Share

38. Harus Kehilangan

Sinar merah pada mata Citrasari padam, mulutnya terbuka lebar tetapi tidak mengeluarkan suara. Lehernya menegang kaku dan semakin merah. Gadis ini seperti sedang tercekik sangat kuat sampai tak bisa bersuara.

Lebih terkejut lagi sekujur tubu Citrasari tiba-tiba menjadi panas menyengat. Danurwenda segera salurkan hawa sakti guna mendinginkannya.

"Bertahanlah! Kau harus selamat!"

Danurwenda membopong gadis itu ke tempat yang lebih nyaman. Di bawah sebuah pohon besar dan rindang, diletakkan Citrasari dengan posisi duduk menyandar ke pohon.

Dari samping, Danurwenda menempelkan telapak tangan ke pundak dan bahu gadis itu. Pemuda ini terus menyalurkan hawa sakti guna mengembalikan keadaan gadis yang dicintainya itu seperti semula.

"Aku akan memohon pengampunan untukmu agar tidak dihukum. Kau hanya dimanfaatkan ayahmu saja. Aku tahu kau mencintaiku, begitu juga aku. Tidakkah kau ingin hidup bersamaku selamanya.

"Kau memang bukan Prabari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status