Share

BAB 37 Ingin Berjumpa

BAB 37

Wanita tua itu memperhatikan anak gadisnya yang sedari tadi melamun. Padahal siaran TV tidak seburuk dan semembosankan itu, namun gairah hidup dari gadis itu seperti telah habis.

Ibu Hesti masih mengaduk teh melati yang ia buat. Sepertinya ada yang tidak beres dengan anak itu. Setelah mengaduk tehnya, ia berjalan dan menyimpan teh tersebut di atas meja depan Nicha.

“Kenapa sedari tadi ibu lihat kau kurang bersemangat, apa kau sakit?” tanyanya dengan wajah penuh khawatir.

Nicha menggeleng. “Aku tidak sakit bu, cuma aku kurang tidur saja semalam,” jawabnya lemah.

“Oh ya, kenapa?” tanyanya balik.

“Aku belum merasakan sembuh, aku masih sering merasa was-was tapi Gilang semalam meneleponku dan mengatakan aku tidak usah ke klinik lagi, seolah dia mengucapkan kata perpisahan.” Matanya sayu saat menjelaskan kegundahannya, “akhir-akhir ini, dia sering sekali memberiku motivasi kehidupan, apa mungkin dia memang tidak ingin berteman denganku lagi bu?”

“Tidak Nicha, itu tidak benar. Ibu ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status