucapkan padahal itu sangat memuakkan dilontarkannya.

"Ya, bagaimana kalau ternyata saya masih perawan, apakah Tuan tetap akan membuang saya?"

Syena memberanikan diri untuk mendongakkan kepalanya dan menentang tatapan mata tajam Kazumi.

Kazumi tersenyum sinis mendengar apa yang diucapkan oleh Syena.

"Kau sangat ingin menyentuhku, ya? Meskipun kau masih virgin sekalipun, aku tidak berminat padamu, paham?"

"Oh, tapi Tuan, saya, saya sangat butuh tempat di sisi Tuan, karena saya punya ayah tiri yang jahat, saya tidak punya tempat kembali, jika saya kembali maka ayah tiri saya pasti akan menjual saya lagi pada germo seperti tadi, saya tidak mau!"

"Aku sudah bilang, aku tidak mau terlibat urusan dengan kamu!"

"Tapi, saya tidak punya uang sebanyak itu untuk mengganti uang yang Tuan berikan pada germo tadi untuk saya!"

"CK! Kau ini! Aku sekarang sedang pusing kau lagi menambah pusing kepalaku!"

"Saya bisa membuat kepala Tuan tidak pusing dengan pijitan saya!"

Sambil bicara seperti itu, Syena menggunakan kedua telapak tangannya untuk memperagakan cara memijit di hadapan Kazumi.

"Aku pusing itu karena kamu, jadi solusinya adalah kau yang pergi, paham tidak?"

BRUKK!!

Kazumi terkejut karena tiba-tiba saja, Syena langsung menjatuhkan diri di hadapannya membuat posisi bersimpuh.

"Tolonglah, Tuan. Saya benar-benar hanya butuh tempat sedikit yang aman, saya tidak punya tempat kembali, tolong izinkan saya menggunakan tenaga saya untuk membayar hutang saya pada Tuan karena sudah membeli saya tadi dari germo itu, saya akan bekerja dengan baik untuk Tuan!"

Dengan suara yang terdengar memelas, Syena bicara demikian pada Kazumi dan itu membuat Kazumi menghela napas berat.

Ditatapnya lagi Syena yang masih bersimpuh di hadapannya.

"Tentang perempuan yang aku sebutkan tadi ciri-cirinya, bisakah kau memberi kesaksian padaku jika aku sudah mendapatkan hasil dari penyelidikan?"

"Apakah Tuan akan menampung saya jika saya bersedia melakukan?"

"Tentu saja!"

"Saya bisa, Tuan!"

"Baiklah. Ingat kata-katamu ini, aku tidak mau kau ingkar janji!"

Syena yang gembira karena akhirnya Kazumi mau menampungnya segera memeluk salah satu kaki Kazumi sambil mengucapkan banyak terima kasih pada pria tersebut.

Namun, dengan jijik, Kazumi mengibaskan kakinya, seolah-olah, Syena adalah kuman yang sangat harus dihindari olehnya!

"Aku peringatkan sekali lagi, kalau kau memang ingin ikut denganku agar bisa membayar hutang, kau tidak boleh sembarangan menyentuh aku, jika kau menyentuh tanpa izin dariku, aku akan memberlakukan denda padamu!"

Suara Kazumi terdengar meninggi saat mengucapkan kata-kata itu pada Syena.

"Baik, Tuan. Saya paham, maaf saya tadi hanya terlalu gembira."

Sambil bicara demikian, Syena mundur perlahan.

Saat itulah, Syena melihat ada cincin di jari manis pria tersebut dan pikiran Syena langsung terbentur pada ciri-ciri perempuan yang dicari Kazumi tadi.

"Maaf, Tuan, boleh saya bertanya, apakah perempuan yang Tuan cari itu adalah istri, Tuan?"

Bab terkait

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   PERMINTAAN SANG ISTRI

    Kazumi mengarahkan pandangannya pada Syena ketika mendengar apa yang diucapkan oleh perempuan tersebut.Wajahnya terlihat tidak enak dipandang, pertanda pertanyaan Syena tidak disukainya."Kenapa kamu bertanya hal-hal yang seharusnya tidak perlu kau tanyakan? Masalahmu sudah aku selesaikan sekarang tutup saja mulutmu."Tidak hanya wajahnya, ucapan Kazumi juga tidak nyaman untuk didengar."Maaf, Tuan. Saya bertanya agar saya bisa membantu untuk mengingat, jika itu istri Tuan, saya-""Sudahlah! Kau cukup diam saja. Kau boleh bicara jika diperlukan, jika tidak diperlukan kau wajib diam, kalau kau tidak patuh, maka aku juga tidak akan menampungmu!""Baik, Tuan!"Kazumi berbalik, lalu ia memberikan perintah pada Syena untuk mengikutinya. Karena sekarang, Syena adalah orang yang akan bekerja dengan Kazumi, perempuan itu patuh saja diberi perintah mengikuti.Saat mereka di luar kamar, sang germo terlihat tersenyum pada Kazumi seolah ingin Kazumi berlangganan dengannya. Tetapi, Kazumi mengab

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-09
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DIPAKSA JADI ISTRI KEDUA!

    Alex, asisten pribadi Kazumi segera berbalik dan menuruni anak tangga diikuti oleh Kazumi. Mereka harus ke bangunan belakang di mana Kazumi meminta Syena tinggal di sana bersama para asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Kazumi.Rumah besar itu terpisah meskipun masih berada di wilayah yang sama dengan gerbang tinggi di sekitar wilayah tersebut.Orang tua Kazumi memang memisahkan tempat tinggal orang yang bekerja dengan mereka, dengan mereka. Tetapi, bukan berarti mereka ditelantarkan. Sebab, bangunan di belakang juga tidak kalah mewahnya.Kazumi terpaksa harus ke belakang karena tidak mungkin meminta Syena yang ke rumah utama. Para wartawan itu bisa melihat dan ia tidak mau itu terjadi sebelum ia bicara dengan perempuan tersebut.Syena membuka pintu ruang yang dikatakan oleh Alex adalah ruang di mana Kazumi menunggu ketika ia dijemput di kamarnya. Perempuan itu baru saja tertidur, tapi terbangun lagi sampai tidak sempat merapikan rambut panjangnya ketika diminta ikut oleh Ale

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-09
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   TERPAKSA HARUS MENIKAH!

    "Masuk penjara?" ulang Syena dengan gugup. "Ya!""Tapi, Tuan-""Tanda tangan!!!"Syena terhenyak. Bentakan yang diucapkan oleh Kazumi benar-benar membuat ia ketakutan. Hingga pada akhirnya, mau tidak mau ia membubuhkan tanda tangan di atas kertas yang diberikan Kazumi. Dan setelah itu dilakukannya, Syena merasa sekujur tubuhnya sudah tidak bertulang. Lemas. Menikah kontrak dengan pria yang sudah beristri?Mimpi apa dia semalam? Mengapa ia merasa tidak pernah merasa keberuntungan dalam hidupnya?Kazumi menyambar surat kontrak yang sudah ditandatangani oleh Syena dengan kasar. Dipandangnya Syena yang seperti patung di tempat duduknya. Entahlah, Syena tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Benar-benar seperti wanita bodoh yang bicara saja ia tidak tahu apa yang harus ia katakan. "Berdiri!" perintah Kazumi dengan suara yang dingin. Perlahan, Syena melakukan apa yang diperintahkan oleh Kazumi, dan kini ia sudah berdiri sambil menundukkan kepalanya."Angkat wajahmu! Kau ini sedang bera

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DIANGGAP PELAKOR!

    Kemarahan Kazumi masih berkobar. Situasi di ruang tamu mewah itu semakin panas dirasakan oleh Syena meskipun ruangan itu full AC.Syena perlahan mendekati pintu, ingin kembali ke bangunan belakang saja, daripada harus menyaksikan pertengkaran pasangan suami istri itu di depan matanya, rasanya ia jadi serba salah. Tetapi, gerakannya tertangkap mata Kazumi. Ia mengarahkan tangannya pada Syena, memberikan isyarat pada wanita itu untuk tidak pergi ke manapun.Rachel mengabaikan apa yang dilakukan Kazumi pada perempuan yang dikatakan suaminya adalah calon madunya tersebut.Yang ada dalam pikirannya cuma satu, ia ingin membujuk suaminya agar sang suami tidak menikah lagi apapun alasannya."Sayang, ayolah, kita baru setahun menikah, apa kata orang kalau kamu menikah lagi? Untuk persoalan di tempat hiburan itu, aku akan bertanggung jawab, aku akan-""Diam! Kau hanya perlu diam, Rachel. Jangan banyak bicara dan membantah, kalau kau membuat ulah lagi, aku benar-benar akan menuntutmu dan ayahmu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KRITIKAN KAZAYA

    Syena benar-benar sulit untuk bicara untuk merespon perkataan pedas yang diucapkan oleh Rachel padanya. Meskipun ia merasa sesak mendapatkan perlakuan Rachel yang sepertinya tidak mau bersikap baik padanya, tapi Syena maklum karena siapa yang ingin ada wanita lain dalam pernikahannya? Ia pun tidak mau dan ia merasa sesak saja karena ternyata dirinya adalah wanita yang seperti itu pula pada akhirnya, namun apa yang bisa dilakukannya untuk merubah segalanya? "Nona, saya minta maaf, saya benar-benar tidak berniat untuk merusak pernikahan Nona dengan Tuan Kazumi, saya terpaksa, Nona." "Baik. Terpaksa, kan? Katakan, berapa uang yang kamu butuhkan? Aku akan memberikan, asal kamu bisa secepatnya pergi dari sini!" "Saya tidak berani, Nona." "Kenapa? Tidak berani atau tidak mau karena kamu suka dengan suamiku?" "Bukan seperti itu, saya sudah tanda tangan kontrak, saya tidak berani jika saya tidak ikut aturan dalam kontrak." "Omong kosong! Bilang saja kamu memang suka dengan Kazumi

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-18
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   AKU BUKAN PELAKOR!

    "Apa?"Syena terkejut mendengar cara pria di hadapannya bicara. Kenapa cara bicaranya jadi slengean kayak gitu, sih? Dia salah makan obat apa? Padahal biasanya dia itu cool, cool tapi menyeramkan....Hati Syena bicara sambil mundur karena aura yang keluar dari tubuh pria yang disangkanya adalah Kazumi itu seperti ingin menghancurkannya."Ya! Mana ada perempuan baik-baik jadi pelakor!""Aku bukan pelakor!!" bantah Syena, benar-benar tidak suka dengan kesimpulan yang mengatakan bahwa dirinya adalah pelakor."Bukan pelakor? Berarti wanita penggoda.""Cukup! Kenapa Tuan bicara seolah-olah tidak tahu masalah yang sebenarnya? Tuan sendiri yang minta agar aku menikah sama Tuan padahal awalnya aku hanya ingin jadi pelayan di sini, kenapa Tuan mengatakan seolah-olah aku yang merengek minta untuk dinikahi?""Pinter akting! Terserah, lah! Lu bukan urusan gue, gue juga kagak peduli dengan apapun yang terjadi di rumah ini, tapi selagi gue di sini, jangan coba-coba untuk ngajak gue ngomong!"Setel

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-19
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   AKU BUKAN PENCURI!

    Tangan Kazaya yang sedang bergerak di atas kanvas terhenti saat mendengar apa yang diucapkan oleh Rachel. Ia berbalik.Ditatapnya kakak iparnya itu dengan tatapan mata sulit untuk diartikan Rachel."Apa yang bisa lu berikan ke gue? Status lu aja kagak bisa lu perjuangkan, lu punya suami tapi suami lu bebas kawin lagi, urus diri lu sendiri aja, Rachel, kagak usah urus gue."Seperti biasa, sikap Kazaya memang selalu sinis, dan Rachel sudah terbiasa dengan sikap Kazaya yang seperti itu lantaran sejak awal ia menikah dengan Kazumi juga, adik iparnya itu tidak pernah bersikap peduli padanya."Ya. Aku memang payah, aku enggak bisa melakukan apapun untuk mencegah Kazumi menikah lagi, tapi, aku juga enggak mau diam aja melihat situasi yang sekarang terjadi, jadi, aku merendahkan harga diriku untuk meminta bantuan padamu.""Bantuan? Emang lu pengen gue melakukan apa? Menasihati Zumi? Ogah, kepala batu macam dia kagak bisa dinasihati!""Bukan, aku tahu kalau menyangkut bicara dengan Kazumi, kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-20
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KECURIGAAN KAZUMI!

    Wajah pemuda bernama Bertrand itu merah padam mendengar apa yang diucapkan oleh Kazaya. Ia mengepalkan telapak tangannya, berusaha untuk tidak terpancing emosi meskipun rasanya, ingin sekali Bertrand menghajar pria di hadapannya tersebut. "Kalau kau menahan aku, artinya kau mendukung orang-orang yang suka main hakim sendiri!" "Gimana dengan peralatan gue yang lu tabrak?" "Peralatan kamu tidak ada yang rusak, hanya sedikit kotor saja, aku sudah minta maaf, jika kau memang berjiwa seni, kau pasti bisa membedakan orang yang minta maaf sungguh-sungguh dengan yang tidak!" Mendengar apa yang diucapkan oleh pemuda bernama Bertrand tersebut, Kazaya terdiam seribu bahasa. Niatnya yang ingin mempermainkan Bertrand terhenti seketika karena ucapan itu mampu menohoknya. Sampai akhirnya, Kazaya tidak tahu kapan Bertrand pergi dari hadapannya dan akibatnya, para pria yang tadi mengejar Bertrand kini mencegah dirinya untuk beranjak. "Kenapa lu lepaskan? Lu memihak maling atau lu ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-21

Bab terbaru

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZUMI SADAR

    Karena itulah, ketika Alex tiba di hadapannya, Kazaya langsung memeriksa Kazumi yang terkulai tidak sadarkan diri dengan noda darah di pakaiannya yang robek karena terluka. "Dia ini emang ceroboh! Bisa-bisanya menerjunkan diri kagak melihat situasi gimana, cari mati emang dia!" maki Kazaya sambil terus memeriksa keadaan sang kakak kembar yang benar-benar terlihat tidak sadarkan diri. "Tuan Kazumi pingsan, Tuan. Denyut nadinya sedikit lemah, aku masih berusaha untuk menghubungi rekanku di rumah Tuan, agar kita bisa mendapatkan bantuan, semoga secepatnya bantuan itu datang."Alex mengucapkan kalimat tersebut pada Kazaya yang sibuk memeriksa kondisi sang kakak kembar sambil mengomel tiada henti."Bagaimana bisa lu menghubungi mereka? Komunikasi kita disadap sama orang-orang Yurata itu, lu bakal ketahuan!""Tenang. Aku menggunakan alat khusus yang tidak akan dideteksi oleh mereka, Tuan. Jadi tenang saja, tidak akan ketahuan.""Oh, gue lupa, lu punya bakat merakit alat canggih sampe untu

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KETAKUTAN KAZAYA

    Sementara itu, karena marah dengan apa yang dilakukan oleh Shane pada dua majikannya, Alex benar-benar ingin segera membunuh Shane dengan tangannya. Ia meningkatkan serangannya hingga Shane mau tidak mau kewalahan. DORR!!Terdengar suara tembakan yang dilepaskan entah dari siapa. Dan tembakan itu mau tidak mau membuat pertarungan antara Shane dan Alex terhenti seketika. Namun, Shane hanya sebentar merasa terkejut dengan suara tembakan tersebut. Selanjutnya, pemuda itu menendang Alex yang masih mencari tahu siapa yang sebenarnya sudah melepaskan tembakan itu dan hampir mengenai mereka.Karena tidak siap dengan serangan, Alex terjungkal ke belakang, dan kesempatan itu digunakan oleh Shane untuk melarikan diri.Shane tidak tahu siapa yang ikut campur dalam pertarungannya dengan Alex tapi yang pasti ia bisa mendapatkan kesempatan untuk pergi karena bukan Alex yang harus ia hadapi sekarang, tapi mencari tahu Kazumi dan Kazaya sudah tewas atau belum.Sementara itu, Alex yang dihajar habi

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZUMI DAN KAZAYA JATUH KE JURANG!

    Mendengar suara yang memberikan perintah itu memang adalah Shane padahal Kazumi berharap ia hanya salah lihat dan yang menarik kakinya sekarang adalah Kazaya, perasaan Kazumi jadi tidak nyaman.Shane pasti diminta Yurata untuk memeriksa apa yang dilakukannya pada Kazaya lantaran ia dan Kazaya tadi berdebat, waktu yang ada jadi terbuang percuma.Sementara itu, Shane yang membantu Kazumi berdiri segera mendekati Kazaya yang saat itu masih terikat tangannya. Meskipun tangannya masih terikat, Kazaya mampu menghajar Kazumi seperti yang diinginkan oleh Kazumi meskipun sebenarnya ia melakukan hal itu pada sang kakak kembar, karena kesal dengan ucapan yang dikatakan oleh Kazumi.Dengan satu kali sentakan, Shane sudah mampu membuat Kazaya terbentur pohon besar yang ada di belakangnya, dan Pemuda berambut biru tersebut memberikan perintah pada Kazumi untuk segera membunuh Kazaya."Lakukan, Kazumi! Jangan membuang waktu. Gue kagak akan menoleransi lu kalo lu berani buang waktu!" perintah Shane

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DIMINTA MEMBUNUH KAZAYA!

    "Jadi sekarang, kamu mau apa?" Kazaya terdiam seketika mendengar apa yang diucapkan oleh Kazumi yang berbentuk pertanyaan.Padahal, ia setengah mati memaparkan isi hatinya hingga ia jadi emosi sendiri, tapi ternyata tanggapan Kazumi hanya demikian, masih tenang pula sikapnya.Membuat Kazaya jadi semakin sebal dengan sikap Kazumi tersebut. "Lu ke sini diminta buat bedil gue, kan?" Kazaya tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Kazumi, tapi justru balik bertanya. "Aku tidak akan melakukan hal itu, asalkan kau berjanji satu hal padaku.""Janji apaan?""Kembali ke rumah, urus kantor dan kamu tidak perlu mengatakan apapun pada ayah kita tentang apa yang sudah aku putuskan sekarang.""Emangnya, lu mutusin apaan?""Yang mereka targetkan itu aku, jadi kamu harus pulang, dan lakukan tugasmu sebagai anak dengan baik!""Heh! Lu mau jadi pahlawan?"Kazaya mulai paham dengan apa yang diucapkan oleh Kazumi, dan ia tidak suka hingga ia ingin melakukan aksi protes pada kakaknya tersebut.

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZAYA DIBUANG KE HUTAN!

    Sementara itu, setelah menyingkirkan Alex, Kazumi pergi meninggalkan Alex tanpa bisa dicegah oleh Alex. Namun, Alex tidak patah semangat untuk memantau sang majikan, di jam tangan yang dikenakan oleh Kazumi, ia sudah memasang alat pendeteksi hingga di manapun Kazumi berada, Alex bisa mengikuti Kazumi dengan mudah.Beberapa saat kemudian, Kazumi sudah berada di dalam mobil miliknya dulu yang dipakai Kazaya karena ia pergi dari rumah tanpa membawa apapun. Otak Kazumi dipenuhi berbagai macam pertanyaan, apakah ia bisa membuat Kazaya kembali tanpa membawa masalah baru?Di waktu yang sama, Kazaya sedang ditemui oleh Yurata. Laki-laki itu duduk di hadapan Kazaya yang saat itu masih menyelesaikan lukisan terakhir yang diminta olehnya untuk dibuat oleh Kazaya."Sudah memutuskan sebuah keputusan?" tanya pria berdarah Jepang itu pada Kazaya. "Keputusan gue kagak berubah, semua tetap sama."Kazaya menyahut sambil terus menggoreskan kuas di atas kanvas."Apakah kau tidak sayang dengan nyawamu?

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KETERKEJUTAN ALEX

    Wajah Kazumi terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Radit tentang apa yang dilakukan oleh Kazaya di masalalu dan ia benar-benar tidak menyangka itu dilakukan oleh Kazaya. Telapak tangan Kazumi mengepal dan Radit tersenyum melihat reaksi Kazumi yang dinilainya merasa terkejut karena ia bisa mengetahui segala yang disembunyikan oleh Kazaya selama ini dari Kazumi, tanpa menyadari, yang di hadapannya adalah Kazumi, bukan Kazaya."Lalu, lu juga mencuri lukisan Kazumi dan menjualnya ke salah satu anggota mafia, karena lu kagak dikasih duit yang banyak dari bokap lu, terus karena itulah lu jadi merasa asyik dan minta Kazumi untuk terus melukis biar lu bisa dapat duit dari lukisan yang dibuat Kazumi," lanjut Radit dan itu semakin membuat rasa terkejut Kazumi semakin nyata. Aku pikir, Kazaya dulu hanya ingin belajar melukis karena itulah dia memaksaku untuk melukis, tapi ternyata aku salah, aku bahkan sudah mengajarinya cara melukis dengan baik, sampai ia bisa melukis meskipun tidak terl

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MASIH HARUS MENYAMAR

    Setelah bicara demikian pada Kazaya, Shane keluar dari dalam ruangan di mana ia menempatkan Kazaya, dan Kazaya yang mendengar perkataannya itu hanya bisa menggenggam erat kuas di tangannya seolah ia tidak bisa lagi menahan amarah, tapi ia tetap harus menahannya karena sekarang ia sedang di bawah pengawasan.Sementara itu, rapat yang dihadiri Kazumi yang menyamar menjadi Kazaya sudah selesai dengan baik dan sempurna. Kazumi mampu memerankan Kazaya dengan baik atas arahan Alex yang selama ini terus mendampingi Kazaya saat di kantor. Tanpa sepengetahuan Kazumi dan juga Alex, salah satu rekan bisnis Kazumi yang tadi ikut rapat adalah orang yang berada di pihak Radit. Ketika rapat sudah usai, ia buru-buru melakukan pertemuan dengan Radit di sebuah tempat."Aku sudah melakukan apa yang kau katakan Tuan Radit, tapi reaksinya biasa saja, sepertinya kita tidak bisa membedakan lagi yang mana Kazumi dan yang mana Kazaya, karena mereka sekarang benar-benar sulit untuk dibedakan."Orang yang b

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MENYAMAR MENJADI KAZAYA

    "Aku tidak yakin....""Tidak yakin tentang Tuan Kazaya yang kemungkinan bergabung, atau tidak yakin jika Tuan Kazaya dieksekusi?""Semuanya....""Dengan kata lain, Tuan juga merasa sedikit khawatir jika ada kemungkinan Tuan Kazaya dieksekusi?""Ya.""Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang, Tuan?""Kau lakukan saja apa yang aku katakan tadi, lakukan dengan cara perlahan, jangan sampai mengundang perhatian orang banyak terutama para rekan bisnis, untuk yang lainnya masih aku pikirkan, nanti aku akan konfirmasi padamu." Alex membungkukkan tubuhnya mendengar apa yang diucapkan oleh Kazumi. Setelah paham dengan isi perintah sang majikan pertama, Alex segera pamit untuk memulai penyelidikan.***Karena Kazaya tidak kembali juga ke perusahaan semenjak ke markas sementara anak buah Yurata, Alex terpaksa meminta Kazumi untuk kembali ke perusahaan ketika rapat penting di kantor diadakan. Beruntung, karena Alex terus memberikan informasi tentang perusahaan pada Kazumi, meskipun Kazumi tida

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZAYA DIEKSEKUSI?

    Kazaya ingin menanggapi apa yang diucapkan oleh Syena, tapi tiba-tiba saja, pintu ruangan terbuka dan muncul Shane yang langsung masuk dan mendekati Kazaya."Udah berantemnya? Gimana? Mau gambar atau kabur?"Shane melontarkan pertanyaan itu pada Kazaya, dan Syena melirik ke arah Kazaya berharap pemuda itu menolak permintaan Shane dan menyerahkan tugas itu padanya."Balikin Syena ke rumahnya, abis itu gue lakukan apa yang lu mau.""Enggak!!" seru Syena hingga membuat Kazaya mengarahkan pandangannya pada perempuan itu. Kazaya hanya memandang Syena saja, selanjutnya, ia beralih kembali ke arah Shane untuk menanti tanggapan yang akan diberikan oleh Shane atas apa yang dikatakannya tadi.Shane yang mendengar apa yang diucapkan oleh Kazaya segera bertepuk tangan dan beberapa saat kemudian dari pintu yang masih terbuka muncul beberapa anak buah Yurata yang lain dan mereka segera diperintahkan oleh Shane untuk membawa Syena keluar. Syena yang tidak terima dipaksa keluar oleh rekan Shane yan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status