Share

Bab 0301

"Ibu ... Ibu!"

Yara tahu dia sedang bermimpi, jadi dia bisa memanggil Zaina dengan sebebas-bebasnya.

Dalam mimpi itu, Zaina di ranjang rumah sakit terlihat lemah. Dia memegang Yara dengan satu tangan dan melambaikan tangan di belakang Yara dengan tangan lainnya.

"Ayo ke sini. Kenapa malu-malu sama anak sendiri?"

Yara menoleh dan melihat Santo menyentuh hidungnya dengan canggung. Dia melangkah mendekat dan menggenggam tangan Zaina yang lain.

"Senang sekali, akhirnya keluarga kita bisa bersatu kembali." Mata Zaina yang penuh cinta menatap Yara sejenak, kemudian beralih kepada Santo, lalu kembali lagi beberapa kali.

Akhirnya, tatapannya berhenti di wajah Santo. "Sayang, kamu harus menebusnya kepada Yara setelah aku pergi. Kita nggak pernah melakukan tugas sebagai orang tua selama bertahun-tahun. Ini penyesalan terbesarku."

"Istriku, jangan bicara yang macam-cama." Santo berjongkok dan melindungi Yara di depannya. Dia lalu memeluk Zaina erat-erat. "Kamu harus panjang umur dan hidup bahagia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status