Share

40. Warisan

"Sebenarnya mau ke mana, sudah sampai belum?"

Pancaka terus ngoceh sepanjang kalan, pasalnya Danurwenda mengambil arah yang berlawanan dengan tujuan mereka.

Sekarang mereka telah sampai di bawah gunung yang puncaknya merupakan tebing tinggi lurus. Tempat bersemayamnya sepasang rajawali raksasa dan juga menjadi kuburan kedua orang tua Danurwenda.

Keduanya datang dengan menunggangi kuda pemberian istana.

"Sudah sampai," jawab Danurwenda.

"Tempat apa ini, mau apa kau?"

"Aku mau ke atas sana," tunjuk Danurwenda ke puncak tebing. "Kau mau ikut?"

"Memangnya kau bisa terbang? Orang dengan ilmu meringankan tubuh paling tinggi saja tidak akan sanggup naik ke sana, karena tidak ada pijakan untuk melompat. Bagaimana kau bisa ke sana?"

Danurwenda tersenyum, tentu saja dia bisa naik ke puncak sana dengan Ilmu Raga Angin. Namun, belum juga menggunakan ilmu tersebut, tiba-tiba angin berkesiur keras dari atas.

Dua pemu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status