Share

213. Seolah-olah Utusan

Prana dan Brada segera berlari mencari orang penting yang mungkin bisa memberi mereka petunjuk. Bagaimana para Senopati yang sejak tadi menunggu kehadiran Patih Arya Nandika memberikan keputusan mengenai armada perang di laut selatan. Jarak tepi pantai dengan istana hanya setengah hari berkuda, bahaya akan segera datang.

Setelah Jenar naik tahta dan Arya menjadi patih, banyak posisi-posisi punggawa yang dikurangi atau belum mendapatkan pengganti. Selama ini semua tugas mengenai kedaulatan Astagina, Arya-lah yang mengembannya. Maka para Senopati itu tak berani memutuskan apa pun sebelum Arya datang.

“Ki Bayanaka!” seru Prana begitu saja setelah melihat pria tua itu berjalan sendiri menuju arena latih prajurit.

“Ya, Prajurit! Ada apa? Mengapa kau tampak begitu panik?” tanya Ki Bayanaka tenang.

“Ratusan kapal perang mendarat di pantai selatan, Ki!” adu Prana pada Ki Bayanaka. Pria tua itu tampak mengerutkan kening. Ia merasa aneh mengapa prajurit itu melapor padanya.

“Lantas mengapa kau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status