Share

Penangkapan Ruly

Penulis: F Azzam
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-30 23:36:48

Tiba-tiba Ruly melayangkan serangan dengan sebuah tendangan.

Wuss...

Serangan itu meleset dari sasaran lalu seketika pukulan telak dilayangkan Adam hingga mengenai perutnya.

Ruly jatuh terjungkal. Lalu Adam langsung menginjak tepat di wajahnya.

"Jangan menyerang jika tidak ingin diserang!"

Lalu ia pergi begitu saja dan kembali masuk ke dalam mobilnya.

Ruly tampak masih terkapar, ia dan anak buahnya memandangi mobil Adam. Dan terus memperhatikan kemana arah mobil itu berjalan.

"Cepat kejar dia!" Seru Ruly, memerintahkan anak buahnya.

"Siap Pak!"

Lalu mereka pun memasuki mobil kembali untuk mengejar Adam Rudiant.

Adam merasa ada yang mengikutinya dari belakang.

Lantas ia memerintahkan anak buahnya untuk melancarkan serangan.

"Tembak iringan mobil di belakang kita. Jangan sampai dia terus mengikuti kita!"

Para pengawal mengeluarkan senjata M16 dari jendela dan mengarahkannya ke mobil di belakangnya.

Adu tembak pun tak dapat terelakkan. Gencarnya serangan yang dilakukan pasukan Adam tent
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Ruly Kabur

    Ruly masih dalam keadaan tak sadarkan diri ketika dibawa oleh polisi.Namun saat hampir sampai di kantor. Tiba-tiba Ruly terbangun dan mendapati dirinya yang dalam keadaan telah terbelenggu.Ruly membuka matanya perlahan dan memperhatikan sekelilingnya."Kurang ajar! Lepaskan borgol ini!" Seru Ruly, murka. Kala melihat sebuah besi membelenggu kedua tangannya."Anda akan kami bawa ke kantor polisi," ucap seorang polisi yang berada di depannya.Ruly tak tinggal diam. Ia meronta mencoba melepaskan diri.Namun seorang polisi yang berada di belakangnya seketika menodongkan pistol ke arah kepala."Jangan bergerak! Atau kau kami tembak!"Baru kali ini Ruly merasa tak berdaya di hadapan para polisi.Seakan kekuatan dalam tubuhnya telah menghilang hingga membuat ia mati kutu di hadapan mereka.Rupanya Adam telah mengetahui cara menghilangkan zat yang ada di tubuh Ruly.Ia telah melakukan kerja sama dengan seorang profesor ternama untuk menangkal kekuatan yang diciptakan oleh Ruly."Akhh! Kenap

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Tentara Pembelot

    "Silahkan makanannya Pak, selamat menikmati," ucap seorang Waiter wanita dengan tersenyum."Terima kasih," jawab Adam. Lalu piring berisi makanan tersebut diletakkan di atas meja.Setelah itu, Adam pun menyantap makanan bersama para pengawalnya.Tak berselang lama, tiba-tiba seorang pria mendatanginya kembali.Ia adalah Jhony, berjalan tergopoh-gopoh ke hadapan Adam. Namun kehadirannya seketika dihadang oleh para pengawal."Mau kemana Pak?" tanya seorang pengawal menghalangi Jhony. "Aku mau bertemu dengan saudaraku. Kenapa aku tak diperbolehkan?" tanya Jhony. "Bukankah Pak Jhony sudah tau kenapa anda tidak diperankan untuk bertemu Pak Adam," ucap sang pengawal."Aku tidak tau. Karena aku tak memiliki kesalahan apapun kepada beliau," ucap Jhony.Adam menoleh ke arah Jhony. Lalu melambaikan naik turun tangannya menandakan ia memanggilnya"Nah, lihatlah!""Adam memperbolehkan aku untuk ke dalam," ucap Jhony.Sang pengawal pun menoleh ke arah Adam. Dan akhirnya ia mengizinkan Jhony un

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Menguji Zat Tandingan

    Setelah rapat selesai, para prajurit kembali ke barak.Adam dan Tukman tampak tengah berbincang di depan pekarangan markas."Aku telah mendapatkan sebuah rahasia. Apa yang dapat membuat Ruly menjadi manusia mutant," ucap Adam.Tukman lantas terlihat mengerutkan keningnya."Rahasia apa itu Jendral?" tanya Tukman.Adam kemudian mengeluarkan sebuah tabung kecil berisikan sebuah zat cair."Ini, zat inilah yang membuat dia semakin kuat. Aku sudah melakukan percobaan."Tukman pun tampak semakin penasaran dengan apa yang dilihatnya."Coba, aku ingin lihat," ucap Tukman.Adam langsung menaruh tabung kecil itu ke tangan Tukman.Tukman memperhatikannya dengan seksama. Lalu ia berkata, "Bagaimana bisa dia mendapatkan ini Jendral?""Kamu tau, ternyata Anak semata wayang Ricky itu adalah seorang profesor muda. Selain dia memiliki ilmu bela diri yang mumpuni. Dia memiliki kejeniusan hingga dapat menunjang kekuatan dalam dirinya dengan ilmu pengetahuan yang dia miliki," ucap Adam.Tukman tampak meng

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Ancaman Preman

    Sesampainya di restoran, Adam mendapati beberapa preman telah berdiri di depan kasir."Saya tak mau tau, serahkan seluruh uang di brangkas. Ini adalah wilayah teritorial kami!" seru seorang preman, memalak sang kasir."Kami tidak berani untuk memberikan apapun kepada orang lain tanpa sepengetahuan bos kami Tuan," ucap kasir itu."Hakkh! Cepat serahkan 500 Dollar untuk uang keamanan! Jika tidak, restoran ini akan kami tutup!" seru preman itu, mengancam.Mereka tak mengetahui siapa yang memiliki restoran itu. Jika saja mereka mengetahuinya, tak mungkin para preman itu berani berbuat onar di restoran milik Adam.Tak berselang lama, seseorang bertubuh tegap dengan seragam militer memasuki restoran dengan gagahnya.Para preman tak menyadari kedatangannya. Mereka terus melakukan intimidasi kepada seorang kasir untuk menyerahkan sejumlah uang.Banyaknya karyawan pun tak berkutik di hadapan para preman itu. Karena mereka memegang senjata.Tiba-tiba, dari belakang preman itu. Adam menarik kera

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Jhony Dan Any Menghilang Misterius

    Sesampainya di istana Rudiant. Adam memasuki gerbang rumahnya dan mendapati Lusiana yang tengah duduk di depan pintu.Adam memarkirkan mobilnya, lalu keluar dari mobil dan menghampiri Lusiana."Lusiana, kamu kenapa belum tidur?" tanya Adam."Aku sedang menunggumu. Bagaimana kabarnya restoran anda?" tanya Lusiana."Lusiana, aku harus membertanya padamu. Kamu tau dimana Jhony dan Any sekarang tinggal?" tanya Adam."Tidak, aku tak pernah menghubunginya lagi setelah aku pergi dari rumah itu," ucap Lusiana.Adam lantas mengerutkan keningnya tengah berfikir."Jadi kamu pun tidak mengetahuinya. Bahwa rumah itu sekarang kosong?" tanya Adam."Kosong? Yang benar kamu. Lalu kemana ya mereka?" tanya Lusiana."Aku saja tidak tau. Kenapa kamu malah bertanya padaku Lusiana," ucap Adam.Lusiana lantas mengambil ponsel dari atas meja. Lalu menghubungi Jhony dan Any melalui sambungan telepon.Namun, belum juga ada jawaban dari mereka berdua.Lusiana tampak semakin khawatir dengan mereka. Bagaimana pun

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Tugas Negara

    "Kau tak perlu mengetahui siapa aku. Satu yang pasti. Lusiana akan menjadi target berikutnya," ucap seseorang itu dengan suaranya yang serak.Adam seketika membentaknya. "Apa maksud semua ini?!""Pengecut! Tampakkan wujud aslimu!" Seru Adam, dengan nada tinggi."Nanti kau akan tau siapa aku. Tunggulah saatnya tiba..."Tut...Sambungan telepon diakhiri begitu saja.Adam berniat menghubunginya kembali. Namun tiba-tiba nomor penelepon itu sudah tidak aktif.Adam tampak terdiam seribu bahasa."Adam, kenapa?" tanya Lusiana, penasaran."Baru saja ada yang meneleponku. Dia..."Tiba-tiba Adam berhenti berbicara."Ya, ada apa Adam? Katakan padaku!" ucap Lusiana."Dia sepertinya mengincarmu Lusiana," ucap Adam menatap wajah Lusiana."Mengincarku? Memangnya apa urusanku dengan dia?" tanya Lusiana."Mungkin saja dia adalah musuhku. Namun karena tak bisa menaklukkanku. Dia mengincar orang-orang yang dekat dengan ku dan kamu," ucap Adam.Namun Lusiana tampak tak merasa gentar sedikitpun mendengarny

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Kebocoran Informasi Penyerangan

    Adam lantas kembali memilah pakaian. Dan baju kemeja motif diganti menjadi pakaian dinas militer.Paul keluar dari ruangan kamar mandi. Dan mendapati ayahnya yang telah berganti pakaian."Loh, ayah kenapa pakai baju militer? Kan kita mau ke mall!"Adam menoleh ke arah Paul. Lalu menghampirinya."Paul, maaf ya. Pagi ini ayah harus pimpin rapat sebelum melepas tugas prajurit ke Medan perang. Mungkin kita bisa ke mall setelah tugas ini," ucap Adam.Paul seketika menundukkan kepalanya dengan wajah yang masam.Adam menghampiri anak itu lalu menyentuh kepalanya."Paul, sabar ya...""Ayah harus menundanya demi tugas mulia. Kamu bisa mengerti kan?" tanya Adam, seraya mengelus rambutnya.Paul menganggukkan kepala. Dan tampak adanya kepasrahan di wajahnya."Yaudah deh gapapa yah," ucap Paul.Setelah itu, Adam berdiri dari hadapan Paul."Lusiana, Paul. Aku berangkat ya. Jaga diri kalian baik-baik," ucap Adam."Iya Ayah. Cepat pulang ya setelah bertugas," ucap Paul.Adam pun tersenyum memandang a

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Penyerangan Ke Markas Musuh

    Tembakan balasan dilancarkan pasukan republik.Pasukan pemberontak yang bersembunyi semakin terdesak dengan serangan yang dilancarkan.Mereka pun lari tunggang langgang ke dalam hutan."Kejar mereka!"Teriak Letnan Tukman kepada para prajurit.Pasukan berlari mengejar para pasukan musuh hingga ke dalam hutan lebat.Tiba-tiba, Adam berteriak."Berhenti! Di sana banyak jebakan!"Para prajurit menghentikan langkahnya mengikuti perintah.Adam dapat membaca strategi para pasukan musuh.Operasi yang telah bocor tentu saja membuat musuh telah mengantisipasi segala kemungkinan.Letnan Tukman menghampiri Adam, "Mohon izin bertanya Jendral. Bagaimana anda mengetahui di hutan itu telah terpasang jebakan?" tanya Letnan Tukman."Kamu apakah memperhatikan? Mengapa Para pasukan musuh berlari dengan cara zig zag? Seperti menghindari sesuatu?" tanya Adam.Letnan Tukman terdiam. Lantas Adam menepuk pundaknya."Kali ini pasukan musuh telah mengantisipasi serangan ini. Untuk itu, aku perintahkan kepada k

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31

Bab terbaru

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Any Tertangkap

    Wanita itu tampak begitu agresif kepada Adam. Membuat Adam semakin geram kepadanya."Aku tidak mengenalmu!""Pergi Kamu!" Adam membentak wanita itu.Namun perempuan itu semakin tak terkendali layaknya seorang pemabuk."Sayang, jangan begitu dong. Kamu kan sudah menyewa jasaku. Harusnya kamu menerima aku untuk melayani kamu...""Pergi!" Tiba-tiba Adam mendorong wanita itu lalu melangkah pergi begitu saja.Ia meninggalkannya di luar gerbang seorang diri.Namun sebenarnya, wanita itu tidaklah datang seorang diri.Ia melirik sambil tersenyum seseorang di sisi jalanan yang tengah merekam video.Lalu ia memberikan sebuah jempolnya yang menandakan semua berjalan dengan lancar.***Adam kembali ke dalam pagar dan menghampiri Lusiana yang tengah berdiri menunggunya di pekarangan."Ada apa sih? Kenapa ada suara seorang wanita?" tanya Lusiana, khawatir."Orang gila baru saja datang di rumah kita. Abaikan, Kita masuk saja ke rumah," ucap Adam.Lusiana yang penasaran tiba-tiba melangkahkan kaki ke

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Mertua Jahanam

    Mendengar permintaan Any, Lusiana dan Adam saling bertatapan.Lalu Lusiana kembali menatap Any seraya menggelengkan kepala. "Aku gak tau lagi harus berbicara apa. Jumlah itu terlalu besar. Untuk apa uang sebanyak itu ma?"Any lantas menjawab, "Sejujurnya, mama terpaksa meminjam uang kepadamu. Dikarenakan Mama memiliki hutang pada bank dan harus diganti dalam satu bulan ini.""Astaga, hutang untuk apa ma?" tanya Lusiana."Mama baru saja membeli mobil baru. Mobil yang lama sudah reot. Mama malu membawanya," Ucap Any.Mengetahui hal itu, Lusiana semakin murka terhadap Any. Kehidupannya yang terlalu hedonis membuat Any terjebak ke dalam jeratan hutang."Mama sangat keterlaluan. Padahal mobil mama masih bagus dan layak pakai. Kenapa Mama mudah sekali membuang-buang uang untuk suatu hal yang kurang berguna!" Seru Lusiana."Mama malu, Teman-teman arisan Mama sudah memiliki mobil baru yang mewah. Tapi mama, selama 3 tahun ini belum mengganti mobil baru," Jawab Any.Mendengarnya ucapan Any, me

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Any Meminjam Uang

    Setelah memakan waktu setengah jam perjalanan, mobil yang membawa Adam telah tiba di AR Hospital.Mereka keluar dari mobil lalu seorang penjaga keamanan seketika menghampiri."Selamat datang pak Adam dan ibu Lusiana," Ucap penjaga keamanan tersebut."Terima kasih, apakah semua sudah berkumpul di ruang rapat?" tanya Adam."Sudah pak. Silahkan bapak menuju ke sana. Karena seluruh petinggi sudah menunggu bapak," Ucap sang petugas keamanan.Lalu Adam berbalik badan dan menatap Lusiana yang tengah duduk di bangku tengah."Lusiana, kamu mau ikut denganku ke dalam?" tanya Adam.Lusiana tampak tengah memperhatikan ponselnya. Namun ia seketika berbalik arah memandang Adam dan berkata."Tidak, biar aku akan menunggumu saja. Aku sedang berkomunikasi dengan keluarga," Ucap Lusiana."Baik, tak apa. Kamu tunggu saja di sini. Aku akan kembali beberapa jam lagi," Jawab Adam."Aduh, apakah bisa sedikit dipercepat?""Aku harus ke rumah mama. Karena keadaan mama sedang tidak baik-baik saja," ucap Lusian

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Panggilan Any Kepada Lusiana

    Setelah dua jam pertempuran berdarah. Suara sirine ambulance terdengar berdatangan. Untuk membawa jasad seluruh anggota mafia dan dua pemimpinnya untuk kemudian dibawa menuju ke rumah sakit kepolisian.Adam dan seluruh pasukannya kembali ke Kediamannya.Di istana Rudiant, Lusiana dan Paul menunggunya dengan harap-harap cemas.Kala mobil Pasukan telah tiba, raut wajah sumringah seketika terpancar dari wajah Lusiana.Adam keluar dari mobil langsung menghampiri Lusiana yang tengah menggendong Paul."Lusiana! Kamu sudah menungguku dari tadi?" tanya Adam, seraya melangkah mendekati istri dan anaknya."Aku sudah sangat mengkhawatirkanmu, kamu kenapa lama sekali pulangnya?" tanya Lusiana."Kami mendapat perlawanan sengit saat melakukan penyergapan. Beruntung seluruh pasukan selamat dalam bertugas," Ucap Adam."Bagus kalau begitu, aku pikir akan banyak memakan korban. Tapi ternyata semua baik-baik saja," Ucap Lusiana."Ya sudah, mari kita masuk rumah. Aku sudah sangat lelah dan lapar,"ucap Ad

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Kematian Dasvanco Dan George

    Mendengar suara bising di ruangan parkir, membuat semua orang mengalihkan perhatiannya."Tolong periksa di ruangan parkir!" Seru Dasvanco kepada anak buahnya."Siap tuan!" Jawab salah satu anak buahnya.Lalu dua anak buah menuju ke ruangan parkir yang tak jauh dari ruangan tengah.Sesampainya di parkiran mobil, mereka terkejut melihat ban mobil yang telah kempes."Sungguh aneh! Bagaimana mungkin ban mobil ini bisa kempes dengan sendirinya," Ucap salah satu mafia, terlihat keheranan."Biar aku yang memeriksanya," Ucap rekannya.Lalu ia memeriksa ban mobil itu dengan seksama.Tiba-tiba sebuah peluru melesat menembus kepala dua mafia tersebut.Dua anggota mafia seketika tewas di tempat.Hingga 10 menit berselang, Dasvanco menunggu dua anak buahnya. Namun tak kunjung kembali ke hadapannya."Kenapa mereka berdua tidak kembali! Tolong periksa keadaan mereka!" Seru Dasvanco."Siap Tuan,"jawab salah satu anak buahnya.Lalu ia menuju ke ruangan parkir tersebut.Dan selang beberapa menit, satu

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Penyergapan Di Gedung Tua

    Saat malam mulai menjelang, sebuah mobil audy hitam telah tiba di depan istana Rudiant.Dua pengawal seketika menghampiri untuk menyambutnya."Selamat malam Tuan Jody, senang anda bersedia untuk datang memenuhi panggilan. Pak Adam sudah menunggu anda," Ucap Sang pengawal."Ya, di mana dia sekarang?" tanya Jody."Pak Adam sudah menunggu anda di ruang tamu. Silahkan masuk Tuan," Ucap sang pengawal."Baik, Terima kasih," Jawab Jody.Lalu ia melangkah menuju ke arah pintu rumah. Saat ia memasuki rumah bak istana tersebut.Adam langsung berdiri dari bangku sofa. Dan menyambut kedatangan Jody."Selamat datang Jody, bagaimana kabar anda sekarang?" tanya Adam, seketika menyodorkan tangan kepadanya."Aku baik-baik saja. Bagaimana juga dengan keadaan anda sekarang?" tanya Jody."Akhir-akhir ini, aku dibuat pusing oleh para mafia. Mereka sedang gencar-gencarnya melakukan serangan balas dendam. Tadi pagi, rumah sakit diserang oleh seseorang tak dikenal. Dan aku mengundang kamu kesini untuk menany

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Target Selanjutnya

    Sekelebat bayang seketika melesat dan secara mengejutkan, George telah menghilang dari hadapan Adam.Kecepatan gerakan George membuat seluruh mata yang melihatnya begitu terperangah.Kepalan tinju yang ia layangkan meleset dari sasaran. Dan tiba-tiba sebuah tendangan mengarah ke kepala Adam.Adam terdorong ke depan terkena tendangan yang mengenai belakang kepalanya.Namun tubuhnya yang besar dan kuat tak akan mudah ditumbangkan oleh kekuatan George. Bahkan jika sebuah mobil menabraknya dengan kecepatan tinggi.George bersiul, Adam langsung teralihkan oleh suara di belakangnya.Dan seketika, sebuah tinju melesat menghantam wajah Adam.Kecepatannya yang sangat tinggi membuat Adam kesulitan untuk menghindarinya.Adam kembali terdorong ke belakang dengan keadaan yang hampir terjungkal.George tertawa terpingkal-pingkal melihat Adam yang kewalahan."Hahaha! Jendral sampah!""Ternyata kekuatanmu tak seberapa bagiku!" Seru George, tertawa puas.Lantas Adam kembali menegakkan badannya. Lalu m

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Benih Pertarungan

    12 jam telah berlalu, namun tanda-tanda kedatangan kelompok Mafia belum juga terlihat.Kendaraan barakuda telah disiagakan di beberapa sudut kota.Sniper tentara Nasional bersembunyi di antara bangunan-bangunan di pusat kota.Di ruangan pribadi Jendral Adam. Letjen Charles tengah duduk di hadapannya."Aku rasa mereka sudah tau bahwa rencana mereka telah bocor," ucap Adam."Tapi tidak mungkin mereka takut walaupun pusat kota telah dijaga ketat oleh pasukan khusus. Mereka memiliki peralatan tempur yang mumpuni untuk melawan pasukan," ucap Letjen Charles."Berarti ini adalah bagian dari strategi mereka untuk mengelabuhi kita. Mereka pasti memiliki mata-mata yang tersebar di dalam kota. Dan untuk memancing kedatangan mereka. Tarik pasukan Barakuda. Jangan sampai terlihat mencolok. Cukup dengan pasukan-pasukan sniper dan Intel untuk menyebar di penjuru kota," ucap Adam."Baik, aku akan instruksikan aparat di lapangan untuk kembali ke markas. Sementara persenjataan akan dikirim melalui mobi

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Sang Provokator

    Sesampainya di Kota Wales. Pemandangan tak biasa menghiasi kota.Suara riuh warga begitu terdengar. Mereka berjalan beriringan dengan satu tuntutan. "Jendral Pelanggar HAM harus dihukum mati."Banyak warga yang terprovokasi dengan berita di media. Tanpa mengetahui kebenaran yang jelas dari sebuah informasi.Di sebuah jalanan yang dipenuhi oleh demonstran.Adam yang berada di dalam mobil dengan berani keluar menghampiri para demonstran.Sontak saja para warga berlarian lalu menyerang Adam."Itu dia pembunuhnya!""Orang seperti ini tidak pantas disebut Jendral!"Banyak para warga yang tersulut emosi."Tenanglah Masyarakat!""Saya akan bicara yang sebenarnya terjadi!""Semua masalah ini sudah selesai!"Namun para warga tak mengindahkan perkataan Adam.Hingga puluhan batu terlempar mengenai kepala Adam.Lalu seketika para pengawal dari tentara dan kepolisian membentuk barisan.Para demonstran begitu terkejut melihat Adam yang tak terdapat sedikitpun luka."Biarkan aku mendekati mereka! Ak

DMCA.com Protection Status