Beranda / CEO / Cinta Setelah Luka / Bab 58 Berkunjung ke Rumah Kaira

Share

Bab 58 Berkunjung ke Rumah Kaira

Penulis: Tri naya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-22 10:54:59

Kaivan tampak kesal. Wajahnya memerah menahan amarah. Kedua tangannya mengepal dan meninju meja. Kedua matanya nyalang menatap ke arah dinding. Ferdinan yang berada di hadapan Kaivan tidak berani berkata-kata, ia paham betul bagaimana pria yang di hadapinya jika tengah marah. Bisa-bisa menjadi bahan amukan. Diam lebih baik dan aman menurut Ferdinan.

"Bagaimana mungkin ini terjadi? Aku benar-benar tidak habis pikir."

Kaivan berkata geram sambil duduk dan meremas rambutnya. Dadanya sesak menahan amarah yang terbendung. Ferdinan melirik ke arah Kaivan tanpa suara. Meski pun mereka bersahabat. Namun, jika pria tampan itu sudah marah, sebaiknya di diamkan saja dahulu sampai mereda.

"Fer, apa semua yang kau dengar itu benar adanya?" tanya Kaivan sambil menatap tajam ke arah Ferdinan dan curiga.

Ya, Kaivan emosi setelah mendengar perkataan Ferdinan tentang Tasya. Pasalnya, gadis itu meminta perlindungan maminya agar Kaivan tidak mempersalahkan kasus Kaira yang telah ia celakai beberapa waktu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Setelah Luka   Bab 59 Berbaikan

    Harun terus membujuk Kaira agar mau memaafkannya. Sebab, ia tidak terbiasa bertengkar selama ini dengan sang adik. "Apa kau ingin aku meminta maaf kepadamu di depan mereka? Supaya kau mau memaafkan ku? Jika itu yang kau inginkan, akan aku lakukan. Sekarang, ikut aku ke rumah sakit dan aku akan meminta maaf padamu di hadapan mereka."Harun geram karena Adzkia tidak juga memaafkan dan masih merajuk padanya. Pria berparas manis itu berdiri dan meraih sebelah tangan Kaira, hendak membawanya ke rumah sakit untuk meminta maaf.Kaira mendelik. Berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Harun. Namun, tenaga lelaki itu terlalu kuat dan sulit bagi Kaira untuk memberontak."Tidak perlu. Lepaskan aku, Kak. Sakit tahu," ucap Kaira kesal."Tidak mau, sebelum kau ....""Oke, aku maafkan Kakak. Namun, tolong lepaskan dulu tanganku.""Baiklah."Harun pun melepaskan tangan Kaira. Wanita itu memegangi tangannya yang tampak merah. Harun khawatir dan kembali merasa bersalah."Maaf. Kau sih keras kepala

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23
  • Cinta Setelah Luka   Bab 60 Berdebat

    Tasya terlihat mondar-mandir di ruang tamu, sembari jari telunjuk ia ketukan pada dagu. Tampak wanita seksi itu sedang memikirkan sesuatu. Kedua matanya nyalang menahan amarah."Aku harus buat perhitungan. Lihat saja, aku akan membuat hidupmu lebih menderita, Kaira. Itu adalah hukuman yang harus kamu terima karena merebut Kaivan dariku," ucap Tasya dengan tatapan menyeringai.Wanita seksi itu melangkah keluar rumah. Sepertinya, ia hendak keluar menemui seseorang. Tasya melajukan mobilnya cukup kencang. Terlihat tergesa-gesa sekali.Empat puluh lima menit kemudian, Tasya tiba di sebuah rumah tua yang bangunannya sudah tampak rapuh. Namun, cukup baik untuk di gunakan sebagai tempat persembunyian.Tasya tampak bersama beberapa orang lelaki. Postur tubuhnya cukup tinggi dan menyeramkan. Wanita itu memperhatikan mereka satu per satu."Aku ada kerjaan untuk kalian," ucap Tasya dengan wajah serius."Apa? Apa bayarannya besar?" ucap salah seorang dari mereka yang bertubuh gembul."Kalian tena

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26
  • Cinta Setelah Luka   Bab 61 Terkejut

    Kamran, Kayana, dan Kevin yang sejak tadi mendengarkan serta memperhatikan Kaira dan Harun, di kejutkan dengan kedatangan Hanung. Sebab, Kaira serta Harun menyebut lelaki paruh baya itu dengan sebutan 'Ayah'"Sejak kapan Ayah di sini?" tanya Kaira setengah terkejut."Baru saja. Memang mau ke sini untuk mengecek. Oh iya, bagaimana tanganmu?" jelas Hanung, sembari menanyakan pri hal Kaira."Alhamdulillah sudah membaik. Berkat dukungan Mas Kaivan, Kak Harun, Ayah, bunda, dan Kiara. Kalian telah menyemangati aku sehingga aku bisa lekas pulih," ucap Kaira, sambil menunjukkan tangan kirinya dan tersenyum."Syukurlah. Ayah senang mendengarnya. Itu semua juga karena semangatmu yang besar untuk sembuh," ucap Hanung sambil mengusap tangan Kiri Kaira."Kak Harun, Ayah, terima kasih telah mengizinkan aku bekerja kembali," ucap Kaira sambil menatap ke arah Harun dan Hanung bergantian."Tidak perlu berterima kasih. Kau memang harus kembali bekerja di rumah sakit ini. Mana mungkin Ayah dan Kak Harun

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Cinta Setelah Luka   Bab 62 Saling Memaafkan

    Kaira tampak lesu melangkah memasuki ruangannya. Lingkar hitam terlihat di kedua mata wanita itu. Namun, masih tetap cantik meski tanpa polesan make up.Wanita itu mendudukkan bagian bawah tubuhnya di kursi. Kemudian, menyandarkan kepala pada meja, memejamkan kedua mata yang tampak mengantuk.Belum lama ia terlelap, tampak beberapa orang memasuki ruangannya, setelah ketukan pintu tidak di dengar oleh wanita itu.Mereka memperhatikan ruangan Kaira yang tampak bersih, rapi, dan wangi. Kemudian, mengalihkan pandangan ke arah Kaira yang masih terlelap di meja kerjanya.Salah seorang dari mereka menghela napas kasar. Mengamati lamat-lamat wajah lelah Kaira yang tetap terlihat, meski posisinya miring berbantalkan lengan. Tampak orang itu ingin mendekat. Namun, di halangi oleh yang lain dengan memberi kode menggeleng.Akhirnya, mereka duduk di sofa, menunggu Kaira terbangun. Wanita berparas cantik itu menggeliat. Kemudian, membuka mata perlahan. Sedikit menguap dan kedua matanya memerah.Ked

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-12
  • Cinta Setelah Luka   Bab 63 Bertemu Kiara

    Kaira berdiri di balkon kamarnya. Menatap ke arah langit, sambil sesekali menghirup udara pagi yang tampak segar. Teringat peristiwa kemarin di rumah sakit, ketika ia bertemu dengan kakak dan kedua orang tuanya.Lamunannya buyar, ketika ia merasakan ada sepasang tangan kekar melingkar di perutnya, memeluk Kaira dari belakang dan menyandarkan dagu pada punggung wanita itu. Wangi maskulin terhidu oleh penciumannya. Kaira sangat mengenal aroma ini."Sedang apa di sini, Sayang? Kenapa melamun pagi-pagi?" Suara berat seorang laki-laki yang sangat di kenalnya yang meski cukup mengejutkan. Namun, begitu lembut di telinga, bertanya penuh curiga tanpa melepaskan pelukannya."Mas Kaivan. Sejak kapan di sini?"Bukannya menjawab, Kaira masalah justru balik bertanya, dengan pandangan masih terarah ke langit. Kaivan menempelkan sebelah pipinya pada Kaira dan sedikit menggerakkannya, membuat wanita itu sedikit geli terkena jenggot dan kumis tipis Kaivan."Baru saja, aku mencarimu di setiap ruangan,

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • Cinta Setelah Luka   Bab 64 Bertemu Erlan

    Kaira menghela napas kasar sambil mengangguk. Mengulas senyum paksa agar Hanung, Hani, dan Harun tidak khawatir."Aku baik-baik saja. Ya, memang cukup melelahkan dan sedikit syok juga. Sebab, aku kan baru saja sembuh dan bergabung kembali. Jadi, seperti pertama kali, saat aku baru masuk ke rumah sakit itu," jelas Kaira lembut."Syukurlah kalau kau baik-baik saja. Ayah dan Kak Harun juga sempat khawatir denganmu. Apalagi, kau masih baru bergabung. Untunglah kau punya suami yang selalu siaga. Ayah salut denganmu, Kaivan," ucap Hanung sembari melirik ke arah Kaivan.Kaivan tersenyum. "Terima kasih, Yah. Tapi menurutku, Kaira memang luar biasa. Semangat kerjanya tinggi. Begitu perhatian dan peduli pada pasiennya. Pantaslah jika dia di juluki dokter terbaik dan profesional," puji Kaivan sambil menggenggam sebelah tangan Kaira.Harun dan Hanung mengiyakan.ereka setuju dengan perkataan Kaivan yang memang ada benarnya. Hani dan Kiara tengah sibuk bermain usai makan.Mereka melanjutkan perbinc

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-21
  • Cinta Setelah Luka   Bab 65 Kesal

    Kedua mata Kaira membulat sempurna, ketika melihat foto-foto yang di tulis tunjukkan Kaivan padanya. Menelan ludah dengan susah payah sambil berusaha bernapas dengan baik."Kenapa diam? Jawab aku."Kaivan kembali berkata sambil menatap Kaira tajam. Napasnya bergemuruh, menahan emosi dan cemburu. Kaira masih terdiam dan syok dengan apa yang dilihatnya."Jawab aku, Kaira!" Kaivan meninggikan sedikit nada bicaranya. Menandakan dirinya tengah terbakar amarah yang terpendam sejak tadi.Kaira mendongak dan menatap dalam Kaivan. Membuang napas kasar dan memejamkan mata sejenak. Kemudian, mencoba untuk tetap tenang menghadapi Kaivan yang tengah menahan amarah."Aku akan jelaskan semuanya, tapi tolong, kau tenang dulu, ya," ucap Kaira sembari meraih kedua tangan Kaivan dan menggenggamnya.Kaivan berusaha tetap tenang dan memberi Kaira kesempatan untuk menjelaskan. Pria itu kembali menatap tajam ke arah Kaira."Dia Erlan, mantan suami Kak Karin. Aku tidak sengaja bertemu dengannya tadi pagi di

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • Cinta Setelah Luka   Bab 66 Emosi Menguras Hati

    Ferdinan terkejut dengan perkataan Kaivan. Tidak biasanya ia kesal dengan sang istri sampai kondisinya begitu kusut sekali. Pria berkulit sawo matang itu semakin menatap Kaivan, menelisik lebih dalam apa yang terjadi dengan sahabat sekaligus bosnya itu."Tumben sekali Dokter Kaira buatmu kesal, biasanya kau yang selalu buat kesal," selidik Ferdinan penasaran sambil meledek Kaivan."Aish, kau ini. Bukannya menghibur dan membantuku malah mengejekku," ucap Kaivan kesal."Maaf, aku hanya terkejut dengan pengakuanmu. Kenapa Kaira bisa begitu membuatmu kesal?" cecar Ferdinan."Semalam, ia pulang larut. Namun, sebelumnya, aku melihat Kaira di kafe bersama pria. Lalu, aku memfotonya. Kemudian, aku serahkan saat Kaira pulang bekerja. Kami sempat bertengkar. Namun, Kaira menjelaskan jika lelaki itu mantan kekasihnya dulu sebelum mengenalku. Meskipun demikian, aku masih kesal dengannya," jelas Kaivan menceritakan yang terjadi sebenarnya."Jadi kau cemburu dengan mantan kekasih istrimu?" selidik

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03

Bab terbaru

  • Cinta Setelah Luka   Bab 81 Upaya Penyelamatan

    Kaivan menelan ludah. Menghela napas, mencoba menahan amarahnya. Bukan tidak berani mendekat ke arah Tasya dan Karin. Namun, ia tidak ingin gegabah dan membuat putrinya terluka. Karin tampak tersenyum melihat wajah menyedihkan Kaira."Lihatlah, Kaira. Kau akan kehilangan putrimu. Itu semua hukuman yang setimpal dari semua yang sudah kau lakukan padaku dan Tasya. Terutama, Kau, Kaivan! Kau sudah buat hidup kami menderita cukup lama di pulau terpencil. Kalian harus membayar mahal untuk itu," ucap Karin dengan tatapan menyeringai."Apa yang kalian inginkan? Lepaskan putriku! Jangan sakiti dia. Urusan kalian denganku, bukan dengannya," ucap Kaira berusaha untuk berbicara baik-baik."Aku ingin kau hancur, Kaira. Tanda tangani surat ini," ucap Karin sambil melemparkan map cokelat ke arah Kaira.'Rupanya mereka sudah menyiapkan dan merencanakan semuanya. Aku harus cari cara membuat Karin dan Tasya lengah hingga bisa menyelamatkan Kiara,' monolog Kaivan dalam hati.Kaivan mengambil map cokela

  • Cinta Setelah Luka   Bab 80 Penculikan Kiara

    Setelah satu minggu berada di rumah sakit melakukan perawatan, pasca insiden yang terjadi beberapa waktu lalu, Kaira pun diizinkan pulang ke rumah. Namun, belum diperbolehkan bekerja. Kaivan pun menjadi sangat posesif menjaga Kaira, demi keselamatan istri dan calon anak keduanya.Kaira yang masih lemas berbaring di ranjang. Sementara Kaivan, berada di ruang tamu bersama dengan Ferdinan yang ikut menjemput Kaira di rumah sakit. Mereka tampak berbincang serius di sana."Bagaimana kondisi Dokter Kaira? Apa sudah membaik?" tanya Ferdinan membuka pembicaraan."Sudah. Dokter bilang, Kaira tidak boleh emosi dan terlalu stres. Itu bisa berbahaya bagi diri dan calon bayinya," jelas Kaivan dengan pelan."Kau harus ekstra hati-hati dalam menjaganya. Apa dia tahu mengenai pengintaian kita terhadap Karin dan Tasya?" tanya Ferdinan sembari menasihati Kaivan."Dia belum tahu kalau kita kemarin pergi mengintai dan ingin menangkap Karin dan Tasya. Dia ....""Apa? Jadi kalian kemarin pergi tanpa kabar

  • Cinta Setelah Luka   Bab 79 Braxton Hicks

    Kaivan masih menunggu di depan ruang pemeriksaan. Pemuda itu masih mencemaskan Kaira yang belum juga selesai diperiksa oleh dokter. Setengah jam berlalu, dokter keluar dari tempat itu dan langsung di hadang oleh Kaivan."Dokter, bagaimana kondisi istri saya?" tanyanya dengan cemas sambil menatap ke arah dokter.Dokter itu menghela napas dan menyeka dahinya dengan lengan jasnya. Kemudian, menatap Kaivan dengan wajah serius."Kondisi istri Anda baik-baik saja. Janinnya pun sama. Untung saja cepat dibawa ke sini. Hanya saja, pasien harus istirahat total karena mengalami sedikit pendarahan," jelas dokter itu dengan wajah serius."Apa? Pendarahan? Apa berbahaya, Dok?" tanya Kaivan kembali dengan terkejut."Berbahaya jika tidak lekas di atasi. Saya harap, Anda mengikuti saran saya demi keselamatan istri dan calon bayi Anda," jelas dokter itu kembali."Baik, Dok. Emm, kira-kira, kenapa istri saya bisa seperti itu, Dok? Apa karena kelelahan?" "Iya, bisa karena kelelahan, atau emosi berlebih

  • Cinta Setelah Luka   Bab 78 Bertemu Kaira

    Kaivan dan Ferdinan, beserta anak buahnya kembali ke kota J setelah pengintaian dan usaha penangkapan atas Karin dan Tasya gagal. Kini, Kaivan mengkhawatirkan Kaira yang tidak mengangkat panggilan telepon dan membalas pesannya.Kaivan terus gelisah, takut hal buruk terjadi pada Kaira. Harun pun tidak dapat dihubungi. Semakin membuat pemuda itu bertambah khawatir."Bagaimana ini? Kak Harun pun tidak bisa dihubungi. Ke mana sebenarnya mereka?" monolog Kaivan sambil meremas kasar rambutnya."Tetaplah tenang. Mungkin mereka sedang ada tugas dan tidak ada sinyal sehingga sulit dihubungi," jelas Ferdinan berusaha menenangkan Kaivan."Bagaimana aku bisa tenang. Karin dan Tasya berhasil lolos. Kaira tidak bisa dihubungi. Aku takut terjadi sesuatu padanya. Kau tahu bagaimana ular berbisa itu memperlakukan Kaira. Aku khawatir mereka menemui Kaira dan melakukan hal buruk pada istriku," omel Kaivan yang masih saja terus gelisah."Aku mengerti kekhawatiranmu. Namun, berpikirlah positif. Semoga tid

  • Cinta Setelah Luka   Bab 77 Misi Gagal

    Kaira tampak mondar-mandir di kamar. Wanita cantik itu merasa khawatir karena Kaivan belum juga kembali. Berkali-kali mencoba menghubungi ponselnya. Namun, tidak ada jawaban. Pesan pun tidak di balas. Tidak bisanya Kaivan seperti itu. Bahkan, pria tersebut biasanya begitu posesif dan selalu cepat menjawab panggilan dari Kaira."Mas Kaivan ke mana, ya? Kenapa tidak mengangkat panggilanku? Pesan aku pun tidak di jawab," monolog Kaira yang mengkhawatirkan suaminya."Ferdinan juga ke mana lagi? Dia juga tidak bisa di hubungi," lanjut Kaira semakin khawatir.Wanita berparas cantik itu melangkah keluar kamar menuju dapur. Menemui asisten rumah tangganya yang tengah merapikan tempat tersebut."Bi, apa Tuan Kaivan belum kembali, atau sudah kembali, tapi pergi lagi?" tanya Kaira kepada Bi Asih, asisten rumah tangganya."Belum Nyonya. Tuan belum kembali dari bekerja," jelas Bi Asih sambil sedikit menunduk."Kau di mana, Mas? Kenapa tidak ada kabar?" tanya Kaira dengan raut wajah semakin cemas.

  • Cinta Setelah Luka   Bab 76 Menemukan Mereka

    Kaira kembali beraktifitas, meski hatinya masih dirundung pilu pasca kejadian beberapa hari lalu yang menyebabkan Kaira kehilangan dua pasiennya di meja operasi. Harun terus memperhatikan adiknya yang tampak murung, ketika memasuki ruang IGD.Kaira terus melangkah dengan pikiran kosong. Sapaan dari para perawat dan dokter yang berada di ruangan itu pun tak dihiraukannya. Kaira tiba di ruang pengecekan data pasien dan duduk di depan meja komputer. Wanita cantik itu menghela napas berat. Kemudian, mengambil satu map dari tumpukan map yang berada di hadapannya. Membuka perlahan berkas tersebut dan membacanya sebelum ia masukan ke dalam laporan.Tangannya bergetar, kedua mata Kaira berkaca saat membaca riwayat pasien yang ternyata itu adalah laporan tentang pasien korban reruntuhan bangunan yang meninggal dunia beberapa hari yang lalu.Harun yang sejak tadi memperhatikan Kaira pun segera masuk ke ruangan itu. Takut terjadi sesuatu kepada adiknya. Sebab, kondisi Kaira memang labil belakan

  • Cinta Setelah Luka   Bab 75 Kacau Balau

    Hari berganti waktu pun berganti. Sudah empat bulan sejak kejadian penculikan terhadap Kaira yang dilakukan oleh Karin dan Tasya. Kedua orang itu masih dalam buruan. Belum tampak jelas jejak keberadaannya.Kaira tetap menjalankan aktifitas seperti biasanya, meski ada Kekhawatiran dan kegelisahan pasca kejadian itu. Kaivan pun selalu waspada dan siaga menjaga Kaira agar tetap aman.~~~Kaira kembali disibukan dengan pekerjaannya. Telah terjadi gempa di daerah kota 'S' cukup besar hingga banyak korban yang dilarikan ke rumah sakit terdekat di daerah tersebut. Bala bantuan pun di datangkan dari tim medis beberapa rumah sakit, termasuk rumah sakit Kaira.Awalnya, Harun melarang Kaira ikut karena kondisi Kaira yang tengah hamil. Kaivan pun mencemaskannya. Namun, Kaira merupakan tim inti karena merupakan salah satu tenaga profesional yang diminta untuk datang. Kurangnya tenaga medis yang mengharuskan hal itu. Akhirnya, dua pemuda tampan yang selalu melindunginya itu pun mengizinkannya. Ten

  • Cinta Setelah Luka   Bab 74 Kekhawatiran Kaira

    Kaivan melepaskan ciumannya karena Kaira merasa sedikit sesak. Kemudian, pemuda tampan itu menangkupkan wajah Kaira dan menatapnya lamat-lamat."Wajahmu pucat, apa kau sakit, Sayang?" tanya Kaivan sambil terus mengamati wajah istrinya. Kaira menggeleng.Kaivan mengerutkan alisnya. Menatap curiga ke arah Kaira. Menelisik kebenaran di sana. Kaira tersenyum."Kenapa tersenyum? Apa kau terpesona dengan ketampananku?" goda Kaivan tanpa melepaskan tatapannya."Mas, ada yang ingin aku bicarakan denganmu," ucap Kaira sambil menurunkan kedua tangan Kaivan dari pipinya dan menggenggam erat."Apa?" tanya Kaivan penasaran."Mas, aku ....""Kenapa, Sayang?" tanya Kaivan semakin penasaran.Kaira bangkit dari kursi dan mengambil tasnya yang bergelayut di gagang lemari. Kemudian, mengambil amplop putih dan menyerahkan kepada Kaivan."Ini.""Apa ini?""Buka saja dan kau akan mengetahuinya."Kaivan pun membuka amplop itu dan melihat isinya. Kedua matanya terbelalak mana kala membaca isinya. Senyum meng

  • Cinta Setelah Luka   Bab 73 Pemeriksaan Kandungan

    Kaira kembali beraktivitas. Sementara waktu, ia hanya diperbolehkan bertugas di IGD dan ICU sampai kondisinya pulih pasca trauma yang di alami ketika diculik oleh Karin dan Tasya. Harun dan Hanung khawatir, jika dipaksakan melakukan operasi, akan mengganggu prosesnya. Tentu, berbahaya pula bagi pasien. Kaira menyadari itu dan tidak melakukan protes. Wanita cantik tersebut tetap melakukan tugasnya dengan baik, meski di bawah kontrol Harun dan Hanung. Kaira begitu ramah menyapa pasien yang terbaring di ruang IGD, melakukan proses pemeriksaan dengan sabar dan telaten. Ya, terkadang memang butuh kesabaran ekstra dalam menghadapi pasien dengan berbagai karakter. Ada yang menuruti perkataan dokter, ada pula yang menentangnya. Harun selalu memperhatikan gerak-gerik Kaira. Takut-takut trauma itu datang dan mengganggu konsentrasi bekerjanya. Pemuda itu tampak tersenyum melihat Kaira yang begitu semangat. Helaan napas terdengar cukup kasar. Harun tiba-tiba mengerutkan alisnya, ketika me

DMCA.com Protection Status