Home / Romansa / DI BALIK SENYUM SANG CEO / TERPAKSA HARUS MENIKAH!

Share

TERPAKSA HARUS MENIKAH!

last update Last Updated: 2024-05-17 05:15:45

"Masuk penjara?" ulang Syena dengan gugup.

"Ya!"

"Tapi, Tuan-"

"Tanda tangan!!!"

Syena terhenyak. Bentakan yang diucapkan oleh Kazumi benar-benar membuat ia ketakutan. Hingga pada akhirnya, mau tidak mau ia membubuhkan tanda tangan di atas kertas yang diberikan Kazumi.

Dan setelah itu dilakukannya, Syena merasa sekujur tubuhnya sudah tidak bertulang. Lemas. Menikah kontrak dengan pria yang sudah beristri?

Mimpi apa dia semalam? Mengapa ia merasa tidak pernah merasa keberuntungan dalam hidupnya?

Kazumi menyambar surat kontrak yang sudah ditandatangani oleh Syena dengan kasar.

Dipandangnya Syena yang seperti patung di tempat duduknya. Entahlah, Syena tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Benar-benar seperti wanita bodoh yang bicara saja ia tidak tahu apa yang harus ia katakan.

"Berdiri!" perintah Kazumi dengan suara yang dingin.

Perlahan, Syena melakukan apa yang diperintahkan oleh Kazumi, dan kini ia sudah berdiri sambil menundukkan kepalanya.

"Angkat wajahmu! Kau ini sedang berakting menjadi istri pengusaha, apakah istri pengusaha harus menundukkan kepala? Angkat wajahmu pandang lawan bicaramu, lakukan itu saat kita di hadapan wartawan, awas kalau kau terlihat jelek, aku akan menambah utangmu berkali-kali lipat!"

Suara Kazumi terdengar lagi, dan Syena terpaksa melakukan apa yang diucapkan oleh Kazumi perlahan.

"Ikut aku!"

Lagi, Kazumi memberikan perintah, Syena hanya bisa patuh daripada sederet angka akan berdesakan untuk menjadi nominal utangnya dengan pria tersebut.

Kazumi segera keluar ruangan itu diikuti Syena. Sesampainya di luar, Alex membicarakan sesuatu di telinga Kazumi dan Syena tidak tahu apa yang mereka bicarakan karena suaranya sangat perlahan.

Beberapa saat kemudian, Kazumi lagi-lagi memberikan perintah pada Syena untuk segera terus mengikutinya.

Mereka melintasi pekarangan luas yang ditumbuhi beberapa macam bunga tersebut untuk mencapai gerbang.

Benar saja, di luar sangat ramai, dan beberapa kamera mengarah pada mereka ketika gerbang dibuka dan para security yang bekerja di rumah itu sudah siaga berjaga mencegah wartawan itu untuk mendekati Kazumi.

"Tuan Kazumi, Anda terlihat di tempat hiburan malam, dan Anda dikatakan sedang membeli seorang gadis dari seorang germo apakah itu benar? Gadis di sebelah Anda itu wanita penghibur Tuan?"

Salah satu wartawan itu melontarkan pertanyaan. Dan Syena benar-benar gemetar berada di depan orang banyak dengan kamera mengarah padanya seperti itu.

Apa yang harus dikatakannya? Ia benar-benar buta kalimat selain mengangkat wajahnya saja seperti yang diajarkan Kazumi.

"Gadis ini calon istri keduaku, seseorang di tempat hiburan itu memaksanya ikut karena menyukainya, istri pertamaku tidak bisa hamil, karena untuk kepentingan penerus keluarga besar Ryutsuki, aku harus menikah lagi agar mendapatkan keturunan, apakah menurut kalian, aku akan diam saja jika melihat calon istriku dijamah pria lain?"

Kazumi menjawab pertanyaan sang wartawan, tangannya meraih telapak tangan Syena yang berkeringat dan menggenggamnya erat sehingga semua mata melihat apa yang dilakukannya.

Wajah Syena merah. Bukan saja karena para wartawan itu mengambil foto mereka, tapi juga karena genggaman telapak tangan Kazumi di tangannya.

Itu bukan sebuah genggaman tangan pria yang menggenggam tangan calon istri seperti yang dikatakan oleh Kazumi tadi, tapi seperti seorang raja yang menggenggam tangan budak agar tidak melarikan diri.

"Tuan, sakit...."

Syena berbisik meskipun tidak yakin bisikannya didengar oleh Kazumi karena situasi yang berisik.

Beberapa wartawan itu kembali melontarkan pertanyaan, dan Kazumi selalu mampu menjawabnya dengan elegan. Benar-benar pria berdarah dingin. Begitu batin Syena dalam rasa sakit yang dirasakannya.

"Diam!"

Prasangka Syena bahwa Kazumi tidak akan mendengar apa yang dibisikkannya salah, ternyata pria itu mendengar, hingga Syena terpaksa tutup mulut. Membiarkan Kazumi terus menggenggam tangannya meskipun rasanya tangannya akan retak karena genggaman itu.

Beberapa saat kemudian, Kazumi mengakhiri sesi wawancara.

Ia berbalik dan menarik tangan Syena dengan paksa untuk kembali masuk ke area rumahnya. Pintu gerbang ditutup kembali.

Wartawan itu masih bergerombol di sana meskipun Kazumi sudah melakukan klarifikasi.

Alex ikut dengan Kazumi dan Syena masuk ke area rumah dan mereka segera melintasi taman itu lagi untuk mencapai rumah utama.

Security di luar diminta Kazumi untuk mencegah para wartawan tetap di pintu masuk.

Kazumi ingin wartawan itu segera pergi tapi sepertinya security harus bekerja keras karena informasi tentang Kazumi adalah berita yang mampu menaikkan angka penjualan jika dipublikasikan.

"Apa yang sedang kau lakukan di depan wartawan itu, Sayang?"

Rachel berdiri di hadapan Kazumi dan Syena ketika pintu terbuka saat bertepatan keduanya ingin masuk.

"Ini gara-gara kamu! Kalau kamu tidak sembarangan datang ke tempat hiburan, aku tidak mungkin dianggap membeli wanita!" damprat Kazumi sambil membanting pintu setelah ia dan Syena masuk.

Syena tertunduk ketika dipandangi Rachel dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Pandangan tidak bersahabat, seolah ingin menguliti Syena hidup-hidup.

Ini istri pria jutek ini kah? Dia cantik tapi sepertinya berurusan dengan dia bukan hal yang mudah....

Hati Syena bicara demikian sambil menahan napas kala Rachel masih menatapinya seperti tadi.

"Jadi wanita ini cuma membantu kamu untuk menjelaskan sesuatu di depan wartawan, kan?"

Setelah puas menatapi Syena, Rachel melontarkan pertanyaan itu pada Kazumi.

"Dia akan menjadi istri keduaku, Rachel!"

"Apa?!"

Rachel terkejut dengan penjelasan yang diucapkan oleh suaminya.

"Istri kedua?" ulangnya.

"Ya. Kau jangan banyak membantah! Ini salahmu, perusahaan akan terancam jika aku tidak menikah dengan Syena, jadi kalian harus rukun di rumah ini sampai batas waktu yang aku tentukan!"

"Kazumi!"

"Jangan membentak aku!!"

Syena sampai mundur ke belakang mendengar pasangan suami istri di hadapannya saling membentak.

Rachel mengusap wajahnya dengan kasar berusaha untuk membuat hatinya yang panas karena marah dan cemburu teratasi dengan baik tanpa harus membuat ia mengeluarkan kemarahannya.

Perlahan, wanita cantik itu mendekati Kazumi yang masih berdiri dengan wajah merah padam pertanda kemarahannya berkobar seolah membakar semua barang yang ada di ruangan itu.

"Sayang, ayolah. Pernikahan kita saja seperti sedang mempermainkan sebuah pernikahan, bagaimana bisa kamu menambah istri lagi? Aku akan bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan tadi malam, tapi bisakah kau menghentikan rencana kamu untuk menikah lagi?"

Rachel berusaha untuk membujuk, dan Syena seperti orang bodoh tetap berdiri di tempatnya seperti patung penghias ruangan itu saja.

Kazumi menatap wajah sang istri dengan tatapan mata yang tajam.

"Bertanggung jawab? Apa yang akan kau katakan pada setumpuk wartawan di luar? Ingin mengatakan bahwa kamu tidur dengan pria lain di sana? Sudah bagus tidak ada yang melihat kamu di tempat itu, hanya aku yang terlihat dan aku sial karena kamu!!!"

"Aku akan mengatakan bahwa aku yang khilaf ke tempat itu, aku akan bilang -"

"Kamu akan bilang kamu ke tempat itu karena kamu merasa kesepian lantaran aku tidak pernah peduli padamu? Iya? Apa kau tahu, jika kau mengatakan hal seperti itu, saham perusahaan akan anjlok?!

Related chapters

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DIANGGAP PELAKOR!

    Kemarahan Kazumi masih berkobar. Situasi di ruang tamu mewah itu semakin panas dirasakan oleh Syena meskipun ruangan itu full AC.Syena perlahan mendekati pintu, ingin kembali ke bangunan belakang saja, daripada harus menyaksikan pertengkaran pasangan suami istri itu di depan matanya, rasanya ia jadi serba salah. Tetapi, gerakannya tertangkap mata Kazumi. Ia mengarahkan tangannya pada Syena, memberikan isyarat pada wanita itu untuk tidak pergi ke manapun.Rachel mengabaikan apa yang dilakukan Kazumi pada perempuan yang dikatakan suaminya adalah calon madunya tersebut.Yang ada dalam pikirannya cuma satu, ia ingin membujuk suaminya agar sang suami tidak menikah lagi apapun alasannya."Sayang, ayolah, kita baru setahun menikah, apa kata orang kalau kamu menikah lagi? Untuk persoalan di tempat hiburan itu, aku akan bertanggung jawab, aku akan-""Diam! Kau hanya perlu diam, Rachel. Jangan banyak bicara dan membantah, kalau kau membuat ulah lagi, aku benar-benar akan menuntutmu dan ayahmu

    Last Updated : 2024-05-17
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KRITIKAN KAZAYA

    Syena benar-benar sulit untuk bicara untuk merespon perkataan pedas yang diucapkan oleh Rachel padanya. Meskipun ia merasa sesak mendapatkan perlakuan Rachel yang sepertinya tidak mau bersikap baik padanya, tapi Syena maklum karena siapa yang ingin ada wanita lain dalam pernikahannya? Ia pun tidak mau dan ia merasa sesak saja karena ternyata dirinya adalah wanita yang seperti itu pula pada akhirnya, namun apa yang bisa dilakukannya untuk merubah segalanya? "Nona, saya minta maaf, saya benar-benar tidak berniat untuk merusak pernikahan Nona dengan Tuan Kazumi, saya terpaksa, Nona." "Baik. Terpaksa, kan? Katakan, berapa uang yang kamu butuhkan? Aku akan memberikan, asal kamu bisa secepatnya pergi dari sini!" "Saya tidak berani, Nona." "Kenapa? Tidak berani atau tidak mau karena kamu suka dengan suamiku?" "Bukan seperti itu, saya sudah tanda tangan kontrak, saya tidak berani jika saya tidak ikut aturan dalam kontrak." "Omong kosong! Bilang saja kamu memang suka dengan Kazumi

    Last Updated : 2024-05-18
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   AKU BUKAN PELAKOR!

    "Apa?"Syena terkejut mendengar cara pria di hadapannya bicara. Kenapa cara bicaranya jadi slengean kayak gitu, sih? Dia salah makan obat apa? Padahal biasanya dia itu cool, cool tapi menyeramkan....Hati Syena bicara sambil mundur karena aura yang keluar dari tubuh pria yang disangkanya adalah Kazumi itu seperti ingin menghancurkannya."Ya! Mana ada perempuan baik-baik jadi pelakor!""Aku bukan pelakor!!" bantah Syena, benar-benar tidak suka dengan kesimpulan yang mengatakan bahwa dirinya adalah pelakor."Bukan pelakor? Berarti wanita penggoda.""Cukup! Kenapa Tuan bicara seolah-olah tidak tahu masalah yang sebenarnya? Tuan sendiri yang minta agar aku menikah sama Tuan padahal awalnya aku hanya ingin jadi pelayan di sini, kenapa Tuan mengatakan seolah-olah aku yang merengek minta untuk dinikahi?""Pinter akting! Terserah, lah! Lu bukan urusan gue, gue juga kagak peduli dengan apapun yang terjadi di rumah ini, tapi selagi gue di sini, jangan coba-coba untuk ngajak gue ngomong!"Setel

    Last Updated : 2024-05-19
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   AKU BUKAN PENCURI!

    Tangan Kazaya yang sedang bergerak di atas kanvas terhenti saat mendengar apa yang diucapkan oleh Rachel. Ia berbalik.Ditatapnya kakak iparnya itu dengan tatapan mata sulit untuk diartikan Rachel."Apa yang bisa lu berikan ke gue? Status lu aja kagak bisa lu perjuangkan, lu punya suami tapi suami lu bebas kawin lagi, urus diri lu sendiri aja, Rachel, kagak usah urus gue."Seperti biasa, sikap Kazaya memang selalu sinis, dan Rachel sudah terbiasa dengan sikap Kazaya yang seperti itu lantaran sejak awal ia menikah dengan Kazumi juga, adik iparnya itu tidak pernah bersikap peduli padanya."Ya. Aku memang payah, aku enggak bisa melakukan apapun untuk mencegah Kazumi menikah lagi, tapi, aku juga enggak mau diam aja melihat situasi yang sekarang terjadi, jadi, aku merendahkan harga diriku untuk meminta bantuan padamu.""Bantuan? Emang lu pengen gue melakukan apa? Menasihati Zumi? Ogah, kepala batu macam dia kagak bisa dinasihati!""Bukan, aku tahu kalau menyangkut bicara dengan Kazumi, kam

    Last Updated : 2024-05-20
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KECURIGAAN KAZUMI!

    Wajah pemuda bernama Bertrand itu merah padam mendengar apa yang diucapkan oleh Kazaya. Ia mengepalkan telapak tangannya, berusaha untuk tidak terpancing emosi meskipun rasanya, ingin sekali Bertrand menghajar pria di hadapannya tersebut. "Kalau kau menahan aku, artinya kau mendukung orang-orang yang suka main hakim sendiri!" "Gimana dengan peralatan gue yang lu tabrak?" "Peralatan kamu tidak ada yang rusak, hanya sedikit kotor saja, aku sudah minta maaf, jika kau memang berjiwa seni, kau pasti bisa membedakan orang yang minta maaf sungguh-sungguh dengan yang tidak!" Mendengar apa yang diucapkan oleh pemuda bernama Bertrand tersebut, Kazaya terdiam seribu bahasa. Niatnya yang ingin mempermainkan Bertrand terhenti seketika karena ucapan itu mampu menohoknya. Sampai akhirnya, Kazaya tidak tahu kapan Bertrand pergi dari hadapannya dan akibatnya, para pria yang tadi mengejar Bertrand kini mencegah dirinya untuk beranjak. "Kenapa lu lepaskan? Lu memihak maling atau lu ini

    Last Updated : 2024-05-21
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   TAWARAN UNTUK RACHEL

    Kazumi tersenyum kecut mendengar pengakuan yang dilontarkan oleh Bertrand, ia menatap pria itu lewat kaca mobil kembali seolah meyakinkan dirinya bahwa pria tersebut memang sengaja menabrakkan diri saat mobilnya melintas. "Trik yang lawas, orang miskin yang malas bekerja kebanyakan seperti itu untuk mendapatkan uang secara instan. Kau diminta seseorang untuk membuat aku bisa diekspos media, bukan?" Lagi-lagi, Bertrand mencengkram lututnya, untuk menahan perasaannya sendiri karena apa yang diucapkan oleh pria yang duduk tepat di hadapannya itu sangat menginjak harga dirinya. Ia merasa tidak malas, tapi kemiskinan terus mengikutinya, dan mendengar ucapan pria tersebut, rasanya ingin sekali Bertrand melimpahkan kemiskinannya itu pada Kazumi. Namun, demi mendapatkan uang, Bertrand terpaksa tidak mau banyak mendebat, karena sudah terlanjur berakting, Bertrand merasa harus mendapatkan hasil. "Anda menawarkan uang, saya mengakuinya, jadi di mana salahnya? Setiap orang tidak mau misk

    Last Updated : 2024-05-22
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MUSLIHAT SANG ADIK KEMBAR!

    Apa yang dilakukan Rachel cukup membuat mereka menjadi pusat perhatian di tempat tersebut. Radit tentu saja marah hingga ia bangkit berdiri dan menatap Rachel dengan sorot mata yang tajam."Kau masih membela suami yang jelas-jelas berbagi wanita malam denganku? Istri kedua suamimu itu seorang pelacur, Rachel, kau disejajarkan oleh pelacur, apa kau tidak malu?""Diam! Syena bukan pelacur, dia perempuan yang kau paksa untuk melayani kamu, sebelum kamu membeli perempuan itu, dia sudah menjadi calon istri kedua Kazumi, jadi tidak usah berkata bohong di hadapan ku hanya untuk memburukkan Kazumi! Aku tidak percaya!"Setelah bicara demikian, Rachel berbalik dan meninggalkan Radit dengan langkah yang cepat. Di mulut, memang ia membela Syena karena tidak mau, nama baik Kazumi dan Syena akan buruk, tapi sebenarnya hatinya hancur karena harus melakukan hal itu, sebab sejujurnya ia sangat membenci Syena lantaran sudah menjadi istri kedua suaminya.Tetapi, karena tidak mau semua menjadi kacau, Ra

    Last Updated : 2024-05-23
  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZUMI PENUH MISTERI....

    "Kenapa kamu bicara begitu? Aku enggak ngerasa melakukan itu sama kamu? Kapan aku mendekati kamu dan bilang aku enggak nyaman sama Kazumi?"Syena semakin shock karena Kazaya semakin berani mengatakan sejumlah kebohongan yang mengaitkan dirinya. Sementara itu, Kazaya yang mendengar aksi membela diri yang dilakukan Syena hanya tersenyum setan, ia tidak menyangkal perkataan Syena tapi lebih fokus ke arah Kazumi karena ia sangat yakin Kazumi mulai terpengaruh apa yang ia katakan tentang Syena."Aku memang akan membuang sampah pada tempatnya, jadi kau tidak perlu khawatir, tapi sebelum itu terjadi, jaga sikapmu kalau sampai ada pemberitaan tentang sikapmu yang terlalu intim dengan Syena, aku tidak akan main-main memberikan kamu pelajaran!"Setelah bicara demikian, Kazumi melangkah meninggalkan Syena dan Kazaya yang tersenyum puas mendengar apa yang diucapkan oleh sang kakak kembar.Syena yang tidak mau dikatakan mendekati Kazaya buru-buru mengejar Kazumi dan berusaha untuk menahan sang su

    Last Updated : 2024-05-24

Latest chapter

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DIMINTA MEMBUNUH KAZAYA!

    "Jadi sekarang, kamu mau apa?" Kazaya terdiam seketika mendengar apa yang diucapkan oleh Kazumi yang berbentuk pertanyaan.Padahal, ia setengah mati memaparkan isi hatinya hingga ia jadi emosi sendiri, tapi ternyata tanggapan Kazumi hanya demikian, masih tenang pula sikapnya.Membuat Kazaya jadi semakin sebal dengan sikap Kazumi tersebut. "Lu ke sini diminta buat bedil gue, kan?" Kazaya tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Kazumi, tapi justru balik bertanya. "Aku tidak akan melakukan hal itu, asalkan kau berjanji satu hal padaku.""Janji apaan?""Kembali ke rumah, urus kantor dan kamu tidak perlu mengatakan apapun pada ayah kita tentang apa yang sudah aku putuskan sekarang.""Emangnya, lu mutusin apaan?""Yang mereka targetkan itu aku, jadi kamu harus pulang, dan lakukan tugasmu sebagai anak dengan baik!""Heh! Lu mau jadi pahlawan?"Kazaya mulai paham dengan apa yang diucapkan oleh Kazumi, dan ia tidak suka hingga ia ingin melakukan aksi protes pada kakaknya tersebut.

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZAYA DIBUANG KE HUTAN!

    Sementara itu, setelah menyingkirkan Alex, Kazumi pergi meninggalkan Alex tanpa bisa dicegah oleh Alex. Namun, Alex tidak patah semangat untuk memantau sang majikan, di jam tangan yang dikenakan oleh Kazumi, ia sudah memasang alat pendeteksi hingga di manapun Kazumi berada, Alex bisa mengikuti Kazumi dengan mudah.Beberapa saat kemudian, Kazumi sudah berada di dalam mobil miliknya dulu yang dipakai Kazaya karena ia pergi dari rumah tanpa membawa apapun. Otak Kazumi dipenuhi berbagai macam pertanyaan, apakah ia bisa membuat Kazaya kembali tanpa membawa masalah baru?Di waktu yang sama, Kazaya sedang ditemui oleh Yurata. Laki-laki itu duduk di hadapan Kazaya yang saat itu masih menyelesaikan lukisan terakhir yang diminta olehnya untuk dibuat oleh Kazaya."Sudah memutuskan sebuah keputusan?" tanya pria berdarah Jepang itu pada Kazaya. "Keputusan gue kagak berubah, semua tetap sama."Kazaya menyahut sambil terus menggoreskan kuas di atas kanvas."Apakah kau tidak sayang dengan nyawamu?

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KETERKEJUTAN ALEX

    Wajah Kazumi terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Radit tentang apa yang dilakukan oleh Kazaya di masalalu dan ia benar-benar tidak menyangka itu dilakukan oleh Kazaya. Telapak tangan Kazumi mengepal dan Radit tersenyum melihat reaksi Kazumi yang dinilainya merasa terkejut karena ia bisa mengetahui segala yang disembunyikan oleh Kazaya selama ini dari Kazumi, tanpa menyadari, yang di hadapannya adalah Kazumi, bukan Kazaya."Lalu, lu juga mencuri lukisan Kazumi dan menjualnya ke salah satu anggota mafia, karena lu kagak dikasih duit yang banyak dari bokap lu, terus karena itulah lu jadi merasa asyik dan minta Kazumi untuk terus melukis biar lu bisa dapat duit dari lukisan yang dibuat Kazumi," lanjut Radit dan itu semakin membuat rasa terkejut Kazumi semakin nyata. Aku pikir, Kazaya dulu hanya ingin belajar melukis karena itulah dia memaksaku untuk melukis, tapi ternyata aku salah, aku bahkan sudah mengajarinya cara melukis dengan baik, sampai ia bisa melukis meskipun tidak terl

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MASIH HARUS MENYAMAR

    Setelah bicara demikian pada Kazaya, Shane keluar dari dalam ruangan di mana ia menempatkan Kazaya, dan Kazaya yang mendengar perkataannya itu hanya bisa menggenggam erat kuas di tangannya seolah ia tidak bisa lagi menahan amarah, tapi ia tetap harus menahannya karena sekarang ia sedang di bawah pengawasan.Sementara itu, rapat yang dihadiri Kazumi yang menyamar menjadi Kazaya sudah selesai dengan baik dan sempurna. Kazumi mampu memerankan Kazaya dengan baik atas arahan Alex yang selama ini terus mendampingi Kazaya saat di kantor. Tanpa sepengetahuan Kazumi dan juga Alex, salah satu rekan bisnis Kazumi yang tadi ikut rapat adalah orang yang berada di pihak Radit. Ketika rapat sudah usai, ia buru-buru melakukan pertemuan dengan Radit di sebuah tempat."Aku sudah melakukan apa yang kau katakan Tuan Radit, tapi reaksinya biasa saja, sepertinya kita tidak bisa membedakan lagi yang mana Kazumi dan yang mana Kazaya, karena mereka sekarang benar-benar sulit untuk dibedakan."Orang yang b

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   MENYAMAR MENJADI KAZAYA

    "Aku tidak yakin....""Tidak yakin tentang Tuan Kazaya yang kemungkinan bergabung, atau tidak yakin jika Tuan Kazaya dieksekusi?""Semuanya....""Dengan kata lain, Tuan juga merasa sedikit khawatir jika ada kemungkinan Tuan Kazaya dieksekusi?""Ya.""Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang, Tuan?""Kau lakukan saja apa yang aku katakan tadi, lakukan dengan cara perlahan, jangan sampai mengundang perhatian orang banyak terutama para rekan bisnis, untuk yang lainnya masih aku pikirkan, nanti aku akan konfirmasi padamu." Alex membungkukkan tubuhnya mendengar apa yang diucapkan oleh Kazumi. Setelah paham dengan isi perintah sang majikan pertama, Alex segera pamit untuk memulai penyelidikan.***Karena Kazaya tidak kembali juga ke perusahaan semenjak ke markas sementara anak buah Yurata, Alex terpaksa meminta Kazumi untuk kembali ke perusahaan ketika rapat penting di kantor diadakan. Beruntung, karena Alex terus memberikan informasi tentang perusahaan pada Kazumi, meskipun Kazumi tida

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   KAZAYA DIEKSEKUSI?

    Kazaya ingin menanggapi apa yang diucapkan oleh Syena, tapi tiba-tiba saja, pintu ruangan terbuka dan muncul Shane yang langsung masuk dan mendekati Kazaya."Udah berantemnya? Gimana? Mau gambar atau kabur?"Shane melontarkan pertanyaan itu pada Kazaya, dan Syena melirik ke arah Kazaya berharap pemuda itu menolak permintaan Shane dan menyerahkan tugas itu padanya."Balikin Syena ke rumahnya, abis itu gue lakukan apa yang lu mau.""Enggak!!" seru Syena hingga membuat Kazaya mengarahkan pandangannya pada perempuan itu. Kazaya hanya memandang Syena saja, selanjutnya, ia beralih kembali ke arah Shane untuk menanti tanggapan yang akan diberikan oleh Shane atas apa yang dikatakannya tadi.Shane yang mendengar apa yang diucapkan oleh Kazaya segera bertepuk tangan dan beberapa saat kemudian dari pintu yang masih terbuka muncul beberapa anak buah Yurata yang lain dan mereka segera diperintahkan oleh Shane untuk membawa Syena keluar. Syena yang tidak terima dipaksa keluar oleh rekan Shane yan

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DI BALIK SIKAP KAZAYA

    "Enggak semua orang bisa memperhatikan kualitas ketika ia memburu uang, aku sering beli buah, kondisi buah dicampur dengan yang busuk, hanya karena penjualnya memburu uang yang banyak dan enggak mau rugi sampai dia enggak mikirin perasaan konsumen." "Gue bukan orang yang macam itu!""Ya, sudah. Sekarang kamu lanjutin cerita kamu tadi, apa aja yang kamu lakukan untuk membuat hati kamu yang dengki sama Kazumi itu merasa puas?""Kazumi kagak mau gue memberikan nomor kontak dia sama orang yang minta itu, dan bersamaan dengan itu, bokap tahu kalo dia melukis sampai kemudian, Kazumi kena omel bokap dan semenjak saat itu, Kazumi berhenti melukis.""Ayah kalian enggak suka dengan lukisan?""Gue juga kagak tau, yang gue tau, bokap itu marah besar, terus minta Kazumi kagak perlu melukis lagi, dan semenjak saat itu, Kazumi minta sama gue buat kagak usah ngomong soal lukisan lagi.""Terus?""Karena gue terlanjur tergiur dengan uang yang banyak, gue berusaha lagi untuk melukis, tanpa sepengetahu

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   PENGAKUAN DOSA KAZAYA....

    "Gue kagak pernah iseng sama lu, setiap ucapan gue tentang perasaan yang mungkin terkesan meremehkan itu, biasanya cuma untuk ngetes lu.""Ngetes aku? Untuk apa?""Buat tau seberapa besar perasaan lu sama gue!""Terus, hasilnya?""Gue tau lu benar-benar suka sama gue.""Tapi kamu enggak pernah menanggapi itu dengan serius.""Karena gue kagak mau lu semakin suka sama gue!""Kenapa?! Aku enggak boleh suka sama kamu? Kamu punya pacar? Atau kamu sudah dijodohkan juga seperti halnya kakak kamu?""Kagak. Hanya pebisnis yang sukses yang bisa dibuat untuk memajukan bisnis dengan cara melakukan pernikahan bisnis.""Seperti Kazumi?""Ya.""Terus, kenapa aku enggak boleh suka sama kamu?"Pertanyaan Syena membuat Kazaya membalikkan tubuhnya dan melangkah menjauhi posisi Syena, sementara Syena menunggu apa yang sebenarnya akan diucapkan oleh Kazaya untuk menjawab pertanyaan darinya."Karena gue terlibat dengan organisasi mafia, Syena...."Jawaban Kazaya membuat Syena terkejut."Kamu terlibat organ

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   PENGAKUAN KAZAYA....

    "Lu perlu uang? Berapa yang lu mau, sebutkan ke gue, kasih nomor rekening lu, gue transfer, tapi abis itu jangan ikut campur masalah keluarga besar gue lagi, paham?""Aku enggak butuh!" Syena mundur menjauhi Kazaya sambil mengucapkan kalimat itu pada adik kembar Kazumi tersebut."Kagak butuh? Lu bilang kagak butuh, tapi lu menerima tawaran rambut biru ini buat melukis muka kagak jelas, lu bilang kagak butuh?""Hei!"Shane berteriak hingga Kazaya yang tadi menanggapi perkataan ketus Syena yang mengatakan bahwa ia tidak butuh uang langsung mengarahkan pandangannya pada Shane. "Apa?!" katanya dengan sangat galaknya."Lu tadi bilang apa? Melukis wajah kagak jelas? Lu pikir kami orang yang kagak punya kerjaan melukis muka orang kagak penting!!" seru Shane pada Kazaya, yang hanya ditanggapi Kazaya dengan senyuman setannya."Ya, buat lu mungkin penting, tapikan buat gue dan Syena itu kagak penting?!""Bacot, lu! Gue kasih waktu 30 menit buat berantem, ntar gue balik lagi!"Shane berbalik d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status