Share

179. Selendang Hijau

“Kau tak apa?”

“Tentu saja sakit, Rara!” ucap Arya dengan sisa-sisa kesadaran. Pemuda itu limbung dan roboh dari kudanya. Rara Anjani berteriak manakala melihat sebuah anak panah menancap di punggung kekasihnya.

Perempuan itu buru-buru turun dari punggung Aswabrama. Ia begitu panik walau mengetahui Arya akan segera pulih dengan luka fisik seperti itu. Namun dengan kesadaran Arya yang hilang, sepertinya luka kali ini berbeda dari biasanya. Bisa jadi anak panah itu mengenai organ vitalnya.

“Arya!” Rara Anjani menggerakkan tubuh Arya agar kekasihnya itu tak telungkup dan napasnya tak tertutup. Dengan anak panah di punggung tak mungkin untuk membaringkannya. Tubuh Arya dimiringkan dengan Rara Anjani menyangga punggungnya.

“Anak panah ini ... kayu?” gumam Rara Anjani. Bagaimana mungkin seorang yang hendak mencelakakan musuhnya menyerang dengan anak panah kayu. “Aku seperti pernah melihat jenis kayu seperti ini.”

Suara pedang tercabut dari sarungnya terdengar begitu dekat. Suaranya tidak ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status