Beranda / Romansa / DENDAM ISTRI TARUHAN / BAB 3 Racun dalam Madu

Share

BAB 3 Racun dalam Madu

Penulis: Dentik
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-21 23:01:27

Kevin terkejut mendengar suara perempuan itu. Dea mendekati suaminya yang nampak sibuk di meja rias miliknya. Tatapan penuh curiga ditujukan pada suaminya. Kevin nampak gusar dan langsung menaruh benda yang sebelumnya ia pegang.

“Lagi cari apa Mas?” tanyanya penasaran.

“Lagi nyari minyak kayu putih, Mas tiba-tiba masuk angin,” kelit Kevin. Lelaki itu langsung membalikkan tubuhnya menghadap Dea. Mata lelaki itu bergerak ke kiri dan ke kanan dengan cepat. Itu adalah salah satu tanda orang sedang berbohong, Dea mengetahui hal itu. Dipindainya leher Kevin, bercak itu sudah hilang. Bukan hilang melainkan ditutup oleh bedak, terlihat sangat berantakan.

‘Sepertinya dia buru-buru sampai bedak itu tidak rata,’ pikir Dea.

“Minyak kayu putihnya habis Mas, pakai balsem aja ya,” tawar Dea.

“I-iya,” jawab Kevin gelagapan. Lelaki itu beberapa kali terlihat menggaruk telinganya guna menutupi bercak yang ada di lehernya. Dea sangat mengetahui tingkah suaminya.

Perempuan itu langsung berjalan ke meja rias dan menarik laci tempat balsem itu berada.

“Ini Mas.” Dea menyodorkan cup balsem pada suaminya. Kevin langsung menerima benda itu dan mengoleskannya di leher dan perut.

“Terimakasih Sayang,” ucapnya sembari mengecup kening Dea. Perempuan itu terdiam, tetapi Kevin langsung menyeretnya untuk segera merebahkan tubuh di atas ranjang.

“Kerjaanmu sudah selesai?” tanya lelaki itu.

“Sudah,” jawab Dea dingin.

“Kalau begitu ayo tidur Dik, ini sudah jam duabelas malam,” ajak Kevin.

Dia langsung memeluk tubuh perempuan di depannya. Dea hanya diam menerima pelukan itu. Sikap suaminya yang sangat manis ini membuat perempuan itu muak. Tanpa dia sadari, selama ini Kevin melakukan hal romantis hanya untuk menutupi kebejatannya. Pantas saja akhir-akhir ini sikapnya suka berubah drastis, dari dingin tiba-tiba menjadi hangat.

Ia sudah lelah merasakan rumah tangga yang semakin kehilangan arah. Dea sudah berpikir untuk menggugat cerai suaminya setelah semua bukti terkumpul. Ia bahkan sudah memikirkan berbagai kemungkinan tragis yang akan terjadi pada dirinya.

Pembalasan dendam atas pengkhianatan ini segera terbayarkan. Dea akan merampas semua kekayaan Kevin dengan menyerahkan bukti ke pengadilan agama. Bahkan foto di atas ranjang.

‘Aku harus kuat! Lihat, pahami, lalu bergerak,’ batin Dea yang masih berada di dekapan suaminya. Ia berusaha menguatkan diri menghadapi polemik rumah tangganya. Bahkan perempuan ini sudah siap menyandang gelar janda yang akan tersemat dalam dirinya beberapa bulan ke depan.

Gelar ini terkesan memalukan mengingat dia adalah seorang guru PNS di salah satu Sekolah Menengah Negeri Surabaya. Namun, Dea tak ingin berada di lingkar neraka lebih lama. Ia ingin segera menuntaskan semua penderitaan dalam pernikahan ini dengan cepat. Lelah bergulat dengan pikirannya, kesadaran Dea mulai menghilang dan tergantikan oleh alam mimpi.

***

Keesokan paginya, Dea melihat Kevin sedang sibuk di dapur.

“Lagi apa Mas?” tanyanya penasaran. Pria itu sangat jarang menjamah dapur rumahnya. Ini terlihat sangat ganjil.

“Lagi bikin sarapan,” jawab Kevin dengan menenteng teplon berisikan dua telur mata sapi.

“Mas bisa masak?” tanyanya dengan sedikit terkekeh. Melihat celemek yang bertengger di tubuh lelaki itu terasa sangat menggemaskan.

“Coba incipi masakan Mas dulu.” Kevin memberikan sepiring nasi goreng lengkap dengan toping spesial pada istrinya.

Sikapmu benar-benar manis Mas, tapi siapa sangka kamu sembunyikan racun di bawah madu yang manis.’ batin Dea sembari menatap makanan di depannya.

Jika kamu menyediakan madu dan racun secara bersamaan, maka aku akan memberikan lebah dan ular untukmu. Tunggu saja!’

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Sri Handayani
bener banget kamu harus tegar Dea,gak usah menye" kalo punya lelaki modelan kayak Kevin..
goodnovel comment avatar
Gan Dot
nah energi dea,belum cukup kuat untuk melawan monster skeledon itu,maka dari itu dea harus terus mengumpulkan energi,sampai terkumpul penuh, supaya bisa melawan dan mengalahkan monster skeledon itu..
goodnovel comment avatar
Lia
bagusss dea gausah dipertahanin laki2 kayak gitu, keputusan kmu buat cerai in kevin udah betul bgt aku setuju!!!! lega bgt dea bisa mikir kaya gini jangn takut punya gelar janda asal harta suamimu sudah ada di tangan kamu deaa!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • DENDAM ISTRI TARUHAN   BAB 4 Dinginnya Pagi

    Dea tersenyum dan langsung memasukkan sesendok nasi ke dalam mulutnya. Meskipun sempat ragu jika ada racun dalam makanan ini, tapi melihat suaminya yang lahap mengunyah nasi goreng itu membuatnya percaya.“Bagaimana?” tanya Kevin penasaran. Dea memberikan seutas senyum pada lelaki itu.“Enak,” jawabnya.“Benarkan! Mas memang jago kalau masak nasi goreng,” ujar Kevin yang terlihat sangat bangga pada dirinya sendiri. Dea hanya tersenyum melihat suaminya yang penuh semangat.“Besok masakin lagi ya Mas,” pinta Dea.“Siap Sayang, Mas akan masakin kamu lagi,” jawab Kevin yang melanjutkan sarapannya.Ketika mereka selesai sarapan dan bersiap diri untuk berangkat kerja. Kevin tak memberikan salam hangat sedikitpun. Sebelumnya lelaki itu akan mencium keningnya beberapa kali sebagai penyemangat. Namun, beberapa minggu ini rutinitas tersebut telah menghilang.“Mas!” panggil Dea. Lelaki itu sontak menoleh ke sumber suara. Dea bergegas menutup pintu rumah tanpa menguncinya.“Ada apa?” tanya Kevin

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-21
  • DENDAM ISTRI TARUHAN   BAB 5 Lebih dari Selingkuhan

    Detak jantungnya bekerja cepat mendapati dirinya dipandang rendah oleh wanita tak tahu diri itu. “Surprise!!?” teriak Icha gembira. “Bagaimana Mbak Dea?! Apa kamu terkejut!” lanjut perempuan itu. Tangan Dea menggengam erat, kepalanya terasa nyut-nyutan. Dengan dada yang beritme tak teratur, Dea bertanya, “Apa yang ingin kamu bicarakan Icha! CEPAT KATAKAN!” Icha langsung berdiri dan mendekati Dea, bibirnya tersungging ke atas menunjukkan seberapa besar kemenangan yang telah ia cetak. “Haa...” Ia menghela nafasnya dengan anggun. Kemenangan ini benar-benar Icha nikmati dengan sangat baik. Setelah bersusah payah menggoda Kevin. Ini adalah waktu yang pas untuk merasakan kebahagiaanya. Dia segera mendekatkan wajahnya dan menatap mata intens Dea. Tak ingin kalah, lawannya pun menatap kedua maniknya dengan tajam. “Kamu sudah tahu hubunganku dengan Mas Kevin kan?” tanya Icha. “Ya, lalu?” jawab Dea santai. “Memang apa hubunganku dengan Mas Kevin?” tanya Icha yang ingin mengoreksi jawaba

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-21
  • DENDAM ISTRI TARUHAN   BAB 6 Kebenaran Ucapan Pelakor

    Brakkk!!! Daun pintu itu terbanting dengan keras.“Mas Levi!” teriak Dea di rumah kakak lelakinya.Tak ada sahutan, “Mas Levi! Mbak Nina! Cepat Keluar!” teriaknya tanpa henti memanggil tuan rumah yang tak kelihatan batang hidungnya.Emosinya tak bisa dikontrol lagi setelah melakukan pertemuan dengan Icha. Ia sempat menyiram perempuan itu habis-habisan karena ucapannya yang sangat menyakitkan. Ditambah banyak fakta tak terduga yang disampaikan istri kedua suaminya itu. Kini dia akan menghajar Levi dan Nina karena telah berani mengkhianatinya.“Apa-apaan kamu Dea!” sahut Nina istri dari Levi yang berjalan menghampirinya. Wanita itu menatap adik iparnya dengan begitu tajam, bahkan tak ada sedikit senyuman di wajahnya. Kehadiran Dea dengan perilaku tak etis itu jelas membuat pemilik rumah marah.Dengan nafas yang ngos-ngosan Dea memaksa kakak iparnya memanggil Levi.“Panggil Mas Levi sekarang!” ucap Dea penuh penekanan.“Suamiku sedang sibuk!” ketus Nina.“Panggil sekarang atau aku botaki

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-21
  • DENDAM ISTRI TARUHAN   BAB 7 Marahnya Dea

    Dea menengadahkan pandangannya yang kabur pada kakaknya. Ucapannya terpotong setelah tangan Levi yang kekar melayang di pipinya.“Sadarkan dirimu Dea!” teriak Levi, ia tak terima jika istrinya dicaci dengan sebutan tak senonoh, meskipun pelaku itu adalah adiknya sendiri.Air mata jatuh dari pelupuk perempuan yang baru saja mendapat tamparan dari kakak tersayangnya. Hatinya terasa seperti dicabik-cabik karena mendapatkan perlakuan kasar dari Levi.“Sadar!? Kamu yang harus sadar Mas!” bentak Dea. Teriakan itu kembali membuat Levi mengernyitkan keningnya. Napasnya mulai memburu lantaran tersulut emosi. Adik perempuannya kini berani membantahnya.“Bicarakan baik-baik! Ada masalah apa hingga kamu kesetanan seperti ini?!” hardik Levi menahan emosin. Lelaki itu sangat terkejut melihat Dea yang tiba-tiba kesetanan bahkan mencacinya tanpa ampun.Direngkuh tubuh wanita itu, berharap emosinya segera reda. Ada perasaan menyesal karena telah menampar adik semata wayangnya. Ini pertama kalinya Levi

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-19
  • DENDAM ISTRI TARUHAN   BAB 8 Negoisasi

    Tatapan nanar Levi ini membuat Dea semakin muak melihatnya.“Kembalikan semua yang telah kamu ambil Levi, termasuk kebahagiaanku,” ucap Dea.“A-aku-” kalimat Levi terpotong karena Dea buru-buru mengeluarkan ancaman.“Kembalikan semua hartaku yang telah kamu dan Kevin curi! Balikkan semua namaku dalam surat kekayaan yang sudah kamu ubah menjadi nama Kevin!” ucapan yang penuh dengan penekanan. Dea menarik kerah Levi,“Atau aku akan memberitahu papa mama kalau kamu sudah menjual rumah mereka tanpa ijin!” ancamnya.Nafas keduanya memburu seperti banteng, Dea yang dipenuhi dengan amarah sedangkan Levi ketakutan karena adiknya mengetahui rahasia terbesar.Kedua mata mereka beradu tajam. Dea menatap kakaknya dengan dingin, namun ada banyak kemarahan yang tersimpan di dalamnya.“B-baik! Lepaskan cengkeramanmu Dea,” pinta Levi gagap. Perempuan itu segera melepas cengkeramannya.“Hahh...” Levi menghela napasnya yang sempat tercekat. Ia tak menyangka jika hari ini telah tiba, hari dimana ia di ha

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-19
  • DENDAM ISTRI TARUHAN   BAB 9 Mantan Vs Suami

    Insiden yang ia alami menyebabkan tubuhnya lemas, bahkan ia tak sanggup untuk berjalan.“Dea,” panggil seseorang yang kaget melihat perempuan terduduk di jalanan.Dea mendongakkan kepalanya ke arah seseorang yang memanggilnya. Sosok lelaki bertubuh tinggi namun sedikit kurus itu segera berjongkok.“Are you okay?” tanyanya cemas. Pria itu adalah Andre, teman seinstansi yang notabenya sebagai penggemar dirinya. Yah, Andre menyukai Dea hingga sekarang, bahkan dia mengakui hal itu.Dea hanya mengangguk mendapatkan pertanyaan dari Andre.Tanpa aba-aba, lelaki itu langsung mebopong Dea masuk ke dalam mobil. Mobil Merchendez Benz berwarna hitam yang akan menabrak tubuhnya beberapa waktu lalu.“Sepedaku,” lirih Dea.“Nanti di antar bapak itu,” jawab Andre dengan menunjuk seseorang di depan mobil yang sibuk mengambil semua barang. Beberapa orang lainnya menyingkirkan sepeda motornya di tengah jalanan.Andre meninggalkan Dea sendirian di dalam mobil dan berbicara pada bapak tersebut. Terlihat i

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-19
  • DENDAM ISTRI TARUHAN   BAB 10 Prioritas Menghilang

    “Maaf Mas, tanpa segaja tadi saya menabrak Dea. Kami baru saja dari rumah sakit,” jelas Andre.Kevin mengernyitkan dahinya, melihat tampilan istrinya yang di penuhi perban dengan baju yang sobek di beberapa bagian. Dengan gesit Kevin segera mengambil alih tubuh istrinya dari Andre.“Bagaimana bisa, kenapa kau tidak hubungiku?” tanya Kevin ketus. Ia tak terima istrinya dilukai oleh lelaki lain. Andre meringis dan menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia tak bisa memikirkan alasan apapun.“Mas aku capek,” keluh Dea yang sudah tidak kuat. Ia tak ingin suaminya berdebat dengan Andre lebih lama lagi.“Mas Andre, tas saya,” pinta Dea dengan tangan yang menengadah menunggu Andre memberikan tasnya.“Oh iya ini.” Andre segera memberikan tas itu pada Dea. Namun, buru-buru di sahut oleh Kevin. Dea tersenyum kaku melihat tingkah suaminya, lalu ia memberikan kode pada Andre untuk segera meninggalkan rumahnya.“Hehe... Kalau begitu saya pamit dulu ya Mas, Dea,” ujar Andre yang melangkah mundur.“Iya

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-19
  • DENDAM ISTRI TARUHAN   BAB 11 Pertengkaran Istri

    Kepergian Kevin membuat dirinya kesal. Tiba-tiba ponselnya berdering. Dea segera mengangkat telepon itu dengan malas. Meskipun nomor ini tak memiliki nama, tapi Dea tahu jika itu adalah Icha.“Hallo Assalamualaikum,” jawab Dea santai.“Waalaikumsalam Mbak,” ucap Icha yang terdengar meninggi.“Ya ada apa?” tanya Dea to the point, ia tak ingin berlama-lama berbicara dengan wanita murahan seperti Icha.“Kasihan ya kamu...” ucapan Icha ini membuat Dea naik pintam, belum apa-apa ia sudah dikasihani oleh selingkuhan suaminya. Bukan selingkuhan melainkan istri kedua Kevin.“Hahhh... Ya, aku kasihan kenapa?” tanya Dea yang mulai gerah mendengar suara Icha. Ini masih pagi tapi dirinya tiba-tiba mendapat gencaran konflik yang membuat batinnya tertekan.“Kasihan ya, kemarin tidak ditemani suami tercinta padahal posisi lagi sekarat!” ejek Icha.Dea hanya mencebikkan bibirnya, “Ya terus?”“Ya tidak apa-apa sih! Aku hanya kasihan sama kamu aja Mbak, kemarin aku sama Kevin bersenang-senang loh!?” pa

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-19

Bab terbaru

  • DENDAM ISTRI TARUHAN   337 END

    "Perutku sakit banget, Sayang. Seperti kontraksi," jawab Dea dengan suara gemetar.Andre segera memeriksa jam tangannya. "Tapi ini belum waktunya, kan? Masih beberapa minggu lagi!" Namun, melihat ekspresi Dea yang pucat, ia tak berani menunda. "Kita ke rumah sakit sekarang. Tunggu sebentar, aku ambil kunci mobil."Dea mengangguk, meski tubuhnya terus menggeliat karena rasa sakit. Andre kembali dengan mantel dan payung, membantunya bangun dengan hati-hati.Di perjalanan menuju rumah sakit, Dea terus mencengkeram lengan suaminya. Pria itu pun dibuat kalap dengan satu tangan memegang kemudi. "Aduh, Mas sakit banget. Aku nggak kuat," keluhnya.Andre berusaha tetap tenang, meskipun dadanya terasa sesak melihat istrinya kesakitan. "Sayang, bertahan ya. Kita sebentar lagi sampai," katanya sambil mempercepat laju mobil.Setibanya di rumah sakit, para perawat langsung membawa Dea ke ruang bersalin. Andre mendampingi dengan wajah penuh kecemasan. Dokter masuk dan memeriksa kondisi Dea dengan ce

  • DENDAM ISTRI TARUHAN   336

    “Waalaikumsalam,” jawab Icha cepat-cepat sambil membuka pintu. Berdiri di sana, Kevin dengan setelan kerjanya yang rapi, wajahnya tampak lelah, tetapi ada senyum tipis yang terukir.“Kamu baru pulang?” tanya Icha langsung, nada suaranya sedikit tajam meski ia mencoba menahannya. Evan yang masih dalam gendongannya mulai merengek lagi, membuatnya semakin frustasi.Kevin mengangguk sambil melepas sepatu. “Iya, maaf lama. Ada kerjaan tambahan tadi. Stok baju menumpuk dan harus di display. Ditambah, aku juga menambah manekin sesuai idemu. Aku sudah memasang banyak setelan yang kamu atur.” Ia mendekati mereka, mengusap kepala Evan yang langsung melenguh kecil, tetapi tetap rewel.“Aku hampir gila sendiri di rumah, tahu nggak?” keluh Icha sambil membawa Evan ke ruang tamu. Namun, ada kebahagiaan sendiri karena ide yang sempat ia katakan pada Kevin, sekarang telah teralisasikan. Dia yang dulunya suka shopping dan selalu memakai outfit kece, ternyata bisa merembak ke bisnis toko baju yang mere

  • DENDAM ISTRI TARUHAN   335

    Beberapa hari setelah kabar kehamilan itu, Andre dan Dea memutuskan untuk mengundang kedua keluarga mereka untuk makan malam di rumah. Andre telah mengatur semuanya, dari makanan hingga dekorasi sederhana yang akan digunakan untuk menyampaikan kabar gembira tersebut.Dea berdiri di depan cermin, mengenakan gaun longgar yang sengaja dipilih karena ia mulai merasa tak nyaman dengan pakaian yang ketat di perut. Ia menyentuh perutnya yang masih datar dengan perasaan takjub, seolah tak percaya bahwa kehidupan baru tengah tumbuh di dalamnya.“Kamu cantik,” komentar Andre yang muncul dari balik pintu kamar. Ia mendekat, melingkarkan lengannya di pinggang Dea.“Kamu yakin mereka akan senang?” tanya Dea sambil menatap Andre lewat pantulan cermin.Andre tertawa kecil, mencium kening Dea dengan lembut. “Ayah dan Mama pasti akan sangat senang. Apalagi Oma. Dia sudah lama menunggu kabar seperti ini.”Dea mengangguk, meski hatinya tetap berdebar. Ia masih merasa gugup untuk menyampaikan kabar terse

  • DENDAM ISTRI TARUHAN   334

    Setelah hampir dua minggu menikmati bulan madu yang penuh kenangan di Maldives, Dea dan Andre akhirnya kembali ke rumah mereka yang megah. Malam itu, mereka tiba di bandara dengan suasana hati yang lelah tetapi bahagia.“Welcome home, Pak Andre, Bu Dea,” sapa seorang pelayan ketika mereka melangkah masuk ke dalam rumah. Bagi Dea rumah itu terasa lebih besar dari tempat yang selama ini ia tinggali, tetapi kehangatan dari staf yang menyambut mereka membuat Dea merasa nyaman.“Terima kasih,” jawab Andre singkat. Ia menoleh ke arah Dea, yang terlihat sedikit pucat. “Kamu capek? Mau langsung istirahat?”Dea mengangguk sambil tersenyum kecil. “Sepertinya begitu. Perjalanan panjang tadi bikin aku sedikit mual.”Andre mengernyit, menunjukkan kekhawatirannya. “Kamu yakin cuma capek? Jangan-jangan kamu sakit.”Wanita itu hanya tertawa kecil. “Nggak kok, mungkin hanya masuk angin. Besok juga pasti sembuh.”Andre menghela napas, tapi akhirnya mengangguk. “Kalau gitu, ayo naik. Aku bawakan kopermu

  • DENDAM ISTRI TARUHAN   333

    Tanpa menunggu lagi, sepasang pengantin yang baru saja melakukan malam pertama segera terbang ke luar negeri."Mas, kita mau ke mana?" tanya Dea. Ia sedari tadi hanya mengekori suaminya. Semua keperluan sudah diatur Andre dan staffnya. Jadi, wanita itu tidak tau mereka akan terbang ke mana. Suaminya pun hanya membalasnya dengan senyuman kecil. "Nanti juga tau," ujar lelaki itu sembari menoel hidung Dea.Namun, jawaban atas rasa penasaran wanita itu langsung terjawab ketika jet yang ia tumpangi landing di salah satu bandara yang ada di Maldives. Dea tak menyangka dan tak terpikirkan akan berada di negara ini. Pagi pertama mereka di Maldives dimulai dengan sinar matahari lembut yang menerobos tirai kamar villa di atas laut. Dea membuka mata perlahan, menghirup aroma udara laut yang menyegarkan. Ia merasakan kain lembut selimut yang menyelimuti tubuhnya dan ketenang di sekitarnya.Ketika ia menoleh, Andre sudah duduk di teras luar, hanya memakai kemeja santai berwarna putih dan celana p

  • DENDAM ISTRI TARUHAN   332

    Kevin kehilangan kata-kata. Zahra hanya berdiri di tempatnya, matanya kembali berkaca-kaca, tetapi tidak berani mengeluarkan sepatah kata pun.Icha mengusap air matanya dengan kasar, sambil tetap memeluk Evan. Suaranya gemetar saat ia melanjutkan, “Aku meninggalkan keluargaku demi kamu, Kevin. Aku melawan dan menghadapi dunia sendirian, bahkan saat aku melahirkan anak ini. Apa balasanmu? Kamu bawa perempuan lain masuk ke rumah kita!”“Icha, aku tahu aku salah,” Kevin berkata dengan nada putus asa. “Tapi aku ingin memperbaikinya. Demi Evan. Tolong beri aku kesempatan-”Kata-kata itu seperti palu godam yang menghantam Icha. Tubuhnya terasa lemas, dan ia hanya terpaku. Suaminya hanya memikirkan putra mereka, bukan dirinya. Zahra yang tak sanggup melihat perseteruan mereka, berbalik dan melangkah pergi tanpa berkata apa-apa.Icha menunduk, menatap bayi kecil di pelukannya yang akhirnya berhenti menangis. Ia mengusap lembut kepala Evan sambil berbisik, “Kita pergi dari sini, Nak. Kita tid

  • DENDAM ISTRI TARUHAN   331

    Kevin berdiri terpaku, jantungnya berdegup kencang. Kata-kata Icha tadi seperti pisau yang terus-menerus mengirisnya. Ia ingin mengejar wanita itu, tetapi tubuhnya terasa kaku. Di sebelahnya, Zahra menggenggam tangan di depan dada, matanya berkaca-kaca, penuh rasa bersalah.“Mas, mungkin aku seharusnya tidak datang ke sini,” Zahra berbisik pelan. “Kehadiranku hanya memperburuk keadaan.”Kevin menoleh, pandangannya gelap. “Zahra, ini bukan salahmu. Semua ini salahku. Aku yang mengambil keputusan bodoh, dan sekarang aku harus menanggung akibatnya.”Sebelum Zahra bisa menjawab, suara pintu yang dibanting terdengar keras dari arah kamar. Icha muncul kembali dengan sebuah koper besar di tangannya. Tanpa menoleh sedikit pun ke arah Kevin atau Zahra, ia berjalan cepat menuju pintu depan.“Cha, tunggu!” Kevin akhirnya bergerak, berusaha menghentikan istrinya. Ia memegang lengan Icha, tetapi wanita itu menepisnya dengan kasar.“Jangan sentuh aku, Kevin!” seru Icha dengan air mata yang masih me

  • DENDAM ISTRI TARUHAN   330

    Kevin menatap Zahra sejenak. Pikirannya bergemuruh, tetapi bibirnya akhirnya lolos begitu saja mengungkapkan kenyataan yang selama ini dia sembunyikan. "Zahra adalah istriku, Cha. Dia madumu. Kami sudah menikah secara sah baik di mata hukum maupun agama."Pernyataan itu jatuh seperti petir di siang bolong. Icha menatap Kevin dengan mata membelalak, wajahnya memerah karena amarah yang langsung memuncak. Tubuhnya gemetar, hampir tak mampu berdiri.“Apa?!” jerit Icha dengan suara yang pecah. “Kamu bilang dia MADUKU?! Kamu sudah menikah lagi tanpa bilang apa-apa padaku?!”Pria itu menatap Icha selembut mungkin, berusaha menenangkan. Namun, kata-kata yang ia siapkan tak mampu menahan badai yang jelas sudah datang. “Cha, aku bisa jelaskan. Seharusnya bilang dari awal. Tapi-”“JELASKAN APA?!” potong Icha dengan teriakan melengking. “Kamu menikah lagi di belakangku, Kevin! Kamu mengkhianatiku! Kamu membawanya ke sini, dan kamu pikir aku akan menerima begitu saja?!”Zahra yang berdiri di sampi

  • DENDAM ISTRI TARUHAN   329

    Di ruang tamu, seorang wanita bergamis duduk dengan tenang. Sosok itu membuat darah Icha mendidih seketika.“Kamu?!” seru Icha dengan nada tinggi, tanpa mencoba menyembunyikan kemarahannya.Zahra, yang mengenakan gamis hitam bangkit perlahan. Meski matanya tampak tenang, tubuhnya sedikit gemetar karena situasi yang ia tahu akan sulit.“Iya, Mbak Icha,” jawab Zahra pelan. “Saya diminta Mas Kevin datang.”"Dasar perempuan gatel! Apa-apaan kamu tiba-tiba nggak pake cadar gitu. Mau menggoda suami saya, ya!" Icha melirik Kevin dengan tatapan penuh emosi. “Mas, kamu tega banget bawa dia ke sini?! ngapain kamu suruh datang ke rumah kita?!”“Cha, tenang dulu. Aku cuma—”“Tenang?!” potong Icha tajam. “Kamu mau aku tenang sementara kamu bawa perempuan ini ke rumah kita?! Aku istrimu, Kevin! Dia itu cuma... cuma-”“Saya cuma apa, Mbak?” Zahra menyela lembut, tetapi nadanya tegas. “Kalau saya hanya dianggap sebagai masalah, saya mohon maaf. Tapi saya di sini untuk menyelesaikan semuanya, biar ng

DMCA.com Protection Status