Seperti ini, ketika hatimu berlabuh pada tempat yang tepat, maka rasanya akan seperti ini. Tak peduli berapa lama waktu yang akan terpakai untuk melupakan seseorang, namun jika dia sudah terukir di dalam hati, maka dia tidak akan pernah hilang. Ketika langit di atasnya begitu indah, ketika langit senja membawanya dalam banyak kenangan, dinginnya salju di kakinya tidak akan ia ingat, kecuali rasa hangat yang ia rasakan di dalam dadanya, rasa hangat ketika Aiden menggenggam tangannya, rasa hangat ketika mereka berbagi dalam pelukan yang sama. "Jadi, apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" menyandarkan tubuhnya pada dada Aiden, sang pria memeluknya dari arah belakang. "Membawamu ke hadapan ibuku?" "Aku kau sudah siap untuk itu?" "Seharusnya aku yang bertanya padamu, apa kau siap untuk bertemu dengan ibuku?" Yui berpikir sejenak, tidak melepaskan tangannya yang merangkulnya dengan erat. Ia tidak ingin melepaskan tangan mereka, ia tidak ingin melepaskan Aiden pergi. Selama ini ia hany
Yui sudah menemukan pekerjaan baru disalah satu kantor majalah 30 menit dari rumahnya. Ini bagus sebab boss di tempat barunya memperlakukannya dengan sangat berbeda. Apalagi setelah melihat riwayat pendidikan dan pekerjaan yang telah ia lakukan. Berbeda dengan Fututre, tempat barunya tidak begitu ramah dengan kalangan bawah sepertinya— tidak semua namun kebanyakan tidak menyukai keberadaannya. Tidak masalah bagi Yui, sebab ia sudah terlalu biasa, sudah kebal. Bahkan di hari pertamanya bekerja, seseorang sudah membuat masalah dengannya. Lalu apa yang ia lakukan? Ia menunjukkan kepada mereka semua bahwa ia bukanlah seseorang yang mudah di bully. Ia adalah Zhu Yui yang kuat, bullyan seperti ini bukan apa-apa baginya. Sudah sebulan ia bekerja, tidak ada lagi yang berani mengganggunya. Ketika Yudha tahu, sang adik berkomentar seperti ini, "katakan saja kau adalah pacarnya Avery Aiden, kalau mereka percaya maka itu bagus, jika tidak palingan mereka hanya akan menganggapmu gila." Terima
Di tengah studio yang hening, Evan mengakhiri ucapannya dengan sebuah lawakan, membangkitkan kembali suasana yang sebelumnya hening. Tetap saja, pada hari itu, banyak orang yang merenungkan ucapan Evan. Bahwa tidak adilnya kehidupan ini untuk sebagian orang, sebuah usaha tidak akan ada artinya hanya karena sebuah nama."Itu adalah perkataan yang sangat menyentuh. Aku sendiri sebagai seseorang yang lahir dari kalangan kelas menengah bahkan masih bisa merasakan perbedaan antara kelas atas dan menengah, setelah apa yang Mr. Evan katakan aku mulai bertanya, jika kau merasakan perbedaan ini, lalu bagaimana dengan mereka yang lahir di kalangan kelas bawah?" ujar sang pembawa acara.Ia beralih kepada Aiden, "lalu bagaimana dengan anda, Mr. Aiden? Jika dilihat dari tingkatan, anda berada di puncak hierarki. Pemimpin negara ini sekalipun tidak akan bisa menyentuh keluarga Avery, tidak dalam tahun-tahun yang sudah berlalu. Anda menggemparkan semua orang dengan pernyataan sebagai pihak yang meny
"Kau sangat berani, huh?" "Bukankah seharusnya aku melakukan ini sejak lama?" suara di balik panggilannya terkekeh pelan. Aiden membawa mobil merah mencolok yang ia kendarai ke arah kompleks apartemen mewah. Lampu-lampu dari setiap gedung bersinar terang di tengah malam yang gelap. "Aku akan ke rumahmu tahun baru ini." ujarnya, dari balik panggilan, Zhu Yui bergumam. "Jika kau terus melakukan hal seperti ini, ibumu akan marah." "Aku akan ke sana setelah mendatangi pesta tahun baru, setengah jam kemudian aku akan bergegas ke rumahmu." Mobil Aiden terparkir dengan rapi di basemen. "Ok, kalau begitu aku akan menunggumu. I miss you." "Hmm.. ya aku juga merindukanmu." Suara panggilan terputus mengakhiri panggilan yang telah mereka lakukan. Setelah memastikan seluruh barang-barangnya, Aiden pun keluar dari mobilnya, berjalan menuju lift yang mengantarkannya ke apartemennya. Di depan pintu apartemen, ia dikejutkan oleh kedatangan seorang wanita tinggi, wanita itu menggunakan mantel p
"Lalu bagaimana dengan wanita itu? Aku melihat interview yang kau lakukan, tidak butuh waktu lama sebelum ibumu melihatnya. Aku yakin wanita itu tidak akan lepas dengan mudah." mereka berdua— Angela Clee dan Avery Aiden, pasangan yang digadang-gadang sebagai pasangan paling serasi selama lima tahun terakhir, malam itu duduk berdampingan, membicarakan akhir dari hubungan mereka berdua. Jika sebelumnya Clee merasa hubungan dengan Aiden akan berubah setelah pertungan mereka berakhir, nyatanya tidak. Ia masih berbicara seperti biasa dengan Aiden, dan Aiden masih memperlakukannya seperti biasa. Tidak berbeda. "Apa kau akan menyembunyikannya dari ibumu? Kau harus membawanya ke luar negeri jika benar-benar ingin menghindari bibi Ayana." tutur Clee memberi saran. Kopinya sudah mulai dingin, ternyata mereka telah di sana begitu lama. Salah satu alis Aiden naik, "aku tidak akan membawanya ke luar negeri atau menyembunyikannya. Aku akan membawanya kehadapan ibuku secara langusng." "Kau pasti
Di akhir Desember, jalanan dipenuhi oleh keramaian menyambut tahun baru. Kurang dari 72 jam sebelum tahun berganti. Seiring dengan pergantian tahun, ia hanya menginginkan hal yang lebih baik untuk terjadi, meninggalkan semua kenangan buruk di tahun ini dan mengubahnya menjadi masa depan yang manis. Rencana awalnya adalah untuk menghadiri pesta perayaan tahun baru yang di gelar oleh keluarga upper class— Cloin— salah satu keluarga tertua dan tersohor, mereka terkenal dengan pesta mewah setiap tahun. Semua keluarga kelas atas akan menghadiri pesta ini, ini adalah kesempatan bagi Aiden untuk mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Sayangnya rencana itu harus ia batalkan sebab sejak beberapa minggu terakhir sang ibu terus-terusan menerornya. Semenjak interviewnya tersebar— tentang dukungan terbukanya terhadap kesetaraan sosial dan alasan di balik itu semua tersiar, kehidupannya menjadi pro dan kontra. Banyak sedikit pengakuannya yang memiliki seorang kekasih dari kalangan kelas bawah
"Lalu bagaimana denganmu, apa kau baik-baik saja?" setiap saat, Aiden selalu menyempatkan diri untuk menyampaikan keluh kesahnya kepada sang kekasih. Yui akan membantu jika ia bisa, ia akan diam mendengarkan jika ia tidak bisa melakukan apapun, tetapi percayalah, Yui selalu berpikir untuk membantu Aiden apapun itu. Zhu Yui pun tahu bahwa saat ini adalah saat yang krusial bagi Aiden, ia memiliki sebuah mimpi— menyatukan mereka semua dalam kelas sosial yang sama, sayangnya, apabila ia berhasil menarik simpati dari seluruh kelas atas, maka tantangan tersulit berasal dari ibunya sendiri. Avery Ayana bahkan lebih keras kepala dari yang orang-orang pikirkan. "Hah... entahlah, aku masih menghindar untuk bertemu dengan ibu." ia harus memberi liburan untuk sekretaris Ray yang telah mengorbankan banyak hal demi mencari alasan dan mengulur-ngulur waktu untuknya. Rumah Yui sangat sederhana dengan dinding yang ditempeli oleh wallpaper berwarna cream. Yui duduk dengan merapatkan tubuhnya dengan
Dua hari setelah tahun baru, Zhu Yui mendapati dirinya berada di dalam mobil hitam yang membelah jalanan. Duduk di kursi penumpang, Yui melihat ke arah luar jendela. Gerimis menemani perjalanan mereka, dan awan gelap perlahan menghilang saat mamasuki kota B. Hari ini ia akan bertemu dengan nyonya Avery Ayana, ibu dari Aiden. Ini adalah pertemuan ketiga mereka, dua pertemuan sebelumnya tidak berakhir dengan baik, dia hanya bisa berdo'a agar kali ini tidak lebih buruk. Semakin mendekati kediaman Avery, ia semakin gugup, padahal tadi ia biasa-biasa saja. "Apa kau baik-baik saja?" tanya Aiden mamastikan keadaan sang kekasih. Ia tahu ini tidak akan mudah bagi Yui. Ia menunggu Yui dengan sabar sebelum wanita Zhu itu mengangguk. "Ya, aku sudah siap." Kediaman Avery sangat besar dan mewah, rumahnya seperti istana, dengan halaman yang luas. Yui ingin menikmati pemandangan yang disajikan namun kegugupannya membuatnya fokus pada satu hal saja. Memasuki pintu berdaun ganda, Aiden meraih tanga
Beberapa menit kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan kali ini benar-benar Yui dan Aiden yang datang. "Kau sudah lama?" tanya mereka berdua kompak. Clee melirik beberapa gelas dan piring kecil kosong di atas meja. Aiden mengangguk. "Kami sudah mendapatkan video fullnya. Orang yang mengambil video itu mengaku Evelyn menyuruhnya untuk merekam semau kejadian semenjak ia berbicara padamu. Lalu menggunakan bagian yang menyudutkanmu." jelas Aiden tanpa basa-basi. Clee yang sudah dipenuhi dengan kekacauan selama seminggu belakangan mengeluarkan seluruh kata-kaa kasarnya yang ditujukan kepada Baryl Evelyn. "Video fullnya juga sanagt jelas, pembicaraan kalian berdua terdnegar dengan jelas." "Evelyn menggunakan pengeras suara." jelas Yui. Lagi, umpatan keluar dari bibir merah Angela Clee. "Kita bisa menggunakan video ini untuk menuntut Evelyn, tetapi, apa kau bersedia untuk menggunakan video ini? Seluruh orang bisa melihatnya." tanya Aiden hati-hati. Clee yang paham maksud dang Presdir ta
Beberapa menit kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan kali ini benar-benar Yui dan Aiden yang datang. "Kau sudah lama?" tanya mereka berdua kompak. Clee melirik beberapa gelas dan piring kecil kosong di atas meja. Aiden mengangguk. "Kami sudah mendapatkan video fullnya. Orang yang mengambil video itu mengaku Evelyn menyuruhnya untuk merekam semau kejadian semenjak ia berbicara padamu. Lalu menggunakan bagian yang menyudutkanmu." jelas Aiden tanpa basa-basi. Clee yang sudah dipenuhi dengan kekacauan selama seminggu belakangan mengeluarkan seluruh kata-kaa kasarnya yang ditujukan kepada Baryl Evelyn. "Video fullnya juga sanagt jelas, pembicaraan kalian berdua terdnegar dengan jelas." "Evelyn menggunakan pengeras suara." jelas Yui. Lagi, umpatan keluar dari bibir merah Angela Clee. "Kita bisa menggunakan video ini untuk menuntut Evelyn, tetapi, apa kau bersedia untuk menggunakan video ini? Seluruh orang bisa melihatnya." tanya Aiden hati-hati. Clee yang paham maksud dang Presdir ta
Tidur seharian, sorenya Clee terbangun dengan kondisi yang lebih baik. Moodnya mulai membaik dari tadi pagi- apa lagi semalam, serta tubuh yang menjadi lebih ringan dan segar. Sibuk setiap hari sebagai pembisnis, sepertinya ia juga butuh liburan. Hujan di luar juga sudah reda, meninggalkan udara lembab dan bau basah yang sangat segar. Wnaita cantik berambut pirang itu memeerikasa ponsel yang sudah ia abaikan sejak tadi. Ia mencoba menghidupkan ponselnya, namun layar di depannya masih gelap. Ia pun mengambil charger untuk mengisi daya ponsel mahal keluaran terbaru itu. Ketika turun dari lantai dua, ia langsung berhadapan dengan Zhu Yui yang duduk santai di ruang keluarga. "Hei, kau sudah sampai!" ujar Clee segera menuju Yui yang beralih dari tablet silvernya setelah mendneagr suara Clee. "Kami sampai dua jam yang lalu, tetepai kau masih tidur." Clee mengangguk dan duduk di samping Yui. Ia menghidupkan televisi, menacari film animasi kesukaannya. Di saat Clee sedang fokus dengan fil
Tidur seharian, sorenya Clee terbangun dengan kondisi yang lebih baik. Moodnya mulai membaik dari tadi pagi- apa lagi semalam, serta tubuh yang menjadi lebih ringan dan segar. Sibuk setiap hari sebagai pembisnis, sepertinya ia juga butuh liburan. Hujan di luar juga sudah reda, meninggalkan udara lembab dan bau basah yang sangat segar. Wnaita cantik berambut pirang itu memeerikasa ponsel yang sudah ia abaikan sejak tadi. Ia mencoba menghidupkan ponselnya, namun layar di depannya masih gelap. Ia pun mengambil charger untuk mengisi daya ponsel mahal keluaran terbaru itu. Ketika turun dari lantai dua, ia langsung berhadapan dengan Zhu Yui yang duduk santai di ruang keluarga. "Hei, kau sudah sampai!" ujar Clee segera menuju Yui yang beralih dari tablet silvernya setelah mendneagr suara Clee. "Kami sampai dua jam yang lalu, tetepai kau masih tidur." Clee mengangguk dan duduk di samping Yui. Ia menghidupkan televisi, menacari film animasi kesukaannya. Di saat Clee sedang fokus dengan fil
Semakin malam, acara yang semula hanya minum, makan dan bercengkrama sudah berubah menjadi pesta dengan musik keras dan lampu warna-warni. Para tamu yang sudah berumur telah pulang, sekarang tersisa mereka 'anak-anak muda' yang merayakan pesta. Aiden dan Yui sudah menghilang, mungkin mereka sudah pulang atau menikmasti persta di kamar lain hotel, begitu pula teman barunya Xian Mika yang ditarik pergi oleh Blue Evander. Kini tinggallah Clee sendiri, duduk di salah daru sofa di sudut ruangan, seorang diriw alaupun ada beberapa pria yang mendekat, ia mengusir mereka dengan cepat. Hanya karena ia iri dnegan teman-teamnnya yang menghilang dnegan pasangan masing-masing, bukan berarti ia menerima setiap lelaki yang mendekat padanya. Ia akan pulang setelah minumannya habis. Itu adalah rencananya sayangnya tubuhnya sudah terlalu nyaman untuk bergerak. Sedang asik menikkmati waktunya sendiri, seseroamg datang menghampiri, Clee mengangkat kepala dan berdecak eksal melihat siapa yang datang, Bi
Semakin malam, acara yang semula hanya minum, makan dan bercengkrama sudah berubah menjadi pesta dengan musik keras dan lampu warna-warni. Para tamu yang sudah berumur telah pulang, sekarang tersisa mereka 'anak-anak muda' yang merayakan pesta. Aiden dan Yui sudah menghilang, mungkin mereka sudah pulang atau menikmasti persta di kamar lain hotel, begitu pula teman barunya Xian Mika yang ditarik pergi oleh Blue Evander. Kini tinggallah Clee sendiri, duduk di salah daru sofa di sudut ruangan, seorang diriw alaupun ada beberapa pria yang mendekat, ia mengusir mereka dengan cepat. Hanya karena ia iri dnegan teman-teamnnya yang menghilang dnegan pasangan masing-masing, bukan berarti ia menerima setiap lelaki yang mendekat padanya. Ia akan pulang setelah minumannya habis. Itu adalah rencananya sayangnya tubuhnya sudah terlalu nyaman untuk bergerak. Sedang asik menikkmati waktunya sendiri, seseroamg datang menghampiri, Clee mengangkat kepala dan berdecak eksal melihat siapa yang datang, Bi
"Aku dan Aidne akan berusaha utnuk mengahpus berita yang ada, ok. Maaf telah membuatmu tidak nyaman." Yui meminta maaf karena telah membuat Clee kerepotan. Karena ini semua adalah karena kesalahan mereka. Clee sudah menjadi sorotan media sejak pertunangannya dengan Aiden dilakukan. Orang-orang akan emmansukan namanya, terus menyebut tentang Clee setiap kali dirinya dan Aiden terlihat bersama. Jika Clee marah, maka Yui akan menerima kemarahan itu dengan lapang dada. Ia juga sudah berhutang banyak permintaan maaf kepada wanita itu. "Hmm.. aku menyerahkan semuanya padamu dan Aiden." dari balik panggilan Yui menangguk. Mengendalikan emdia tidak akan sulit bagi Future. Salahnaya juga baru bertindak sekarang. Yui pikir Clee sudah mematikan panggilan telepon mereka, tetapi panggilan masih terhubung. "Clee, apa kau masih di sana?" "Aku sudah berpikir beberapa hari ini. Yui, apa kau pikir aku benar-benar cocok untuk menjadi artis. Tidak pernah terlintas di dalam pikiranku untuk menjadi seor
"Jadi, apa kau bersedia menerima tawaranku?" tanya Aiden setelah kembali ke pembicaraan awal. Meletakkan sondok di atas piring, Clee duduks ambil bersandar pada kursi, ia melipat tangannya dengan pandangan lurus kepada Aiden, "kita sedang berbicara bisnis, jadi aku ingin bertanya, apa keuntungan tuntukku menjadi artis di perusahaanmu?" hanya keran Aiden adalah temannya, ia akan setuju begetu saja, ia juga eprlu menganalisa keuntungan apa yang bisa diberikan Aiden untuknya. "Aku hanya melihat keuntungan dari pihakmu, tetapi aku tidak tahu apa yang bisa aku dapatkan dari taearanmu. Aku punya latar belakang sehingg kau tidak perlu mencari sponsor untukku. Selain itu aku juga punya dirimu untuk mendukung, aku tidak melihat itu menguntungkan bagiku." point pertama Clee. "Aku sudah terkenal, jadi perusahaannmu tidak perlu susah payah untuk mempromosikanku. Pada akhirnya aku yang membawa uang untuk kelian, bukan sebaliknya." wanita cantik itu menunjukan tiga jarinya. "Ketiga, aku sduah m
Tidak banyak yang tahu tetapi Aiden benar mengenai hobinya. Ia menemukan dirinya menyuikai seni lebih dari yang ia duga. Dulu saat sekolah menengah pertama ia mengambil kelas lukis dan tari sebagai ekstrakurikuler. Saat SMA, privat school tempatnya bersekolah memiliki club tari yang terkenal, jadi ia fokus pada tari ia juga ikut dalam kelompok cheerleader untuk pertunjukan turnamen musim panas tingkat nasional. Setelah tamat dari SMA, ia masih sering menari namun rasa ingin tahunya tidak berhenti sampai di sana, salah saorang sahabatnya mengajaknya untuk bergabung dalam klub teater, mereka bilang selain berakting, mereka juga menari dan menyanyi, meskipun awalnya hanya untuk mengisi luang dari tugas kuliah yang menumpuk, hingga sepanjang waktu berjalan Clee sangat menyukai waktu yang ia habiskan saat di klub. Mungkin tidak sampai pada tingkatan profesional, tetapi saat tampil ia sering menjadi pemeran utama. Alasan utama ia terpilih karena ia populer dan cantik, mereka akan menadapat