Home / Rumah Tangga / DENDAM IBU TIRI / Ridho Menyatakan Cinta

Share

Ridho Menyatakan Cinta

Author: Seccomander
last update Last Updated: 2022-10-04 05:44:23

Taher akhirnya pulang ke rumahnya setelah memastikan Della aman di salah satu rumahnya.

"Mas, kamu dari mana aja sih jam segini baru pulang. Kamu habis ketemu sama Della?" tanya Arumi.

"Kamu ini selalu aja curiga. Suami baru pulang udah dikasih pertanyaan gini. Aku ini habis meeting dengan klien di luar kantor. Makanya baru pulang. Ma, kalau kamu curiga terus, aku bisa bosan. Udah, aku capek. Mau istirahat!" gertak Taher yang langsung masuk ke kamarnya.

"Aku merasa ada yang sedang disembunyikan Mas Taher. Aku harus cari tahu apa yang sebenarnya terjadi," gumam Arumi dalam hati.

Keesokan hari

Pagi itu seperti biasanya Arumi memastikan menu sarapan sudah rapih tersedia di meja makan. Namun, tidak seperti biasanya Taher pergi lebih awal.

"Mas, kamu mau ke mana pagi-pagi begini?" tanya Arumi yang masih curiga dengan tingkah sang suami.

"Kamu ini ya, selalu aja nanya ke mana aku pergi. Pagi ini aku ada meeting penting. Aku harus buru-buru ke kantor. Udah ya, aku pergi dulu," pamit Taher y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • DENDAM IBU TIRI   Kecurigaan Mihran

    Mihran dan Eliza akhirnya meninggalkan taman setelah memastikan jika Ridho dan Ayu tidak melakukan hal yang mencurigakan."Lain kali, kamu hati-hati ya. Untung aja kita tahu kalau mereka mengikuti. Kalau nggak, semua obrolan penting kita akan ketahuan," ujar Ridho."Iya, maaf ya ...." jawab Amaliya."Enggak apa-apa, Mel.""Aku lihat tadi Mihran udah benar-benar mencintai kamu ya. Dia kelihatan cemburu," ujar Ridho.Amaliya tersenyum. Ia mulai merasakan getar cinta itu kembali. Mihran mencintainya."Tahu nggak sih, Dho, tiap kali Mihran menatap Ayu, membela Ayu, rasanya tuh aku terbang. Tapi aku sadar, dia mencintai Ayu, bukan Amaliya," ujar Amaliya tertunduk."Mihran yang sekarang, bukan Mihran yang ku kenal dulu. Dia sudah berubah. Mihran sekarang tidak bisa setia. Begitu mudah dia melupakan Amaliya, yang dia bilang sangat dicintainya," ucap Amaliya menunduk. Ada rasa kecewa yang tertahan."Kamu nggak usah sedih. Jauh di lubuk hatinya yang terdalam, Mihran melihat Amaliya di diri kam

    Last Updated : 2022-10-04
  • DENDAM IBU TIRI   Dendam Della

    Ani terpaksa mengasuh Dhika pagi ini. Ayu diminta ikut Mihran hingga setelah menuntaskan pekerjaannya di dapur, giliran ia meninabobokan Dhika di kamarnya."Ani, kenapa kamu yang mengurus Dhika? Si Ayu ke mana?" tanya Tarjo ketika melihat Ani berada di kamar Dhika."Ikut Pak Mihran, enggak tahu deh ke mana," sahut Ani.Dhika pun nampak anteng. Setelah diberi asi, ia pun tertidur di ranjangnya.Ijah pun berlari ke kamar Eliza. Ia mengetuk pintu dengan kencang hingga membuat sang majikan marah."Kamu kenapa sih, Jah?" ujar Eliza ketus ketika membuka pintu kamarnya."Ibu harus lihat ini, Bu," ujar Ijah saat memperlihatkan ponselnya. Terlihat di layar ponsel Ayu sedang memasang dasi Mihran. Nampak mesra. Adegan itu membuat Eliza cemburu dan murka."Di mana dia sekarang?" tanya Eliza ketus."Di bawa Bapak pergi, Bu," jawab Ijah.------Mobil yang dikendarai Mihran akhirnya berhenti di sebuah pet shop. Mihran dan Ayu akhirnya turun dari mobil Chevrolet hitam itu."Kita mau ngapain ke sini,

    Last Updated : 2022-10-04
  • DENDAM IBU TIRI   Dhika Diculik?

    Sejak pingsan di bath-up, Eliza pun langsung mandi dan mengeringkan rambutnya. Di depan cermin, ia menggerutu memaki Ayu yang dianggapnya sebagai dalang ia pingsan."Lihat saja kamu ya. Aku akan tunjukkan siapa ratu di rumah ini yang sebenarnya!" gumam Eliza.Eliza pun langsung ke kamar Dhika. Terlihat ada Ani dan Alia yang sedang menghibur Ayu."Ada apa ini semua ngumpul di sini," tegur Eliza."Ani, kamu di sini digaji buat kerja. Bukan buat ngegosip. Pergi ke dapur sana!" pekik Eliza."Alia, kerjain tugasnya, sekarang!" suruh Eliza. "Tapi ....""Tante laporkan ke ayah, mau kamu?" ancam Alia. Alia pun langsung pergi ke kamarnya.Eliza mencoba menggoda anaknya yang baru saja mandi. Namun, sebuah rencana sudah dipersiapkannya untuk menjebak Ayu dan membuat Mihran membencinya hingga akhirnya mau memecat baby sitter anaknya itu."Kok Dhika masih bau sih? Kamu nih mandiin Dhika nggak sih?" tanya Eliza ketus."Dhika baru mandi kok, Bu. Ini baru saya bersihkan, habis pup," sahut Ayu. Eliz

    Last Updated : 2022-10-04
  • DENDAM IBU TIRI   Dendam dan Cinta

    Eliza panik ketika Dhika menghilang. Ditambah ada ancaman jika Tante Della akan membongkar semua kejahatannya. Ia tidak ingin menyerah. Eliza pun langsung pergi dengan mobilnya.[Ingat El, kamu sudah memasukkan tante ke rumah sakit jiwa. Sekarang waktunya tante akan membongkar semua kejahatan kamu. Tante akan bawa Dhika ke rumah Amaliya biar mereka tahu siapa Dhika sebenarnya.]Eliza yang membaca pesan sang tante langsung sigap membawa kendaraannya dengan laju. Ia tidak ingin kalah cepat hingga semuanya akan hancur."Aku nggak boleh terlambat. Bisa gawat kalau Mihran tahu, habis aku," gumamnya.Mihran dan Ayu yang melihat kepergian Eliza yang pergi dengan terburu-buru pun langsung mengejarnya. Ayu pun memberitahu pada Mihran atas hilangnya Dhika.Di rumah Oma SiskaTante Della akhirnya sampai di rumah mantan mertuanya itu. Ia langsung menaruh box bayi Dhika di depan pintu rumahnya. Ada sebuah surat yang juga ditinggalkan soal rahasia Dhika yang sesungguhnya.Setelah beberapa menit, Dh

    Last Updated : 2022-10-04
  • DENDAM IBU TIRI   Ani Dipecat

    Eliza akhirnya sampai di rumahnya dengan selamat. Malik berhasil menolongnya. Walau masih nampak tegang, Eliza susah lebih mengontrol dirinya."Kamu gimana ceritanya sih bisa diculik sama Tante Della?" tanya Malik."Aku udah bilang, Tante Della itu nggak seharusnya berkeliaran di jalanan. Dia harus segera di bawa ke rumah sakit jiwa," tutur Eliza.Saat itu, Eliza yang berada di dalam bagasi mobil Tante Della berhasil menghubungi Malik. Ia meminta bantuan pada adik Amaliya itu.Flashback[Malik, kamu tolong aku. Aku diculik Tante Della, mau dibunuh. Sekarang aku ada di dalam bagasi mobil.][Kamu ada di mana?][Aku nggak tahu Tante Della mau bawa aku ke mana.][Kamu share lock sekarang!][Aku nggak bisa kirim. Pokoknya kamu sekarang cari keberadaan aku ya.]Malik yang berada di kantornya pun langsung panik saat mengetahui wanita yang dicintainya itu sedang dalam bahaya besar."Tante Della emang gila. Masa keponakan sendiri mau dibunuh. Memang harus dimasukkan ke rumah sakit jiwa lagi in

    Last Updated : 2022-10-04
  • DENDAM IBU TIRI   Ancaman Eliza

    Oma Siska dan Alia datang. Kedatangan oma dan Alia membuat Ani sedikit terselamatkan."Ani, kamu mau ke mana?" tanya Oma Siska."Ani dipecat Bu Eliza," sahut Tarjo."Ani tetap harus di sini!" tegas oma."Oma, maaf ya. Di sini aku yang menentukan. Oma nggak ada hak lagi di rumah ini, karena Amaliya sudah nggak ada!" ujar Eliza lantang."Ayah penentu kuasa di rumah ini. Alia telepon ayah dulu," sahut Alia. Eliza pun mulai menggerutu."Anak pungut ini keterlaluan, nggak tahu diri!"Alia pun akhirnya mencoba menghubungi ayahnya. Mihran pun akhirnya mengangkat telepon sang putri.[Ayah, Mbak Ani dipecat. Sekarang Mbak Ani diusir dari rumah sama Tante Eliza.]Eliza yang sudah tahu akan ending pemecatan Ani ini pun langsung masuk ke dalam rumah dengan wajah kesal diikuti Ijah. "Dasar anak pungut tukang pengaduan!" gerutu Eliza.Benar saja dugaannya, ponselnya berdering dan Mihran tertera di layar memanggil."Tuh kan. Mihran nelpon!" gerutu Eliza. Eliza pun terpaksa mengangkat telepon suam

    Last Updated : 2022-10-04
  • DENDAM IBU TIRI   Akhirnya Terbongkar

    Alia terus membujuk Ayahnya agar tetap mempekerjakan Mbak Ani di rumah mereka. Begitupun Amaliya, yang juga berusaha agar Ani tidak dipecat. Walau tidak bisa frontal, karena ia adalah Ayu."Pak, sebaiknya Ani jangan dipecat. Kasihan Alia," tutur Ayu. Eliza pun langsung berang."Jangan ikut campur kamu!" bentak Eliza.Di dalam kamarnya, Oma akhirnya bangun dari pingsannya. Arumi dan juga Indah yang sempat khawatir kini bisa bernapas lega."Alhamdulillah, Oma akhirnya sadar juga," ucap Indah. Arumi pun nampak bahagia. Tangis keduanya pun pecah."Air mata kalian tidak bisa membuat suami kalian kembali. Sekarang kalian tahu kan, seberapa jahatnya mereka. Kita sekarang harus bersatu untuk merebut suami-suami kalian kembali," tutur Oma Siska tegas. Ia tidak ingin jika menantu dan cucu mantunya itu menangis seperti kisahnya dengan opa dulu.Mihran pun mulai memikirkan keputusan apa yang harus diambilnya. Demi Alia, yang akan bertambah terluka jika harus kehilangan lagi orang yang disayanginy

    Last Updated : 2022-10-04
  • DENDAM IBU TIRI   Berpisah

    "Apa, kata dokter, sel kanker aku udah sembuh?" tanya Eliza."Alhamdulillah ya Allah. Akhirnya aku sembuh. Ini pasti karena pengobatan alternatif yang aku jalani, Mihran. Ya Allah, terimakasih ya Allah ...." ucap Eliza mengucap syukur."Stop drama kamu!""Kamu kenapa sih, Mihran? Kamu nggak senang aku sembuh. Kamu itu harusnya senang aku sembuh. Kamu itu suami macam apa, Mihran, yang nggak senang kalau istrinya itu sembuh!" pekik Eliza. Mihran pun tidak bereaksi apapun.Malik di rumahnya berusaha menghubungi Eliza. Namun, hasilnya nihil. Eliza tidak mengangkat teleponnya. Malik yang sudah terjebak dengan permainan Eliza pun kembali tergila-gila pada istri kedua Mihran itu."Eliza kenapa nggak angkat telepon gue ya?" gumam Malik."Gue jadi nggak enak. Apa penyakitnya semakin parah? Oh ya, Ijah kan udah ikut Eliza ke tempat Mihran. Gue telepon Ijah aja," ujar Malik. Malik akhirnya menghubungi asisten kepercayaan Eliza itu.[Halo.][Halo, Ijah. Ini saya Malik. Kamu bisa nggak kasih telep

    Last Updated : 2022-10-04

Latest chapter

  • DENDAM IBU TIRI   Selamat Tinggal Indonesia

    Permintaan Eliza untuk pindah ke Amerika membuat Mihran dilema. Di satu sisi, ia ingin mempertahankan rumah tangganya bersama Eliza.Mihran tidak ingin gagal. Terlebih harus kehilangan Dhika jika ia tidak bisa menuruti semua keinginan istrinya itu. Hanya berserah pada Allah dan berdoa, tempatnya mencurahkan semua kegelisahannya."Ya Allah, Engkaulah yang lebih tahu apa yang terbaik buat kami. Jika kepindahan kami ke Amerika itu yang terbaik menurutmu, mudahkanlah ya Allah. Tapi jika itu bukan yang terbaik untuk kami, berikanlah jalan lain agar kami bisa hidup dengan tenang, aamin ...."Mihran menyelesaikan doanya, walau ia belum juga bergerak dari sajadah. Hatinya cemas. Perasaannya tidak menentu. Membayangkan harus tinggal jauh dari Jakarta. "Selama ini aku tinggal di Jakarta, aku selalu teringat Amaliya. Aku nggak bisa move on darinya. Apalagi sekarang ada Ayu yang sangat mirip dengan Amaliya.""Aku nggak boleh tergoda sama Ayu. Aku kapok. Aku nggak mau mengkhianati istriku lagi.

  • DENDAM IBU TIRI   Pindah Ke Amerika?

    Arumi mencoba membujuk suaminya. Ia berharap jika sang suami mengubah keputusannya untuk mengajukan gugatan perceraian me pengadilan agama."Mas, tolong pikirkan lagi keputusan kamu, Mas," pinta Arumi memelas. Namun, sepertinya keputusan Taher sudah tak bisa diubah."Maafkan aku, Arumi. Keputusanku sudah bulat. Aku akan mengurus arsip perceraian kita agar aku juga bisa mengesahkan pernikahan aku dan Della," tutur Taher tegas.Jawaban suami yang telah didampingi puluhan tahun itu membuat Arumi syok. Ia tidak menyangka, jika suaminya itu lebih memilih cinta masa lalunya."Tega kamu, Mas. Tega kamu melakukan ini sama aku. Bunuh aja aku, Mas. Kamu bunuh aja aku sekalian. Bunuh, Mas!" teriak Arumi histeris.Teriakan Arumi yang terdengar nyaring akhirnya membuat Oma Siska bersama Malik dan Indah masuk ke dalam kamar Arumi. Terlihat pertengkaran itu membuat Arumi telah banjir air mata."Ada apa ini?"Oma Siska pun akhirnya menarik paksa anak lelakinya keluar dari kamar. Sedangkan Indah berus

  • DENDAM IBU TIRI   Gugatan Cerai

    Arumi yang mulai membaik akhirnya diijinkan pulang. Ditemani anak dsn menantunya, Arumi pulang ke rumah Oma Siska. Sesampainya di rumah, Oma pun menyambut hangat kedatangan anak perempuannya.Walau sudah ditalak oleh Taher, Arumi tetap tinggal di kediaman Oma Siska. Itu demi memenuhi keinginan mama mertuanya itu, setelah puluhan tahun menikah dengan Taher, Arumi telah dianggap anak oleh Oma Siska."Ma, mama istirahat di kamar dulu ya," ujar Indah. Indah pun memapah mama mertuanya untuk masuk ke kamarnya."Mama istirahat di sini dulu ya, Indah mau ambilkan makanan buat mama dulu," ujar Indah. Namun, belum saja melangkah Arumi langsung menarik tangan menantu perempuannya itu."Enggak usah, Indah. Mama enggak mau makan," sahut Arumi."Tapi mama harus makan, biar keadaan mama cepat pulih," bujuk Indah."Untuk apa, Indah? Toh mama sakit, papa kamu tidak perduli sama sekali. Sekalipun tidak mau menjenguk mama di rumah sakit," jawab Arumi dengan tatapan mata yang kosong.Indah pun terdiam. I

  • DENDAM IBU TIRI   Ancaman Eliza

    "Mel, kamu kok ke sini nggak bilang-bilang dulu?" ucap Ridho yang kaget melihat kedatangan Amaliya ke kantornya.Amaliya yang emosi mengetahui mamanya di celakai oleh Eliza pun mendatangi kantor Ridho dan ingin mengakhiri semuanya."Penyamaran ini harus segera di akhiri. Ini sudah terlalu lama, Ridho!" ucap Amaliya emosi."Kamu kenapa, Mel?""Eliza berusaha mencelakai mamaku. Kalau dia nekat, bisa aja dia membunuh mama sama seperti yang dia lakukan padaku. Aku nggak mau itu terjadi. Lebih baik kita akhiri semua penyamaran ini," tutur Amaliya."Enggak, Mel. Kamu harus bersabar. Sekarang ini aku sedang menyelidiki siapa Dhika sebenarnya. Karena aku yakin, Dhika bukan anak kandung Eliza," sahut Ridho.Ridho berusaha meyakinkan Amaliya. Menyusun kembali rencana agar mamanya bisa selamat tanpa harus membongkar penyamaran ini."Kamu harus sabar. Semua yang kita lakukan akan sia-sia kalau kita bongkar sekarang, Mel!" tegas Ridho.Della akhirnya sampai di rumah yang ditinggalinya. Rumah milik

  • DENDAM IBU TIRI   Jahatnya Eliza

    Bayangan itu kembali datang dalam ingatannya. Bagaimana menderitanya Oma Alia dan Mama Ainun saat harus terusir dari kehidupan Opa. Oma Siska sudah membuat keluarganya hancur berantakan. Bahkan. harus merasakan pedihnya terusir ke sana dan ke sini."Tidak. Dendam ini harus tetap ku lanjutkan. Aku enggak boleh menghentikan semua ini demi cintaku pada Amaliya. Aku harus tetap menjalankan semua rencana yang sudah ku susun," gumam Ridho.Indah akhirnya mencoba menghubungi suaminya untuk memberitahu soal kondisi mama mertuanya.[Halo, Mas. Mas, kamu di mana? Papa sudah menjatuhkan talak sama mama.][Papa talak mama, Indah?][Iya, Mas. Sekarang mama syok banget. Kamu cepat pulang ya, Mas. Kasih kekuatan sama mama. Aku nggak tega lihat kondisi mama sekarang.]Malik langsung mematikan teleponnya. Ia bergegas mendatangi ruangan papanya.Di ruangannya Taher sedang memandangi bingkai foto. Foto dirinya dan Arumi di saat masih bahagia."Sebenarnya aku berat harus berpisah dari Arumi. Sudah belasa

  • DENDAM IBU TIRI   Talak Untuk Arumi

    Della akhirnya sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani beberapa pemeriksaan dan hasilnya baik. Taher pun bersama Eliza terpaksa membawa Della ke rumah Taher yang lainnya. Itu karena Della masih meyakini jika ia istri Taher."Sementara ini biar tante kamu tinggal di sini. Tapi sebisa mungkin kamu nggak tinggal serumah. Setelah dua tertidur, saya akan pulang ke rumah yang lain. Pokoknya kamu tenang saja, tante kamu akan aman di sini," seru papa Amaliya itu."Baik, Om. Saya percayakan semuanya sama om ya," jawab Eliza tersenyum."Saya harus balik ke kantor dulu. Saya titip Della ya," pamit Taher yang bergegas pergi ke kantornya.Setelah Taher pergi, Della pun keluar dari kamarnya. Eliza tentu saja mengambil kesempatan yang ada. Hilangnya ingatan sang tante selain membuatnya aman, Eliza juga menyusun sebuah rencana baru."Aku ngerti perasaan tante. Tante yang sabar ya. Aku juga menjadi istri kedua, sama seperti tante," ujar Eliza. Della pun terkejut mendengar pengakuan sang keponaka

  • DENDAM IBU TIRI   Berpihak Pada Musuh

    Eliza terus mengalihkan agar Mihran membatalkan rencananya pergi ke rumah sakit. Namun, Mihran tetap bersikeras pergi menjenguk Tante Della."Mihran, kayaknya kita besok aja ya. Badanku lagi nggak enak dari tadi," dalih Eliza."Enggak usah. Sekarang aja ya. Kamu siap-siap!" pungkas Mihran. Eliza pun tidak dapat berkata apapun. Ia hanya bisa menggerutu dalam hati dsn berpikir bagaimana caranya agar rahasia itu tetap aman."Gimana ini, kalau Mihran ketemu Tante Della, bisa gawat. Kacau semuanya!" gumam Eliza dalam hati.Ani pun mencoba diam-diam mendatangi kamar Ayu. Ia harus menyelinap memberitahu sebuah informasi tentang sadarnya Tante Della."Yu, aku ada berita penting," ungkap Ani."Info apa?" tanya Ayu penasaran."Tante Della udah sadar. Sekarang Pak Mihran dan Bu Eliza sedang menuju rumah sakit. Yu, udah dulu ya. Ani mau kerja lagi, takut Ijah tahu bisa ngadu dia nanti," ujar Ani yang langsung meninggalkan kamar Ayu.Setelah memastikan Ani keluar dari kamarnya, Amaliya pun mengam

  • DENDAM IBU TIRI   Rahasia Terbongkar?

    Seperti dugaan Eliza, Mihran memang mencurigainya dan mulai menginterogasinya. Bahkan tekanan Mihran membuatnya sulit menutupi kepanikannya."Kamu curiga kalau Dhika itu bukan anak aku, sama seperti kakaknya Ayu?" pekik Eliza."Siapapun yang melihat kamu, pasti akan berkata yang sama. Kamu itu nggak bisa dekat dengan anak kandung kamu sendiri," cecar Mihran."Jadi mulai sekarang, kamu dekati Dhika. Ambil hatinya," suruh Mihran. Mihran pun bergegas masuk ke dalam kamarnya.Eliza pun mulai geram. Karena kata-kata Mihran, ia jadi dicurigai suaminya sendiri."Enggak adiknya, enggak kakaknya, sama saja bikin kesal!" gerutu Eliza."Semua rencana aku jadi berantakan!"-------Setelah berada di dalam kamarnya, Amaliya pun mencoba menghubungi Ridho untuk mempertanyakan soal kata-katanya yang justru semakin membuat Eliza akan membencinya.[Halo, Ridho. Maksud kamu apa sih tadi ngomong gitu sama Eliza?][Oh, aku sengaja ngomong gitu biar Mihran curiga. Aku juga ingin memancing emosi Eliza. Biar

  • DENDAM IBU TIRI   Rahasia Dhika

    Amaliya terus berpikir caranya keluar dari kamar sempit dan pengap ini. Memperhatikan sekeliling hingga akhirnya ia melihat sebuah jendela kecil. Amaliya akhirnya menggunakan sebuah meja kecil yang ada di dalam kamar untuk naik dan berusaha keluar melalui jendela kecil itu.Karena suara berisik dari dalam kamar, membuat kedua anak buah Eliza curiga dan akhirnya membuka pintu kamar yang terkunci."Heh, jangan kabur, luh!" teriak seorang pria bertubuh tinggi besar itu.Amaliya pun berhasil loncat keluar dan kabur meninggalkan rumah sempit tempat penyekapan. Namun, kedua anak buah Eliza tidak begitu saja menyerah. Keduanya pun mengejar Amaliya yang berlari sekuat tenaga. Sayangnya mereka pun berhasil menarik paksa Amaliya kembali."Lepaskan saya!"Amaliya terus berontak ketika kedua preman itu membawa paksa untuk kembali ke rumah penyekapan. Tiba-tiba ada 2 pria bertubuh tinggi besar datang menyelamatkannya. Kedua anak buah Eliza pun dibuat kocar-kacir setelah kalah baki hantam."Kalian

DMCA.com Protection Status