Beranda / Romansa / Cinta Yang Sesungguhnya / 81. Pertemuan Ryan Dan Handoko

Share

81. Pertemuan Ryan Dan Handoko

Penulis: S.Rustandi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-28 11:00:12

Tentu saja Aya menolaknya, tidak mungkin ia memeluk Elvan dalam keadaan sadar begini. Jika tadi, ia benar-benar tidak sadar memeluk Elvan begitu saja karena terlalu bahagia mendengar hasil persidangannya hari ini.

Aya yakin jika pipinya kini pasti memerah, karena ia bisa merasakan wajahnya memanas.

Elvan kini menyadari kekikukkan yang terjadi di antara mereka berdua. Hingga, ia sedikit berdeham untuk meredakan kecanggungannya. Lalu ia kembali membuka mulutnya.

“Apa kamu tidak mencoba untuk menghubungi keluargamu? Ku rasa sekarang mereka sudah tahu dengan keadaanmu yang sebenarnya,” ujar Elvan.

Aya langsung mengangkat kembali wajahnya, dan Elvan bisa melihat pipi Aya yang merona.

Aya kembali menggigit bibir bawahnya yang membuat Elvan harus menahan napasnya sejenak.

“Hmm… sebenarnya aku mau sih, tapi… kau tahu sendirikan Ayahku seperti apa? Dengan alasan apapun pasti dia tida
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Cinta Yang Sesungguhnya   82. Aku Akan Mencoba Mendekatinya Nanti

    Sidang yang menampilkan saksi ahli dengan mendatangkan Dokter Fera berjalan dengan lancar kemarin.Di bawah sumpah sesuai dengan agama, yang di pimpin langsung oleh Hakim di ruang sidang.Dokter Fera menjawab semua pertanyaan hakim bagaimana ia bisa memeriksa tubuh Dayana.Sesuai permintaan Elvan, Dokter Fera mengatakan penggugat datang ke kliniknya untuk berobat serta minta visum. Dokter Fera menjelaskan secara detail tentang kondisi Dayana saat itu. Hingga pihak Keluarga Sanjaya sudah tidak bisa membantah apapun lagi mengenai penyaniayaan yang di lakukan oleh Andre selama mereka menjalani biduk rumah tangga dengan Aya.Dan luka yang di derita oleh Aya, meringakan tindakan Aya yang kabur dari rumah. Karena sebagai bentuk dari pembelaan dirinya. Jika Aya terlalu lama bertahan di rumah yang ditinggalinya, bisa saja nyawanya melayang. Dan ini menambah poin bagi pihak Pengadilan untuk mengabulkan gugatan cerai yang dilakukan oleh pihak Ay

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Cinta Yang Sesungguhnya   83. Gue Yakin, Gak Akan Secantik Gue

    “Elvan…” panggil Aya saat mereka sudah berada di dalam mobil.“Ada apa?” tanya Elvan.“Hmm, apa boleh aku meminta tolong padamu?” tanya Aya.“Apa?”“Apa bisa kamu mencari tahu siapa pemilik mobil itu? Aku sudah mencatat nomor polisinya…” ujar Aya kemudian mengeluarkan kembali ponselnya dari dalam tas.Kemudian Aya berkutat dengan ponselnya dan menyebutkan nomor polisi dari mobil tadi.“Bisa, tapi untuk apa?” tanya Elvan.“Tidak ada, tapi aku penasaran saja. Hanya ingin tahu,” sahut Aya malu-malu."Ohh...." Elvan manggut-mangut."Maaf, aku hanya merasa penasaran saja. Memang setelah ketuk palu, aku sudah tidak ada sangkut pautnya dengan keluarga Sanjaya lagi. Tapi... aku hanya ingin membuktikan sesuatu," jelas Aya.Elvan sedikit mengerutkan dahinya dan menatap w

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Cinta Yang Sesungguhnya   84. Pria Dengan Komitmen Tinggi

    Pulau yang mereka tuju dengan pulang di mana proyek Elvan berjalan bersama rekan bisnisnya berbeda. Namun, jaraknya tidak terlalu jauh.Elvan memilih untuk tidak menginap di resort, karena ia masih harus menyembunyikan keberadaan Aya dari orang-orang.Ada sebuah pulau yang tidak terlalu besar, di sana hanya tinggal beberapa penduduk saja, dan Elvan memiliki rumah yang tidak terlalu besar. Sebenarnya rumah tersebut milik ke dua orang tuanya yang sudah lama tidak di datangi.Kapal menepi di dermaga pulau tersebut. Kemudian Elvan membantu Aya untuk turun dan membawakan koper milik Aya,.Kedatangan mereka juga di sambut orang suruhan Elvan yang akan membawakan barang-barang mereka. Nahkoda kapal akan selalu siap siaga kapan saja ketika Elvan membutuhkan dirinya.Aya mengedarkan seluruh pandangannya pada pulau tersbut, dengan pasir yang berwarna putih terlihat air laut begitu jernih di sana.Tak jau

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Cinta Yang Sesungguhnya   85. Gak Boleh! Pokoknya Gak Boleh!

    “E-elvann!”Tentu saja Elvan saat ini tidak bisa berkata-kata selain hanya tergagap saja, bukan hanya Aya ia sendiri juga merasa sangat kaget dengan keadaan ini yang disebabkan oleh tindakan bodohnya.“A-aku ingin membangunkanmu, ini sudah sore, a-apakah kita jadi berjalan-jalan?” tanya Elvan mencoba untuk mencari berbagai macam alasan.“Ini sudah sore?” tanya Aya tak percaya kemudian mulai bangkit dari atas tempat tidurnya.“Ya,” sahut Elvan seraya menganggukkan kepalanya. Aya tak percaya, ia pikir jika ia akan tertidur sebentar saja, tapi rupanya ia tertidur terlalu lama.Elvan hendak berkata lagi, tapi mulutnya seakan terkunci. Matanya fokus menatap belahan dada Aya yang terlihat di balik gaun yang dikenakannya dengan berlahan yang sedikit rendah.Tapi dengan cepat Elvan mengalihkan perhatiannya ke arah yang lain, agar Aya tidak mengetahuinya.“M-maafkan aku masuk tanpa ijin, aku sudah memanggilmu tapi tidak ada suara. Saat aku lihat kau sedang tidur dan hendak membangunkanmu, tap

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Cinta Yang Sesungguhnya   86. Aku Ingin Melanjutkan Pembicaraan Yang Tadi

    “Siapa?” tanya Aya kemudian yang melihat wajah Elvan begitu sebal.“Andrew!” jawab Elvan.Aya terkekeh geli, “Pantas saja!” sahutnya.“Dia memang aneh,” ujar Elvan kemudian.Aya mengangguk, “Ya, aku bisa melihatnya.”Elvan menarik napasnya panjang kemudian menghembuskannya, karena panggilan dari Andrew ia hampir saja lupa pembicaraanya dengan Aya yang terpotong.“Lupakan Andrew, aku ingin melanjutkan pembicaraan kita yang tadi,” ujar Elvan.Kening Aya berkerut dengan alis yang bertaut, “Yang mana?”Dengan jantung yang berdebar kencang Elvan mencoba untuk kembali berbicara. “Apa setelah sidang selesai kau akan mencari pengganti Andre?” tanya Elvan mengulangi pertanyaannya yang tadi terpotong karena Andrew.“Oh… itu…” sahut Aya pelan. Terlihat Aya ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Cinta Yang Sesungguhnya   87. Entah Sejak Kapan Ini Di Mulai

    Lidah Elvan menyapu semakin dalam, Aya semakin terbuai dalam setiap sentuhan Elvan. Bahkan ia tak menyadari lagi di mana kini mereka berada.Aya merasa terbang melayang, seakan di bawa terbang begitu saja. Aroma tubuh Elvan meresap masuk ke dalam indera penciumannya. Lidah Elvan mengusap, membelai dengan lembut lidahnya. Rasanya begitu menyengat sekaligus terasa manis, membuat sekujur tubuh Aya bergetar karena tak mampu menahan lonjakan-lonjakan kecil dalam tubuhnya.Semuanya terasa begitu menggairahkan…Bahkan seluruh emosinya tertumpah di sana. Aya tak pernah merasakan hal seperti ini lagi, mungkin sudah terlalu lama ia tak mendapatkan sentuhan lembut seperti ini, sudah terlalu lama bahkan ia tidak bisa mengingatnya untuk yang terakhir kalinya itu kapan. Hingga ia tidak bisa menolak hal ini begitu saja.Ini sangat berbeda ketika Elvan mengecupnya dalam keadaan tidak sadarkan diri, tidak bisa di bandingkan sama sekali.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Cinta Yang Sesungguhnya   88. Untung Saja Jantungku Kuat

    “Sebaiknya kita kembali ke rumah. Udara sudah terlalu dingin,” uajr Elvan pada Aya yang masih berada dalam pelukannya.Rasanya Aya terlalu nyaman dalam pelukan Elvan hingga ia tidak sadar, sudah berapa lama ia memeluk Elvan. Yang ia tahu, bahwa air matanya sudah mengering.Aya melepaskan pelukannya, dengan masih merasa malu-malu Aya menatap wajah Elvan dengan pipi yang masih merona kemudian mengangguk.“Dan sebentar lagi waktunya makan malam,” lanjut Elvan.“Iya.”Aya tak tahu apa yang harus di katakannya, isi kepalanya blank begitu saja. Ia masih tidak percaya dengan apa yang mereka lalui bersama di pantai ini.Elvan tampak lebih dulu berdiri, kemudian langsung mengulurkan tangannya untuk membantu Aya berdiri. Awalnya Aya merasa ragu dan sungkan, tapi kemudian ia meraih tangan Elvan dan berdiri atas bantuan Elvan.“Terima kasih,” ucap Aya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Cinta Yang Sesungguhnya   89. Tak Akan Pernah Membiarkanmu Menghadapi Apapun Sendirian

    Pagi tadi Elvan berpamitan pada Aya untuk menemui rekan bisnisnya di Pulau yang lain. Selama tak ada Elvan, Aya hanya diam di kamar atau sesekali keluar dari rumah dan berjalan sendirian di pantai. Ia sedikit berani pergi sendirian karena tak ada siapapun di luar, dan merasa cukup aman.Aya lebih banyak menghabiskan waktu berdiam di beranda dan memandangi laut.Hingga menjelang sore, Elvan pulang ke rumah dan betapa senangnya Aya. Tapi, ia juga merasa canggung, entah mengapa jantungnya selalu berdebar begitu saja.“Aku akan menyiapkan air untukmu mandi,” ujar Aya seraya mengambil tas kerja Elvan di tangannya.“Tidak perlu,” tolak Elvan.Tapi Aya menggeleng, “Tidak apa-apa, bukannya aku sudah terbiasa melakukannya?”“Hmm, baiklah…”Setelah makan malam, keduanya kembali bersantai di sofa depan televisi. Elvan memang terbiasa untuk menonton b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03

Bab terbaru

  • Cinta Yang Sesungguhnya   291. FIN - Dan Aku Sudah Tidak Sendirian Lagi...

    Andrew menitikkan air mata untuk pertama kalinya dalam hidupnya yang bisa ia ingat, saat ia mendengar suara tangisan putrinya yang baru saja lahir ke dunia ini.Kini ia resmi menyandang status sebagai seorang ayah.Ya, anaknya adalah seorang perempuan, sesuai dengan hasil pemeriksaan USG beberapa bulan yang lalu. Hingga dirinya dan Metta menyiapkan segala kebutuhan untuk putri mereka.Baik Andrew ataupun Metta tidak mempermasalahkan apakah mereka akan memiliki seorang putra ataupun putri. Semua anak sama saja, dan mereka akan mencintainya dengan setulus hati. Saat mereka memberitahu hasil USG pada Peter beberapa bulan yang lalu, ia menyambut dengan sangat gembira. Peter dulu sangat menginginkan anak perempuan yang menurutnya sangat menggemaskan jika memakai baju anak yang lucu-lucu tapi istrinya tidak bisa hamil lagi karena ada kanker di rahimnya hingga akhirnya merenggut nyawanya. Peter juga sudah diberitahu perkiraan hari kelahiran cucu perempuannya dan ia akan mengajukan cuti jauh

  • Cinta Yang Sesungguhnya   290. EXTRA PART 8 - Aku Gak Mau Hamil Cepet-cepet!

    Selama seminggu ini Andrew berusaha untuk menjadi suami siaga, karena menurut perkiraan Metta akan melahirkan minggu ini. Elvan sendiri memberikan keringanan untuknya agar tidak terlalu lama berada di kantor ataupun datang ke kantor. Andrew hanya datang ke kantor sesekali saja, ia lebih banyak bekerja di apartement dan mengirimkan laporan via email pada Elvan.Bahkan pekerjaan keluar kota ataupun yang agak jauh dari Jakarta, semua di handle oleh Elvan.Seperti biasanya, Andrew saat ini berada di ruang keluarga. Ia menyalakan laptop miliknya dan bekerja di sana. Sesekali ia melakukan panggilan video dengan Elvan atau sekretarisnya, membicarakan pekerjaan mereka.Sedangkan Metta menemani Andrew dengan duduk di sofa, ia menselonjorkan kakinya ke atas sofa yang mulai terasa pegal. Bahkan kakinya tampak sedikit membengkak. Metta sudah tidak bisa banyak bergerak dengan perutnya yang besar, seakan hendak meledak.Metta sedikit meringis, saat ia bergerak untuk mencari posisi yang nyaman untu

  • Cinta Yang Sesungguhnya   289. EXTRA PART 7 - Mau Turun Ke Lintasan

    Andrew langsung meraih tangan Metta dan menghadangnya, “Mau kemana? Udah duduk aja di sini, kenapa?” seru Andrew pada istrinya.“Aku mau turun, Kak!” seru Metta.Kening Andrew berkerut, “Ke lintasan?” tanyanya hampir tak percaya. Saat ini mereka berdua sedang berada di sirkuit. Karena Metta yang memaksa Andrew untuk menonton balapan yang ada di sirkuit hari ini. Dari pada membuat istrinya kembali sedih seperti beberapa bulan yang lalu, Andrew memilih untuk mengabulkan permintaan istrinya ini.Metta mengangguk antusias, “Iya dong, biar aku bisa liat dengan jelas motor mereka!” ujar Metta seraya menunjuk ke arah seorang pembalap yang masih berdiri di samping motornya dengan seorang mekanik. Pembalap itu tampak membicarakan sesuatu.“Aduhhhh! Itu terlalu dekat, kalau Sayangnya aku keserempet gimana? Aduhhh…” seru Andrew. “Ya gak dong, Kak. Aku kan di pinggir bukan ke tengah lintasan!” ujar Metta.“Gak boleh pokoknya gak boleh! Udah duduk manis aja di sini ya, ini udah keliatan jelas lo

  • Cinta Yang Sesungguhnya   288. EXTRA PART 6 - Ini Sih Sama Aja Kaya Naik Odong-odong

    Saat Andrew pulang ke apartement, ia merasa ada yang berbeda dengan istrinya tersebut. Metta menyambut kepulangannya dengan lembut dan seperti biasanya. Tapi, Andrew merasa jika senyuman Metta tampak hambar, bahkan tatapannya tampak kosong.Awalnya Andrew mengira mungkin Metta hanya kelelahan saja. Sejak Metta hamil, Andrew memang terbiasa membawa makan malam dari luar jika ibu mertuanya tidak datang menemani Metta. Karena Mama Hilda yang akan menyiapkan makanan, ia hanya tinggal menghangatkannya saja.Saat makan malampun, Metta masih menjawab setiap pertanyaannya dengan baik. Berbincang seperti biasanya, hanya saja Andrew masih merasa sedikit aneh dengan istrinya tersebut.Hingga sebelum waktu tidur, Andrew membuatkan susu untuk Metta. “Mau tidur sekarang?” tanya Andrew setelah menyimpan gelas bekas minum susu di meja.Metta mengangguk, “Iya, Kak. Aku mau tidur aja, agak ngantuk,” jawab Metta.Andrew mengangguki ucapan Metta, kemudian membantu menyelimuti tubuh Metta. Agar istri dan

  • Cinta Yang Sesungguhnya   287. EXTRA PART 5 - Ambil Sisi Baiknya

    Satu bulan berlalu, seharusnya di mana Metta sudah masuk kuliah di semester yang baru. Kini ia hanya bisa diam di dalam apartement. Bahkan hanya untuk keluar apartement dengan berjalan kaki menikmati fasilitas yang ada di gedung ini atau ke pertokoan dan mini market yang ada di sekitar apartement, ia harus lebih dahulu memberitahukan pada Andrew yang berada di kantor. Jika sudah sampai apartement lagi, Andrew pasti akan menghubunginya.Sejak hamil, Andrew juga melarang Metta untuk datang ke cafe Aya kecuali bersama dirinya. Ia tidak mau Metta kelelahan atau terpeleset saat membantu kesibukan di cafe. Andrew memang lebih protektif pada Metta demi kebaikan Metta dan kandungannya.Metta membaringkan tubuhnya di sofa sambil menatap ke arah jendela, ia menghembuskan napas panjangnya dengan tangan yang mulai membelai lembut perutnya. Perutnya masih terlihat rata, tapi beberapa celana mulai terasa sesak ketika di gunakan. Metta sendiri sudah tidak menggunakan celana jeans karena sudah mulai

  • Cinta Yang Sesungguhnya   286. EXTRA PART 4 - Nanti Jadi Jelly Dong!

    “Gue hebat, kan? Tiga minggu-an udah jadi!” bangga Andrew pada Elvan, kini mereka berdua berada di taman belakang. Sedangkan yang lainnya menemani Metta di dalam dan mengobrol mengenai kehamilannya. Metta masih sangat muda dan tomboy sehingga Aya, Hilda dan Soraya memberikan ekstra perhatian dan wejangannya. Sementara Aji dan Mahanta ngobrol di ruangan kerja.“Bangga Lu? Gue juga gak lama kali!” dengus Elvan.“Iya emang gak lama, tapi cepetan gue kan?” Andrew masih begitu bangga, “Tokcer banget kan?”“Dih dasar, bukan itu yang harus Lu perhatiin sekarang, tapi kondisi istri Lu sama calon anak Lu!” seru Elvan mengingatkan.“Iyalahh, kalau itu gue dah paham bangettt! Tadi aja abis dari rumah sakit gue udah borong susu hamil banyak-banyak!” seru Andrew.“Bukan cuma itu! Tapi mulai sekarang Lu perhatiin Metta baik-baik, kebutuhan dia juga perhatian dia, biar anak kalian tumbuh dengan baik. Selalu anter Metta juga kalau mau periksa ke dokter,” ujar Elvan.“Gua paham!” seru Andrew.Elvan j

  • Cinta Yang Sesungguhnya   285. EXTRA PART 3 - Gue Hebat, Kan?

    Dokter hanya bisa tersenyum kemudian menggeleng kecil, ia tak mengerti kenapa suami pasiennya tampak sangat kebingungan seperti saat ini dan memberikan pertanyaan konyol.“Tentu saja istri Anda yang hamil, Pak.” tanya dokter pria berusia sekitar 40 tahunan tersebut.“Saya akan memberikan rujukan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan saat ini juga agar di berikan vitamin untuk kehamilan,” lanjut dokter tersebut seraya mulai menuliskan sesuatu di atas kertas.Andrew hanya bisa terbengong-bengong, begitu juga dengan Metta. Tapi Metta sudah mengerti sejak awal, hanya saja mulutnya tampak kaku dan terkunci rapat hingga tak bisa mengucapkan sepatah katapun.Beberapa detik kemudian Andrew seperti sadar dari pikiran kosongnya. “Jadi maksud dokter istri saya hamil? Gitu?” tanya Andrew tak percaya dan sedikit heboh.“Betul, Pak. Yang hamil, gak mungkin saya juga, kan?” tanya balik dokter tersebut.Kebahagiaan tak bisa dibendung lagi oleh Andrew, jika bisa berteriak ia sudah pasti bert

  • Cinta Yang Sesungguhnya   284. EXTRA PART 2 - Tapi, Dok. Siapa Yang Hamil Ya?

    “Kamu ini gimana sih, Ndrew?! Istri sakit bukannya di perhatiin?!” tegur Soraya begitu Andrew masuk ke dalam ruang kerja milik Aya. Di mana saat ini Metta sedang duduk di sofa, seraya menghirup minyak angin dengan aroma theraphy, agar rasa pusing di kepalanya mereda. Bahkan Metta juga merasa mual.“Pagi tadi baik-baik aja, Mih,” ujar Andrew seraya menghampiri Metta dan duduk di sampingnya kemudian memeriksa keadaan Metta.“Sayangnya aku kenapa? Yuk ke dokter,” ajak Andrew panik melihat raut wajah Metta yang tampak amat lesu dan pucat.“Masuk angin tuh kayanya!” dengus Soraya kesal, “Kamu ajak Metta ngapain sih sampe kaya gitu?!”“Duh, Mih. Masa Andrew ceritain sih!” sahut Andrew. Soraya hanya bisa mendengus seraya memutar bola matanya jengah. “Dasar anak muda, kalau apa-apa tuh gak pake aturan! Maen trabas aja sih! Pake kira-kira dong, udah gini kan orang tua juga ikut khawatir!” desis Soraya.“Iya iya, Mih. Pokoknya Andrew mau bawa Metta dulu ke rumah sakit!” sahut Andrew.Metta men

  • Cinta Yang Sesungguhnya   283. EP 1 - Biar Mamih Marahin Dia

    Beberapa menit yang lalu Soraya datang ke cafe milik menantunya, dengan membawa Arka--cucunya yang digendong oleh pengasuhnya. Awalnya Soraya memang baru saja pulang dari rumah temannya, di mana anaknya baru saja pulang dari rumah sakit setelah melahirkan cucu teman Soraya.Soraya sengaja membawa Arka, karena ia menengoknya di rumah bukan rumah sakit. Jika masih di rumh sakit Soraya tak akan mengajak Arka. Lagipula Soraya tidak bisa meninggalkan Arksa sendirian dengan pengasuh saja, di mana ibunya saat ini sedang sibuk di cafe. Jadi Soraya membawa Arka.Maka dari itu Soraya mampir dan ingin melihat langsung cafe milik menantunya ini. Cafe ini sudah berjalan 3 bulan lamanya sejak pembukaan. Setelah pembukaan hanya sesekali Soraya datang. Karena ia fokus untuk ikut mengasuh dan mengawasi Arka di bawah asuhan pengasuhnya selama Aya fokus merintis cafe barunya ini.Soraya sendiri sudah mendengar mimpi Aya, baik dari Elvan atau Aya secara langsung. Jadi selama dua bulan ke belakang memang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status