Blue Evander berada di peringkat ke dua sekolah dan peringkat pertama di kelasnya. Tidak begitu jelas namun ia mendengar Evander berbicara dengan Mika di antara banyaknya murid yang juga berada di sana, melihat hasil ujian mereka. “Sudah aku katakan padamu, mata empat. Aku lebih pintar darimu.”
“Oh ya? Kita lihat saja saat ujian akhir nanti!”
Sejak kapan mereka berdua menjadi akrab?
Vallery berada di peringkat 16 di sekolah dan 10 di kelas, untuk murid atletik dia sudah sangat bagus. Yui memberikan jempolnya pada sahabatnya itu.
“Waw! Aku diperingkat 100! kau lihat itu? 100! dari 220 murid, aku berada di peringkat 100! bukankah aku luar biasa? aku termasuk setengah yang pintar!” walaupun dia berdiri entah dimana bersama teman-teman tim baseballnya yang lain, suara Hinode masih menghantui mereka.
Berada di peringkat seratus untuk Hinode Tsuyo yang lebih senang berlari keliling lapangan 100 kali dari pada menyelesaikan 10 soal matematika itu ada
“Kau sudah mendorongku dan membuat kameraku jatuh.” jawab Yui tajam, ia mengecek kameranya apakah rusak atau tidak.“Hah, apa itus alahku? Kau yang berdiri di sini seperti orang kampungan,” ia memutar bola matanya. “Hanya karena sekarang kau selalu berada di dekat Aiden kau merasa sudah sangat hebat hingga aku tidak boleh mengenaimu?”“Floira, kau mengenainya? Ah…” tutur gadis lain yang berada di sekitar sana.“Kau harus segera mengganti bajumu dan membakarnya! Aih… bersentuhan dengan kaum kelas bawah ini, ah…” timpal yang lainnya. Mereka menjadi berkerumun karena ia menarik perhatian.“Ah, kau benar. Apa aku perlu mandi lagi? Aku pikir aku mencium bau gadis gila ini menempel padaku.”Tidak habis pikir dengan para kelas atas ini, Yui mengubur dalam-dalam perasaan jengkel yang ada di hatinya. Ini sudah biasa, dianggap sampah oleh para kelas atas sudah menjad
Hari ini adalah hari pembukaan dan masih tidak banyak pertandingan yang berlangsung hari ini. Vallery yang notabennya adalah wakil ketua klub Volly putri bahkan menghadiri acara pembukaan sebagai penonton biasa, “kami akan bertanding lusa, selama ada kapten, aku tidak perlu panas-panasan berdiri di tengah lapangan.” jawabnya ketika Yui bertanya apakah dia sudah mendapat jadwal pertandingan untuk timnya.Beruntung mereka datang lebih awal. Masih banyak tempat yang kosong, sehingga ia masih bisa memilih tempat strategis untuk menyaksikan acara pembukaan. Perlahan-lahan, kursi-kusri kosong itu mulai terisis seiiring berjalannya waktu. Acara pembukaanpun dimulai ketika waktu yang telah ditentukan datang. Acara dibuka oleh menteri oleh raga dan pendidikan. Setelah serangkaian acara yang telah disiapkan, perasaan yang ia rasakan saat itu seperti menyaksikan sebuah acara besar, dia sangat excited dan bersemangat, apalagi ketika layar besar stadion menyorot Weilai Interna
Ini adalah pertandingan yang menegangkan, berdasarkan analisis Vallery, Cloiy dan Ran yang notabennya adalah penikmat olahraga dan sangat paham seluk beluk sejarah dan sepak terjang klub baseball sekolah mereka, mengatakan di atas kertas, sekolah mereka jauh lebih unggul dari tim lawan, namun entah bagaimana sudah beberapa inning berlalu, skor di papan skor masih sama-sama kosong.“Pertandingan pertama akan selalu lebih menegangkan dari pertandingan selanjutnya, kecuali final yang memiliki ketegangan yang berbeda, namun poinnya adalah, mereka terlalu tegang dan tidak leluasa seperti biasa.” Dimata Yui yang baru mengenal olah raga khususnya baseball selama dua tahun, tidak ada yang salah dengan permainan tim yang selalu membuatnya terpesona itu.“Ditambah dengan euforia penonton yang datang, dengan jumlah penonton sebanyak ini, bertanding tepat setelah upacara permbukaan, penonton pasti sangat menginginkan pertandingan yang luar biasa, namun mereka mal
Setelah pertandingan selesai, Yui mewawancarai pelatih dan semua pemain. Beberapa pemain mengakui jika mereka belum memberikan penampilan terbaik untuk pertandingan pertama ini, grogi, nerveous, dan lain sebagainya. Tidak ada seorangpun yang menyalahkan anggota tim yang lain, mereka mengatakan bahwa mereka di sana sebagai tim, jika ada satu anggota yang jatuh dan merasa drop yang membuat mereka kalah, maka itu semua adalah kesalahan seluruh tim karena tidak bisa mengembalikan pertandingan terbaik rekan mereka. Ketika Yui mewawancarai Evan, dengan keangkuhan dan kesombongan yang menjadi ciri khasnya, dia menjawab, “aku menyadari kesalahanku di inning awal pertandingan. Kau sebagai penonton tidak akan tahu bagaimana tekanan seorang pitcher saat dilapangan.” Yui yang sepertinya sudah sangat terbiasa dengannya, menjawab, “kau sudah menjadi pitcher utama yang mengikuti banyak pertandingan, dan kau masih melakukan kesalahan tidak berguna seperti ini, aku rasa sudah selayaknya kau di ganti
Musim panas masih belum berakhir dan masih banyak pertandingan yang harus mereka hadapi. Di pertandingan selanjutnya, tim baseball berhasil melewatinya dengan baik, bahkan mereka berhasil menjadi perwakilan provinsi dengan mudah. Dimana pertandingan nasional yang sesungguhnya baru saja dimulai. Begitu pula dengan tim Vallery, walaupun mereka hampir saja gugur saat final provinsi, di detik terakhir mereka berhasil memenangkan pertandingan dan menjadi perwakilan provinsi dalam pertandingan nasional. Euforia pertandingan nasional jauh berbeda dengan pertandingan provinsi, di stadium yang lebih besar bersama penonton ynag lebih banyak, musim panas dihiasi dengan berbagai perasaan. Mulai dari rasa senang hingga khawatir di saat-saat tertentu, akan tetapi semua itu menjadikan pengalaman yang paling berkesan bagi Yui. Di musim panas sebelumnya ia hanya berada di rumah, sekarang dirinya bersama teman-teman dan orang-orang yang ia lihat sendiri bagaimana perjuangan mereka dalam mempersiapkan
Di hari final, stadion di isi oleh banyak penonton. Ini adalah penentuan, apakah WISH akan mengambil kembali gelar mereka atau 07 High School keluar sebagai pemuncak baru? Meletakan nama mereka pertama kalinya dalam sejarah baseball SMA. Banyak yang mengatakan jika SMA 07 akan mengalahkan WISH karena mereka telah berhasil mengalahkan Youth Academy. Sayangnya mereka tidak tahu, jika WISh juga tidak ingin meneyerahkan piala itu ke sekolah lain.Di babak awal, pertandingan sudah sangat panas dan ketat, tim lawan bermain sangat agresif, mereka menekan Blue Evander dengan sangat kuat, Yui menjadi khawatir jika pertahanan pemuda arogan itu menjadi rubuh.Hebatnya, Blue Evander masih terlihat sangat santai, dia masih tertawa dan terlihat mengejek tim lawan yang tidak berhasil memukul lemparannya, jadi mereka yang menonton tidak khawatir dengan mental sang pitcher. Mendukung kinerja Evan, pertahanan WISH juga tidak kalah mengagumkan, khususnya Hinode, tidak ada bola yang lepas
Di hari selanjutnya, Yui, Mika beserta teman-temannya yang lain menghadiri pertandingan final Vallery. Di sana juga ada Hinode juga Aiden, mereka bertemu di gerbang sekolah dan melakukan perjalanan bersama ke tempat pertandingan diadakan.Pertandingan final voli putri lebih menegangkan dari pada pertandingan baseball putra kemaren, karena dua tim sama-sama kuat dan tidak ada satupun yang menyerah hingga saat-saat terakhir. Hingga kapten tim mereka cidera dan tidak dapat melanjutkan pertandingan, di sana Yui sudah pesimis untuk menang, akan tetapi siapa yang sangka, absennya sang kapten malah membuat semangat tim semakin membara, kemudian dengan perbedaan angka yang sangat tipis serta pertandingan yang panjang, tim voli putri WISH keluar sebagai pemenang.Bukan hanya sampai di sana, banyak klub SMA WISH yang sampai ke babak final hingga Yui sebagai tim jurnalis juga ikut menyaksikan pertandingan lainnya. Ketika tiba di pertandingan final terakhir, turnamen musim panas antar SMA resmi b
Sekolah secara resmi kembali dilaksanakan besok setelah liburan musim panas selama beberapa minggu. Musim panas terakhir Yui terasa lebih istimewa daripada liburan musim panas yang sudah-sudah. Ia menyaksikan sendiri kemenangan gemilang dari klub-klub terkenal sekolah secara langsung, bahkan ia adalah orang yang menulis artikel tentang perjalanan klub olah raga selama musim panas ini. Ia akan merindukan masa-masa menghabiskan waktunya di lapanagan bersama para atlet-atlet muda itu. Ia juga akan merindukan masa-masa saat menyaksikan pertandingan, merindukan setiap ketegangan dalam setiap pertandingan yang diikuti dengan berbagai perasaan. Mulai dari gugup, cemas, khawatir, hingga senang. Ini adalah liburan musim panas yang luar biasa! Setiap klub mendapatkan liburan setelah turnamen. Sejak tadi pagi hingga matahari tenggelam, sekolah yang awalnya sepi sekarang semakin ramai. Namun ketika Yui membawa kakinya meninggalkan dorm menuju tempat tanpa arah, ia menemukan lapangan baseball it
Beberapa menit kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan kali ini benar-benar Yui dan Aiden yang datang. "Kau sudah lama?" tanya mereka berdua kompak. Clee melirik beberapa gelas dan piring kecil kosong di atas meja. Aiden mengangguk. "Kami sudah mendapatkan video fullnya. Orang yang mengambil video itu mengaku Evelyn menyuruhnya untuk merekam semau kejadian semenjak ia berbicara padamu. Lalu menggunakan bagian yang menyudutkanmu." jelas Aiden tanpa basa-basi. Clee yang sudah dipenuhi dengan kekacauan selama seminggu belakangan mengeluarkan seluruh kata-kaa kasarnya yang ditujukan kepada Baryl Evelyn. "Video fullnya juga sanagt jelas, pembicaraan kalian berdua terdnegar dengan jelas." "Evelyn menggunakan pengeras suara." jelas Yui. Lagi, umpatan keluar dari bibir merah Angela Clee. "Kita bisa menggunakan video ini untuk menuntut Evelyn, tetapi, apa kau bersedia untuk menggunakan video ini? Seluruh orang bisa melihatnya." tanya Aiden hati-hati. Clee yang paham maksud dang Presdir ta
Beberapa menit kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan kali ini benar-benar Yui dan Aiden yang datang. "Kau sudah lama?" tanya mereka berdua kompak. Clee melirik beberapa gelas dan piring kecil kosong di atas meja. Aiden mengangguk. "Kami sudah mendapatkan video fullnya. Orang yang mengambil video itu mengaku Evelyn menyuruhnya untuk merekam semau kejadian semenjak ia berbicara padamu. Lalu menggunakan bagian yang menyudutkanmu." jelas Aiden tanpa basa-basi. Clee yang sudah dipenuhi dengan kekacauan selama seminggu belakangan mengeluarkan seluruh kata-kaa kasarnya yang ditujukan kepada Baryl Evelyn. "Video fullnya juga sanagt jelas, pembicaraan kalian berdua terdnegar dengan jelas." "Evelyn menggunakan pengeras suara." jelas Yui. Lagi, umpatan keluar dari bibir merah Angela Clee. "Kita bisa menggunakan video ini untuk menuntut Evelyn, tetapi, apa kau bersedia untuk menggunakan video ini? Seluruh orang bisa melihatnya." tanya Aiden hati-hati. Clee yang paham maksud dang Presdir ta
Tidur seharian, sorenya Clee terbangun dengan kondisi yang lebih baik. Moodnya mulai membaik dari tadi pagi- apa lagi semalam, serta tubuh yang menjadi lebih ringan dan segar. Sibuk setiap hari sebagai pembisnis, sepertinya ia juga butuh liburan. Hujan di luar juga sudah reda, meninggalkan udara lembab dan bau basah yang sangat segar. Wnaita cantik berambut pirang itu memeerikasa ponsel yang sudah ia abaikan sejak tadi. Ia mencoba menghidupkan ponselnya, namun layar di depannya masih gelap. Ia pun mengambil charger untuk mengisi daya ponsel mahal keluaran terbaru itu. Ketika turun dari lantai dua, ia langsung berhadapan dengan Zhu Yui yang duduk santai di ruang keluarga. "Hei, kau sudah sampai!" ujar Clee segera menuju Yui yang beralih dari tablet silvernya setelah mendneagr suara Clee. "Kami sampai dua jam yang lalu, tetepai kau masih tidur." Clee mengangguk dan duduk di samping Yui. Ia menghidupkan televisi, menacari film animasi kesukaannya. Di saat Clee sedang fokus dengan fil
Tidur seharian, sorenya Clee terbangun dengan kondisi yang lebih baik. Moodnya mulai membaik dari tadi pagi- apa lagi semalam, serta tubuh yang menjadi lebih ringan dan segar. Sibuk setiap hari sebagai pembisnis, sepertinya ia juga butuh liburan. Hujan di luar juga sudah reda, meninggalkan udara lembab dan bau basah yang sangat segar. Wnaita cantik berambut pirang itu memeerikasa ponsel yang sudah ia abaikan sejak tadi. Ia mencoba menghidupkan ponselnya, namun layar di depannya masih gelap. Ia pun mengambil charger untuk mengisi daya ponsel mahal keluaran terbaru itu. Ketika turun dari lantai dua, ia langsung berhadapan dengan Zhu Yui yang duduk santai di ruang keluarga. "Hei, kau sudah sampai!" ujar Clee segera menuju Yui yang beralih dari tablet silvernya setelah mendneagr suara Clee. "Kami sampai dua jam yang lalu, tetepai kau masih tidur." Clee mengangguk dan duduk di samping Yui. Ia menghidupkan televisi, menacari film animasi kesukaannya. Di saat Clee sedang fokus dengan fil
Semakin malam, acara yang semula hanya minum, makan dan bercengkrama sudah berubah menjadi pesta dengan musik keras dan lampu warna-warni. Para tamu yang sudah berumur telah pulang, sekarang tersisa mereka 'anak-anak muda' yang merayakan pesta. Aiden dan Yui sudah menghilang, mungkin mereka sudah pulang atau menikmasti persta di kamar lain hotel, begitu pula teman barunya Xian Mika yang ditarik pergi oleh Blue Evander. Kini tinggallah Clee sendiri, duduk di salah daru sofa di sudut ruangan, seorang diriw alaupun ada beberapa pria yang mendekat, ia mengusir mereka dengan cepat. Hanya karena ia iri dnegan teman-teamnnya yang menghilang dnegan pasangan masing-masing, bukan berarti ia menerima setiap lelaki yang mendekat padanya. Ia akan pulang setelah minumannya habis. Itu adalah rencananya sayangnya tubuhnya sudah terlalu nyaman untuk bergerak. Sedang asik menikkmati waktunya sendiri, seseroamg datang menghampiri, Clee mengangkat kepala dan berdecak eksal melihat siapa yang datang, Bi
Semakin malam, acara yang semula hanya minum, makan dan bercengkrama sudah berubah menjadi pesta dengan musik keras dan lampu warna-warni. Para tamu yang sudah berumur telah pulang, sekarang tersisa mereka 'anak-anak muda' yang merayakan pesta. Aiden dan Yui sudah menghilang, mungkin mereka sudah pulang atau menikmasti persta di kamar lain hotel, begitu pula teman barunya Xian Mika yang ditarik pergi oleh Blue Evander. Kini tinggallah Clee sendiri, duduk di salah daru sofa di sudut ruangan, seorang diriw alaupun ada beberapa pria yang mendekat, ia mengusir mereka dengan cepat. Hanya karena ia iri dnegan teman-teamnnya yang menghilang dnegan pasangan masing-masing, bukan berarti ia menerima setiap lelaki yang mendekat padanya. Ia akan pulang setelah minumannya habis. Itu adalah rencananya sayangnya tubuhnya sudah terlalu nyaman untuk bergerak. Sedang asik menikkmati waktunya sendiri, seseroamg datang menghampiri, Clee mengangkat kepala dan berdecak eksal melihat siapa yang datang, Bi
"Aku dan Aidne akan berusaha utnuk mengahpus berita yang ada, ok. Maaf telah membuatmu tidak nyaman." Yui meminta maaf karena telah membuat Clee kerepotan. Karena ini semua adalah karena kesalahan mereka. Clee sudah menjadi sorotan media sejak pertunangannya dengan Aiden dilakukan. Orang-orang akan emmansukan namanya, terus menyebut tentang Clee setiap kali dirinya dan Aiden terlihat bersama. Jika Clee marah, maka Yui akan menerima kemarahan itu dengan lapang dada. Ia juga sudah berhutang banyak permintaan maaf kepada wanita itu. "Hmm.. aku menyerahkan semuanya padamu dan Aiden." dari balik panggilan Yui menangguk. Mengendalikan emdia tidak akan sulit bagi Future. Salahnaya juga baru bertindak sekarang. Yui pikir Clee sudah mematikan panggilan telepon mereka, tetapi panggilan masih terhubung. "Clee, apa kau masih di sana?" "Aku sudah berpikir beberapa hari ini. Yui, apa kau pikir aku benar-benar cocok untuk menjadi artis. Tidak pernah terlintas di dalam pikiranku untuk menjadi seor
"Jadi, apa kau bersedia menerima tawaranku?" tanya Aiden setelah kembali ke pembicaraan awal. Meletakkan sondok di atas piring, Clee duduks ambil bersandar pada kursi, ia melipat tangannya dengan pandangan lurus kepada Aiden, "kita sedang berbicara bisnis, jadi aku ingin bertanya, apa keuntungan tuntukku menjadi artis di perusahaanmu?" hanya keran Aiden adalah temannya, ia akan setuju begetu saja, ia juga eprlu menganalisa keuntungan apa yang bisa diberikan Aiden untuknya. "Aku hanya melihat keuntungan dari pihakmu, tetapi aku tidak tahu apa yang bisa aku dapatkan dari taearanmu. Aku punya latar belakang sehingg kau tidak perlu mencari sponsor untukku. Selain itu aku juga punya dirimu untuk mendukung, aku tidak melihat itu menguntungkan bagiku." point pertama Clee. "Aku sudah terkenal, jadi perusahaannmu tidak perlu susah payah untuk mempromosikanku. Pada akhirnya aku yang membawa uang untuk kelian, bukan sebaliknya." wanita cantik itu menunjukan tiga jarinya. "Ketiga, aku sduah m
Tidak banyak yang tahu tetapi Aiden benar mengenai hobinya. Ia menemukan dirinya menyuikai seni lebih dari yang ia duga. Dulu saat sekolah menengah pertama ia mengambil kelas lukis dan tari sebagai ekstrakurikuler. Saat SMA, privat school tempatnya bersekolah memiliki club tari yang terkenal, jadi ia fokus pada tari ia juga ikut dalam kelompok cheerleader untuk pertunjukan turnamen musim panas tingkat nasional. Setelah tamat dari SMA, ia masih sering menari namun rasa ingin tahunya tidak berhenti sampai di sana, salah saorang sahabatnya mengajaknya untuk bergabung dalam klub teater, mereka bilang selain berakting, mereka juga menari dan menyanyi, meskipun awalnya hanya untuk mengisi luang dari tugas kuliah yang menumpuk, hingga sepanjang waktu berjalan Clee sangat menyukai waktu yang ia habiskan saat di klub. Mungkin tidak sampai pada tingkatan profesional, tetapi saat tampil ia sering menjadi pemeran utama. Alasan utama ia terpilih karena ia populer dan cantik, mereka akan menadapat