Share

Bab. 41

"Menurut Papa? Apakah aku tidak pantas untuk marah padanya? Dia menghinaku di depan kalian dan kalian hanya diam saja. Lalu ... untuk apa bertanya padaku lagi?" Erlangga berkata dengan dingin.

Prabujaya terpaku. Kata-kata Erlangga memberikan pukulan yang hebat untuknya.

"Papa minta maaf, Er. Papa tidak bisa menahannya."

"Tentu saja! Itu karena aku memang bukan siapa-siapa buat Papa. Aku memang anak haram! Ya, aku ini anak haram! Aku sudah dengar itu sejak dulu." Erlangga tiba-tiba meledak. Dia tidak mampu untuk menahan rasa sakit di hatinya.

Dulu dia tidak perduli dengan kalimat itu karena tidak memahami artinya.

Kini, saat dirinya sudah mengetahui segalanya dengan jelas, kalimat itu adalah sebuah penghinaan baginya.

Wajah jika dia marah!

Hati Prabujaya teriris mendengar kata--katanya.

"Maafkan Papa, Er. Papa akan menebus semua kesalahan Papa padamu," ucap Prabujaya dengan tulus. "Katakan saja apa yang harus Papa lakukan untuk menebusnya."

Erlangga memutar bola matanya sambil terseny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status