Share

180. Pertarungan

“Gusti, apa Gusti baik-baik saja?” tanya prajurit Candikapura yang belum lama Rara Anjani dan Arya tinggalkan di tepi telaga Padma. Ia tergopoh-gopoh menghampiri Rara Anjani dengan busur di tangan kiri.

“Kau yang menyelamatkanku? Mengapa kau menyebutku Gusti?” tanya Rara Anjani tak mengerti. Mendengar pertanyaan Rara Anjani, prajurit itu tak segera menjawab. Ia justru berlutut dengan sebelah kaki memberi hormat.

“Gusti Putri Rara Anjani, putri Adipati Kertajaya. Tak mungkin prajurit Candikapura tak mengenali Gusti,” ucap prajurit itu begitu yakin. Rara Anjani mengangguk beberapa kali. Beruntung ada pria ini. Kalau tidak mungkin dirinya dan Arya sudah terbunuh.

“Terima kasih sudah menyelamatkan aku, Prajurit. Aku berhutang nyawa padamu!” ucap Rara Anjani dengan setulus hati.

“Mohon untuk bicara nanti, Gusti. Dua orang musuh tengah menuju kemari!” Prajurit itu bangkit dan segera mencabut pedangnya. Seorang pria dengan wajah penuh darah dan seorang lagi berlari terpincang-pincang mengham
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status