Share

Menginap

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-05 09:27:59

Aruna dan Leonhard memilih living room untuk menyantap cream soup.

Duduk bersebelahan di atas lantai berkarpet bulu tebal sambil menonton televisi sementara mangkuk cream soup diletakan di atas meja.

“Kamu lagi ngerjain kerjaan kantor?” Leonhard bertanya seraya mengendikan dagu ke MacBook Aruna yang terbuka di atas meja.

“Iya … besok aku ada meeting sama klien baru.” Aruna menjawab yang sebenarnya.

“Maaf aku ganggu ….” Leonhard sengaja menghentikan aktifitasnya untuk menatap Aruna.

“Enggak apa-apa … udah selesai kok.” Aruna berdusta, sebetulnya masih ada beberapa file lagi yang harus dia baca dan koreksi.

Tapi Leonhard percaya jadi dia mengangguk disertai senyum sebagai respon.

“Cream soupnya, enak … selain CEO dan koki … kamu bisa cosplay jadi apa lagi?”

Leonhard tertawa renyah mendengarnya dan suara berat pria itu yang seksi mampu membuat bulu kuduk Aruna meremang.

“Apapun yang kamu mau,” kata Leonhard menggombal, dia sendiri takjub karena bisa melontarkan kalimat tersebut
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Pria Yang Tepat

    Hanya beberapa detik saja Aruna berada di atas Leonhard sebab pria itu segera menggulir tubuh membuat Aruna kini berada di bawahnya sedangkan handuk sudah tidak lagi melilit pinggang Leonhard menyisakan boxer pendek berwarna hitam.Aruna bisa melihat tatap mata sayu Leonhard sebelum pria itu mendekatkan wajahnya untuk mempertemukan bibir mereka.Pagutan pun tercipta begitu panas dan mesra, kepala Leonhard bergerak ke kiri ke kanan menikmati kuluman demi kuluman di bibir Aruna.Aruna menyambut sehelai belaian bibir Leonhard, membuka mulut saat Leonhard melesakan lidahnya.Mata Aruna terpejam, dia menikmati frenchkiss yang ditawarkan Leonhard dengan penuh gairah.Tanpa Aruna sadari kalau tangan pria itu telah masuk ke dalam kaosnya kemudian meremat gundukan besar di dada.“Emmh ….” Desah merdu pun tercetus di saat yang sama Aruna menggelinjang membuat bibir Leonhard beralih ke lehernya.Kepala Aruna menoleh ke samping memberikan akses kepada Leonhard untuk merajai lehernya, mata

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Cemburu

    “Aku dijemput driver jadi kamu enggak perlu antar aku ke kantor,” kata Aruna seraya merapihkan dasi di leher Leonhard. “Baiklah ….” Leonhard menatap Aruna lekat, dia berharap Aruna lah yang menjadi istrinya jadi benaknya membayangkan mendapatkan apa yang Aruna lakukan sekarang ini setiap hari. Mungkin Leonhard akan menjadi pria atau suami yang paling bahagia di muka bumi ini jika Aruna yang menjadi istrinya. “Makan siang denganku?” Leonhard menawarkan. “Kayanya aku makan siang sama klien … aku enggak tahu meeting ini selesai jam berapa.” “Tapi kamu enggak akan ada bisnis trip sama klien yang ini, kan?” Sorot mata Leonhard tampak cemburu, kedua tangannya melingkari pinggang Aruna membuat dada mereka merapat jadi Aruna harus mendongak demi bisa menatap wajah tampan itu. “Kenapa memangnya? Enggak semua klien se-perfect kamu, rata-rata klien percaya sama pilihan aku.” Aruna mendongak lantas mendapat kecupan di bibir dari Leonhard. “Kita berangkat sekarang?” Aruna me

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Lupa

    Aruna masih berkutat dengan MacBook meski jam makan siang hampir selesai.Presentasinya kemarin di depan seorang klien baru membawanya pada sebuah kontrak bisnis yang membuatnya jadi sibuk sekali mempersiapkan berkas untuk penandatanganan kontrak yang akan dilakukan Senin minggu depan.Bola mata jernih Aruna melirik ponsel yang bergetar panjang di atas meja.Nama kakak pertamanya tertera di sana, bibirnya lantas tersenyum dengan kedua tangan meninggalkan keybord beralih pada ponsel, lalu menggeser icon gagang telepon berwarna hijau untuk menjawab panggilan tersebut.“Aruna!” seru sang kakak belum sempat Aruna bersuara.“Iya Abang?” Aruna menyahut. “Nanti malem dateng ‘kan?” Ghazanvar bertanya memastikan.“Datang ke mana?” Aruna mengerutkan keningnya bingung.“Jangan becanda, Aruna …,” kata Ghazanvar dengan nada malas.“Ih … Aruna enggak bercanda, memangnya datang ke mana?” Suara Aruna terdengar serius.“Nanti malem ‘kan pesta Anniversary pernikahan papi sama mami dirayain d

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-07
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Pesta Ulang Tahun Pernikahan

    Beberapa hari ini Aruna tidak fokus setiap kali membaca grup keluarga, sang kakak-Narashima pasti sudah memposting undangan di grup tapi dia terlalu sibuk dengan pekerjaan dan … Leonhard.Aruna sedang mengaplikasikan make up di wajahnya, dia tidak memiliki waktu ke salon atau mendatangkan MUA jadi terpaksa berdandan sendiri.Aruna tidak ingin mengambil risiko dengan mencoba make up baru jadi pasrah dengan makeup sehari-hari pergi ke kantor.Setelah dirasa cukup, Aruna bangkit dari kursi kebesarannya lalu menarik sedikit ke atas bagian rok gaun untuk memudahkannya melangkah ke lemari mencari heels yang senada dengan gaun.Setelah menemukan heels yang pas, Aruna menyambar tasnya dan paper bag hadiah untuk mami papi di atas meja kerja.Akhirnya Tezaar membelikan sepasang jam tangan seharga sembilan ratus juta bukan lingery perawat seperti idenya barusan.Langkah Aruna terhenti di depan pintu ruang kerja karena melihat Tasya dan Tezaar masih di sana.“

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-08
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Perjodohan

    Di penghujung acara, Leonhard melihat Enzo duduk satu meja dengan papi Arkana beserta beberapa keluarga yang lain.Leonhard jadi khawatir kliennya itu menjodohkan sang putri dengan Enzo.Dia bergerak mendekat mencoba menginterupsi obrolan serius antara papi Arkana dengan Enzo.“Pak Arkana … saya pamit karena hari sudah larut dan sekali lagi saya ucapkan selamat dan semoga pernikahan Pak Arkana dengan bu Zara langgang hingga mau memisahkan.” Leonhard berbasi-basi.“Aamiin … Terimakasih ucapan, doa dan kedatangannya Pak Leon.”Leonhard menatap Enzo sebentar setelah berjabat tangan dengan papi Arkana lalu pergi.Dia mencari Aruna yang sepanjang acara tidak kembali ke mejanya.Leonhard celingukan menyisir area rooftop mencari sang pujaan hati sementara tamu undangan yang lain satu persatu pamit meninggalkan venue.“Leon,” panggil suara wanita yang sedang dia cari.Pria itu menoleh ke belakang ke asal suara dan mendapati Aruna berdiri sembunyi

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Undangan Pesta Ulang Tahun

    Aruna terbangun dari mimpi indah tapi tidak menemukan Leonhard di atas ranjang bersamanya.Tadi malam tak terjadi apapun karena tidak lama setelah mereka naik ke atas ranjang, mereka berdua yang merasa nyaman berbaring saling berpelukan begitu mudah menggapai alam mimpi.Selain itu pekerjaan Aruna yang sedang padat membuatnya kelelahan seharian kemarin ditambah drama perjodohan dengan sahabat sang kakak di depan Leonhard sudah pasti menguras hati dan pikirannya.Jangan tanya tentang Leonhard yang semenjak mendapat target dari kakek langsung bekerja keras bagai kuda.Dia menoleh ke arah lemari, satu stel pakaian kerja tergantung di sana lengkap dengan tas serta heels yang matching.Ada tas kecil juga yang Aruna yakin adalah peralatan makeup.Entah siapa yang mempersiapkannya Aruna tidak peduli yang pasti sekarang dia harus mandi untuk pergi bekerja.Hari Jumat selalu menjadi hari ter hectic selain hari Senin apalagi kalau ada meeting penting di hari Senin minggu berikutnya.Aru

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-10
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Bertemu Enzo

    Sesuai janji dengan Enzo tadi malam, saat jam makan siang Aruna pergi ke sebuah Caffe yang dia pilih untuk bertemu pria Italia itu.Caffenya tidak jauh dari gedung kantor jadi hanya perlu berjalan sebentar.Tadi sebelum keluar dari ruangannya, Aruna mengirim pesan singkat kepada Leonhard kalau dia akan bertemu Enzo di sebuah Caffe yang dia sebutkan juga nama Caffe-nya.Ternyata Aruna datang lebih dulu, dia langsung memesan makanan dan minuman karena kebetulan perutnya memang lapar.Enzo datang saat Aruna sedang menyebutkan menu pesanan makan siangnya kepada pelayan jadi Enzo juga ikut memesan makanan.“Jadi … apa yang mau kamu bicarakan?” Aruna to the point bertanya.Enzo tersenyum sambil menatap Aruna lekat, kedua tangannya yang disimpan di atas meja saling bertaut.“Aku sudah mendengar dari Ghaza kalau kamu akan menolakku ….” Kalimat Enzo menggantung, sorot matanya begitu tajam menatap Aruna.Tapi Aruna tidak gentar, dia menatap balas Enzo d

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-11
  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Pemberi Harapan Palsu

    Seperti deja vu, sore di hari kemarin pun Aruna sibuk merias wajahnya sendiri untuk pesta Wedding Anniversarry kedua orang tuanya.Dan kali ini dia merias wajahnya lebih cantik dari kemarin karena yakin pasti Leonhard akan hadir di pesta Revan.Aruna pergi ke area wastafel, ada cermin tinggi di sana yang bisa memperlihatkan keseluruhan penampilannya.Dia puas karena party dress pilihan Tasya sangat keren.Berwarna Gold dengan gliter dari bahan yang bisa menyetak tubuhnya sempurna tapi berlengan panjang hanya saja di bagian punggung terekspose sampai ke pinggang memberikan kesan seksi.Aruna percaya diri sekali mengenakannya, belum lagi rambutnya sedang kooperatif sehingga saat dia bentuk asal-asalan dengan hanya mengikatnya ke belakang tapi malah terlihat seksi.“Gheeeenks, gimana? Keren enggak?” Aruna yang langkahnya sudah sampai di depan meja Tasya dan Tezaar, meminta pendapat.Tasya dan Tezaar awalnya saling memandang kemudian menatap Aruna dari

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-12

Bab terbaru

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Berjuang

    Baru kali ini Aruna melihat Arumi tampak putus asa padahal biasanya Arumi selalu bisa mengatasi beragam masalah yang muncul dalam hidup bahkan memberi saran terbaik layaknya wanita dewasa.“Kalau dia enggak mencintai kamu, dia enggak akan nungguin kamu di sini selama satu minggu.” Aruna memperkuat apa yang sudah Enzo katakan sebelumnya.Arumi terpekur lama sekali sampai ketika ditegur, dia memilih untuk pura-pura tidur.Hatinya sedang gundah gulana saat ini, dia yang mengalaminya jadi biarkan dia menikmatinya sendiri.Meski matanya terpejam tapi air mata Arumi tidak berhenti mengalir, diam-diam menyusut buliran kristal ungkapan kesedihan itu agar tidak ada yang menyadarinya.Tapi Enzo yang fokusnya hanya untuk Arumi seorang menangkap gerak-gerik ganjil tersebut.Setelah keluarga Arumi pulang menyisakan mereka berdua saja di ruangan itu, Enzo duduk di tepi ranjang Arumi.“Aku tahu kamu enggak tidur,” kata Enzo membuat kelopak mata Arumi terbuka.“Dari tadi kamu menangis tapi ka

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Terpukul

    Arumi membuka matanya perlahan, cahaya matahari yang menembus melalui jendela kaca begitu menyilaukan.Dia menutup kelopak matanya kembali lalu terdengar suara dari rel yang ditempel di dinding pertanda seseorang menutup tirai dan seketika suasana tidak terang benderang seperti tadi.“Arumi?” Suara parau berlogat Italia terdengar.Arumi kenal betul suara itu tapi dia merasa masih sedang bermimpi jadi Arumi enggan membuka mata.Terasa keberadaan sosok bertubuh atletis di sisi ranjangnya lalu tubuh Arumi yang lemah direngkuh oleh lengan kekar bertato sampai sisi wajah Arumi menempel di dada yang bidang.“Bangunlah Arumi, kamu sudah seminggu tidak sadarkan diri … aku mohon bangunlah, aku akan melakukan apapun permintaanmu tapi jangan meminta aku meninggalkanmu ….” Enzo berbisik kemudian mengecup kepala Arumi.“Enzo.” Arumi melirih.Enzo memberi jeda pada tubuh mereka untuk bisa menatap wajah cantik yang begitu lemah dalam dekapannya.“Arumi ….” Enzo menangkup wajah Arumi.Arumi

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Kecelakaan

    Sekretaris om Kaivan tampak gelisah setelah mendapat panggilan telepon.Masalahnya saat ini om Kaivan sedang berada di tengah-tengah meeting online dengan Enzo dan beberapa petinggi perusahaan yang terlibat proyek terbaru mereka sehingga sekretaris om Kaivan segan untuk memberitahu kabar buruk yang baru saja diterimanya.Melangkah perlahan, sekretaris om Kaivan yang bernama Gega itu mencoba menarik perhatian om Kaivan dengan berdiri di tempat yang bisa dijangkau pandangan mata beliau.Dia sudah bekerja cukup lama dengan om Kaivan jadi bosnya itu dapat mengerti hanya dengan satu kedipan mata Gega saja.Saat giliran presentasi dari pihak om Kaivan berlangsung, beliau memanggil Gega untuk mendekat dengan cara mengangkat tangannya.Ternyata om Kaivan telah menangkap sinyal yang diberikan oleh Gega.Gega bergerak cepat mendekat lalu membungkuk setelah berada di samping om Kaivan kemudian membisikan kabar buruk yang baru saja diterimanya.“Lalu di mana Arumi sekarang?” tanya om Kaiva

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Diam-Diam

    Leonhard : Kamu di apartemen?Aruna mengerucutkan wajah membaca pesan Leonhard.Aruna : Aku di rumah, mami sama papi enggak mengijinkan aku tinggal di apartemen lagi.Leonhard tersenyum membaca pesan Aruna, membayangkan wajah cantik itu mengerucut menggemaskan.Leonhard : Apa besok siang kita bisa ketemu?Aruna : Bisa.“Aku usahain.” Tapi dia bergumam demikian.Semenjak hubungannya dengan Leonhard terbongkar, Aruna jadi sulit bertemu Leonhard.Gerak-gerik Aruna terus dipantau papi dan keempat kakak laki-lakinya.Leonhard : See u tomorrow, Miss u.Aruna menghela nafas panjang lalu menyimpan ponsel di atas sofa, gerak-geriknya tertangkap oleh Narashima yang juga sedang duduk di sofa lain living room.“Kenapa?” tanya pria muda itu penuh selidik.“Susah banget sekarang ingin ketemu Leon, selalu dikintilin papi … tadi aja papi ngajak pulang bareng tahunya cuma anter Aruna ke rumah udah gitu jemput mami untuk makan malam di luar.

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Bukan Wanita Yang Leonhard Cintai

    Leonhard masuk ke dalam sebuah butik milik istrinya.Banyak karyawan muda menatap pria itu penuh minat, mereka tidak tahu kalau Leonhard adalah suami dari pemilik butik karena memang Leonhard jarang sekali terlihat apalagi mengunjungi tempat itu.“Nova ada?” Leonhard bertanya kepada Manager toko yang mengenalnya.“Ada Pak, ibu sedang beristirahat di dalam.” Tanti menjawab.Leonhard langsung masuk ke bagian belakang area butik, dia tentu mengetahui denah butik tersebut karena dirinya yang mewujudkan butik semegah ini sebagai hadiah pernikahan untuk Nova setelah perusahaan kedua orang tua mereka bersatu dan Leonhard yang mengelolanya sendiri.Tidak perlu mengetuk pintu, Leonhard langsung membuka pintu ruangan Nova.Di dalam sana Nova yang tengah berbaring di sofa langsung terhenyak menatap terkejut ke arah pintu.“Leon ….” Dia mendesah lega.“Kenapa? Kamu lagi menghindari siapa?” Leonhard bertanya usai melihat ekspresi tidak biasa di wajah Nova.Pria itu duduk di sofa panjang d

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Menyempurnakan Kebahagiaan

    “Maaaaa,” teriak Arumi dari dalam kamarnya.“Iyaaaa, kenapa?” Mama yang kebetulan baru keluar dari kamar hendak pergi ke dapur untuk memasak makan malam usai mengganti pakaian dengan pakaian rumahan segera saja menghampiri sang putri guna memeriksa keadaannya yang terdengar panik.“Ini apa?” Arumi menunjuk kumpulan buket bunga yang memenuhi sebagian kamar dengan luas delapan kali empat belas meter.“Itu bunga.” Mama menjawab polos.“Arumi tahu itu bunga, tapi maksud Arumi kenapa ada banyak bunga di kamar Arumi?” Arumi kesal sekali.“Dibaca donk dari siapa, jangan main nyolot aja.” Mama Zhafira lantas melengos pergi meninggalkan sang putri di kamarnya.“Itu dari Enzo, kalau kak Arumi enggak mau buat Gaya aja ya bunganya.” Tiba-tiba Gayatri muncul dan masuk ke dalam kamar.Dalam sekejap saja gadis muda itu berhasil memeluk banyak buket kemudian pergi.Arumi mengembuskan nafas panjang sembari menoleh saat sosok Gayatri kembali muncul.“Kak … kalau enggak mau sama Enzo enggak apa

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Berani Melawan

    Leonhard : Sayang, aku jemput ya?Rasa bahagia menggelitik hati Aruna membuat sistem otak bekerja maksimal mengirim sinyal pada syaraf bibir untuk membentuk sebuah lengkung senyum.Aruna : Oke sayang.Tanpa Aruna ketahui, Leonhard juga tersenyum tapi kemudian menyimpan ponselnya di atas meja dan kembali melanjutkan pekerjaanya.Duh, Aruna jadi tidak sabar menunggu sore hari tiba karena dia akan bertemu Leonhard dan mungkin kekasih gelapnya itu akan menginap di apartemen.Aruna segera menyelesaikan pekerjaan hingga akhirnya waktu masuk ke jam pulang kerja.Dia nyaris menyelesaikan pekerjaannya sebelum bersiap-siap memoles kembali bibir menggunakan lipstik karena harus tampil menawan di depan Leonhard.“Sayang?” Suara papi terdengar saat Aruna sedang berada di dalam toilet.“Papi? Ada apa Pi?” Aruna berteriak disusul sosoknya keluar dari toilet.“Yuk, pulang bareng! Kerjaan kamu udah selesai ‘kan?” ajak papi Arkana tidak biasanya.“Heu? Itu ….” Aruna melirik komputernya yang s

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Salah Apa?

    “Bro! Kenapa muka lo?” Reynaldi yang bertemu Leonhard di lobby kantor Asia Sinergy pagi ini bertanya keheranan.Masih banyak memar di wajah Leonhard, dia tidak tahu bagaimana cara menghilangkannya hanya tahu cara mengobati dan salep yang diresepkan dokter malah membuat warna memar semakin kentara.Tapi kebetulan dia ketemu Reynaldi lobby karena sejak bertolak dari Jerman pulang ke Indonesia, kepalan tangannya berkedut terus ingin segera menghajar Reynaldi.Jadi tanpa aba-aba, Leonhard langsung melayangkan tinjunya.Bugh!Sekali pukulan saja berhasil membuat Reynaldi mundur tiga langkah kemudian tersungkur ke belakang.Jangan lupakan kalau Leonhard jago bela diri, dia masih menahan tenaga dalamnya karena belum puas menghajar Reynaldi sebab apabila menggunakan seluruh tenaganya bisa dipastikan kalau Reynaldi langsung pingsan.“Bro! Apa-apaan ini!” seru Reynaldi di antara sakit di rahang dan bokong.Leonhard memburu Reynaldi, menarik kerah kemeja pria itu menggunakan kedua tangan

  • Cinta Terlarang Atau Takdir   Cinta Yang Bersambut

    “Mentang-mentang udah punya cowok jadi ngejauh dari aku … padahal dulu kamu sering minta anter jemput,” sindir Tezaar sesaat setelah Ricko yang mengantar Tasya membawa motornya menjauh dari lobby AG Group.“Looooh, tumben enggak bawa motor.” Alih-alih menjawab, Tasya malah membahas hal lain membuat Tezaar merotasi bola matanya.“Motornya dijual buat bantuin Marisa bayar sewa apartemen.” Tezaar menjawab membuat Tasya mengerutkan kening.“Loh, memangnya kossannya kenapa?” Tasya seperti tidak terima.Kini mereka berdua sudah berada di depan lift.“Kossan yang dulu enggak nyaman, katanya.” Tezaar menjawab lagi dengan ekspresi wajah murung yang kentara.“Kamu lagi dimanfaatin Marisa itu, Tezaar … lagian bego banget sih mau aja dimanfaatin.” Dengan santai Tasya melontarkan tuduhan tersebut.“Kamu tuh, enggak bisa ngasih solusi banget sih … udah mah menjauh sekarang nyalah-nyalahin.” Tezaar menggerutu.“Ya kamunya ‘kan punya pacar, masa aku mau kaya dulu … deket-deket sama kamu, mint

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status