Share

Cinta Tersembunyi CEO Galak
Cinta Tersembunyi CEO Galak
Author: Ayudisha

Bab 1

Author: Ayudisha
Hotel Empero.

Setelah menghadiri reuni, Luna Sonara kembali ke kamar hotelnya. Ketika dia hendak mandi, terdengar suara ketukan pintu.

Luna pergi membuka pintu.

Seorang pria yang mengenakan jas dan sepatu kulit berdiri di depan pintu. Dia tampak sangat berwibawa dan arogan.

Melihat pria itu, hati Luna tersentak. "Pak Gavin, kenapa kamu datang ke sini?"

Saat ini, Gavin Harris seharusnya berada di hotel lain. Kenapa malah muncul di hotel yang dia tempati?

Gavin tidak menanggapi Luna, dia menatap Luna dengan ekspresi dingin. Matanya dipenuhi dengan suatu amarah.

Sebelum Luna bereaksi, Gavin sudah mendorong Luna ke dinding dan mengangkat kaki kanannya untuk menutup pintu.

Matanya memerah dan tubuhnya dipenuhi dengan bau alkohol.

Matanya yang sipit dan tajam tertuju pada Luna, seperti seekor binatang buas yang sedang mengincar mangsa. Tatapannya ini sontak membuat Luna ketakutan.

"Pak Gavin, kamu ... kamu kenapa?"

Gavin memegang dagu Luna dengan telapak tangannya yang besar, lalu mengusap bibir Luna dengan ujung jarinya yang kasar.

Dia menatap wanita di hadapannya dengan emosional sambil berkata dengan suara berat, "Kamu menyukai Shawn?"

Suaranya yang serak dibaluti dengan amarah yang membara.

"..."

Luna sontak tercengang.

Malam ini, dia kalah ketika bermain dengan teman-temannya. Dia terpaksa memposting bahwa dirinya menyukai Shawn Kordy.

Bagaimana bisa Gavin mengetahui postingan itu?

Sekalipun Gavin melihat postingan itu, Gavin tidak seharusnya marah, apalagi menghampirinya ke hotel.

Luna menelan seteguk air liur dengan gugup. "Pak Gavin, postingan itu ...."

Begitu Luna berbicara, Gavin langsung membungkukkan badannya dan mencium Luna dengan penuh gairah.

Ciuman yang datang mendadak ini membuat Luna tertegun.

Gavin menciumnya?

Luna tersadar dan berusaha untuk melepaskan diri. "Pak Gavin, lepaskan aku. Uh, uh ...."

Gavin tidak menanggapi Luna, dia terus mencium Luna dengan penuh gairah. Mereka yang awalnya berada di depan pintu pun perlahan-lahan berpindah ke kasur.

Ciumannya kasar dan emosional, tetapi keterampilannya sangat baik. Saking baiknya, Luna pun kehilangan akal sehat dan tidak bisa mengontrol diri.

Gaun hitam yang dikenakan Luna memudahkan Gavin untuk menyingkirkan penghalang terakhir di antara mereka. Gavin mengabaikan perlawanannya dan menguasainya secara paksa.

Gavin menekan wajahnya ke bawah, lalu beraksi sambil menciumnya dengan penuh gairah.

Awalnya, Luna menolak. Namun, karena dia juga terpengaruhi oleh alkohol, dia memutuskan untuk menuruti keinginan Gavin.

Lagi pula, Gavin yang memulai semua ini.

Memikirkan hal ini, Luna melingkarkan tangan rampingnya ke leher Gavin dan perlahan-lahan menutup mata indahnya.

...

Setelah tiga putaran berturut-turut, Gavin tertidur pulas di samping Luna.

Luna tidak berani bergerak, jantungnya berdebar kencang.

Dia mengerutkan bibirnya, lalu perlahan-lahan memalingkan wajahnya ke arah Gavin.

Kemampuan Gavin dalam bidang tersebut sungguh luar biasa.

Apalagi ukuran. Meskipun Luna tidak pernah melihat milik pria lain, dia yakin bahwa ukuran Gavin termasuk besar.

Namun, ini adalah tempat yang berbahaya dan dia tidak boleh berada di sini. Jadi, dia memutuskan untuk melarikan diri.

Luna perlahan-lahan mengangkat tangan Gavin yang berada di perutnya. Ketika berdiri, dia merasakan nyeri yang luar biasa dari pinggangnya.

Gavin benar-benar menyiksanya.

Namun, untung Gavin masih bersikap lembut ketika berhubungan dan tidak membuatnya kesakitan.

Setelah turun dari tempat tidur, Luna mengambil gaun di lantai. Ketika dia hendak memakai gaun itu, dia menyadari bahwa gaunnya sudah dirobek oleh Gavin.

Karena dia hanya menginap satu malam di hotel ini, dia tidak membawa pakaian ganti dan hanya memiliki gaun ini.

Luna menatap Gavin dengan penuh amarah.

Dia menggertakkan giginya. Sekarang, dia terpaksa mengenakan gaun robek ini, lalu pergi ke kamar mandi untuk mengambil piyama.

Dia kembali ke kamar untuk mengambil tas dan ponselnya, lalu pergi dengan pelan-pelan.

Gavin yang berada di atas kasur tiba-tiba membuka matanya.

Dia menatap ke arah pintu, matanya yang gelap dibaluti dengan suatu emosi yang terpendam.

Setelah Luna menutup pintu, dia kembali memejamkan matanya dan tidur.

...

Luna mengambil materi rapat, pena dan buku catatan untuk menulis rangkuman, lalu pergi ke kantor presdir.

Sesampai di depan kantor presdir, Luna mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.

"Silakan masuk." Terdengar suara dingin Gavin dari dalam ruangan.

Luna mendorong pintu dan masuk.

Luna berjalan ke arah meja, lalu berkata dengan sopan, "Pak Gavin, rapat segera dimulai. Kita sudah boleh pergi ke ruang rapat. Ini materi rapat, silakan dilihat."

Dia menyerahkan dokumen kepada Gavin dengan kedua tangannya.

Gavin tidak memandang Luna. Dia mengulurkan tangannya untuk mengambil dokumen itu.

Kejadian di hotel itu sudah berlalu lebih dari satu bulan. Selama satu bulan ini, tidak ada seorang pun dari mereka yang membahas kejadian malam itu.

Luna tidak tahu apakah Gavin mabuk dan melupakan kejadian itu, tetapi seolah-olah tidak terjadi apa pun di antara mereka.

Mereka sudah dewasa dan hanya terjadi satu kali. Dia menganggap itu hanyalah hubungan satu malam di antara mereka.

Akan tetapi, setelah kejadian itu, Luna terus teringat pada momen mereka bersama.

Gavin terlihat seperti pria yang tertutup dan bisa mengendalikan hawa nafsu. Siapa sangka dia begitu liar di atas kasur.

Memikirkan hal ini, pipi putih Luna pun merona.

Dia sangat hebat dalam hal tersebut.

Ukurannya pun sangat besar.

Ke depannya, apa pacarnya sanggup melayaninya?

Ketika Gavin selesai membaca dokumen di tangannya dan mengangkat matanya untuk menatap Luna, dia menemukan bahwa Luna sedang menatapnya.

Wajah Luna masih merah.

Akhir-akhir ini, Luna sering menatapnya dan tersipu.

Tanpa perlu dipikirkan pun, dia tahu bahwa Luna sedang mengenang kejadian malam itu.

"Bu Luna?" kata Gavin. Suaranya yang dingin dan pelan menyadarkan Luna.

Dalam sekejap, ekspresi Luna berubah drastis. Rona merah di wajahnya pun menghilang.

"Pak Gavin." Luna menatap Gavin dengan serius dan sopan.

Gavin berdiri. Posturnya yang tegap dan berwibawa membuatnya tampak seperti seorang raja yang hendak menginspeksi rakyat. Setiap gerakannya membuat orang segan padanya.

"Ayo." Gavin melirik Luna dengan emosional.

"Baik." Luna mengangguk, lalu mengikuti Gavin meninggalkan ruangan.

Keduanya menaiki lift menuju ruang rapat di lantai 15.

Luna mendorong pintu ruang rapat, lalu berdiri di samping. Setelah Gavin masuk, dia mengikuti dari belakang.

Rapat hari ini dihadiri oleh para petinggi Grup Harris.

Gavin terkenal sulit dihadapi di dunia bisnis. Melihatnya datang, tidak ada yang berani tersenyum padanya.

Semua orang menyambutnya dengan serius.

Gavin menatap orang-orang di sekeliling dengan tatapan dingin, lalu berkata dengan suara berat, "Aku sudah melihat tanah di Jalan Cendana di daerah Barat pinggiran kota. Pemerintah beri dukungan dan lokasinya dekat dengan bandara. Aku berencana membangun hotel bintang lima di sana. Kevin, Martin, kuserahkan urusan tender ke departemen kalian."

Kevin dan Martin langsung mengiakan.

Gavin lanjut berkata, "Aku berencana memindahkan kantor pusat perusahaan perhiasan di luar negeri ke Grup Harris. Martin, kirim beberapa orang untuk melakukan survei pasar dan hubungi perusahaan perekrut untuk merekrut lima desainer berbakat."

Martin mengangguk sambil menjawab, "Aku mengerti, Pak Gavin."

Para petinggi eksekutif ini tahu bahwa Gavin sudah mengembangkan bisnis di luar negeri selama beberapa tahun terakhir. Pada usia 28 tahun, dia mendirikan sebuah perusahaan perhiasan di luar negeri.

Pendapatan tahunannya mencapai 200 triliun.

Dia tidak hanya mengelola perusahaan perhiasan di luar negeri, dia juga merupakan putra kedua dari Keluarga Harris, salah satu keluarga terkaya di Kota Sandria.

Kalau bukan karena Lyon Harris, putra ketiga Keluarga Harris tidak kompeten dalam mengelola perusahaan, Tuan Besar Juno tidak akan menyuruhnya kembali untuk mengambil alih Grup Harris.

Namun, mereka tidak menyangka bahwa Gavin akan memindahkan kantor pusat perusahaan perhiasan ke Grup Harris.

Grup Harris bergerak dalam bidang real estat, pakaian, hotel, mal dan restoran. Kini, mereka akan terjun ke bidang perhiasan. Mungkin besok seluruh topik pencarian populer berkaitan dengan Grup Harris!

Tatapan Gavin beralih ke Timo Narsa. "Timo, jelaskan soal proyek cip yang ditangani Grup Lingga."

Timo mengangguk sambil menjawab, "Pak Gavin, Grup Lingga bergerak di bidang penelitian teknologi baru. Belakangan ini, mereka sedang mengembangkan cip otomotif energi baru. Aku baru membaca informasi yang mereka kirimkan, prospeknya untuk masa depan sangat masa bagus. Kalau cip ini berhasil dikembangkan, pasti akan menarik perhatian seluruh dunia!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Cinta Tersembunyi CEO Galak   Bab 2

    Rapat ini berlangsung selama dua jam.Luna mengikuti Gavin meninggalkan ruang rapat.Sesampai di lantai sepuluh, Gavin pergi ke kantor presdir dan Luna pun kembali ke kantor sekretaris.Tak lama kemudian, Timo yang merupakan manajer Departemen Administrasi menghampirinya. Dia menyerahkan sebuah dokumen kepada Luna sambil berkata, "Ini informasi cip Grup Lingga yang diminta Pak Gavin. Serahkan pada Pak Gavin.""..."Bukannya ketika rapat Gavin menyuruh Timo menyerahkan dokumen itu padanya?Kenapa Timo malah menugaskan hal ini padanya?Jangan-jangan, Timo takut pada Gavin dan tidak berani menemuinya?Luna berkata dengan tenang, "Pak Timo, bukannya Pak Gavin suruh kamu antarkan dokumen ini?"Timo tersenyum licik sambil menjawab, "Sekarang, aku harus pergi ke Grup Nara. Bu Luna, jangan lupa berikan pada Pak Gavin, aku pergi dulu."Sebelum Luna menanggapi, Timo sudah meletakkan dokumen di mejanya dan pergi.Winnie Wijaya yang sedang bekerja melirik Luna dengan tatapan sinis sambil berkata,

  • Cinta Tersembunyi CEO Galak   Bab 3

    Luna mengambil dokumen uji tuntas, lalu pergi ke kantor presdir.Sesampai di depan meja, Luna menyerahkan dokumen uji tuntas kepada Gavin sambil berkata, "Pak Gavin, ini hasil uji tuntas Grup Awana, silakan dilihat."Gavin melirik Luna, ekspresinya sangat datar.Dia mengambil dokumen yang diserahkan Luna, tetapi dia tidak menyuruh Luna pergi.Setelah membaca laporan uji tuntas Grup Awana, dia bertanya pada Luna, "Kamu sudah baca laporan uji tuntas ini?"Luna menggelengkan kepalanya. "Belum, Departemen Akuntansi yang antarkan laporan ini."Gavin menutup map, lalu menyerahkan map itu pada Luna. Tatapannya berubah dingin. "Jelas-jelas, Grup Awana masih punya utang luar negeri sebesar 400 miliar. Kalau aku langsung akuisisi perusahaan ini, menurutmu siapa yang harus membayar utang luar negeri sebesar 400 miliar ini?"Luna mengerutkan keningnya, dia memiliki firasat buruk.Dia menjawab, "Grup Harris yang akan membayar utang tersebut."Ekspresi Gavin berubah dingin. Aura mencekam terpancar d

  • Cinta Tersembunyi CEO Galak   Bab 4

    Gavin belum pulang. Melihat Luna datang, tatapannya tidak sedingin sebelumnya dan aura mencekam di sekujur tubuhnya pun mereda. Hanya saja, dia tampak sangat serius dan tegas.Luna berdiri di depan meja, lalu menyapa Gavin dengan penuh hormat, "Pak Gavin.""Katakan." Dia mengangkat kelopak matanya untuk menatap Luna. Ekspresinya yang dingin dibaluti dengan suatu emosi."Pak Irvan dari Departemen Legal yang mengurus uji tuntas Grup Awana sudah periksa dua kali. Katanya dia nggak melihat pernyataan soal utang luar negeri. Supervisor Departemen Akuntansi pun katakan hal yang sama.""Tapi, tertera bahwa Grup Awana punya utang luar negeri. Selain itu, asisten Pak Sony dari Departemen Akuntansi yang antarkan hasil laporan ini. Jadi, aku curiga ada yang menambahkan pernyataan tersebut."Luna berbicara dengan waspada, dia takut Gavin akan marah.Melihat ekspresi Gavin masih sedingin sebelumnya, dia meletakkan dokumen di tangannya ke meja, lalu mendorong dokumen itu ke arah Gavin dengan gugup.

  • Cinta Tersembunyi CEO Galak   Bab 5

    Meskipun hanya melihat dari belakang, Gavin tahu bahwa dia adalah Luna.Mengapa dia datang ke rumah sakit? Dia sakit atau datang untuk menjenguk orang?Gavin tidak lanjut memikirkan hal ini. Dia memasuki lift lainnya dan pergi ke lantai enam.Begitu keluar dari lift, dia melihat sosok Luna.Dia mengikuti Luna pergi ke bangsal nomor tujuh.Dia tidak masuk, hanya berdiri di luar sejenak.Luna yang berada di dalam bangsal sudah menenangkan diri. Dia menatap Moris yang sedang duduk di ranjang pasien sambil tersenyum.Dia bertanya, "Moris, bagaimana keadaanmu hari ini?"Moris menjawab sambil tersenyum, "Kak Luna, hari ini aku merasa jauh lebih baik. Aku baik-baik saja, nggak usah khawatirkan aku.""Ya, baguslah kalau begitu." Luna duduk di ujung ranjang sambil memegang tangan Moris. "Moris, jalani pengobatan baik-baik. Kakak pasti akan kumpulkan biaya operasi buat kamu. Jangan menyerah, percayalah padaku. Mengerti?"Biaya transplantasi jantung lebih dari dua miliar. Moris mengetahui situasi

  • Cinta Tersembunyi CEO Galak   Bab 6

    Keesokan harinya, di kantor presdir Grup Harris.Luna berdiri di depan kantor. Setelah menenangkan diri, dia memberanikan diri untuk mengetuk pintu."Masuk." Terdengar suara berat dan serak dari dalam ruangan. Suara ini dibaluti dengan aura yang dingin.Luna mendorong pintu dan memasuki ruangan. Setelah menutup pintu, dia berjalan ke depan meja.Gavin duduk di kursi presdir.Dia mengenakan setelan berwarna hitam yang dirancang secara khusus. Garis rahangnya yang tegas menonjolkan ketampanannya. Selain itu, tubuhnya memancarkan karisma yang tak terkalahkan.Dia mengangkat kelopak matanya untuk menatap Luna.Tidak terlihat emosi apa pun di balik matanya, tetapi keningnya dibaluti dengan aura dingin."Ada apa?""Pak Gavin, ada laporan yang perlu Anda lihat."Luna menyerahkan laporan di tangannya kepada Gavin.Semalam, dia sudah berpikir untuk cukup lama. Dia tidak berencana untuk melahirkan anak ini.Dia ingin menggugurkan kandungannya.Namun, sekarang dia kekurangan uang. Jadi, dia terpa

  • Cinta Tersembunyi CEO Galak   Bab 7

    Jantung Gavin berdebar kencang, suatu cahaya keterkejutan melintas di matanya.Akhirnya, dia tahu mengapa Luna tidak datang menemuinya. Ternyata karena Luna mengalami kecelakaan di hari itu.Selain itu, kalau adiknya tidak mendorongnya tepat waktu, dia pasti sudah ....Dia tidak menyangka Luna akan mengalami hal seperti itu."Bagaimana keadaan adikmu waktu itu?""Dia tertabrak. Kedua tulang rusuknya patah dan kaki kirinya patah. Setelah menjalani operasi tiga kali, dia berhasil bertahan hidup. Pak Gavin, aku boleh berutang pada siapa pun, tapi aku nggak boleh kecewakan dia."Sebelumnya, Gavin merasa Luna adalah wanita yang kejam.Namun, ketika mendengar penjelasan Luna, pandangannya pun berubah.Gavin berdiri dan berjalan ke hadapan Luna. Dia menatap Luna sambil berkata, "Menikahlah denganku. Aku akan undang dokter terbaik di dunia ini untuk operasi adikmu, aku juga akan tanggung biaya operasinya. Kalau kamu nggak percaya, kita bisa buat perjanjian pranikah. Bagaimana?"Karena mereka s

  • Cinta Tersembunyi CEO Galak   Bab 8

    Gavin memiliki seorang kakak sulung bernama Evan Harris. Dia dua tahun lebih tua dari Gavin dan sudah menikah.Dia memiliki seorang adik laki-laki dan perempuan, mereka belum menikah.Namun, mereka lebih muda dari Gavin. Wajar kalau keluarganya tidak mendesak mereka untuk menikah, melainkan hanya mendesaknya.Gavin mengusap keningnya dengan kesal. "Kakek nggak bisa mengancamku. Ya sudah, kututup dulu."Sebelum kakeknya menjawab, Gavin sudah mengakhiri panggilan.Pada akhirnya, dia tidak memberi tahu kakeknya bahwa mereka sudah menikah.Namun, bisa dimaklumi. Gavin hanya menginginkan anak di dalam kandungannya, bagaimana mungkin mengakui keberadaannya?Gavin melirik sepatu hak tinggi yang dikenakan Luna.Luna mengenakan sepasang sepatu hak tinggi berwarna hitam. Dilihat dari ketinggian hak, setidaknya mencapai 10 sentimeter.Ibu hamil tidak seharusnya memakai sepatu hak tinggi.Gavin tidak akan membiarkan anak di dalam perutnya celaka.Gavin menatapnya sambil berkata, "Sekarang, kamu se

  • Cinta Tersembunyi CEO Galak   Bab 9

    Mereka segera tiba di Restoran Arta.Kendi membukakan pintu mobil untuk Gavin.Setelah Gavin keluar dari mobil, Luna pun keluar.Tak lama kemudian, Kendi membawa Gavin dan Luna pergi ke ruang pribadi di lantai delapan.Kendi mengetuk pintu, lalu masuk.Di dalam ruang pribadi luas yang bergaya tradisional, terdapat sebuah meja makan bundar berbahan kayu cendana.Seorang pria paruh baya yang mengenakan setelan berwarna biru tua duduk di samping meja, ditemani oleh dua wanita dan dua pria.Kendi memberi hormat sambil berkata, "Pak Henson, Pak Gavin sudah datang."Pria bernama Henson Sugi itu berdiri dan berjalan ke hadapan Gavin. Dia tersenyum sungkan sambil berkata, "Halo, Pak Gavin. Maaf nggak menyambutmu secara langsung."Kedua wanita dan pria itu pun berjalan mendekat dan berdiri di samping Henson.Ketika Henson mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Gavin, Luna yang berada di samping berkata, "Pak Henson, maaf. Pak Gavin nggak suka bersalaman dengan orang.""Oh, ya? Maaf, aku ngg

Latest chapter

  • Cinta Tersembunyi CEO Galak   Bab 50

    Para tamu yang menghadiri pesta hari ini berasal dari kalangan sosialita.Karena Luna akan hadir bersama Gavin, Gavin tidak akan membiarkannya mempermalukan diri sendiri.Jadi, selain membelikan pakaian untuk Luna, dia juga menyewa penata rias untuk Luna.Satu jam kemudian, Luna muncul di hadapan Gavin dengan mengenakan gaun panjang berwarna sampanye.Wajahnya yang dirias dengan rapi tampak sangat menawan.Luna berjalan ke hadapan Gavin sambil tersenyum cerah. Senyuman ini menyebar di seluruh wajahnya, bahkan sudut matanya pun sedikit terangkat.Ketika melihatnya, jantung Gavin berdebar kencang. Dia termenung dan hampir tidak bisa mengendalikan diri."Pak Gavin, bagaimana menurutmu?" tanya Luna sambil tersenyum tipis."Sangat cantik. Gavin berdiri, lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. Seberkas cahaya lembut melintas di matanya. "Ayo.""Ya." Luna mengangguk, lalu berjalan mengikuti Gavin.Setelah masuk ke dalam mobil dan mobil sudah melaju di jalan raya, Luna bertanya, "Pak Ga

  • Cinta Tersembunyi CEO Galak   Bab 49

    Pesta ulang tahun berlangsung pada malam hari. Sore hari, Luna masih perlu kembali ke kantor. Jadi, dia memakai kembali pakaiannya.Setelah membayar tagihan dan membawa barang belanjaan Luna, Gavin mengajaknya kembali ke mobil.Riko langsung berkendara menuju Grup Harris.Luna kembali ke kantor sekretaris. Ketika dia baru selesai bekerja, Mila meneleponnya.Mila meneleponnya di saat seperti ini, jangan-jangan karena James memberi tahu Mila soal pernikahan dan kehamilannya?Luna menjawab panggilan itu dengan gugup.Sebelum dia berbicara, terdengar suara nyaring Mila dari ujung lain telepon."Luna! James bilang kamu sudah hamil? Sudah menikah? Kapan?"Hati Luna tersentak, amarahnya pun meluap.James sungguh berengsek, bisa-bisanya memberitahukan hal ini pada ibunya.Menyebalkan."Nggak, aku bohongi dia.""Kenapa kamu bohongi dia? Luna, sekalipun kamu berdoa setiap hari, kamu nggak akan bisa temukan pria sebaik dia. Selain itu, kamu menolaknya dengan alasan seperti ini, apa Ibu masih bisa

  • Cinta Tersembunyi CEO Galak   Bab 48

    "Apa ukuran Anda? Biar saya ambilkan ukuran Anda," tanya pelayan toko itu dengan sopan.Luna berkata, "Nggak usah, aku sedang hamil, nggak bisa pakai gaun seperti ini."Pelayan toko itu tersenyum cerah. "Ternyata Anda istri bapak itu. Maaf, Anda terlalu cantik. Saya kira Anda adalah pacarnya."Pelayan toko ini sungguh pandai berbicara.Gavin kembali. Dia melirik gaun di tangan pelayan toko, lalu menatap Luna sambil bertanya, "Nggak cocok?"Luna mengangguk, "Ya, agak ketat."Gavin menatap pelayan toko itu dengan tenang. "Pilihkan baju yang lebih longgar, dia sedang hamil."Pelayan itu menjawab sambil tersenyum, "Baik, Pak."Pelayan toko itu mengangguk, lalu pergi memilihkan gaun untuk Luna.Sebenarnya, ukuran gaun itu sudah pas. Apalagi dia baru hamil, perutnya belum membesar, gaun itu cocok di badannya.Luna tidak ingin membelinya karena harganya terlalu marah.Luna tidak berani memakai gaun semahal itu.Luna mengerutkan kening sambil berkata pada Gavin dengan heran, "Pak Gavin, nggak

  • Cinta Tersembunyi CEO Galak   Bab 47

    "Pak Gavin, aku ingat." Luna mengerutkan keningnya dengan waspada."Ayo pergi." Gavin bangkit dan meninggalkan ruangan.Luna mengikutinya dari belakang.Mobil diparkir di luar restoran, Gavin membuka pintu. Setelah Luna masuk ke dalam mobil, dia pun masuk.Ketika Riko sedang berkendara menuju perusahaan, terdengar suara Gavin dari belakang."Pergi ke Harbor Plaza.""Baik, Pak Gavin," jawab Riko. Kemudian, dia melaju menuju pusat perbelanjaan Harbor Plaza.Awalnya, Luna ingin menanyakan tujuan mereka pergi ke Harbor Plaza. Namun, mengingat betapa marahnya Gavin tadi, dia tidak berani bertanya.Di tengah perjalanan, Gavin tidak mengucapkan sepatah kata pun. Ekspresinya sangat serius, alisnya berkerut hebat dan sorot matanya sangat dingin.Melihat sikapnya ini, Luna makin tidak berani bertanya.Mobil segera tiba di Harbor Plaza.Riko membuka pintu mobil. Setelah Luna keluar, Gavin pun keluar dari sisi lain."Ikut aku," kata Gavin dengan nada dingin."Baik." Luna mengikutinya.Aneh sekali.

  • Cinta Tersembunyi CEO Galak   Bab 46

    Mila pernah tersakiti dalam hubungan percintaan. Kalau dia tahu mereka akan bercerai, dia pasti tidak bisa menerima hal ini.Cepat atau lambat, mereka akan bercerai. Jadi, kenapa dia harus memberi tahu Mila?Melihat ekspresi Luna, Gavin menarik napas dalam-dalam dan mengusap keningnya. Sepertinya dia tidak bisa memaksa Luna."Ini adalah terakhir kalinya, jangan sampai terulang."Luna seolah-olah mendapatkan pengampunan, sarafnya yang tegang pun kembali rileks."Jangan khawatir, Pak Gavin. Kujamin nggak akan terjadi lagi.""Sudah makan?" Tatapan Gavin padanya menjadi lebih rileks dan tidak semenakutkan sebelumnya lagi."Sudah makan," jawab Luna dengan jujur."Ayo pergi." Gavin bangkit dan keluar. Namun, dia tidak meninggalkan restoran, melainkan pergi ke ruangan tempat Nathan dan yang lainnya berada.Luna berdiri di depan pintu. Ketika melihat Timo, Nathan dan yang lainnya, dia pun tercengang.Dia mengira Gavin datang dengan keluarga atau bos perusahaan lain. Tak disangka, Gavin datang

  • Cinta Tersembunyi CEO Galak   Bab 45

    Luna bersandar ke dinding dan menundukkan kepalanya. Dia menggigit kukunya sambil berkata dengan pelan, "Ibuku memaksaku datang, aku nggak punya pilihan. Selain itu, sekalipun aku datang, aku juga menolaknya. Aku nggak berencana menjalin hubungan dengannya."Gavin menatapnya dengan tatapan dingin, dia menyipitkan matanya sambil bertanya, "Kalau aku nggak muncul, kamu akan bertukar kontak dengannya?""..."Bagaimana mungkin?Dia sudah menolak.Lagi pula, sekalipun Gavin tidak datang, dia tidak akan bertukar kontak dengan James."Kalau kamu nggak datang, aku akan memberitahunya aku sudah menikah. Dengan begitu, dia nggak akan meminta nomorku lagi.""Hebat kamu!" Mata Gavin dipenuhi dengan amarah.Luna kembali membenamkan kepalanya.Dia tidak pernah melihat Gavin begitu marah, ini adalah pertama kalinya.Gavin marah karena dia menyembunyikan pernikahan mereka dan pergi berkencan buta.Dia agak kebingungan.Gavin tidak menyukainya, mereka menikah hanya karena anak hasil kecelakaan satu mal

  • Cinta Tersembunyi CEO Galak   Bab 44

    Tidak terlihat sedikit pun emosi di garis wajahnya yang tegas. Seketika, Luna pun gelisah.Luna mengepalkan tangannya sambil menjawab, "Benar, Pak Gavin."Gavin melirik Luna, tatapannya sangat tajam, seolah-olah menembus isi hati Luna dan membuat Luna tidak berani menyembunyikan apa pun.Tatapan itu membuat Luna gugup.Dia menundukkan kepalanya sambil berkata, "Ibuku memaksaku datang berkencan buta."James mengerutkan keningnya sambil berkata dengan lantang, "Pak Gavin, dia cuma sekretarismu. Aktivitasnya di luar nggak ada hubungannya denganmu, bukan?""Diam!" Gavin menatap James. Dia mengangkat kelopak matanya dengan acuh tak acuh. Sikapnya yang arogan membuat James merasa tertekan.Begitu dibentak Gavin, hati James bergetar.Dia mengetahui nama Gavin dan sering melihat Gavin di televisi, tetapi dia tidak pernah bertemu dengan Gavin secara langsung.Sejujurnya, aura Gavin sangat kuat. Ini adalah pertama kalinya dia takut pada seseorang.Gavin bertanya dengan suara berat, "Kamu pasanga

  • Cinta Tersembunyi CEO Galak   Bab 43

    James tidak menyangka Luna akan memberikan jawaban seperti ini.Dia mengira dengan kondisinya yang unggul dan dapat menerima situasi keluarga Luna, Luna akan memilih untuk bersamanya. Tak disangka, Luna malah menolaknya!James mengerutkan kening. Dia menatap Luna dengan kaget. "Nona Luna, bolehkah aku tahu alasannya?"Luna menjawab, "Tadi, aku sudah katakan alasannya."Alis James berkerut hebat. "Aku bersedia menerima keluargamu dan berjanji akan membiayai pengobatan adikmu, aku bisa mengatasi masalahmu, kamu nggak usah khawatirkan hal ini.""Kamu memang bisa mengatasi masalahku, tapi aku masih harus merawatnya. Kalau kita bersama, aku pasti nggak bisa fokus. Jadi, Pak James, harap maklum.""Merawatnya bukan masalah. Aku bisa mempekerjakan tenaga profesional untuk merawatnya. Dengan begitu, Nona Luna bisa bekerja dengan tenang."James ini ....Sulit ditangani.Apa pun tanggapannya, James selalu memberinya solusi.Luna mengusap keningnya. Ketika dia menurunkan tangannya dan menatap Jame

  • Cinta Tersembunyi CEO Galak   Bab 42

    "Ya." Gavin mengiakan dengan pelan.Timo berkata, "Pak Gavin, kudengar Sindy akan kembali?"Selain adalah manajer Grup Harris, Timo juga adalah teman sekelas Gavin yang menuntun ilmu bersama di luar negeri.Alasan mengapa dia tidak berkarier di luar negeri adalah karena dia ingin berkarier di Negara Targa.Kebetulan, dia bekerja di Grup Harris.Ketika perusahaan perhiasan yang didirikan Gavin menghasilkan banyak uang di luar negeri, Timo sudah dipromosikan menjadi manajer Grup Harris dengan mengandalkan kemampuannya sendiri.Perlu diakui dia sangat unggul.Sedangkan Sindy yang dibicarakan Timo, mereka mengenalnya ketika kuliah di luar negeri. Meskipun dia mempelajari hukum, karena dia berasal dari Negara Targa, mereka pun berteman.Gavin menggelengkan kepalanya sambil berkata dengan nada dingin, "Nggak tahu."Sejak kembali ke Negara Targa, Gavin tidak pernah berinteraksi dengan Sindy. Dia tidak mengetahui kabar Sindy."Kupikir kamu tahu," kata Timo."Sindy?" Nathan mengerutkan kening.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status