Share

Harapan

Ruang tamu rumah sederhana itu kembali sunyi. Keyra dan Damar duduk berjauhan, saling menikmati keheningan. Tak ada lagi pembahasan tentang celana Damar yang bau karena ompol Naina.

Sementara Nurma sengaja membawa Naina pergi untuk memberi keduanya waktu privasi. 

Damar berdehem. "Key …." Lelaki itu mengembuskan napas panjang. "Kamu kenapa pergi?"

Keyra menunduk. Kelopak matanya memanas dengan sempurna. Lelehan-lelehan air mata mulai berjatuhan. Entah sebab apa.

Damar menggigit bibir bawahnya, seolah sedang memupuk keyakinan untuk mengeluarkan kata. "Key … jawab."

Keyra menyeka sudut mata. Kemudian berani menatap Damar yang sedang menanti

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status