Share

Pertemuan

Damar sudah sampai di perumahan yang dimaksud ayahnya. Sepanjang sisa perjalanan gemetar sekali pria itu. Entah karena apa. 

Tiba di sebuah bangunan tak begitu besar, konsep rumah sederhana yang terlihat nyaman, Damar memarkirkan mobilnya tepat di halaman. Membuka pintu perlahan, kemudian melangkah menuju pintu berwarna kecoklatan.

Setelah mengucap salam, mengetuk ringan, Si pemilik rumah keluar. Wajahnya semringah melihat Damar.

"Sudah sampai, Le? Ya ampun bagus tenan Saiki, Le. ( Ya ampun tampan sekali sekarang, Nak). Sini masuk, ayah sama ibukmu lagi makan siang." Wanita seusai ibunya itu ramah sekali. Seperti biasanya.

"Njih, Bude." Damar mengekori langkah wanita bernama Lastri itu. 

Lastri mempersilakan Damar menunggu di ruang tamu. Tak lama Darmawan datang dengan wajah tenang.

"Kamu menolak menjemput kami, lalu secepat kilat datang hanya karen

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status