"Kau pikir aku akan menurutimu?!"
"Aku akan membantai semua orang di rumah ini termasuk kau dan para ajudanmu! Pasukan! tembaki mereka semua!" teriak James, memerintahkan pasukannya.Seketika Pasukan Mafia mengarahkan senjata ke hadapan Adam dan seluruh orang di rumah itu. Mereka akan melakukan penembakan brutal.Semua orang di rumah itu berteriak histeris ketakutan. Mereka meringkuk di sudut ruangan. Namun tidak dengan Adam dan para ajudannya. Mereka berdiri tegap serta bersikap tenang tanpa sedikitpun goyah.James tertawa terbahak-bahak menunggu detik-detik penembakan. Ia begitu puas dan tak sabar melihat sebuah pembantaian."Wahahaha! cepat lakukan! Tembak mereka semua tapi sisakan Si wanita jalang itu! aku akan menikmati tubuhnya!"Para mafia akan segera menekan pelatuk senjata. tiba-tiba,Tapp!Dengan sangat cepat, hanya hitungan detik. Adam tiba-tiba telah berada di belakang James. Ia menyentuhkan ujung belati tepat di lehernya."Letakkan senjata kalian semua! atau akan ku koyak batang leher Bos bodohmu ini!" Ancam Adam kepada pasukan mafia.James benar-benar terkejut tatkala ia tengah tertawa terbahak-bahak, tiba-tiba saja lehernya telah tersentuh ujung belati.Adam menjerat leher James dengan lengannya. Dan satu tangannya menyentuhkan ujung belati yang begitu tajam.James terdiam, sedikit saja ia bergerak. Maka Adam bisa saja membunuhnya dalam hitungan detik.Lalu para pasukan Mafia meletakkan senjatanya ke atas lantai. Dan mengangkat kedua tangannya ke atas.Adam menggiring James keluar dari ruangan. Para Ajudan menodongkan senjata ke kepala para Mafia untuk serta menggiring mereka keluar dari rumah.Any dan semua orang berdiri kembali lalu mengikuti Adam dan para pasukannya keluar dari rumah.Di depan rumah, telah berjejer mobil Range Rover anti peluru.Pasukan yang dikomandoi Adam menggiring James dan pasukan Mafia menuju ke mobil Lapis baja.Kejadian itu membuat Any dan keluarganya terkejut tak menyangka. Mereka terpaku melihatnya hingga tak terasa mulutnya menganga."Gila! ini benar-benar gila! apakah ini sebuah mimpi! Bagaimana mungkin Adam yang seorang sampah punya kekuatan untuk menangkap seorang James!""Siapa sebenarnya si Gembel itu?!"James adalah seorang konglomerat yang sangat disegani. Tak akan ada seorang pun yang berani mengusik semua perusahaannya. Baik legal bahkan ilegal sekalipun. Karena James memiliki uang yang tak terhingga jumlahnya untuk memuluskan segala ambisinya.Kali ini, semua mata melihat James seperti seorang pecundang di tangan Adam.Ia tak berkutik kala dirinya ditangkap dan dimasukkan ke dalam sebuah mobil lapis baja.Jhony berbisik kepada Any. "Ma, Aku tak percaya jika si sampah itu seorang petinggi militer. Bahkan penampilannya sekalipun tak layak untuk disegani!""Ah, mana mungkin! pasti dia hanyalah seorang jongos yang ditugaskan oleh atasannya! tidak, aku tak akan percaya jika dia seorang Panglima besar," jawab Any, melirik sinis ke arah Adam.Di saat Adam telah memasukkan James ke dalam mobil lapis baja. ia berbalik badan, dan tiba-tiba seorang Jendral bintang dua menghampirinya.Ia melakukan penghormatan militer di hadapan Adam."Hormat saya kepada Jendral besar Adam! saya sangat senang Anda telah kembali ke tubuh Pasukan Khusus 202. Dengan kembalinya Anda, kami dapat dengan mudah membekuk seseorang yang sangat sulit ditaklukkan di negeri ini," ucap seorang Jendral bintang dua, dengan menatap penuh kekaguman.Sontak saja Any dan Jhony saling bertatapan."Hah?! Jendral besar?!" Seru Any, mulutnya menganga dan matanya terbuka lebar.begitu juga Angel yang tak bisa berkata-kata menyaksikan kejadian tersebut.Setelah perbincangan Adam dengan seorang Jendral bintang dua. Adam menghampiri Lusyana yang tengah menatapnya terpaku.Lusyana tampak terdiam saat Adam menghampirinya."Lusyana, sekarang kamu tenang saja. Karena rumah milikmu akan kembali menjadi kuasamu. kita tak perlu mencari rumah baru. Biar mereka yang akan ku usir dari rumah itu," ucap Adam, dengan begitu meyakinkannya.Any yang berada di dekat dengan Lusy seketika terkejut mendengarnya."Apa?! kamu mau mengambil rumahku?""Tidak akan bisa! kau akan ku tuntut!" ancam Any.Jhony menimpali ibunya. "Tenang Ma, aku memiliki koneksi para pejabat dan petinggi polisi bahkan milter. Dia tak akan bisa mengambil hak mama!""Segera laporkan si gembel itu ke kepolisi militer. Aku muak melihat wajahnya!" seru Any, murka."Oke, aku akan segera memanggil kerabatku yang seorang polisi militer," ucap Jhony, lalu mengambil ponsel dari sakunya.Jhony pun menghubungi seorang polisi militer melalui panggilan telepon."Hallo Brigjen Hady, ini aku Jhony," ucap Jhony."Hallo, ada apa Jhony?" Tanya Brigjen Hady."Bisakah kau datang ke rumahku di Golden City. Ada seseorang yang ingin mengambil hak atas rumah yang ditempati Mamaku. Dia adalah seorang tentara!" ucap Jhony."Tentara? berani-beraninya dia mengambil yang bukan haknya! Baiklah, aku akan segera kesana!" jawab Brigjen Hady."Terima kasih Brigjen Hady, aku menunggu kedatangan anda," ucap Jhony."Siap! akanku tindak tegas semua oknum militer yang berani merampas hak milik warga!" Seru Brigjen Hady. Lalu Panggilan pun diakhiri.Jhony menatap Adam dengan menyeringai. Lalu berkata, "Sedikit lagi kau akan kehilangan jabatanmu. Sampah akan tetap menjadi sampah. Sampai kapanpun!"Mendengar ucapan tersebut, seketika dua pria tegap di belakang Adam maju ke hadapan. Namun Adam menahannya. lalu dua orang ajudan mundur kembali di belakangnya. "Ini tidak bisa dibiarkan Jendral,""Dia sudah berani menghina anda," ucap salah satu Ajudan. Jhony menimpali ucapan Ajudan tersebut. "Haha! Jendral? cukup bagus juga kebohongan kalian!"Any menyauti Jhony, "Jangankan menjadi Jendral. untuk selevel bintara saja dia tidak pantas. Sudahlah, jangan berpura-pura di depan kami. saya tau kalian hanya bersandiwara agar si Sampah itu tidak terus-menerus terhina!"Adam hanya diam mendengar ucapan tak berguna dari mulut mereka. Tak berselang lama, sebuah mobil berwarna biru dengan pengawalan ketat datang lalu memarkir di depan rumah. Suasana masih ramai dipenuhi para prajurit bersenjata lengkap, Paska penangkapan Sang gembong mafia. Seorang pria bertubuh tegap dengan baju dinas lengkap dengan lencana keluar dari mobil dijaga ketat oleh beberapa ajudannya. Ia memperhatikan sekitar
para pasukan militer bersembunyi di balik mobil lapis baja. Tampak sekelompok mafia masih berdiri di sudut jalan. Mereka terlihat seperti tak memiliki rasa takut. Tiba-tiba salah satu mafia menembakkan senjata ke udara. Hal itu memicu tindakan balasan dari pihak tentara. seketika tembakan dilepaskan oleh salah satu anggota. Adam seketika memberikan komando melalui HT. "Tenang! jangan bertindak gegabah! Kita beri waktu agar mereka pergi sebelum kita membalasnya!""Siap laksanakan Jenderal!" Jawab para pasukan. Namun di saat para pasukan militer telah menahan. Seorang mafia secara diam-diam melakukan tindakan nekat dengan mencoba masuk ke dalam rumah Any melalui pintu belakang. Di saat para pasukan militer tengah memusatkan perhatian pada segerombolan mafia di sudut jalan. Tiba-tiba, suara histeris terdengar dari dalam rumah. "Tolong!" "Tolong!"Suara itu semakin jelas terdengar. Dan seketika muncul seorang pria menodongkan senjata di atas kepala seorang wanita. Dan wanita it
James menyembunyikan rasa sakitnya di balik senyum menyeringai. lalu ia berdiri tegak seakan menantang.Walau kakinya meneteskan darah, James berjalan dengan menyeret satu kakinya menghampiri Adam.Lalu mereka saling berhadapan dengan membusungkan dada."Kau ingin menghabisi ku? Hahaha! Jangan bermimpi!" James meremehkan Adam.Tiba-tiba ia menyemburkan air liur dari mulutnya.Cuih!Adam seketika mengelak dengan memiringkan badan menghindari air liur dari mulut James. Lalu ia kembali tegak.Adam masih menatap tajam, lalu berkata, "Kau pikir kau hebat?!""Ini untuk Ayah Dan Ibuku!"Cekrek! (Suara senjata yang dikokang)Tiba-tiba ia mengarahkan senjata ke kepala James. Dan begitu juga James merespon dengan mengarahkan senjata ke kepala Adam.Mereka saling menodongkan senjata."Ayo, tembak! Haha!" Teriak James.Kecepatan tangan mereka sangat dipertaruhkan dalam situasi ini.Sementara di luar bangunan tua itu, suara tembakan terdengar saling bersautan. Antara Pasukan militer dengan para ma
James beserta pasukan Mafia digiring ke penjara khusus di kota Houston. Berdekatan dengan Markas kemiliteran.Sementara itu, iringan mobil yang membawa Adam dan Lusiana telah sampai di Markas besar kemiliteran. Seketika seorang Pengawal membukakan pintu mobil dan menyambut kedatangan Sang Jenderal. Di depan kantor, telah berjejer rapih para prajurit penjaga. "Kepada Panglima besar, hormat gerak!" seru seorang prajurit di ujung barisan. Mereka serentak melakukan penghormatan militer. Adam membalas memberikan penghormatan. Lalu melangkahkan kaki menuju ke dalam kantor. Di belakang Adam. Lusiana tampak terheran-heran. "Benarkah dia suamiku?""Aku benar-benar tak menyangka dia segagah ini!" Ucap Lusiana, dengan memandang penuh senyuman. wajahnya tampak berseri. Di dalam kantor, Seorang Letnan Kolonel menyodorkan tangan kepada Adam untuk menyambutnya. "Selamat Siang Jendral, kami sangat senang anda telah kembali lagi ke dalam kesatuan. silahkan masuk," ucap Letkol Herry. "Terima k
Semua mata tertuju pada selembar surat yang dibawa oleh sang Menteri.Lalu Menteri pertahanan berkata, "Jendral Adam. Ini adalah surat penyerahan kekuasaan atas semua perusahaan milik anda. silahkan ditanda tangani,"Sang Menteri menyodorkan surat itu ke hadapan Adam.Adam menerima surat tersebut dan membacanya secara seksama.Lusiana tampak berada di samping Adam. Wanita itu turut memperhatikan setiap detail isi dalam surat. Adam menatap Lusiana. Mengisyaratkan sebuah persetujuan dari istrinya.Lusiana menganggukkan kepala. Dan akhirnya Adam mengambil pulpen yang tersedia lalu menggoreskan tinta di lembaran surat penyerahan kuasa tersebut.Setelah penandatangan selesai, seluruh pejabat di ruangan itu bertepuk tangan. Menandakan kini Adam telah kembali menjadi pemilik perusahaan yang sah."Selamat Jenderal Adam, kini kepemilikan Harvest Group telah kembali ke tangan anda. Semoga kejayaan perusahaan anda senantiasa bersinar kembali," ucap Menteri pertahanan, seraya berjabat tangan den
Tentu saja hal itu mengejutkan seluruh pengunjung restoran saat melihat kejadian itu.Adam mencoba menenangkan Lusiana yang tampak murka. Ia menarik pelan tangan istrinya itu agar duduk kembali."Demi lelaki hina itu kamu membelanya? Memalukan sekali aku punya Kakak seperti kamu!" seru Jhony, memandang sinis."Mungkin dia sudah dipelet oleh si Adam itu! Orang bisa berbuat apapun untuk mendapatkan harta!" saut seorang temannya."Hahaha... Sedari awal aku sudah curiga. Kenapa si Lusiana mau saja menikah dengan Gembel seperti dia!" ucap Jhony tertawa memandangi Adam."Mungkin Lusiana sudah bosan dengan lelaki kaya. Makanya dia rela menikah dengan lelaki sampah seperti Adam!" saut seroang temannya.Sejatinya mereka tak mengetahui. Bahwasanya restoran yang ia duduki saat ini adalah restoran bintang lima yang merupakan anak perusahaan milik Adam."Jika kalian tidak bisa tenang dan membuat keributan di sini. Lebih baik kalian keluar dari restoran ini!" bentak Adam, menatap tajam Jhony dan te
"Terima kasih. Aku ingin istirahat. Tolong siapkan aku kamar yang bersih malam ini!" Perintah Adam. "Siap Jenderal! kamar Anda sudah kami persiapkan sebersih dan serapih mungkin. Silahkan masuk pak," ucap sang penjaga. "Yap. Terima kasih. Aku masuk dulu," Lalu Adam melangkah masuk ke dalam rumah megahnya. Pertama kalinya semenjak dia hilang ingatan 2 tahun silam. Para pelayan dan Penjaga telah berdiri berjejer di dalam rumah. Mereka melakukan penyambutan yang meriah. "Selamat datang Jenderal Besar Adam!""Kami sudah menunggu kehadiran anda!"Teriak para pelayan dan penjaga."Terima kasih. Biarkan aku beristirahat malam ini. Dimana kamarnya?" tanya Adam.Lantas seorang Penjaga menuntun Adam menuju ke sebuah kamar yang berada di Lantai 2."Ini kamar Bapak Adam. kamar ini tidak ada satupun orang yang memasukinya terkecuali pelayan yang bertugas membersihkan. Kami selalu menjaganya tetap bersih dan rapih," ucap Sang Penjaga. Adam terpaku memandang sebuah kamar yang sangat megah dan
Dengan segenap kemampuan. Dody mencoba mengeluarkan mobil Forklift yang terjebak di dalam dinding beton. Para karyawan ikut membantunya. Mereka mendorong mobil itu ke belakang. Hingga akhirnya mobil itu dapat keluar dari dinding yang telah berlubang.Seorang manager produksi sangat mengapreasi keberhasilan Dody. "Bagus! Kerjamu sangat memuaskan. Aku akan memberitahukan kepada atasan agar kamu bisa dipromosikan naik jabatan. Siapa nama kamu?" tanya Manager produksi, terkesan dengan Dody.Dody sedikit panik. Ia lantas menunjuk sebuah nama yang berada di baju dinas petugas keamanan tersebut."Ini nama saya Pak," ucapnya, mengarahkan jari telunjuknya ke sebuah nama di bajunya."Dano? Oh, baik. Saya akan catat nama bapak," ucap Manager produksi itu.Kegiatan produksi kembali normal. Sang Manager pun tersenyum puas."Bagus Dano, ayo kamu masuk ruangan saya. Saya akan memberikan sesuatu kepada kamu," ucap Manager produksi itu."T–tidak usah Pak, saya akan kembali berjaga. Lain kali saja,"