Share

228

Icha termenung mendengar ucapan Seno. Bibirnya bergetar menahan gejolak dalam tubuhnya. Lelaki yang sangat ia sayangi menekankan setiap kata yang keluar dari mulutnya.

"Turuti kata Papamu Sayang. Semua ini demi kamu. Kami berusaha agar hidupmu bebas dari penderitaan. Jangan merengek seperti ini. Biar Papa menyelesaikan masalah Kevin." Maya menambah ucapan suaminya agar putrinya tak membantah.

Icha pun sulit mengeluarkan unek-uneknya. Ia hanya tertunduk lemas karena alasan orangtuanya yang mulia.

"Kembalilah ke kamar. Kemasi barang-barangmu Sayang. Kalian harus terbang dua jam lagi," akhir Seno mendorong putrinya agar keluar dari kamarnya.

Maya menuntun Icha kembali ke kamarnya. Meskipun dengan mata yang berlinang, Icha melangkahkan kakinya tanpa beban.

"Aku tidak menginginkan bisnis ini. Papa dan Mama yang selalu memberikan tanpa mempertanyakan aku mau atau tidak," ucap wanita itu setelah ditinggalkan ibunya. Ia meremas seprei yang menutupi ranjang. Deru napasnya semakin membara, in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status