Share

Bab. 42

"Siapa yang datang bersama Tuan Prabujaya itu? Apa kalian pernah melihat dia sebelumnya?"

"Aku pikir itu adalah putranya."

"Apa itu mungkin? Apakah dia yang dikatakan putra kedua dari keluarga Pamungkas?"

"Aku pikir begitu. Jika tidak, bagaimana mungkin mereka bisa datang bersama. Lihatlah, anak itu terlihat lebih tampan dari Pak Rangga?"

"Yang anda katakan benar. Aku seperti pernah melihatnya di suatu tempat. Sayangnya aku tidak mengingatnya."

Orang-orang itu saling menimpali. Mereka berdecak kagum, sekaligus mengatakan hal-hal yang tidak enak didengar.

"Apa kalian pikir mereka bersaudara? Mereka sama sekali tidak mirip."

"Benar kah? Tapi dia sangat mirip dengan Tuan Prabujaya."

"Aku pikir akan ada perebutan kekuasaan di perusahaan ini. Lihat saja Nyonya Liana, dia bahkan tidak memperdulikan mereka berdua."

"Ya, aku pikir juga seperti itu."

Suara-suara sumbang masih terus terdengar di ruang pertemuan.

Daniel menghela napasnya panjang karena merasa terganggu. Dia ingin menghentikan me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status