Share

BAB 36 Putus

“Kenapa kau tidak pernah mengatakan kalau kau ke Bali! Sial, kapan aku ke sana!”

Henry memegangi kepalanya dengan frustasi namun sepersekian detik ia kembali menatap mata gadis itu dengan antusias. “Lalu bagaimana di sana, apa banyak cewek cantik yang memakai bikini?”

Gadis tersebut menjawabnya dengan santai. “Jika aku membawa kak Henry ke sana, aku akan malu besar.”

Gilang tertawa kecil mendengar ucapan Zia. Seperti biasa, jika mereka berkumpul Gilang akan menjadi pendengar bagi dua orang yang selalu saja bertengkar.

Untunglah Henry dan Zia datang malam ini jadi itu bisa meringankan hati Gilang setelah mendapatkan pesan dari Rangga. Meski itu tak dapat mengubah kenyataan tapi ia akhirnya bisa sedikit tertawa.

Setelah mengobrol cukup lama. Zia yang mulai mengantuk izin untuk pulang, ia memang sangat lelah karena ia tidak pernah beristirahat dan langsung menemui Gilang. “Kak antar aku pulang ya,” ujarnya.

“Tidak bisa. Nanti pacarku marah,” tolak Henry dengan nada bercanda.

“Kalau begit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status