Share

186. Selera

Ratusan pria dan pemuda dari berbagai desa di sekitar Astagina berkerumun di arena latih. Tempat yang beberapa waktu lalu di datangi Arya bersama pemuda-pemuda desanya untuk dilakukan Uji Penanda. Namun kali ini berbeda, tak ada paksaan. Mereka datang secara sukarela.

“Kau ingat sesuatu, Arya?” tanya Jenar sembari mengukir senyum di bibir tipisnya. Hidung mancung dengan wajah berias cantik itu yang kini tengah dinikmati Arya.

“Ya, tentu saja, Bibinda. Karena aku salah satu yang terkena cairan tinta paling banyak, bukan?” jawab Arya setengah tertawa. Begitu juga dengan Jenar. Dia gadis cantik yang memanah kantung berisi cairan tinta.

“Siapa yang menyangka kau lah Ksatria Cundhamani dan kini sudah menjadi Patih Astagina!” seloroh Jenar masih terus tertawa memperlihatkan deretan giginya yang putih pualam.

“Terlebih kau, Bibinda. Siapa yang menyangka kau akan menjadi Raja,” balas Arya. Mereka berdua berdiri di lantai dua istana menghadap arena latih prajurit pemula.

“Ya, ini lah takdir ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status