Share

182. Arya Dalam Bahaya

“Kau tetap di sini selama aku mengobati Arya! Banyak yang ingin aku tanyakan padamu nanti!” ujar Ki Bayanaka dan segera memulai pengobatan tanpa menunggu persetujuan prajurit Candikapura itu.

Pria tua yang kini menjadi penasihat raja itu memulai pengobatan dengan membuat kondisi Arya stabil. Telapak tangan kanannya menyentu dahi Arya, sedang tangan kirinya di dada. Tepat di atas mata panah yang menembus dada pemuda itu.

Aura biru muncul di kedua telapak tangan Ki Bayanaka. Beberapa masa kedua telapaka tangan itu tetap di sana. Hingga perlahan wajah Arya kembali menghangat. Tak lagi dingin dan pucat seperti sebelumnya. Prajurit Candikapura itu memandang prosesi pengobatan dengan takjub.

“Apa kau punya senjata tajam?” tanya Ki Bayanaka pada prajurit Candikapura yang mematung menyaksikannya.

“Oh, ada.” Prajurit itu menyodorkan sebuah belati dari pinggangnya. “Hanya ini yang yang tersisa, Ki. Semua senjataku sudah disita oleh prajurit penjaga di luar.”

Ki Bayanaka menerima belati bersarun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status