Beranda / Rumah Tangga / DENDAM SANG PANGLIMA / Kebocoran Informasi Penyerangan

Share

Kebocoran Informasi Penyerangan

Penulis: F Azzam
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-31 14:23:01

Adam lantas kembali memilah pakaian. Dan baju kemeja motif diganti menjadi pakaian dinas militer.

Paul keluar dari ruangan kamar mandi. Dan mendapati ayahnya yang telah berganti pakaian.

"Loh, ayah kenapa pakai baju militer? Kan kita mau ke mall!"

Adam menoleh ke arah Paul. Lalu menghampirinya.

"Paul, maaf ya. Pagi ini ayah harus pimpin rapat sebelum melepas tugas prajurit ke Medan perang. Mungkin kita bisa ke mall setelah tugas ini," ucap Adam.

Paul seketika menundukkan kepalanya dengan wajah yang masam.

Adam menghampiri anak itu lalu menyentuh kepalanya.

"Paul, sabar ya..."

"Ayah harus menundanya demi tugas mulia. Kamu bisa mengerti kan?" tanya Adam, seraya mengelus rambutnya.

Paul menganggukkan kepala. Dan tampak adanya kepasrahan di wajahnya.

"Yaudah deh gapapa yah," ucap Paul.

Setelah itu, Adam berdiri dari hadapan Paul.

"Lusiana, Paul. Aku berangkat ya. Jaga diri kalian baik-baik," ucap Adam.

"Iya Ayah. Cepat pulang ya setelah bertugas," ucap Paul.

Adam pun tersenyum memandang a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Penyerangan Ke Markas Musuh

    Tembakan balasan dilancarkan pasukan republik.Pasukan pemberontak yang bersembunyi semakin terdesak dengan serangan yang dilancarkan.Mereka pun lari tunggang langgang ke dalam hutan."Kejar mereka!"Teriak Letnan Tukman kepada para prajurit.Pasukan berlari mengejar para pasukan musuh hingga ke dalam hutan lebat.Tiba-tiba, Adam berteriak."Berhenti! Di sana banyak jebakan!"Para prajurit menghentikan langkahnya mengikuti perintah.Adam dapat membaca strategi para pasukan musuh.Operasi yang telah bocor tentu saja membuat musuh telah mengantisipasi segala kemungkinan.Letnan Tukman menghampiri Adam, "Mohon izin bertanya Jendral. Bagaimana anda mengetahui di hutan itu telah terpasang jebakan?" tanya Letnan Tukman."Kamu apakah memperhatikan? Mengapa Para pasukan musuh berlari dengan cara zig zag? Seperti menghindari sesuatu?" tanya Adam.Letnan Tukman terdiam. Lantas Adam menepuk pundaknya."Kali ini pasukan musuh telah mengantisipasi serangan ini. Untuk itu, aku perintahkan kepada k

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Pos 2 Pasukan Pemberontak

    Akhirnya para prajurit telah sampai di sisi gerbang pos 2.Penyamaran mereka menggunakan pakaian yang menyaru dengan pepohonan berhasil mengecoh Pasukan penjaga."Penembak jitu, bidik senjata ke arah atas menara. Segera lakukan tembakan tepat di kepala," ucap Adam melalui HT kepada 4 penembak jitu."Siap Jendral," ucap para penembak dengan nada pelan.Lalu senjata kedap suara diarahkan ke para penjaga yang berada di atas menara.Mereka tak menyadari adanya penembak yang membidik dari arah gerbang.Zuupp...Satu tembakan tepat mengenai kepala sang penjaga.Lalu ia jatuh seketika. Dan tembakan berikutnya dilontarkan dari senjata sang penembak jitu.Tembakan mereka sama sekali tak meleset dari sasaran.Setidaknya 5 penjaga di atas menara telah gugur tanpa perlawanan.Adam menyoroti para penjaga yang berada di depan pintu pos."Penjaga di atas menara sudah habis. Sekarang bidik ke arah penjaga yang berada di depan pintu markas," perintah Adam kepada para penembak jitu."Siap laksanakan Je

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Adam Bertarung Melawan Orang Misterius

    "Itu dia makhluk terkutuk Adam Rudiant! Tembak dia!" seru Seorang komandan pemberontak saat melihat Adam melangkah dengan gagahnya.Para pemberontak bersenjata seketika melepaskan tembakan ke arah Adam.Suara tembakan menggelegar memecah keheningan hutan. Puluhan peluru tak sama sekali menembus kulit sang Jendral.Hal itu tentu membuat para pasukan berfikir kembali untuk melumpuhkan Adam.Namun tak butuh waktu lama, Adam hampir berada dekat dengan keberadaan mereka.Para pemberontak begitu ketakutan lalu lari tunggang langgang. Begitu juga sang komandan melarikan diri bak seorang pecundangAdam mengeluarkan senjata Revolver dan membidik ke kepala sang komandan.Darr!Satu peluru menembus tempurung kepala sang komandan hingga ia jatuh terkapar di atas tanah.Para prajurit pemberontak memandangnya dengan terbelalak."Komandan!""Bertahanlah komandan!"Seorang prajuritnya menghampiri dan mencoba menyelamatkan.Namun apalah daya, nyawa komandan tinggal di ujung tanduk.Tampak Adam terus m

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Penyerangan Markas Besar pemberontak

    Seseorang tersebut enggan untuk membuka penutup kepalanya.Adam begitu geram lalu membuka penutup kepala itu dengan paksa.Zuupp...Saat penutup kepala terbuka, Adam seketika terkejut memandang wajah seseorang tersebut."Kau! Kenapa?!""Maafkan aku Jendral. Aku harus melakukan ini demi keluargaku. Setelah Jendral memecatku dari kesatuan. Aku terpaksa bekerja untuk pasukan pemberontak demi menghidupi keluarga," ucap seseorang tersebut yang merupakan mantan bagian dari kesatuan Pasukan Republik."Kenapa kau tak memberitahukan ku jika kau sedang kesusahan?!""Kau tak perlu menjadi pengkhianat demi menghidupi keluarga! Jika kau bicara padaku. Aku bisa menjadikan kamu menjadi bagian dari kesatuan pengawal," ucap Adam.Seseorang itu menundukkan kepalanya, terlihat adanya penyesalan dari wajahnya."Maafkan aku Jendral, aku tidak berbikir seperti jernih di saat melihat keluargaku kelaparan," ucap seseorang tersebut."Baik, kalau begitu. Mulai detik ini kamu bisa menjadi bagian dari kesatuan p

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Para Pemberontak Mulai Menyadari Tabiat Ruly

    Para pemberontak pun saling bertatapan.Roly menoleh ke arah pasukan lalu berkata, "Jangan dengarkan ucapan bodohnya. Aku datang untuk membantu kalian demi tercipta sebuah sistem yang kalian impikan,"Tiba-tiba Komandan pemberontak menoleh ke arah Ruly."Benar apa yang dikatakan Adam. Kau hanya memanfaatkan kami demi ambisimu. Aku bisa melihatnya dari matamu," ucap sang Komandan dengan menatap tajam mata Ruly.Ruly melangkah maju ke hadapan Komandan. Seketika cengkraman menjerat batang lehernya."Kau tak terima kedatanganku! Heh! Inilah akibatnya!"Ruly langsung meremukkan batang leher sang komandan dengan satu cengkraman kuat.Prakk!Sang komandan pun langsung tewas di tempat.Para anggota pemberontak tak tinggal diam melihat komandannya dibunuh di depan mata."Dia adalah orang baru yang tiba-tiba datang ke organisasi kita. Jangan biarkan dia berbuat seenaknya!""Habisi dia!"Para pasukan pemberontak seketika mengarahkan senjata ke arah Ruly.Puluhan peluru dilontarkan dengan senjata

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Aura Kekuatan

    Wajah Ruly seketika terlihat luka lebam. Dan jatuh tersungkur di atas tanah."Mana kekuatanmu?!""Ku pikir kekuatan palsumu hanyalah sampah belaka!"Ruly mulai naik pitam. Rasanya ingin sekali membuktikan kekuatan namun apalah daya.Kini zat ciptaannya tidak lagi bekerja. Membuat dirinya kini menjadi manusia biasa.Kemudian Adam mengangkat tubuh pemuda itu lalu mengarahkannya ke sebuah jurang yang dasarnya berupa sungai berarus deras dengan bebatuan besar di tepiannya."Sekarang saatnya Kau menjemput ayahmu!""Tidak! Jangan! Ampuni aku!" seru Ruly, berteriak ketakutan.Adam yang telah gelap mata. Tak akan ada lagi kata ampun yang terdengar di telinganya.Ia langsung melempar tubuh Ruly dengan segenap kekuatan.Ruly tampak berteriak sejadi-jadinya saat tubuhnya terjun bebas ke dasar jurang.Adam tersenyum puas dan melambaikan tangan."Selamat tinggal Ruly! Nikmatilah perjalananmu selanjutnya!" Seru Adam, tersenyum sumringah.Tubuh pemuda itu pun seketika membentur bebatuan di dasar jur

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Berbuah Kebencian

    Ruly terkapar setelah tendangan mengenai perutnya.Adam melangkah menghampirinya.Di saat dirinya mulai mendekat, Ruly tiba–tiba bangkit kembali dan mengeluarkan sebuah alat yang ia ciptakan.Ruly mengeluarkannya dari balik baju. Alat itu tiba–tiba melesatkan sebuah benda tajam ke arah wajah Adam.Benda itu terdapat racun yang ia buat sendiri, sebagai pelemah kekuatan dalam diri lawannya.Namun Adam dengan begitu cepat mengelak dari serangan. Benda itu hampir saja mengenai wajahnya."Akh, sial!" seru Ruly, menggerutu.Adam menatap tajam wajahnya. "Baik kalau begitu, akan aku bayar perbuatanmu!"Seketika sebuah cengkraman menjerat leher Ruly. Dan sebuah kekuatan jiwa semakin berkobar di sekujur tubuh Adam.Ruly tampak kesulitan mempertahankan diri. Kali ini kekuatan Adam melebihi biasanya.Walau ia sudah berusaha melepaskan genggaman. Namun kekuatan Adam sungguh lah besar.Tampak urat–urat di tubuh Adam menyembul keluar.Begitu juga Ruly, wajahnya memerah dengan urat yang membesar saat

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • DENDAM SANG PANGLIMA   Kecerobohan Pasukan Ruly

    "K–kau?!"Adam menatap Rose seraya memegangi perutnya."Ya, kenapa?""Aku tak akan segan untuk menghabisimu!" seru Rose dengan lantang."Sungguh aku tak mengingat..." ucap Adam.Namun belum juga Adam menjelaskan. wanita itu memotongnya."Cukup! Aku sudah katakan padamu, aku terbentuk dari apa yang kau lakukan. Jika kau menepati janjimu. Mungkin aku tak akan pernah seperti ini. Sekarang nasi sudah jadi bubur. Kau akan terima buah dari perbuatanmu!"Rose seketika berlari seraya mengayunkan pedang katana.Adam dengan cepat menangkap pedangnya itu kala mengarah ke kepalanya.Lalu terjadi tarik menarik antara Adam dan Rose."Sadarlah! Apa yang kau lakukan ini sangat keliru. Aku tidak bermaksud..." "Tidak!""Aku tak butuh alasanmu! aku akan membunuhmu untuk membayarkan rasa sakit hati ini!"Adam menghimpun kekuatan. Lalu pedang katana itu akhirnya dapat diraih.Rose seketika menendang perut Adam. Namun tubuhnya tak tergoyahkan.Tak ada perlawanan sedikitpun dari diri Adam. Ia menyadari tak

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01

Bab terbaru

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Any Tertangkap

    Wanita itu tampak begitu agresif kepada Adam. Membuat Adam semakin geram kepadanya."Aku tidak mengenalmu!""Pergi Kamu!" Adam membentak wanita itu.Namun perempuan itu semakin tak terkendali layaknya seorang pemabuk."Sayang, jangan begitu dong. Kamu kan sudah menyewa jasaku. Harusnya kamu menerima aku untuk melayani kamu...""Pergi!" Tiba-tiba Adam mendorong wanita itu lalu melangkah pergi begitu saja.Ia meninggalkannya di luar gerbang seorang diri.Namun sebenarnya, wanita itu tidaklah datang seorang diri.Ia melirik sambil tersenyum seseorang di sisi jalanan yang tengah merekam video.Lalu ia memberikan sebuah jempolnya yang menandakan semua berjalan dengan lancar.***Adam kembali ke dalam pagar dan menghampiri Lusiana yang tengah berdiri menunggunya di pekarangan."Ada apa sih? Kenapa ada suara seorang wanita?" tanya Lusiana, khawatir."Orang gila baru saja datang di rumah kita. Abaikan, Kita masuk saja ke rumah," ucap Adam.Lusiana yang penasaran tiba-tiba melangkahkan kaki ke

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Mertua Jahanam

    Mendengar permintaan Any, Lusiana dan Adam saling bertatapan.Lalu Lusiana kembali menatap Any seraya menggelengkan kepala. "Aku gak tau lagi harus berbicara apa. Jumlah itu terlalu besar. Untuk apa uang sebanyak itu ma?"Any lantas menjawab, "Sejujurnya, mama terpaksa meminjam uang kepadamu. Dikarenakan Mama memiliki hutang pada bank dan harus diganti dalam satu bulan ini.""Astaga, hutang untuk apa ma?" tanya Lusiana."Mama baru saja membeli mobil baru. Mobil yang lama sudah reot. Mama malu membawanya," Ucap Any.Mengetahui hal itu, Lusiana semakin murka terhadap Any. Kehidupannya yang terlalu hedonis membuat Any terjebak ke dalam jeratan hutang."Mama sangat keterlaluan. Padahal mobil mama masih bagus dan layak pakai. Kenapa Mama mudah sekali membuang-buang uang untuk suatu hal yang kurang berguna!" Seru Lusiana."Mama malu, Teman-teman arisan Mama sudah memiliki mobil baru yang mewah. Tapi mama, selama 3 tahun ini belum mengganti mobil baru," Jawab Any.Mendengarnya ucapan Any, me

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Any Meminjam Uang

    Setelah memakan waktu setengah jam perjalanan, mobil yang membawa Adam telah tiba di AR Hospital.Mereka keluar dari mobil lalu seorang penjaga keamanan seketika menghampiri."Selamat datang pak Adam dan ibu Lusiana," Ucap penjaga keamanan tersebut."Terima kasih, apakah semua sudah berkumpul di ruang rapat?" tanya Adam."Sudah pak. Silahkan bapak menuju ke sana. Karena seluruh petinggi sudah menunggu bapak," Ucap sang petugas keamanan.Lalu Adam berbalik badan dan menatap Lusiana yang tengah duduk di bangku tengah."Lusiana, kamu mau ikut denganku ke dalam?" tanya Adam.Lusiana tampak tengah memperhatikan ponselnya. Namun ia seketika berbalik arah memandang Adam dan berkata."Tidak, biar aku akan menunggumu saja. Aku sedang berkomunikasi dengan keluarga," Ucap Lusiana."Baik, tak apa. Kamu tunggu saja di sini. Aku akan kembali beberapa jam lagi," Jawab Adam."Aduh, apakah bisa sedikit dipercepat?""Aku harus ke rumah mama. Karena keadaan mama sedang tidak baik-baik saja," ucap Lusian

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Panggilan Any Kepada Lusiana

    Setelah dua jam pertempuran berdarah. Suara sirine ambulance terdengar berdatangan. Untuk membawa jasad seluruh anggota mafia dan dua pemimpinnya untuk kemudian dibawa menuju ke rumah sakit kepolisian.Adam dan seluruh pasukannya kembali ke Kediamannya.Di istana Rudiant, Lusiana dan Paul menunggunya dengan harap-harap cemas.Kala mobil Pasukan telah tiba, raut wajah sumringah seketika terpancar dari wajah Lusiana.Adam keluar dari mobil langsung menghampiri Lusiana yang tengah menggendong Paul."Lusiana! Kamu sudah menungguku dari tadi?" tanya Adam, seraya melangkah mendekati istri dan anaknya."Aku sudah sangat mengkhawatirkanmu, kamu kenapa lama sekali pulangnya?" tanya Lusiana."Kami mendapat perlawanan sengit saat melakukan penyergapan. Beruntung seluruh pasukan selamat dalam bertugas," Ucap Adam."Bagus kalau begitu, aku pikir akan banyak memakan korban. Tapi ternyata semua baik-baik saja," Ucap Lusiana."Ya sudah, mari kita masuk rumah. Aku sudah sangat lelah dan lapar,"ucap Ad

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Kematian Dasvanco Dan George

    Mendengar suara bising di ruangan parkir, membuat semua orang mengalihkan perhatiannya."Tolong periksa di ruangan parkir!" Seru Dasvanco kepada anak buahnya."Siap tuan!" Jawab salah satu anak buahnya.Lalu dua anak buah menuju ke ruangan parkir yang tak jauh dari ruangan tengah.Sesampainya di parkiran mobil, mereka terkejut melihat ban mobil yang telah kempes."Sungguh aneh! Bagaimana mungkin ban mobil ini bisa kempes dengan sendirinya," Ucap salah satu mafia, terlihat keheranan."Biar aku yang memeriksanya," Ucap rekannya.Lalu ia memeriksa ban mobil itu dengan seksama.Tiba-tiba sebuah peluru melesat menembus kepala dua mafia tersebut.Dua anggota mafia seketika tewas di tempat.Hingga 10 menit berselang, Dasvanco menunggu dua anak buahnya. Namun tak kunjung kembali ke hadapannya."Kenapa mereka berdua tidak kembali! Tolong periksa keadaan mereka!" Seru Dasvanco."Siap Tuan,"jawab salah satu anak buahnya.Lalu ia menuju ke ruangan parkir tersebut.Dan selang beberapa menit, satu

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Penyergapan Di Gedung Tua

    Saat malam mulai menjelang, sebuah mobil audy hitam telah tiba di depan istana Rudiant.Dua pengawal seketika menghampiri untuk menyambutnya."Selamat malam Tuan Jody, senang anda bersedia untuk datang memenuhi panggilan. Pak Adam sudah menunggu anda," Ucap Sang pengawal."Ya, di mana dia sekarang?" tanya Jody."Pak Adam sudah menunggu anda di ruang tamu. Silahkan masuk Tuan," Ucap sang pengawal."Baik, Terima kasih," Jawab Jody.Lalu ia melangkah menuju ke arah pintu rumah. Saat ia memasuki rumah bak istana tersebut.Adam langsung berdiri dari bangku sofa. Dan menyambut kedatangan Jody."Selamat datang Jody, bagaimana kabar anda sekarang?" tanya Adam, seketika menyodorkan tangan kepadanya."Aku baik-baik saja. Bagaimana juga dengan keadaan anda sekarang?" tanya Jody."Akhir-akhir ini, aku dibuat pusing oleh para mafia. Mereka sedang gencar-gencarnya melakukan serangan balas dendam. Tadi pagi, rumah sakit diserang oleh seseorang tak dikenal. Dan aku mengundang kamu kesini untuk menany

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Target Selanjutnya

    Sekelebat bayang seketika melesat dan secara mengejutkan, George telah menghilang dari hadapan Adam.Kecepatan gerakan George membuat seluruh mata yang melihatnya begitu terperangah.Kepalan tinju yang ia layangkan meleset dari sasaran. Dan tiba-tiba sebuah tendangan mengarah ke kepala Adam.Adam terdorong ke depan terkena tendangan yang mengenai belakang kepalanya.Namun tubuhnya yang besar dan kuat tak akan mudah ditumbangkan oleh kekuatan George. Bahkan jika sebuah mobil menabraknya dengan kecepatan tinggi.George bersiul, Adam langsung teralihkan oleh suara di belakangnya.Dan seketika, sebuah tinju melesat menghantam wajah Adam.Kecepatannya yang sangat tinggi membuat Adam kesulitan untuk menghindarinya.Adam kembali terdorong ke belakang dengan keadaan yang hampir terjungkal.George tertawa terpingkal-pingkal melihat Adam yang kewalahan."Hahaha! Jendral sampah!""Ternyata kekuatanmu tak seberapa bagiku!" Seru George, tertawa puas.Lantas Adam kembali menegakkan badannya. Lalu m

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Benih Pertarungan

    12 jam telah berlalu, namun tanda-tanda kedatangan kelompok Mafia belum juga terlihat.Kendaraan barakuda telah disiagakan di beberapa sudut kota.Sniper tentara Nasional bersembunyi di antara bangunan-bangunan di pusat kota.Di ruangan pribadi Jendral Adam. Letjen Charles tengah duduk di hadapannya."Aku rasa mereka sudah tau bahwa rencana mereka telah bocor," ucap Adam."Tapi tidak mungkin mereka takut walaupun pusat kota telah dijaga ketat oleh pasukan khusus. Mereka memiliki peralatan tempur yang mumpuni untuk melawan pasukan," ucap Letjen Charles."Berarti ini adalah bagian dari strategi mereka untuk mengelabuhi kita. Mereka pasti memiliki mata-mata yang tersebar di dalam kota. Dan untuk memancing kedatangan mereka. Tarik pasukan Barakuda. Jangan sampai terlihat mencolok. Cukup dengan pasukan-pasukan sniper dan Intel untuk menyebar di penjuru kota," ucap Adam."Baik, aku akan instruksikan aparat di lapangan untuk kembali ke markas. Sementara persenjataan akan dikirim melalui mobi

  • DENDAM SANG PANGLIMA   Sang Provokator

    Sesampainya di Kota Wales. Pemandangan tak biasa menghiasi kota.Suara riuh warga begitu terdengar. Mereka berjalan beriringan dengan satu tuntutan. "Jendral Pelanggar HAM harus dihukum mati."Banyak warga yang terprovokasi dengan berita di media. Tanpa mengetahui kebenaran yang jelas dari sebuah informasi.Di sebuah jalanan yang dipenuhi oleh demonstran.Adam yang berada di dalam mobil dengan berani keluar menghampiri para demonstran.Sontak saja para warga berlarian lalu menyerang Adam."Itu dia pembunuhnya!""Orang seperti ini tidak pantas disebut Jendral!"Banyak para warga yang tersulut emosi."Tenanglah Masyarakat!""Saya akan bicara yang sebenarnya terjadi!""Semua masalah ini sudah selesai!"Namun para warga tak mengindahkan perkataan Adam.Hingga puluhan batu terlempar mengenai kepala Adam.Lalu seketika para pengawal dari tentara dan kepolisian membentuk barisan.Para demonstran begitu terkejut melihat Adam yang tak terdapat sedikitpun luka."Biarkan aku mendekati mereka! Ak

DMCA.com Protection Status