Share

Bab. 48

Tuan Prabujaya memperhatikan putranya dengan seksama ketika Erlangga baru saja tiba di rumah.

Er menghempaskan tubuhnya di sofa, di samping ayahnya yang sedang duduk santai seorang diri.

Saat ini, kepala pelayan serta Nyonya Helen tengah berada di bagian belakang rumah.

Tempat itu adalah sebuah sebuah bangunan terpisah yang disediakan oleh Prabujaya bagi seluruh pegawai yang bekerja di rumah besar.

"Bagaimana keadaannya? Aku dengar lukanya sangat parah," tanya Prabujaya penasaran.

"Hm ... itu benar. Tapi dia memaksa untuk bangun dan duduk saat aku datang tadi." Er menghela napasnya.

Mendengar hal itu, Prabujaya lantas berdecak kesal.

"Ck ... untuk apa memaksakan diri seperti itu? Dia memang bodoh! Aku menyuruhnya untuk mengawasi dan juga menjagamu, justru sekarang malah harus terbaring karena kecerobohannya sendiri."

Er terpana. Ayahnya sedikit pun tidak menunjukkan sikap empati pada orang yang begitu setia di sisinya.

"Pa, seberapa penting Paman Daniel untukmu?"

Prabujaya tercengang.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status