Beranda / Romansa / DALAM DEKAPAN WANITA MALAM / Kesungguhan di Mata Damar

Share

Kesungguhan di Mata Damar

Penulis: Nur Melati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Damar sedang berbunga hatinya, teramat bahagia setelah percakapan dengan ayahnya sewaktu sarapan tadi. Kemudian, pemuda itu segera bergegas pergi. Pamit ke kafe memang, tetapi dia berdusta, lihatlah kemana mobilnya melaju.

Pagi yang sibuk di seluruh penjuru Kota. Termasuk Keyra yang pagi itu sedang berkeliling komplek perumahan menjajakan dagangannya.

Damar yang berniat menemui Keyra melihat perempuan pujaannya itu dari kejauhan. Sengaja tidak keluar dari mobil agar tidak menggangu aktivitas Keyra yang sedang berjualan.

Damar menatap penuh sayang, tersenyum malu-malu demi menatap Keyra yang bersemangat sekali menawarkan dagangan.

Damar membuntuti Keyra dari kejauhan, melakukan mobilnya serupa semut yang merayap dengan sabar. Mengawasi aktivitas pagi kekasihnya tanpa bosan. Jika orang lain teliti melihatnya, mungkin akan mengira Damar sedang menguntit Keyra dan berniat jahat padanya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • DALAM DEKAPAN WANITA MALAM   Luka Joya

    31Damar tak langsung mengajak Keyra ke rumah Yusuf. Pria itu membawa kekasih hatinya ke sebuah kafe di daerah itu. Lereng merapi yang teramat syahdu, menawarkan pemandangan yang masih asri, juga aroma rerumputan liar di sekitarnya membuat kisah pagi menjelang siang itu kian sempurna.Keyra duduk di kursi yang terbuat dari kayu besar, bentuknya hanya serupa onggokan kayu utuh. Damar duduk di sebelahnya, menatap keindahan di depan mata. Keyra.Mereka memesan kopi robusta dan camilan khas di kafe lereng merapi itu, pisang goreng dan roti bakar selai kacang. Karyawan kafe itu tampak ramah, sesekali mengajak Damar berbasa-basi ringan.“Pak Damar tumben ke sini padahal bukan awal bulan?” Karyawati cantik yang mengenakan hijab itu bertanya. Senyumnya dibuat semanis mungkin.Damar mengangguk, membantu karyawan perempuan tadi menurunkan kopi, meletakkannya di depan Keyra yang saat itu menatap cemburu.“Kok akrab banget?” keyr

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DALAM DEKAPAN WANITA MALAM   Gadis dengan masa lalu

    32.Malam yang sepi.Rumah besar itu kian sunyi. Sepasang suami-istri duduk di ruang tamunya, menatap kosong gelas teh yang tak lagi hangat. Keduanya menghela napas, sama-sama merasakan lelah dan rasa bersalah. Sementara Joya di kamarnya masih bersedih. Meski tak ada lagi air mata yang tumpah.“Joya sudah mau makan, Yuk?” darmawan bertanya. Meski dia sudah tahu jawaban apa yang akan Rahayu berikan.Rahayu menggeleng. wajahnya tak lagi berseri, penuh dengan kesedihan. “Mas tahu sesuatu tentang mereka, Kan?”Darmawan mengangguk. “Kalau dipaksakan, Joya hanya akan menderita. Hidup dengan orang yang tidak mencintainya, sama saja menyuruhnya tersiksa di sisa hidupnya, Yuk. kamu sendiri tahu itu.”Rahayu mengangguk. “Iya, Mas, kau tahu. Tapi kita harus bagaimana? Aku takut, nanti Joya akan tambah bersedih begitu Wangsa ke sini.”Darmawan mengangguk, setuju dengan pendapat istrinya. &ldqu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DALAM DEKAPAN WANITA MALAM   Tentang Joya (1)

    33. Malam tak dilalui Wangsa dengan tenang, meski berulang-kali pria tua itu berusaha memejamkan mata. Helaan napas lelah, penuh keputus-asaan dan rasa bersalah. Andai dulu dia tidak membawa Dara ke dalam rumahnya, mungkin Joya masih seutuhnya menjadi anak gadis penurut yang senantiasa manis bertingkah dan bertutur kata. Ingatan Wangsa terlempar, mengenang hari itu, saat prahara itu memulai episodnya. Senja yang tenang seharusnya, istri Wangsa terbaring lemas di atas ranjang, sementara Joya menungguinya dengan sabar. Gadis itu amat ceria, berceloteh riang tentang pertemuannya dengan Damar beberapa hari yang lalu. “Ma, Mas Damar anaknya Paklik Darmawan ternyata orangnya ganteng banget. Dia juga baik, nggak seperti saudaranya. Joy suka nginep di tempat Paklik Darmawan, kapan-kapan, kalau Papa ke Magelang lagi, Joya mau ikut, boleh, kan, Ma?” Joya menggoyang-goyangkan lengan ibunya dengan lembut. Sementara wanita yang tengah berbar

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DALAM DEKAPAN WANITA MALAM   Apa aku rela berbagi?

    Damar menemui Darmawan dan Rahayu di lobi rumah sakit, sementara Wangsa menemui Joya di dalam ruangan. "Damar, ibuk ndak memaksa kamu buat menikahi Joya, nak. Justru ibuk mau bertemu dengan perempuan pilihanmu." Rahayu bersedekap,menatap lurus ke depan. Darmawan mendengarkan, sengaja tidak menginterupsi percakapan. "Tapi, Buk. Sebelum bertemu, Damar mau bilang sesuatu tentang dia." Rahayu menoleh ke arah Damar. Mengangguk. "Namanya Keyra." Damar memulai. Rahayu mengernyitkan dahi, menggali ingatan tentang nama yang baru saja Damar sebutkan. Kemudian menoleh ke arah suaminya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DALAM DEKAPAN WANITA MALAM   Terpaksa Mendua

    Mendua? Siapa yang sanggup? Namuh Keyra juga tak kuasa menahan sisi kemanusiaan di dalam dirinya menyubur saat melihat kondisi Joya. Rahayu mengajaknya mampir ke rumah sakit dalam perjalanan pulang. Tentu saja Keyra juga setuju. Sungguh tersayat menyaksikan tubuh kurus kering Joya terbaring di ranjang rumah sakit. Sementara seorang lelaki tua dengan sabar menungguinya, menggenggam selalu jemari Joya. Damar berdiri di depan pintu ruangan Joya. Memandang pemandangan yang sama. "Kita nggak harus menggunakan cara ini untuk menyembuhkan Joya, Buk. Pikirkan perasaan Joya, pikirkan perasaan Damar juga." "Ibuk tahu, Le. Ibuk sadar sekali jika permintaan ibuk pasti akan menyakiti kalian berdua. Tapi lihat, Nak. Lihat perempuan di dalam sana yang seperti raga tanpa nyawa. Dia terluka. Remuk seluruh kehidupannya." Rahayu terguncang. Sesak menumpahkan tangisan. Keyra sekuat tenaga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DALAM DEKAPAN WANITA MALAM   Salah Paham

    Kenapa minta maaf? Mas salah apa?" Keyra bertanya. Mengulang entah yang ke berapa.Damar masih enggan melepas pelukan. Pria itu merasa butuh banyak kekuatan dari pelukan."Mas jangan seperti ini. Mas kenapa? Bilang, Mas, aku nggak ngerti." Keyra memaksa.Mengejar penuh rasa penasaran.Damar melepaskan pelukan perlahan. Menatap mata Keyra yang semakin padam sinarnya."Key, maafkan aku." Damar berujar lirih."Untuk apa?" tanya Keyra lagi."Key … aku sayang sama kamu. Aku mencintaimu lebih dari apapun di dunia ini." Damar meraih jemari Keyra, meremasnya perlahan."Tentang Mbak Joya? Ini tentang permintaan mereka, kan?" Keyra menebak. Dan sayangnya tebakan gadis itu tepat.Damar tak lekas menjawab. Dia menunduk dalam, amat dalam seolah ingin menyembunyikan wajahnya yang penuh oleh kesedihan.Keyra tak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DALAM DEKAPAN WANITA MALAM   Kenapa Bukan Aku?

    Ada yang terpancar jelas di wajah ayu Joya. Sebuah luka dan kecemasan yang tak memudar meski lagu favoritnya disetel berurutan. Dia akhirnya berhasil membujuk Bimo untuk mengantarnya pergi menemui Keyra.Bimo yang awalnya hendak menolak pun berakhir mengiakan permintaan Joya.Bimo mengendarai mobilnya dengan santai. Sengaja memutar lagu lama milik boyband terkenal pada masanya, Westlife."Bim, Kita cari di sekitar perumahan dulu. Jangan langsung masuk. Takutnya nanti Keyra tinggal di pinggir jalan." Joya memberi usulan.Bimo mengangguk. Berdebar hatinya menanti detik demi detik pertemuan dengan Keyra. Dirinya teramat yakin hari ini pasti akan berjumpa dengannya.Pada akhirnya Bimo juga menuruti Joya. Begitu tiba di daerah perumahan yang dimaksudkan, Bimo mengurangi kecepatan. Matanya awas memindai sekitaran. Berharap menemukan Keyra di tepi jalan, di pertokoan, atau dimana pun asalkan Keyra ada di sana.Dua jam lebih Bimo mengendarai m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • DALAM DEKAPAN WANITA MALAM   Benci

    Joya dan Bimo tiba di Kafe sebelum jam istirahat para Karyawan, dengan percaya diri Joya bertingkah layaknnya pemilik Kafe tersebut, membuat beberapa Karawan canggung. Bahkan, gadis itu sempat meremehkan karyawan wanita yang berpapasan dengannya.“Hey, kamu, ikut aku!” perintah Joya dengan ketus.Karyawan perempuan itu pun menurut, membawa firasat buruk. Patuh mengikuti langkah Joya menuju ruang kerja Damar. Di sana, karyawan bernama Ana itu berdiri dan menunduk. Sementara Joya duduk di kursi Damar.“Kamu tahu, kan, kamu Cuma karyawan kafe, tugas kamu nganter makanan, nggak perlu dandan semenor itu!” Joya berapi-api. Tegas berucap layaknya bos besar pemilik kafe.Ana menunduk, mengangguk-angguk. “Iya, Bu. Maaf, ke depannya tidak akan saya ulangi.”Joya menatap sinis. “Aku akan terus ngawasin pegawai centil kaya kamu. Apalagi di depan Mas Damar kalian pasti sering caper, kan? Kelihatan banget. Tipe-tipe cewe

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • DALAM DEKAPAN WANITA MALAM   Kembalilah, Key

    Dalam cengkeraman malam dan tangan-tangan lapar itu, Keyra merapalkan doa dalam hatinya. Doa ang sungguh-sungguh terlontar ke langit, menggetarkan angkasa beserta penghuninya.“Tuhan, aku mohon selamatkan aku dan anakku. Aku tahu aku tidak pantas meminta, bahkan namaMu tak seharusnya terukir di dalam benak perempuan hina ini, tapi, Tuhan, Aku mohon … sekali ini saja selamatkan aku.”Kala itu, Keyra melantunkan doanya penuh pengharapan, kesungguhan dan kepercayaan. Untuk pertama kalinya dalam kehidupan, sepanjang perjalanan kelamya, sepanjang kilas balik seluruh cerita, itu adalah kali pertama Keyra memutuskan percaya pada Tuhan.Dan seperti terjawab, detik-detik sebelum tubuh itu terjaman oleh tangan-tangan penuh noda jalanan, pertolongan datang tanpa peingatan.“HENTIKAAAN!” teriakan itu disertai serangan barbar oleh kemarahan. Tinjunya melayang, lengannya menangkis pukulan para preman, sesekali terjungkal, namun, dia bangkit dengan berkali lipat kekuatan.Keyra beringsut, berlari ke

  • DALAM DEKAPAN WANITA MALAM   KEYRA DALAM BAHAYA

    Joya meneteskan air mata bahagia. Seperti baru saja menenggak jernih air pelepas dahaga seelah lama mengembara. Perempuan itu menikmati setiap sentuhan Damar, merasakan panas yang menjalar di aliran darah. Indah, namun terasa salah. “Mas …,” bisik Joya. Damar tak mempedulikan bisikan Joya, meneruskan aksinya menjelajahi leher jenjang istri keduanya tanpa jeda. Terus menghadiahi ciuman bertubi-tubi, tanpa henti. Perlahan ritual itu terjadi, erangan tanpa irama itu mengiringi peluh yang menetes dari kedua raga, dibuai nafsu membara. Lelah, Joya terbaring dengan napas terengah, sementara Dama terlelap setelah birahinya usai tersalurkan tadi. Joya tahu bahwa apa yang dilakukan Damar tetap tanpa rasa, hanya sebatas upaya membuang gerah di dada. Joya menangis lirih, untuk pertama kalinya dia besedih tanpa dalih. Perlahan tangisnya menjelma menjadi suara-suara pilu, tangisan penuh kesedihan yang mengganggu tidur Damar. Damar mengucek matanya, melirik Joya yang terguncang tubuhnya dalam

  • DALAM DEKAPAN WANITA MALAM   Sebuah Rela

    Hari itu, saat mendung menggantung di antara redup senja dan keheningan yang melanda jiwa, Keyra dan Damar duduk berhadap-hadapan. Lebih dari satu jam lamanya kedua insan itu memeluk kesunyian, saling memasung diri dalam bungkam."Key, katakan sesuatu." Damar hampir menangis, setengah berbisik.Keyra mengangkat wajahnya, menatap garis wajah Damar yang semakin dia lupakan. "Maaf, Mas. Aku … aku tidak tahu harus memulai darimana.""Katakan apa saja, Key. Asal jangan menghukum dengan mendiamkanku seperti ini, rasanya tidak nyaman." Damar hendak berdiri dan menghampiri Keyra ke tempat duduknya, namun gerakan Keyra yang serta merta hendak menarik jarak itu membuat Damar mengurungkan niatnya."Mas, gimana kalau kit

  • DALAM DEKAPAN WANITA MALAM   Kekacauan besar

    Damar baru saja hendak membuka pintu toilet saat handphonenya berdering. Dengan wajah kesal dia menghela napas. Joya."Halo, Joy. Ada apa?" Damar berkata dengan nada yang dibuat ramah. Meskipun sungguh, hatinya teramat penuh dengan kesal."Mas, istirahat pulang, kan? Aku masak loh. Spesial buat kamu. Pulang, ya?" Joya girang bertutur.Damar tak jadi ke kamar mandi. Dia memilih menjauh dari ruangan itu, melangkah kembali menuju ruang kerjanya. Danar yang melihat kedatangan Damar mengernyitkan dahi. Seolah bertanya tentang apa yang terjadi.Damar melambaikan tangan pada adik lelakinya. Memberi isyarat untuk menunda banyak tanya. "Joy, aku banyak kerjaan di sini."

  • DALAM DEKAPAN WANITA MALAM   Brother

    Semua tak akan sama lagi bagi Keyra. Kini, saat lelakinya pulang dan berharap pelukan hangat, Keyra akan berpikir tentang banyak hal yang amat dia sesali. Bahwa tubuh itu semalam habis memeluk perempuan lain. Bahwa aroma tubuh itu telah dihidu oleh perempuan lain. Bahwa kehangatan itu tak lagi mutlak miliknya seorang.Keyra sadar dia telah berbagi. Sepenuh hati mengakui bawa dia turut andil dalam hal ini. Namun, terluka kini merupakan hal yang tak direncanakan olehnya. Dia berikir akan mampu mendamaikakn diri, akan mampu berbagi tanpa tersakiti. Nyatanya, Keyra hanya wanita biasa. Hatinya rapuh.Pagi itu, tepat setelah semalaman menahan kram tangan karena Joya hanya bisa tidur di atas lengannya, Damar pulang. Pulang pada Keyra, sang cinta sejatinya.“Key … Mas pulang, Loh. Kamu nggak mau meluk Masmu ini?” Damar merentangkan tangan. Menatap Keyra yang melamun sendirian di muka pintu. Seperti sedang menunggunya, akan tetapi tak menyadari kehadir

  • DALAM DEKAPAN WANITA MALAM   Malam Pertama

    Pernikahan kedua itu akhirnya datang. Sepi saja karena memang demikian harusnya. Tak banyak tamu yang datang.Wangsa sendirian selaku wali dari Joya. Darmawan dan dan Rahayu hanya mengundang beberapa kerabat saja. Sungguh tak banyak.Damar duduk di sisi ranjang, menatap layar handphone yang sedari tadi diam. Jemarinya ragu mengetik Kalimat panjang kemudian mengahpusnya lagi. Hampir saja ponselnya terlempar andai saja Rahayu tak masuk ke dalam kamar."Le, sudah siap. Ayo, semua sudah menunggu di mobil." Rahayu mengelus lembut kepala anaknya.Damar menatap sang ibu. Kemudian mengangguk setuju. Meski ragu akhirnya jalan itu pula yang Damar pijaki. Jalan menuju akad keduanya.

  • DALAM DEKAPAN WANITA MALAM   Malam penuh luka

    Malam menjelang bak untaian luka bagi dua insan di rumah itu. Damar hanya berani menatap istrinya yang masih menyibukkan diri dengan segala hal.Keyra sendiri berusaha untuk tak berinteraksi dengan sang suami. Bukan marah, dia hanya belum siap menghadapi kesedihan dan luka yang sama. Membayangkan esok pagi suaminya akan mengucapkan janji suci dengan perempuan lain, tentu saja membuatnya begitu menderita.Sementara Danar yang tak tahu menahu duduk perkaranya hanya bisa terheran. Menatap dua polah suami istri yang biasanya mengumbar kemesraan mendadak seperti diselimuti jarak."Oy, kenapa, Bro?" bisik Danar begitu tiba di kursi yang letaknya tepat di sisi kanan Damar.Damar menoleh sesaat, kemudian menatap kembali Keyra yang tengah menyiapkan makan malam."Berantem?" tanya Danar lagi.Damar menggeleng. Masih menujukan pandangan ke tempat yang sama.

  • DALAM DEKAPAN WANITA MALAM   Luka

    Dua malam tanpa Keyra di sisinya, Damar terpaksa menjalani detik menyiksa di sisi Joya. Bukan mendua. Bukan. Sama sekali bukan."Mas, besok kita mau nikah. Kenapa Mas nggak kelihatan bahagia?" Joya yang sedang duduk di sebelah lelaki tampan itu menarik tangan Damar, menggenggamnya erat.Damar berusaha tersenyum sebisanya. Setelah kemarin bersusah-payah meyakinkan Joya untuk melakukan pernikahan sederhana saja, setelah berkeras upaya membuat Joya menerima rencananya untuk menikah di masjid terdekat, tak mungkin merusak mood gadis itu dengan jawaban yang salah."Nggak, kok, aku cuma gugup aja." Damar mengelus pundak Joya. Masih dengan senyuman terpaksa.Joya tersenyum bahagia. Sungguh teramat banyak bunga-bunga

  • DALAM DEKAPAN WANITA MALAM   MAAF

    Andai gelap bisa menyamarkan noda, andai pula pekat mampu mengurai hina, mungkin luka di dalam hati dan jiwa Keyra akan sirna seiring bertambahnya masa. Namun, bahkan setelah fakta baru bahwa Danar adalah saudara kandug Damar, luka dan trauma itu masih terasa nyata.“Kamu kemana saja, Dan? Kami kesulitan nyari kamu. Dan, ya, aku nikah tanpa kehadiran adik badungku ini.” damar mengacak-acak rambut gondrong adiknya.Danar yang biasanya banyak bicara hari itu terlihat sebaliknnya. Melirik Keyra beberapa kali dengan tatapan tak terjabarkan. Namun, sungguh sandiwara itu bahkan tak mampu menyembunyikan rasa bersalahnya.Danar tersenyum, setengah dipaksakan. “Iya, maaf, Mar. tahu sendirilah liarnya adikmu ini.”Damar menyerang kelapa adiknya dengan kepalan tangan, tak sampai memukul, hanya sekadar menyampaikan rasa sayang dengan gesekan tinju.“So, jadi dia istri kamu?” Danar menunjuk Keyra yang sudah tenggelam dalam ke

DMCA.com Protection Status