Share

Bab 23

"Memangnya kau tidak ingin sarapan?"

Seryl mengeratkan selimut yang membalut tubuh polosnya dengan Layton.

Sudah hampir lima belas menit, Layton menahannya di ranjang. Lelaki itu memeluk Seryl dengan posesif.

"Lay?"

"Hm?"

"Aku buatkan sarapan dulu, tolong lepaskan," pinta Seryl.

"Ada Bibi. Lagipula masakanmu terkadang kacau, biar Bibi saja yang mengurus urusan dapur."

Seryl mendengkus. Dia memang tidak bisa memasak, tapi dia sedang berusaha. Sejak kecil, Mama tidak pernah mengajarkan hal-hal tentang rumah tangga, jadi Seryl terlalu awam.

Ucapan Layton memang menyakitkan sekali untuk dikatakan di depan para istri. Tapi, mau bagaimana lagi, memang watak laki-laki itu dari lahir sudah frontal dan keras.

"Lalu tugasku apa?" kesal Seryl.

"Melayaniku setiap malam."

"Jadi, aku hanya pemuas nafsumu?" tanya Seryl.

"Istriku."

Layton menarik tubuh Seryl untuk lebih dekat dengannya. Ia mendaratkan ciuman

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status