Share

209. Rasa Hormat

“Rara Anjani sudah tahu hal ini?” ucap Arya tak percaya.

Arya kembali terpaku. Kali ini nyaris tanpa pergerakan apa pun pada semua anggota tubuhnya, termasuk kelopak mata. Ia tak menyangka di belakangnya sudah terjadi hal sebesar dan sepenting ini. Namun istrinya sama sekali tak menampakkan perubahan sikap apa pun terhadapnya. Arya jadi merasa begitu berdosa pada Rara Anjani.

“Ya, dia perempuan yang baik, Arya. Dia mengerti keadaan ini. Bahkan dia yang menawariku menyandang status istri pertama,” ucap Jenar lugas, kali ini ia sudah berani menatap mata Arya.

“Bagaimana dengan Astagina dan seluruh punggawanya? Bagaimana bila mereka tahu rajanya dinikahi kemenakan sekaligus patihnya sendiri?” tanya Arya, bukan kepada Jenar saja, tapi Sanggageni dan Ki Bayanaka juga.

“Kita akan merahasiakan hal ini. Meski sebenarnya menurut hukum Astagina hal ini dibolehkan karena mendesak,” jawab Sanggageni mencoba terus meyakinkan putranya.

“Bibinda, apa hal ini mungkin? Sampai kapan kita akan merahasia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status