Share

BAB 43 Gilang Adriano, Aku Mencintaimu

Henry masih tidak percaya dengan keadaan saat ini, saat suara Gilang menghilang begitu saja di telepon, Henry panik sekali. Dipikirannya saat itu adalah mungkin saja sahabat terbaiknya itu telah meninggal dunia.

Apalagi saat ia sampai di tempat kejadian dan melihat Gilang penuh darah di kepalanya, nyawanya juga hampir melayang saking syoknya.

Untung saja, ada mobil yang lewat dan berhenti. Henry bersyukur bertemu orang baik dan mereka langsung ke rumah sakit saat itu juga.

Sudah sejam terlewati dan ia bernapas legah karena Gilang sudah siuman. Ia masih memperhatikan Gilang yang berbaring dikasur rumah sakit.

Seorang dokter datang dan menanyakan keadaan Gilang. “Bagaimana keadaanmu, apa yang kau rasakan?” tanya Izzam selaku dokter yang menangani Gilang saat kecelakaan.

Gilang menjawab seadanya. “Hanya pusing sedikit.” Zia yang duduk disebelah Gilang menatap kakaknya.

“Kak, dia bisa cepat pulih, kan?” tanyanya dengan wajah khawatir.

Dokter Izzam dengan santainya menjawab. “Ini tidak par
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status