Beranda / Romansa / Cinta Setelah Luka / Bab 51 Tentang Harun

Share

Bab 51 Tentang Harun

Penulis: Tri naya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-20 07:36:09

Harun datang tiba-tiba, membuat Kaira, Kamran, Kayana, dan Kevin terkejut. Pria itu mendekat ke arah Kaira dan membantu wanita tua di hadapan Kaira duduk kembali di kursi roda.

"Kak, kenapa bisa ada di sini?" tanya Kaira yang masih tersengal karena membantu Harun tadi.

"Aku kebetulan lewat habis periksa pasien. Lalu, mendengar ada keributan di sini, makanya masuk untuk memastikan tidak ada hal buruk terjadi," jelas Harun sambil menatap Kaira.

"Apa yang terjadi? Kenapa Nyonya ini bisa jatuh dari kursi roda?" lanjut Harun, bertanya dengan penasaran.

"Dia ...."

"Saya terpeleset hingga terjatuh. Dokter Kaira ingin membantu," jelas Kayana berusaha menutupi yang sebenarnya terjadi.

Kaira melirik ke arah Kayana. Senyuman terukir di sudut bibir wanita tua itu membalas tatapan Kaira dan mengangguk, memberi kode jika semua baik-baik saja.

"Benar begitu, Dokter Kaira?" tanya Harun yang tak lantas percaya begitu saja dengan perkataan wanita tua itu.

"Emm ...."

"Benar Pak Dokter. Apa yang di katak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Cinta Setelah Luka   Bab 52 Lelah

    Kaira menatap ke arah Kaivan. Menelan ludah sambil mencoba menetralisir amarahnya. Hatinya kembali sakit kala harus mengingat pedih masa lalu. Kedua tangan Kaira meremas kuat ujung celana panjang yang ia kenakan. Air matanya kembali tumpah.Harun yang sejak tadi diam perlahan bangkit dan meninggalkan keduanya. Memberi ruang untuk Kaira dan Kaivan berbicara agar lebih nyaman, ia merasa tidak harus ikut campur terlalu dalam dengan masalah kedua adiknya.'Aku berharap, masalahmu cepat selesai, Kaira. Aku tidak tega melihatmu terus bersedih dan terpuruk. Aku tahu, kau mampu melakukannya. Jangan menyerah adikku. Ikuti kata hatimu. Apa pun keputusanmu, itu pasti yang terbaik.'Harun menatap sejenak ke arah Kaira dan Kaivan sebelum meninggalkan ruangan Kaira. Kemudian membatin. Setelah itu, ia menutup pintu perlahan dan melangkah meninggalkan tempat itu."Kaira," panggil Kaivan lembut."Mas, tadinya aku berpikir untuk bisa menerima dan memberikan mereka kesempatan. Namun, setelah aku mencoba

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-23
  • Cinta Setelah Luka   Bab 53 Bertemu Kembali

    Kaira menghentikan langkahnya. Kedua matanya terbelalak ketika mengetahui siapa yang ditabraknya. Orang itu pun tak kalah terkejutnya dengan Kaira."Kau ... Dokter perebut tunanganku, bukan?" tuduh orang itu yang ternyata Tasya."Jangan asal bicara, kau. Aku tidak pernah merebut tunanganmu," ucap Kaira lembut. Berusaha tenang meski ia sedikit kesal dengan ucapan Tasya."Masih mengelak? Sudah jelas-jelas kau merebut Kaivan dariku. Aku pikir kau sudah mati karena lumpuh. Tidak di sangka, kau masih hidup dan berjalan dengan normal," maki Tasya dengan tatapan tajam."Cukup, Tasya! Aku tidak pernah merebut Kaivan darimu. Ya, kau lihat. Aku masih hidup dan sehat. Kenapa? Apa kau menyesal karena tidak berhasil melenyapkanku?" Kaira mulai terpancing emosi. Meski suaranya lembut. Namun, tatapannya nanar ke arah Tasya seolah menantang.Tasya tersenyum kecut. "Seharusnya kala itu, aku bisa melenyapkanku hingga kau tidak bisa lagi bersama Kaivan," ucap Tasya semakin emosi."Oh, seperti itu. Saya

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-30
  • Cinta Setelah Luka   Bab 54 Kepanikan

    Harun yang tengah bertugas di ruang IGD terkejut melihat Kaira digendong oleh Kaivan. Pria berparas manis itu mendekati Kaivan."Apa yang terjadi? Kenapa wajah Kaira lebam dan bibirnya berdarah?" Harun mengulangi pertanyaannya dengan panik sambil menatap ke arah Kaivan penuh kecemasan. "Nanti aku ceritakan. Sekarang, cepat tolong Kaira. Lengan kirinya juga sakit. Aku takut hal buruk terjadi padanya," jelas Kaivan yang masih menggendong Kaira."Ba--baik. Suster, tolong bantu saya ambilkan brankar," ucap Harun dengan gugup sambil memanggil salah satu perawat di ruangan itu."Baik, Dok."Kondisi Kaira memburuk. Wanita itu tak sadarkan diri. Seketika tubuhnya melemas. Kaivan semakin panik, begitu pun Harun."Kaira, bangun, Sayang. Kaira!" ucap Kaivan sambil meletakkan tubuh Kaira pada brankar dan menggoyang-goyangkan sedikit tubuhnya."Tenanglah. Aku akan melakukan pemeriksaan. Kau tunggu di sini," ucap Harun sambil mendorong brankar ke ruang pemeriksaan di bantu beberapa perawat.Harun

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Cinta Setelah Luka   Bab 55 Mengundurkan Diri

    Kaira berusaha keras mengangkat tangan kirinya dan menggerakkan perlahan. Namun, terasa berdenyut dan sakit. "Ini, ini bekas luka yang dulu. Sekarang terluka lagi. Itu artinya ... aww!" Kaira sedikit memekik karena tangannya terasa sakit saat di gerakkan. Dengan cepat Kaivan meraih tangan kiri Kaira dan mengusapnya lembut sambil sesekali meniupnya. "Tenanglah, Sayang. Kau baru saja siuman dan tanganmu baru di operasi. Pelan-pelan, ya," ucap Kaivan sambil terus meniup dan mengusap-usap tangan Kaira yang terluka. "Apa aku tidak akan bisa menggunakan tangan kiriku lagi? Apa aku tidak akan bisa melakukan operasi lagi? Apa aku ...." "Kaira, bersabarlah. Aku yakin kau masih bisa menggunakan tanganmu kembali. Kau harus bersabar. Kau ...." "Jangan menghiburku! Kau pasti sudah tahu, jika tanganku tidak akan bisa berfungsi dengan baik kembali, bukan?" "Itu hanya sementara. Setelah kau sembuh dan menjalani terapi, tanganmu akan kembali pulih." "Aku tahu kau sedang berbohong. Dulu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Cinta Setelah Luka   Bab 56 Putus Asa

    Kaira terus melangkah meski Harun mengejar dan memanggilnya. Wanita itu semakin mempercepat langkahnya saat mengetahui Harun semakin mendekatinya. Kaira membuka pintu tangga darurat dan melangkah cepat menuruni anak tangga. Harun terus mengejarnya."Kaira, berhentilah. Aku mohon," pinta Harun yang sedikit tersengal mengejar sang adik. Namun, Kaira tidak menghiraukan dan makin mempercepat langkahnya."Kaira, kita bisa bicara baik-baik. Tolong jangan seperti ini," ucap Harun yang terus mengejar Kaira.Mereka tiba pada anak tangga terakhir. Kaira membuka pintu dan keduanya sudah berada di lobi rumah sakit. Kaira terus melangkah menuju pintu keluar. Harun terus mengikutinya."Kaira, dengarkan Kakak dulu." Harun berhasil meraih sebelah tangan Kaira dan menghentikan langkahnya. Kaira berusaha memberontak. Namun, tenaganya kalah kuat dengan Harun."Lepaskan tanganku."Kaira berusaha menepis tangan Harun darinya. Namun, lelaki berparas manis itu tidak mengindahkannya."Kak, sakit tahu. Lepas

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Cinta Setelah Luka   Bab 57 Kebahagiaan Kecil

    Kaira duduk di balkon rumahnya sambil menggenggam sebuah bola karet dan terkadang membuka tangannya. Wanita itu sedang melakukan terapi untuk bisa menggerakkan jari-jari tangan kirinya.Terkadang, ia harus meringis menahan sakit ketika otot pergelangan tangan dan jari-jarinya bergerak. Namun, Kaira terus berusaha melakukannya meski sulit. Napas wanita itu pun kadang tersengal ketika harus menahan kesakitan tersebut.Kaivan datang membawa segelas jus stroberi kesukaan Kaira dan kukis. Menaruh kudapan tersebut di meja samping sang istri. Kemudian, duduk disebelah Kaira. Pria tampan bermata elang itu mengambil handuk kecil di meja dan mengelap kening Kaira tang berkeringat perlahan."Sayang, istirahat dulu, ya. Kau sudah cukup lelah," ucap Kaivan lembut sambil meraih tubuh Kaira dan menghadapkan ke arahnya."Aku belum lelah," tolak Kaira sambil melirik ke arah tangan kirinya."Aku tahu, kau wanita yang kuat dan pantang menyerah. Tanganmu sudah banyak perubahan dan aku senang melihatnya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Cinta Setelah Luka   Bab 58 Berkunjung ke Rumah Kaira

    Kaivan tampak kesal. Wajahnya memerah menahan amarah. Kedua tangannya mengepal dan meninju meja. Kedua matanya nyalang menatap ke arah dinding. Ferdinan yang berada di hadapan Kaivan tidak berani berkata-kata, ia paham betul bagaimana pria yang di hadapinya jika tengah marah. Bisa-bisa menjadi bahan amukan. Diam lebih baik dan aman menurut Ferdinan."Bagaimana mungkin ini terjadi? Aku benar-benar tidak habis pikir."Kaivan berkata geram sambil duduk dan meremas rambutnya. Dadanya sesak menahan amarah yang terbendung. Ferdinan melirik ke arah Kaivan tanpa suara. Meski pun mereka bersahabat. Namun, jika pria tampan itu sudah marah, sebaiknya di diamkan saja dahulu sampai mereda."Fer, apa semua yang kau dengar itu benar adanya?" tanya Kaivan sambil menatap tajam ke arah Ferdinan dan curiga.Ya, Kaivan emosi setelah mendengar perkataan Ferdinan tentang Tasya. Pasalnya, gadis itu meminta perlindungan maminya agar Kaivan tidak mempersalahkan kasus Kaira yang telah ia celakai beberapa waktu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Cinta Setelah Luka   Bab 59 Berbaikan

    Harun terus membujuk Kaira agar mau memaafkannya. Sebab, ia tidak terbiasa bertengkar selama ini dengan sang adik. "Apa kau ingin aku meminta maaf kepadamu di depan mereka? Supaya kau mau memaafkan ku? Jika itu yang kau inginkan, akan aku lakukan. Sekarang, ikut aku ke rumah sakit dan aku akan meminta maaf padamu di hadapan mereka."Harun geram karena Adzkia tidak juga memaafkan dan masih merajuk padanya. Pria berparas manis itu berdiri dan meraih sebelah tangan Kaira, hendak membawanya ke rumah sakit untuk meminta maaf.Kaira mendelik. Berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Harun. Namun, tenaga lelaki itu terlalu kuat dan sulit bagi Kaira untuk memberontak."Tidak perlu. Lepaskan aku, Kak. Sakit tahu," ucap Kaira kesal."Tidak mau, sebelum kau ....""Oke, aku maafkan Kakak. Namun, tolong lepaskan dulu tanganku.""Baiklah."Harun pun melepaskan tangan Kaira. Wanita itu memegangi tangannya yang tampak merah. Harun khawatir dan kembali merasa bersalah."Maaf. Kau sih keras kepala

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23

Bab terbaru

  • Cinta Setelah Luka   Bab 86 Pengiriman Barang

    Karin dan Tasya tampak melangkah menuju gagang pintu ruang tamu setelah mendengar deru mobil dan mengintip siapa yang datang. Begitu pintu terbuka, seorang pria mengenakan jaket hitam, celana panjang hitam, masker, serta topi, dan kacamata berwarna sama langsung masuk ke dalam."Kenapa lama sekali? Kita sudah hampir mati kelaparan di sini," omel Karin sambil mengambil kardus yang dibawa orang itu dan meletakkannya di meja."Kau pikir mudah untuk bisa sampai ke sini? Aku harus memastikan situasi aman. Lagipula, askes ke sini juga sulit, butuh waktu lama untuk bisa sampai," jelas orang itu sambil mengambil lagi kardus yang lain."Kau sudah pastikan aman selama perjalanan ke sini? Tidak ada yang mengikutimu?" tanya Tasya curiga."Aku pastikan aman. Sepertinya, Kaivan dan anak buahnya belum mencium keberadaan kalian di sini," jelas orang yang ternyata lelaki tersebut kembali."Syukurlah. Kapan kami bisa keluar dari sini? Kami sudah tidak betah tinggal di hutan belantara ini. Tidak ada sin

  • Cinta Setelah Luka   Bab 85 Mencoba Merenung

    Kaivan kembali memegang kedua pundak Kaira dan memijitnya lembut. Kaira menghela napas sambil sesekali memejamkan kedua matanya. Menikmati setiap pijitan Kaivan."Kasihan sekali istriku. Pasti kelelahan bekerja sampai seperti ini," ucap Kaivan sambil terus memijit."Tadi banyak pasien. Ruang IGD pun ramai. Jadi, memang agak sibuk hingga kurang beristirahat," jelas Kaira sambil menenglengkan kepalanya."Jangan terlalu capai, kau sedang hamil. Apalagi, kandunganmu sudah besar. Apa tidak sebaiknya mengambil cuti dan beristirahat saja di rumah," saran Kaivan."Waktu melahirkan masih lama. Kalau aku ambil cuti sekarang, akan lama di rumah. Aku pasti akan bosan," tolak Kaira."Sayang, kalau kau bosan kan bisa jalan-jalan. Ke mall, atau ke mana saja. Aku akan mengantarmu. Kalau terlalu lelah seperti ini, calon bayi kita pasti akan semakin aktif dan itu akan membahayakan kalian," jelas Kaivan yang masih berusaha membujuk Kaira."Tapi, Mas ....""Kau bisa sibuk mengantar jemput Kiara. Bisa ber

  • Cinta Setelah Luka   Bab 84 Kekesalan Kanza

    Seorang wanita paruh baya yang meski tidak muda lagi. Namun, masih tetap terlihat cantik tampak sedang mondar-mandir di dalam kamarnya. Kekhawatiran tampak di balik wajah setengah keriputnya. Sesekali, ia melirik ke arah ponsel yang di genggamnya. Sudah hampir satu jam perempuan tersebut seperti itu. Karan, sang suami tampak memasuki kamar tersebut. Pria tua itu mengerutkan kedua alisnya. Merasa heran dengan apa yang telah istrinya lakukan. Lelaki itu mendekati dan menepuk pelan pundak Kanza, nama wanita tersebut. "Mam, ada apa? Kau tampak gelisah sekali?" tanya Karan dengan curiga. Wanita itu terperanjat. Kemudian, menghela napas dan mengeluarkannya kasar. Menelan ludah dan menatap ke arah suaminya dengan raut wajah panik. "Pa--Papi, mengejutkan Mami saja," ucap Kanza dengan gugup. "Maaf, Mam. Dari tadi, Papi perhatikan Mami mondar-mandir sambil melirik ponsel. Ada apa? Siapa yang sedang Mami tunggu teleponnya?" tanya Karan semakin penasaran. "Tidak ada, Pap," bohong Kanza

  • Cinta Setelah Luka   Bab 83 Kembali Ceria

    Kaira tampak termenung di kamar. Wanita berparas cantik itu duduk di balkon sambil menatap ke arah langit. Napasnya terdengar berat. Terlintas dalam pikirannya akan bayangan masa lalunya. Ketika pertama kali ia mengenal Kaivan hingga kejadian malam itu terjadi yang membuat dirinya kehilangan keluarga kandungnya.Napas Kaira semakin bergemuruh, kedua tangannya mencengkeram kuat pinggiran kursi. Keringat dingin mengucur membasahi wajah cantiknya. Kaivan yang baru saja datang, terkejut dengan ekspresi dari istrinya dan langsung mendekatinya."Sayang, kau kenapa?" tanya pemuda itu sambil berjongkok di hadapan Kaira.Wanita itu memejamkan kedua mata dan menggeleng ketakutan. Napas Kaira semakin sesak. Ketakutan itu semakin menyiksanya. Kaivan langsung memeluknya."Tenanglah, Sayang. Ini aku, Kaivan, suamimu. Aku mohon tenanglah," ucap Kaivan sambil mengusap-usap punggung Kaira. Berusaha menenangkannya.Kaira berusaha melepaskan pelukan Kaivan. Namun, pria itu mempererat pelukannya, ia tahu

  • Cinta Setelah Luka   Bab 82 Kesembuhan Kiara

    Kaira dan Kaivan terdiam. Keduanya masih syok dengan apa yang menimpa Kiara. Harun yang masih penasaran pun kembali bertanya."Kaira, jawab!" seru Harun semakin penasaran.Kembali Kaira dan Kaivan saling beradu tatap, kemudian menatap ke arah Harun. Menatap pemuda berkumis tipis berparas manis tersebut."ki--Kiara yang ada di dalam," jawab Kaivan dengan gugup."Apa? Ki--Kiara? A--apa yang terjadi dengannya? Kenapa dia bisa ada di sini?" tanya Harun dengan terkejut dan penasaran."Kiara tadi diculik saat pulang sekolah oleh Karin dan Tasya. Kami berhasil menggagalkannya, tetapi Kiara terluka karena terkena pecahan beling yang ditodongkan ke arah leher Kiara oleh Tasya," jelas Kaivan, menceritakan kronologi kejadiannya."Apa? Ini semua ulah Tasya dan Karin?" tanya Harun kembali yang tidak menyangka."Iya.""Lalu, ke mana mereka? Apa berhasil ditangkap?""Mereka berhasil meloloskan diirketika kami fokus pada Kiara.""kurang ajar! Berani sekali mereka menyakiti keponakanku! Aku akan menca

  • Cinta Setelah Luka   Bab 81 Upaya Penyelamatan

    Kaivan menelan ludah. Menghela napas, mencoba menahan amarahnya. Bukan tidak berani mendekat ke arah Tasya dan Karin. Namun, ia tidak ingin gegabah dan membuat putrinya terluka. Karin tampak tersenyum melihat wajah menyedihkan Kaira."Lihatlah, Kaira. Kau akan kehilangan putrimu. Itu semua hukuman yang setimpal dari semua yang sudah kau lakukan padaku dan Tasya. Terutama, Kau, Kaivan! Kau sudah buat hidup kami menderita cukup lama di pulau terpencil. Kalian harus membayar mahal untuk itu," ucap Karin dengan tatapan menyeringai."Apa yang kalian inginkan? Lepaskan putriku! Jangan sakiti dia. Urusan kalian denganku, bukan dengannya," ucap Kaira berusaha untuk berbicara baik-baik."Aku ingin kau hancur, Kaira. Tanda tangani surat ini," ucap Karin sambil melemparkan map cokelat ke arah Kaira.'Rupanya mereka sudah menyiapkan dan merencanakan semuanya. Aku harus cari cara membuat Karin dan Tasya lengah hingga bisa menyelamatkan Kiara,' monolog Kaivan dalam hati.Kaivan mengambil map cokela

  • Cinta Setelah Luka   Bab 80 Penculikan Kiara

    Setelah satu minggu berada di rumah sakit melakukan perawatan, pasca insiden yang terjadi beberapa waktu lalu, Kaira pun diizinkan pulang ke rumah. Namun, belum diperbolehkan bekerja. Kaivan pun menjadi sangat posesif menjaga Kaira, demi keselamatan istri dan calon anak keduanya.Kaira yang masih lemas berbaring di ranjang. Sementara Kaivan, berada di ruang tamu bersama dengan Ferdinan yang ikut menjemput Kaira di rumah sakit. Mereka tampak berbincang serius di sana."Bagaimana kondisi Dokter Kaira? Apa sudah membaik?" tanya Ferdinan membuka pembicaraan."Sudah. Dokter bilang, Kaira tidak boleh emosi dan terlalu stres. Itu bisa berbahaya bagi diri dan calon bayinya," jelas Kaivan dengan pelan."Kau harus ekstra hati-hati dalam menjaganya. Apa dia tahu mengenai pengintaian kita terhadap Karin dan Tasya?" tanya Ferdinan sembari menasihati Kaivan."Dia belum tahu kalau kita kemarin pergi mengintai dan ingin menangkap Karin dan Tasya. Dia ....""Apa? Jadi kalian kemarin pergi tanpa kabar

  • Cinta Setelah Luka   Bab 79 Braxton Hicks

    Kaivan masih menunggu di depan ruang pemeriksaan. Pemuda itu masih mencemaskan Kaira yang belum juga selesai diperiksa oleh dokter. Setengah jam berlalu, dokter keluar dari tempat itu dan langsung di hadang oleh Kaivan."Dokter, bagaimana kondisi istri saya?" tanyanya dengan cemas sambil menatap ke arah dokter.Dokter itu menghela napas dan menyeka dahinya dengan lengan jasnya. Kemudian, menatap Kaivan dengan wajah serius."Kondisi istri Anda baik-baik saja. Janinnya pun sama. Untung saja cepat dibawa ke sini. Hanya saja, pasien harus istirahat total karena mengalami sedikit pendarahan," jelas dokter itu dengan wajah serius."Apa? Pendarahan? Apa berbahaya, Dok?" tanya Kaivan kembali dengan terkejut."Berbahaya jika tidak lekas di atasi. Saya harap, Anda mengikuti saran saya demi keselamatan istri dan calon bayi Anda," jelas dokter itu kembali."Baik, Dok. Emm, kira-kira, kenapa istri saya bisa seperti itu, Dok? Apa karena kelelahan?" "Iya, bisa karena kelelahan, atau emosi berlebih

  • Cinta Setelah Luka   Bab 78 Bertemu Kaira

    Kaivan dan Ferdinan, beserta anak buahnya kembali ke kota J setelah pengintaian dan usaha penangkapan atas Karin dan Tasya gagal. Kini, Kaivan mengkhawatirkan Kaira yang tidak mengangkat panggilan telepon dan membalas pesannya.Kaivan terus gelisah, takut hal buruk terjadi pada Kaira. Harun pun tidak dapat dihubungi. Semakin membuat pemuda itu bertambah khawatir."Bagaimana ini? Kak Harun pun tidak bisa dihubungi. Ke mana sebenarnya mereka?" monolog Kaivan sambil meremas kasar rambutnya."Tetaplah tenang. Mungkin mereka sedang ada tugas dan tidak ada sinyal sehingga sulit dihubungi," jelas Ferdinan berusaha menenangkan Kaivan."Bagaimana aku bisa tenang. Karin dan Tasya berhasil lolos. Kaira tidak bisa dihubungi. Aku takut terjadi sesuatu padanya. Kau tahu bagaimana ular berbisa itu memperlakukan Kaira. Aku khawatir mereka menemui Kaira dan melakukan hal buruk pada istriku," omel Kaivan yang masih saja terus gelisah."Aku mengerti kekhawatiranmu. Namun, berpikirlah positif. Semoga tid

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status