Beranda / Rumah Tangga / DENDAM IBU TIRI / Amaliya Melahirkan

Share

Amaliya Melahirkan

Penulis: Seccomander
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-16 17:34:25

Mihran terus membawa laju kendaraannya tanpa tahu ke mana arah yang hendak ia tuju. Rasa kecewanya membuat ia seolah tidak lagi mempunyai tujuan hidup. Harapannya sudah pupus.

Mihran yang berharap jika Amaliya masih hidup akhirnya harus menerima kenyataan jika usahanya kini sia-sia. Mungkin inilah saatnya ia mengikhlaskan kepergian istri yang sangat dicintainya itu.

"Rasanya aku belum ikhlas melepas kepergian kamu, Mel. Aku berharap kalau kamu masih hidup," lirihnya.

"Jika kamu memang masih hidup, kembalilah. Tunjukkanlah jalanku menuju kamu. Aku akan selalu menunggu kamu selamanya ...." ucap Mihran yang menghentikan mobilnya di sebuah pinggiran jalan ibukota.

------

Della dan Eliza berjalan mendekati lokasi Amaliya yang terjatuh dari gerobak yang dinaikinya. Terlihat jika istri pertama Mihran sedang merintih kesakitan seperti hendak melahirkan bayinya.

Eliza memutuskan bersembunyi. Dia tidak ingin menunjukkan dirinya di hadapan mantan sahabatnya itu. Eliza justru memiliki rencana lai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DENDAM IBU TIRI   Haruskah Mengikhlaskan?

    Della akhirnya sampai di rumah. Ia pun mulai menyusun strategi agar semua ART-nya maupun Mihran tidak mencurigai kehadiran bayi Amaliya yang diakui Eliza nanti."Tarjo, Ijah, Ani, ke sini kalian!" panggil Della berteriak."Iya, Bu."Ijah, kamu ke supermarket belanja semua barang di dapur yang sudah habis. Ani, kamu ambil pakaian di laundry ya. Oh ya Tarjo, kamu temani Ani ya ke laundry. Udah, sekarang kalian cepat pergi!" pekik Della."Baik, Bu."Akhirnya ketiga asisten rumah tangga Mihran itupun bergegas pergi. Walau sempat terjadi perdebatan antara Tarjo dan Ani serta Ijah, mereka pun akhirnya pergi ke tujuannya masing-masing.Setelah memastikan ketiga asistennya pergi, Della pun langsung menghubungi Eliza dan memastikan keadaan rumah kosong.[Halo, El. Situasi di rumah sudah aman. Kamu sudah bisa pulang sekarang.][Ok, Tante.]Ani dan Tarjo akhirnya pergi sesuai perintah Tante Della. Begitupun dengan Ijah. Namun, Ani menarik Tarjo ke sebuah taman untuk mengajaknya bicara."Ada apa

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-16
  • DENDAM IBU TIRI   Penyamaran Dimulai

    Diam-diam Ani menghubungi Oma Siska untuk mengabarkan soal kelahiran bayi istri kedua Mihran itu. Namun, Oma merasakan sebuah kejanggalan.[Bayinya sudah lahir?][Iya, Oma. Tapi ada yang aneh. Sebelumnya Tante Della menyuruh Ani, Tarjo sama Ijah pergi ke tempat yang jauh. Setelah kami pulang, Bu Eliza sudah melahirkan.][Aneh!][Bayinya laki-laki atau perempuan? Mihran senang nggak atas kelahiran bayinya?][Bapak sepertinya senang, Oma.][Ya sudah, makasih ya Ani atas informasinya.]"Apa ya yang sebenarnya terjadi?" gumam Oma Siska.-----Mihran kembali mendatangi makam Amaliya. Makam yang selalu didatanginya setiap hari. Hatinya memang hancur. Mihran seperti kehilangan arah dan tujuan hidupnya."Mel, aku tuh kangen banget sama kamu. Aku seperti nggak punya pegangan saat kamu nggak ada lagi. Aku butuh kamu, Amaliya ...." ucap Mihran terisak."Kamu pasti tahu kan, kalau anakku dari Eliza sudah lahir? Sejujurnya aku sedih, kenapa aku nggak bisa mendapat anak dari kamu. Apa semua ini sal

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17
  • DENDAM IBU TIRI   Kecurigaan Eliza dan Della

    "Amaliya, Amaliya ...." teriak Mihran.Mihran yang menyakini jika itu Amaliya pun akhirnya panik saat melihat sosok itu menghilang dari rumahnya. Sepertinya dia marah karena diperlakukan buruk oleh Eliza."Mel, Amaliya! Aku tahu itu kamu, Mel!" pekik Mihran. Dia terus berkeliling sekitar rumahnya untuk mencari keberadaan wanita yang sangat mirip dengan Amaliya itu."Amaliya, jangan pergi lagi dari aku. Aku kangen sama kamu, Amaliya ...." rintih Mihran. Namun, panggilannya pun tidak dipedulikan. Amaliya memilih mengumpat di balik semak."Maafkan aku, Mihran. Aku juga kangen sama kamu ...." ucap Amaliya terisak.Amaliya mulai ragu, apakah penyamarannya akan berhasil. Mihran yakin Ayu adalah Amaliya. Eliza pun tadi sempat mencurigainya."Apa ini akan berhasil?"Amaliya kembali mengingat siang itu. Ridho memberitahunya jika Eliza sedang mencari donor ASI untuk Dhika -- anaknya bersama Mihran. Dari situlah muncul ide Ridho agar Amaliya bisa kembali masuk ke rumahnya dan melakukan penyamara

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17
  • DENDAM IBU TIRI   Rencana Pertama

    "Ya Allah, Mel. Alhamdulillah ya Allah, akhirnya kamu kembali. Iya, kamu Amaliya, cucu Oma ...." ucap Oma Siska."Amaliya, anakku ...." ucap Arumi.Amaliya gamang. Hatinya menahan perih. Ingin rasanya memeluk Alia, melepas kerinduan pada Oma dan Mamanya. Namun, semua rencananya akan gagal jika itu dilakukannya."Alia kangen sama Mama ...." ucap Alia terisak. Pelukannya begitu erat pada Ayu hingga sulit dilepaskannya.Eliza yang masih mencurigai jika Ayu adalah Amaliya, mengintip dari kejauhan untuk melihat reaksi Ayu saat bertemu Oma dan anak Amaliya itu."Aku yakin, dia Amaliya!" batin Eliza."Maaf, tapi saya bukan Amaliya. Saya Ayu," jawab Ayu tertunduk.Amaliya terpaksa berbohong. Bukan sekarang waktunya jujur pada keluarganya. Eliza yang curiga pasti selalu memperhatikan gerak-geriknya."Maaf, saya Ayu bukan Amaliya.""Enggak, ini Bunda!""Jangan bohong kamu, Mel. Kamu ini cucuku," ujar Oma Siska terisak."Lihat anak kamu. Sejak kabar kamu meninggal, dia tidak mau makan. Tidak bis

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17
  • DENDAM IBU TIRI   Ayu Keluar

    Della merasa gelisah. Merasakan kantuk yang hebat tetapi matanya tidak bisa terpejam. Saat baru saja terlelap, tiba-tiba Della bangun karena mimpi buruk."Astaghfirullah."Della menghela napas panjang. Keringat pun mengucur di wajahnya. Bayangan tentang detik-detik terakhir sebelum kematian Amaliya pun terbayang lagi. Kata-kata terakhirnya saat Amaliya memohon belas kasihan pun kembali terngiang."Duh! Kenapa jadi kebayang Amaliya terus sih? Enggak. Ini cuma mimpi aja. Aku minum obat tidur ajalah biar bisa tidur." Della akhirnya memutuskan pergi ke dapur untuk mengambil minum. Saat baru membuka kulkas, tiba-tiba sekelebat ia melihat seperti bayangan melintas di belakangnya."Apa itu? Siapa yang lewat?" gumam Della .Della yang panik pun langsung berlari ke arah jendela rumah. Ia membuka tirai dan seketika ia melihat Amaliya berdiri tepat di depan jendela."Amaliya?" Tirai itu akhirnya ditutup kembali. Della kemudian membuka tirai itu kembali dan Tante Della yang ketakutan pun langsu

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17
  • DENDAM IBU TIRI   Jatuh Cinta Lagi?

    "Enggak!""Aku nggak mau minta maaf. Aku nggak salah sama sekali!" pekik Eliza yang tetap menolak meminta maaf pada Amaliya.Amaliya mengajukan sebuah syarat pada Mihran untuk tetap bekerja di rumahnya. Eliza harus meminta maaf dan tidak lagi menuduhnya macam-macam. "Syarat itu saya ajukan pada Pak Mihran. Saya memang butuh pekerjaan ini, Bu. Tapi, saya juga mau dihargai. Saya ingin bekerja dengan tenang, Bu," dalih Amaliya yang sudah membuat Dhika tertidur dalam gendongannya."Eliza, ayo dong minta maaf!" pinta Mihran. Eliza tetap diam dengan wajah yang menahan kesal."Kamu yang benar aja dong, Mihran. Masa aku harus minta maaf sama baby sitter. Aku enggak mau!" pekik Eliza."Kamu itu harus minta maaf. Masa kamu nggak mau berkorban sebagai Ibu. Aneh deh kamu," pekik Mihran."Ok, aku minta maaf!" jawab Eliza ketus tanpa mau menatap wajah Ayu."Saya terima maaf Ibu," jawab Ayu."Saya pamit ke dalam dulu, mau menyusui Dhika," pamit Ayu.Ani dan Tarjo pun mengucap syukur setelah Ayu gag

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17
  • DENDAM IBU TIRI   Cemburu

    Malik akhirnya sampai di rumahnya bersama Oma Siska dan Indah. Malik pun mempertanyakan kebenaran apa yang dikatakan Eliza di telepon."Indah, apa benar kamu tadi berantem sama Eliza?" tanya Malik."Iya. Kok kamu tahu?" tanya balik Indah."Iya, tadi Eliza telepon waktu aku di kantor. Katanya kamu marah-marah dan bertindak kasar sama dia?" pekik Malik."Dia pantas menerima itu. Tadi dia mengusir aku, Oma dan Alia dari rumahnya," sahut Indah."Malik!""Apa yang dikatakan Indah itu benar. Seharusnya kamu membela istri kamu bukan membela istri orang," jawab Oma ketus."Kamu nih ya, keterlaluan kamu, Mas. Aku ini istri kamu tapi ...." sahut Indah yang langsung dipotong suaminya."Iya setidaknya kamu hargai dia sebagai tuan rumah. Bisa nggak sih kamu nurut sama suami? Ngelawan terus!" bentak Malik. Malik pun langsung pergi meninggalkan Oma dan Indah di ruang tamu."Oma, lihat tuh. Mas Malik masih mencintai Eliza. Dia nggak terima aku marah sama Eliza," gerutu Indah."Malik memang keterlalua

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17
  • DENDAM IBU TIRI   Ketakutan Della

    Ridho melangkah pulang dengan senyum kepuasan. Rencananya pun berhasil. Terlihat jelas kecemburuan di mata Mihran. Mihran telah jatuh cinta pada Ayu."Aku berhasil. Sebenarnya tadi cuma ngetes aja sih. Tapi, ternyata tidak sulit membuat Mihran jatuh cinta sama Ayu. Baguslah. Eliza akan cemburu dan semua kejahatan mereka akan terbongkar," gumam Ridho tersenyum puas.-----Ayu sedang membuat teh di dapur ketika Mihran tiba-tiba datang dan mengagetkannya."Kamu suka teh juga?" tanya Mihran."Eh, Pak. Iya, Pak," jawab Ayu tertunduk."Istri saya Amaliya juga suka teh. Dia selalu minum teh sebelum tidur seperti ini," jawab Mihran."Sebaiknya Bapak segera move on agar bisa bahagia dengan Bu Eliza," sahut Ayu."Wajah Ayu bukan hanya mirip. Tapi dia sifat dan kelakuannya sama dengan Amaliya. Dia juga baik. Bahkan sering disakiti Eliza pun dia juga tetap baik dengan Eliza," ucap Mihran dalam hatinya. Tatapannya tidak pernah lepas dari Ayu yang ada di hadapannya."Ke mana sih Mihran?" gerutu Eli

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-20

Bab terbaru

  • DENDAM IBU TIRI   Selamat Tinggal Indonesia

    Permintaan Eliza untuk pindah ke Amerika membuat Mihran dilema. Di satu sisi, ia ingin mempertahankan rumah tangganya bersama Eliza.Mihran tidak ingin gagal. Terlebih harus kehilangan Dhika jika ia tidak bisa menuruti semua keinginan istrinya itu. Hanya berserah pada Allah dan berdoa, tempatnya mencurahkan semua kegelisahannya."Ya Allah, Engkaulah yang lebih tahu apa yang terbaik buat kami. Jika kepindahan kami ke Amerika itu yang terbaik menurutmu, mudahkanlah ya Allah. Tapi jika itu bukan yang terbaik untuk kami, berikanlah jalan lain agar kami bisa hidup dengan tenang, aamin ...."Mihran menyelesaikan doanya, walau ia belum juga bergerak dari sajadah. Hatinya cemas. Perasaannya tidak menentu. Membayangkan harus tinggal jauh dari Jakarta. "Selama ini aku tinggal di Jakarta, aku selalu teringat Amaliya. Aku nggak bisa move on darinya. Apalagi sekarang ada Ayu yang sangat mirip dengan Amaliya.""Aku nggak boleh tergoda sama Ayu. Aku kapok. Aku nggak mau mengkhianati istriku lagi.

  • DENDAM IBU TIRI   Pindah Ke Amerika?

    Arumi mencoba membujuk suaminya. Ia berharap jika sang suami mengubah keputusannya untuk mengajukan gugatan perceraian me pengadilan agama."Mas, tolong pikirkan lagi keputusan kamu, Mas," pinta Arumi memelas. Namun, sepertinya keputusan Taher sudah tak bisa diubah."Maafkan aku, Arumi. Keputusanku sudah bulat. Aku akan mengurus arsip perceraian kita agar aku juga bisa mengesahkan pernikahan aku dan Della," tutur Taher tegas.Jawaban suami yang telah didampingi puluhan tahun itu membuat Arumi syok. Ia tidak menyangka, jika suaminya itu lebih memilih cinta masa lalunya."Tega kamu, Mas. Tega kamu melakukan ini sama aku. Bunuh aja aku, Mas. Kamu bunuh aja aku sekalian. Bunuh, Mas!" teriak Arumi histeris.Teriakan Arumi yang terdengar nyaring akhirnya membuat Oma Siska bersama Malik dan Indah masuk ke dalam kamar Arumi. Terlihat pertengkaran itu membuat Arumi telah banjir air mata."Ada apa ini?"Oma Siska pun akhirnya menarik paksa anak lelakinya keluar dari kamar. Sedangkan Indah berus

  • DENDAM IBU TIRI   Gugatan Cerai

    Arumi yang mulai membaik akhirnya diijinkan pulang. Ditemani anak dsn menantunya, Arumi pulang ke rumah Oma Siska. Sesampainya di rumah, Oma pun menyambut hangat kedatangan anak perempuannya.Walau sudah ditalak oleh Taher, Arumi tetap tinggal di kediaman Oma Siska. Itu demi memenuhi keinginan mama mertuanya itu, setelah puluhan tahun menikah dengan Taher, Arumi telah dianggap anak oleh Oma Siska."Ma, mama istirahat di kamar dulu ya," ujar Indah. Indah pun memapah mama mertuanya untuk masuk ke kamarnya."Mama istirahat di sini dulu ya, Indah mau ambilkan makanan buat mama dulu," ujar Indah. Namun, belum saja melangkah Arumi langsung menarik tangan menantu perempuannya itu."Enggak usah, Indah. Mama enggak mau makan," sahut Arumi."Tapi mama harus makan, biar keadaan mama cepat pulih," bujuk Indah."Untuk apa, Indah? Toh mama sakit, papa kamu tidak perduli sama sekali. Sekalipun tidak mau menjenguk mama di rumah sakit," jawab Arumi dengan tatapan mata yang kosong.Indah pun terdiam. I

  • DENDAM IBU TIRI   Ancaman Eliza

    "Mel, kamu kok ke sini nggak bilang-bilang dulu?" ucap Ridho yang kaget melihat kedatangan Amaliya ke kantornya.Amaliya yang emosi mengetahui mamanya di celakai oleh Eliza pun mendatangi kantor Ridho dan ingin mengakhiri semuanya."Penyamaran ini harus segera di akhiri. Ini sudah terlalu lama, Ridho!" ucap Amaliya emosi."Kamu kenapa, Mel?""Eliza berusaha mencelakai mamaku. Kalau dia nekat, bisa aja dia membunuh mama sama seperti yang dia lakukan padaku. Aku nggak mau itu terjadi. Lebih baik kita akhiri semua penyamaran ini," tutur Amaliya."Enggak, Mel. Kamu harus bersabar. Sekarang ini aku sedang menyelidiki siapa Dhika sebenarnya. Karena aku yakin, Dhika bukan anak kandung Eliza," sahut Ridho.Ridho berusaha meyakinkan Amaliya. Menyusun kembali rencana agar mamanya bisa selamat tanpa harus membongkar penyamaran ini."Kamu harus sabar. Semua yang kita lakukan akan sia-sia kalau kita bongkar sekarang, Mel!" tegas Ridho.Della akhirnya sampai di rumah yang ditinggalinya. Rumah milik

  • DENDAM IBU TIRI   Jahatnya Eliza

    Bayangan itu kembali datang dalam ingatannya. Bagaimana menderitanya Oma Alia dan Mama Ainun saat harus terusir dari kehidupan Opa. Oma Siska sudah membuat keluarganya hancur berantakan. Bahkan. harus merasakan pedihnya terusir ke sana dan ke sini."Tidak. Dendam ini harus tetap ku lanjutkan. Aku enggak boleh menghentikan semua ini demi cintaku pada Amaliya. Aku harus tetap menjalankan semua rencana yang sudah ku susun," gumam Ridho.Indah akhirnya mencoba menghubungi suaminya untuk memberitahu soal kondisi mama mertuanya.[Halo, Mas. Mas, kamu di mana? Papa sudah menjatuhkan talak sama mama.][Papa talak mama, Indah?][Iya, Mas. Sekarang mama syok banget. Kamu cepat pulang ya, Mas. Kasih kekuatan sama mama. Aku nggak tega lihat kondisi mama sekarang.]Malik langsung mematikan teleponnya. Ia bergegas mendatangi ruangan papanya.Di ruangannya Taher sedang memandangi bingkai foto. Foto dirinya dan Arumi di saat masih bahagia."Sebenarnya aku berat harus berpisah dari Arumi. Sudah belasa

  • DENDAM IBU TIRI   Talak Untuk Arumi

    Della akhirnya sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani beberapa pemeriksaan dan hasilnya baik. Taher pun bersama Eliza terpaksa membawa Della ke rumah Taher yang lainnya. Itu karena Della masih meyakini jika ia istri Taher."Sementara ini biar tante kamu tinggal di sini. Tapi sebisa mungkin kamu nggak tinggal serumah. Setelah dua tertidur, saya akan pulang ke rumah yang lain. Pokoknya kamu tenang saja, tante kamu akan aman di sini," seru papa Amaliya itu."Baik, Om. Saya percayakan semuanya sama om ya," jawab Eliza tersenyum."Saya harus balik ke kantor dulu. Saya titip Della ya," pamit Taher yang bergegas pergi ke kantornya.Setelah Taher pergi, Della pun keluar dari kamarnya. Eliza tentu saja mengambil kesempatan yang ada. Hilangnya ingatan sang tante selain membuatnya aman, Eliza juga menyusun sebuah rencana baru."Aku ngerti perasaan tante. Tante yang sabar ya. Aku juga menjadi istri kedua, sama seperti tante," ujar Eliza. Della pun terkejut mendengar pengakuan sang keponaka

  • DENDAM IBU TIRI   Berpihak Pada Musuh

    Eliza terus mengalihkan agar Mihran membatalkan rencananya pergi ke rumah sakit. Namun, Mihran tetap bersikeras pergi menjenguk Tante Della."Mihran, kayaknya kita besok aja ya. Badanku lagi nggak enak dari tadi," dalih Eliza."Enggak usah. Sekarang aja ya. Kamu siap-siap!" pungkas Mihran. Eliza pun tidak dapat berkata apapun. Ia hanya bisa menggerutu dalam hati dsn berpikir bagaimana caranya agar rahasia itu tetap aman."Gimana ini, kalau Mihran ketemu Tante Della, bisa gawat. Kacau semuanya!" gumam Eliza dalam hati.Ani pun mencoba diam-diam mendatangi kamar Ayu. Ia harus menyelinap memberitahu sebuah informasi tentang sadarnya Tante Della."Yu, aku ada berita penting," ungkap Ani."Info apa?" tanya Ayu penasaran."Tante Della udah sadar. Sekarang Pak Mihran dan Bu Eliza sedang menuju rumah sakit. Yu, udah dulu ya. Ani mau kerja lagi, takut Ijah tahu bisa ngadu dia nanti," ujar Ani yang langsung meninggalkan kamar Ayu.Setelah memastikan Ani keluar dari kamarnya, Amaliya pun mengam

  • DENDAM IBU TIRI   Rahasia Terbongkar?

    Seperti dugaan Eliza, Mihran memang mencurigainya dan mulai menginterogasinya. Bahkan tekanan Mihran membuatnya sulit menutupi kepanikannya."Kamu curiga kalau Dhika itu bukan anak aku, sama seperti kakaknya Ayu?" pekik Eliza."Siapapun yang melihat kamu, pasti akan berkata yang sama. Kamu itu nggak bisa dekat dengan anak kandung kamu sendiri," cecar Mihran."Jadi mulai sekarang, kamu dekati Dhika. Ambil hatinya," suruh Mihran. Mihran pun bergegas masuk ke dalam kamarnya.Eliza pun mulai geram. Karena kata-kata Mihran, ia jadi dicurigai suaminya sendiri."Enggak adiknya, enggak kakaknya, sama saja bikin kesal!" gerutu Eliza."Semua rencana aku jadi berantakan!"-------Setelah berada di dalam kamarnya, Amaliya pun mencoba menghubungi Ridho untuk mempertanyakan soal kata-katanya yang justru semakin membuat Eliza akan membencinya.[Halo, Ridho. Maksud kamu apa sih tadi ngomong gitu sama Eliza?][Oh, aku sengaja ngomong gitu biar Mihran curiga. Aku juga ingin memancing emosi Eliza. Biar

  • DENDAM IBU TIRI   Rahasia Dhika

    Amaliya terus berpikir caranya keluar dari kamar sempit dan pengap ini. Memperhatikan sekeliling hingga akhirnya ia melihat sebuah jendela kecil. Amaliya akhirnya menggunakan sebuah meja kecil yang ada di dalam kamar untuk naik dan berusaha keluar melalui jendela kecil itu.Karena suara berisik dari dalam kamar, membuat kedua anak buah Eliza curiga dan akhirnya membuka pintu kamar yang terkunci."Heh, jangan kabur, luh!" teriak seorang pria bertubuh tinggi besar itu.Amaliya pun berhasil loncat keluar dan kabur meninggalkan rumah sempit tempat penyekapan. Namun, kedua anak buah Eliza tidak begitu saja menyerah. Keduanya pun mengejar Amaliya yang berlari sekuat tenaga. Sayangnya mereka pun berhasil menarik paksa Amaliya kembali."Lepaskan saya!"Amaliya terus berontak ketika kedua preman itu membawa paksa untuk kembali ke rumah penyekapan. Tiba-tiba ada 2 pria bertubuh tinggi besar datang menyelamatkannya. Kedua anak buah Eliza pun dibuat kocar-kacir setelah kalah baki hantam."Kalian

DMCA.com Protection Status