Home / Romansa / Cinta Setelah Luka / Bab 66 Emosi Menguras Hati

Share

Bab 66 Emosi Menguras Hati

Author: Tri naya
last update Huling Na-update: 2024-08-03 21:48:16

Ferdinan terkejut dengan perkataan Kaivan. Tidak biasanya ia kesal dengan sang istri sampai kondisinya begitu kusut sekali. Pria berkulit sawo matang itu semakin menatap Kaivan, menelisik lebih dalam apa yang terjadi dengan sahabat sekaligus bosnya itu.

"Tumben sekali Dokter Kaira buatmu kesal, biasanya kau yang selalu buat kesal," selidik Ferdinan penasaran sambil meledek Kaivan.

"Aish, kau ini. Bukannya menghibur dan membantuku malah mengejekku," ucap Kaivan kesal.

"Maaf, aku hanya terkejut dengan pengakuanmu. Kenapa Kaira bisa begitu membuatmu kesal?" cecar Ferdinan.

"Semalam, ia pulang larut. Namun, sebelumnya, aku melihat Kaira di kafe bersama pria. Lalu, aku memfotonya. Kemudian, aku serahkan saat Kaira pulang bekerja. Kami sempat bertengkar. Namun, Kaira menjelaskan jika lelaki itu mantan kekasihnya dulu sebelum mengenalku. Meskipun demikian, aku masih kesal dengannya," jelas Kaivan menceritakan yang terjadi sebenarnya.

"Jadi kau cemburu dengan mantan kekasih istrimu?" selidik
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Cinta Setelah Luka   BB 67 Teramat Lelah

    Kaira dan Harun tengah melakukan pemeriksaan di ruang IGD. Mereka merawat pasien keracunan makanan sejak kemarin. Meskipun tidak ada yang meninggal dunia. Namun, pasien yang membutuhkan perawatan insentif cukup banyak, sekitar dua puluh orang.Mereka keracunan makanan setelah pulang menghadiri resepsi pernikahan. Beruntung, nyawa mereka bisa di selamatkan karena cepat di bawa ke rumah sakit dan segera mendapatkan pertolongan pertama.Ketika keduanya sudah mulai santai dan sedang mengecek data pasien, ruang IGD kembali disibukkan dengan kedatangan pasien korban tanah longsor. Sekitar tiga puluh orang di bawa ke rumah sakit Kusuma Pratama Hospital. "Pasien harus segera di operasi untuk menyelamatkan nyawanya dan mengangkat kayu yang menancap di perutnya. Kita butuh persetujuan dari pihak keluarga. Perawat Rifki, apa kau sudah menghubungi keluarga korban?"Kaira memberikan penjelasan kepada Rifki, kepala perawat di rumah sakit itu. Pemuda berparas manis itu mendongak."Tadi pihak keluar

    Huling Na-update : 2024-08-08
  • Cinta Setelah Luka   Bab 68 Penculikan dan dijual

    Kaira pergi ke minimarket selepas pulang bekerja, ia tidak ditemani oleh Kaivan karena pria itu sedang banyak pekerjaan. Wanita cantik tersebut melangkah dengan anggun sambil mendorong troli. Memilah dan memilih barang-barang yang hendak dibeli untuk keperluan rumah.Kaira berbelanja sayur, buah, bahan makanan, ikan, daging, seafood, Frozen food, serta bumbu-bumbu dapur. Minuman seperti susu, jus, cola, kopi, teh, dan minuman lain pun juga dibelinya.Cukup banyak belanjaan yang ia beli sampai penuh dua troli. Ketika, Kaira hendak menuju kasir, langkahnya terhenti saat seorang wanita yang sangat dikenalnya datang menghampiri dan menghadang Kaira."Akhirnya aku bertemu denganmu di sini," ucap wanita seksi itu dengan tatapan tajam.Kedua bola mata Kaira membulat sempurna saat mengetahui siapa wanita itu. "Ka--Kak Karin. Kau ....""Bagus, kau masih mengenaliku. Sudah puas kau sekarang karena telah benar-benar menghancurkan hidupku?" tanyanya semakin tajam menatap Kaira dan mendekati wani

    Huling Na-update : 2024-08-16
  • Cinta Setelah Luka   Bab 69 Masuk Rumah Sakit

    Kaira melangkah dengan gamang ke arah sebuah kamar, ia tidak bisa berkutik. Sebab, di belakangnya, ada dua orang bertubuh kekar mengawal dirinya. Mereka suruhan Madam. Kaira terus berjalan sambil menahan tangis. Wanita itu tidak ingin terdengar suara tangisannya karena pasti, akan memicu kemarahan dua orang itu.Setibanya di kamar itu, Kaira dipaksa masuk, kedua orang itu mendorong kuat tubuh wanita itu hingga hampir tersungkur. Sampai di dalam, ia melihat seorang pria bertubuh gempal, bertelanjang dada. Tatapannya begitu tajam ketika melihat Kaira masuk. Seperti harimau yang hendak memangsa buruannya.Kaira menelan ludah. Memejamkan mata sejenak, ketika lelaki bertubuh gempal itu mendekat dan berusaha menjamah tubuhnya. Kaira sebisa mungkin menghindar agar tidak sampai tersentuh.Lelaki itu tampak kesal dengan perlakuan Kaira, ia pun makin mendekat dan mencengkeram rahang Kaira kuat, membuat wanita itu terpekik."Ahh!""Berani kau menghindariku. Kau itu sudah aku bayar mahal, jadi ja

    Huling Na-update : 2024-09-07
  • Cinta Setelah Luka   Bab 70 Trauma Itu Datang Kembali

    Kaivan menggenggam sebelah tangan Kaira yang terbalut infus. Napasnya terdengar lemah dari balik selang oksigen. Pria itu tertunduk dan masih tidak habis pikir, kenapa bisa Kaira diculik dan dibawa ke rumah bordir itu.Pemuda itu terus meminta informasi dari anak buahnya tentang perkembangan kasus Kaira, ia ingin menyelidiki karena penasaran dengan pelaku yang begitu tega dan jahat kepada istrinya."Bangun, Sayang. Aku janji, tidak akan pernah melepaskan orang-orang yang telah menyakitimu. Semoga kau tidak mengalami trauma lagi. Aku mohon, lekas lah sadar, Sayang," monolog Kaivan sambil terus tertunduk. Tidak terasa, air mata Kaivan menetes membasahi kedua pipinya. Kesedihan dan penyesalan kembali melanda pemuda itu."Maafkan aku, Kaira. Tidak bisa menjagamu dengan baik, sampai kau harus mengalami semua ini," sesal Kaivan yang terus tertunduk.Kaivan tertidur di samping Kaira sambil menggenggam sebelah tangannya. Begitu erat seraya tidak ingin melepaskannya. Kaivan benar-benar menjag

    Huling Na-update : 2024-09-25
  • Cinta Setelah Luka   Bab 71 Cerita Kaira

    Setelah mendapatkan perawatan selama satu minggu, kondisi Kaira membaik. Wanita itu sudah tidak terlalu ketakutan meski masih ada trauma dalam dirinya. Kaivan senantiasa setia menjaga sang istri. Walaupun, ia disibukan oleh pekerjaannya. Namun, tidak menggoyahkan hati pemuda tersebut untuk selalu menjaga Kaira.Kaira banyak murung dan jarang bicara semenjak kejadian itu, ia masih tidak menyangka jika kakak kandungnya tega melakukan hal keji itu padanya. Bahkan Tasya, begitu dendam pada Kaira dan bekerja sama dengan Karin untuk menyingkirkan dirinya."Sayang, ada apa? Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Kaivan yang melihat Kaira tampak melamun duduk di ranjang menatap ke arah jendela.Kaira sedikit terkejut. Namun, berusaha untuk menyembunyikan apa yang tengah ia pikirkan karena belum siap mengatakan semuanya pada Kaivan. Wanita itu terdiam tanpa kata."Kaira," panggil Kaivan lembut.Pemuda itu mendekat ke arah Kaira dan memeluk istrinya dari belakang. Menyandarkan dagu ke sebelah pun

    Huling Na-update : 2024-09-27
  • Cinta Setelah Luka   Bab 72 Tentang Karin

    "Kak Karin menganggap perceraiannya dengan Erlan karena aku. Sebab, sampai sekarang, Erlan masih mencintaiku. Aku pernah bertemu dengan Erlan, dia menceritakan semua yang terjadi dalam rumah tangganya." Kaira kembali menceritakan tentang Karin kepada Kaivan dan Harun. Kedua pria tampan itu mendengarkan dengan seksama, tiap bait kata yang diucapkan Kaira."Lalu, bagaimana Kak Karin bisa bekerja sama dengan Tasya? Apa mereka saling mengenal?" tanya Kaivan dengan penasaran."Mereka tidak saling kenal. Aku juga bertemu Tasya di minimarket. Misi mereka ternyata sama, menghancurkan aku. Oleh karena itulah, keduanya bekerja sama untuk melakukan hal ini," jelas Kaira dengan wajah serius."Awalnya, Kak Karin hanya ingin memberikan pelajaran padaku. Mereka menyeretku dengan paksa ke toilet. Aku dicekal dan dibekap sehingga tidak bisa bersuara. Setelah sampai toilet, Kak Karin memegangi aku dan Tasya mencengkeram kuat wajahku. Kemudian, merobek bagian depan pakaianku," lanjut Kaira yang mulai b

    Huling Na-update : 2024-10-04
  • Cinta Setelah Luka   Bab 73 Pemeriksaan Kandungan

    Kaira kembali beraktivitas. Sementara waktu, ia hanya diperbolehkan bertugas di IGD dan ICU sampai kondisinya pulih pasca trauma yang di alami ketika diculik oleh Karin dan Tasya. Harun dan Hanung khawatir, jika dipaksakan melakukan operasi, akan mengganggu prosesnya. Tentu, berbahaya pula bagi pasien. Kaira menyadari itu dan tidak melakukan protes. Wanita cantik tersebut tetap melakukan tugasnya dengan baik, meski di bawah kontrol Harun dan Hanung. Kaira begitu ramah menyapa pasien yang terbaring di ruang IGD, melakukan proses pemeriksaan dengan sabar dan telaten. Ya, terkadang memang butuh kesabaran ekstra dalam menghadapi pasien dengan berbagai karakter. Ada yang menuruti perkataan dokter, ada pula yang menentangnya. Harun selalu memperhatikan gerak-gerik Kaira. Takut-takut trauma itu datang dan mengganggu konsentrasi bekerjanya. Pemuda itu tampak tersenyum melihat Kaira yang begitu semangat. Helaan napas terdengar cukup kasar. Harun tiba-tiba mengerutkan alisnya, ketika me

    Huling Na-update : 2024-10-15
  • Cinta Setelah Luka   Bab 74 Kekhawatiran Kaira

    Kaivan melepaskan ciumannya karena Kaira merasa sedikit sesak. Kemudian, pemuda tampan itu menangkupkan wajah Kaira dan menatapnya lamat-lamat."Wajahmu pucat, apa kau sakit, Sayang?" tanya Kaivan sambil terus mengamati wajah istrinya. Kaira menggeleng.Kaivan mengerutkan alisnya. Menatap curiga ke arah Kaira. Menelisik kebenaran di sana. Kaira tersenyum."Kenapa tersenyum? Apa kau terpesona dengan ketampananku?" goda Kaivan tanpa melepaskan tatapannya."Mas, ada yang ingin aku bicarakan denganmu," ucap Kaira sambil menurunkan kedua tangan Kaivan dari pipinya dan menggenggam erat."Apa?" tanya Kaivan penasaran."Mas, aku ....""Kenapa, Sayang?" tanya Kaivan semakin penasaran.Kaira bangkit dari kursi dan mengambil tasnya yang bergelayut di gagang lemari. Kemudian, mengambil amplop putih dan menyerahkan kepada Kaivan."Ini.""Apa ini?""Buka saja dan kau akan mengetahuinya."Kaivan pun membuka amplop itu dan melihat isinya. Kedua matanya terbelalak mana kala membaca isinya. Senyum meng

    Huling Na-update : 2024-10-22

Pinakabagong kabanata

  • Cinta Setelah Luka   Bab 92 Teramat Lelah

    Rumah sakit dalam keadaan sibuk sekali, pasien terus berdatangan di ruang IGD, bahkan ada yang di tempatkan pada tenda darurat karena keterbatasan ruangan. Para pasien juga sudah menggunakan tanda berupa pita di lengan sesuai dengan kondisi masing-masing.Wajah Harun dan Kaira tampak lelah sekali karena telah lakukan operasi lebih dari enam kali sehari. Bukan hanya kedua orang itu, para perawat yang membantu jalannya operasi pun terlihat letih. Namun, mereka harus tetap bersemangat demi menyelamatkan raga yang lain.Kaira dan Harun baru saja keluar dari ruang operasi untuk beristirahat sejenak, setelah operasi terakhir di lakukan. Sudah sekitar hampir dua puluh jam melakukan operasi dengan sekitar tujuh pasien korban tanah longsor yang dibawa ke rumah sakit kemarin siang. Ke tujuh korban mengalami luka berat tertimpa reruntuhan dan matrial. Menjalankan operasi sekitar dua sampai tiga jam per pasien. Meski tampak leah, tetapi Kaira dan Harun berusaha tegar dan kuat. Beruntung, kali in

  • Cinta Setelah Luka   Bab 91 Penjelasan Harun

    Harun semakin mendekati Kaira. Pemuda itu sedikit berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan wanita itu. Meraih kepala Kaira dan menghadapkan ke arahnya."Maafkan aku. Aku tidak bermaksud membentakmu apalagi di depan yang lain. Aku hanya sedang panik dengan kondisi pasienku," jelas Harun sambil menangkupkan wajah Kaira.Kaira terdiam. Mulutnya enggan bersuara. Wanita cantik itu masih kesal dengan sikap Harun meski pemuda tersebut sudah memberikan penjelasan.Harun kembali menghela napas. "Kau masih merajuk meski aku sudah meminta maaf dan menjelaskan semuanya padamu?" tanyanya dengan wajah serius.Kaira masih bergeming, ia masih merajuk pada Harun. Pasalnya, pemuda itu memang tidak pernah membentaknya, apalagi di depan umum. Kaira merasa sakit hati dan malu sekali dibuat oleh Harun."Aku akan menebus kesalahanku. Aku traktir kau belanja di mal. Kau boleh membeli apa saja yang kau mau. Aku akan bayar semuanya, asal kau tidak marah lagi denganku," ucap Harun berusaha membujuk Kaira."Per

  • Cinta Setelah Luka   Bab 90 Marah

    Kaira melangkah menuju ruangannya usai mengumpulkan laporan di ruang IGD. Wajahnya tampak sedikit lelah. Pandangannya pun tidak fokus sampai ia menabrak seseorang yang tengah berjalan berlawanan arah dengannya."Ups, ma--maaf, saya tidak ... Kak Erlan." "Kaira ...." Ternyata Kaira menabrak Erlan. Mantan pacar Kaira sekaligus mantan suami Karin. Keduanya terdiam sejenak. Menata hati masing-masing yang bergemuruh menahan rasa."Ma--maaf, Kak. Aku tidak fokus melangkah sampai menabrak Kak Erlan," jelas Kaira memulai kembali pembicaraan.Erlangga tersenyum. "Tidak apa. Kau tampak lelah sekali, apa kau baik-baik saja?" tanya Erlan dengan curiga."Aku baik-baik saja. Hanya kurang fokus saja," jelas Kaira sambil menunduk. Tidak berani menatap Erlan."Baiklah. Emm, omong-omong, bagaimana kabar keluargamu? Aku dengar, belum lama ini, kau baru melahirkan anak keduamu?" Erlan mengubah topik pembicaraan karena tidak ingin berdebat dengan Kaira. Wanita berparas cantik itu mendongak dan berusaha

  • Cinta Setelah Luka   Bab 89 Kembali Melakukan Aktivitas Rutin

    Kaira mulai melakukan aktivitas seperti biasa, setelah hampir empat bulan beristirahat di rumah pasca melahirkan. Wanita berparas cantik itu melangkah dengan anggun di lorong Rumah Sakit Kusuma Pratama Hospital. Mengenakan dress berwarna biru langit, dipadukan dengan jas putih, seragam rumah sakit.Rambut sepinggangnya ia sanggul dan hells berwarna senada dengan pakaiannya, di tambah anting kecil menghiasi kedua telinga Kaira, menambah pesona perempuan tersebut. Meski sudah memiliki dua anak. Akan tetapi, Kaira masih terlihat cantik dan menawan. Wanita itu merawat tubuhnya dengan sangat baik. Mengatur pola makan yang baik pula demi kesehatan dirinya.Wanita berparas cantik itu memasuki ruang IGD. Semua mata tertuju padanya. Mereka tetap mengagumi Kaira yang memiliki postur tubuh bak model internasional. Senyum terukir di bibirnya. Membalas sapaan dari petugas yang berada di ruangan tersebut.Kaira terus melangkah ke dalam. Memasuki sebuah ruangan yang menjadi tempatnya untuk mengecek

  • Cinta Setelah Luka   Bab 88 Berkumpul

    Setelah mendapatkan perawatan selama satu Minggu, Kaira sudah diizinkan pulang ke rumah. Kaivan tampak sedang menimang-nimang putranya, sementara Kaira berbaring di ranjang karena merasakan nyeri pada perutnya.Harun tampak memeriksa obat-obatan Kaira dan memberikan beberapa butir pada adiknya tersebut agar di minum, untuk meredakan nyeri pada perutnya.Usai minum obat, Kaira tertidur di samping putranya. Kaivan dan Harun keluar kamar dan berbincang di ruang tamu sambil menikmati teh dan kudapan buatan Bi Inah."Kenapa Kaira tampak kesakitan sekali?" tanya Kaivan dengan penasaran.Harun menghela napas. "Itu biasa terjadi pasca operasi. Penyebabnya bisa karena terlalu banyak melakukan pergerakan sehingga ada bagian otot yang terluka ikut tertarik. Oleh karena itulah, rasa nyeri itu datang," jelas pemuda berkumis tipis itu dengan wajah serius."Sampai kapan itu terjadi?" tanya Kaivan kembali semakin penasaran."Sampai luka bekas operasi itu mengering. Bahkan terkadang sudah kering dan b

  • Cinta Setelah Luka   Bab 87 Kelahiran

    Kaira sedang merapikan mainan milik Kiara, tiba-tiba, perutnya terasa sakit. Wanita itu menghentikan aktivitasnya dan meringis sambil memegangi perutnya. Bi Inah yang baru saja hendak membantu Kaira terkejut melihat majikannya tampak kesakitan."Nyonya, Nyonya kenapa?" ucap Bi Inah dengan raut wajah panik."Pe--perut aku sakit, Bi. Aww!" ucap Senja sambil terus memegangi perutnya."Sebentar, Nyonya. Bibi telepon Tuan Kaivan dulu," ucap Bi Inah sambil merogoh saku bajunya dan mengambil benda pipih di dalamnya."Halo, Bi. Ada apa?""Tu--Tuan. Ny--Nyonya ....""Kaira kenapa, Bi? Pelan-pelan saja bicaranya.""Nyonya, Tuan. Nyonya kesakitan. Sepertinya mau melahirkan." "Apa? Ya sudah, Bibi jaga Kaira, saya telepon ambulans.""Baik, Tuan."Sambungan telepon pun terputus. Kaivan segera menelepon rumah sakit dan meminta mengirimkan ambulans untuk membawa istrinya. Pemuda itu langsung gegas menyusul sang istri bersama dengan Ferdinan yang menemani karena khawatir terjadi sesuatu pada Kaivan.

  • Cinta Setelah Luka   Bab 86 Pengiriman Barang

    Karin dan Tasya tampak melangkah menuju gagang pintu ruang tamu setelah mendengar deru mobil dan mengintip siapa yang datang. Begitu pintu terbuka, seorang pria mengenakan jaket hitam, celana panjang hitam, masker, serta topi, dan kacamata berwarna sama langsung masuk ke dalam."Kenapa lama sekali? Kita sudah hampir mati kelaparan di sini," omel Karin sambil mengambil kardus yang dibawa orang itu dan meletakkannya di meja."Kau pikir mudah untuk bisa sampai ke sini? Aku harus memastikan situasi aman. Lagipula, askes ke sini juga sulit, butuh waktu lama untuk bisa sampai," jelas orang itu sambil mengambil lagi kardus yang lain."Kau sudah pastikan aman selama perjalanan ke sini? Tidak ada yang mengikutimu?" tanya Tasya curiga."Aku pastikan aman. Sepertinya, Kaivan dan anak buahnya belum mencium keberadaan kalian di sini," jelas orang yang ternyata lelaki tersebut kembali."Syukurlah. Kapan kami bisa keluar dari sini? Kami sudah tidak betah tinggal di hutan belantara ini. Tidak ada sin

  • Cinta Setelah Luka   Bab 85 Mencoba Merenung

    Kaivan kembali memegang kedua pundak Kaira dan memijitnya lembut. Kaira menghela napas sambil sesekali memejamkan kedua matanya. Menikmati setiap pijitan Kaivan."Kasihan sekali istriku. Pasti kelelahan bekerja sampai seperti ini," ucap Kaivan sambil terus memijit."Tadi banyak pasien. Ruang IGD pun ramai. Jadi, memang agak sibuk hingga kurang beristirahat," jelas Kaira sambil menenglengkan kepalanya."Jangan terlalu capai, kau sedang hamil. Apalagi, kandunganmu sudah besar. Apa tidak sebaiknya mengambil cuti dan beristirahat saja di rumah," saran Kaivan."Waktu melahirkan masih lama. Kalau aku ambil cuti sekarang, akan lama di rumah. Aku pasti akan bosan," tolak Kaira."Sayang, kalau kau bosan kan bisa jalan-jalan. Ke mall, atau ke mana saja. Aku akan mengantarmu. Kalau terlalu lelah seperti ini, calon bayi kita pasti akan semakin aktif dan itu akan membahayakan kalian," jelas Kaivan yang masih berusaha membujuk Kaira."Tapi, Mas ....""Kau bisa sibuk mengantar jemput Kiara. Bisa ber

  • Cinta Setelah Luka   Bab 84 Kekesalan Kanza

    Seorang wanita paruh baya yang meski tidak muda lagi. Namun, masih tetap terlihat cantik tampak sedang mondar-mandir di dalam kamarnya. Kekhawatiran tampak di balik wajah setengah keriputnya. Sesekali, ia melirik ke arah ponsel yang di genggamnya. Sudah hampir satu jam perempuan tersebut seperti itu. Karan, sang suami tampak memasuki kamar tersebut. Pria tua itu mengerutkan kedua alisnya. Merasa heran dengan apa yang telah istrinya lakukan. Lelaki itu mendekati dan menepuk pelan pundak Kanza, nama wanita tersebut. "Mam, ada apa? Kau tampak gelisah sekali?" tanya Karan dengan curiga. Wanita itu terperanjat. Kemudian, menghela napas dan mengeluarkannya kasar. Menelan ludah dan menatap ke arah suaminya dengan raut wajah panik. "Pa--Papi, mengejutkan Mami saja," ucap Kanza dengan gugup. "Maaf, Mam. Dari tadi, Papi perhatikan Mami mondar-mandir sambil melirik ponsel. Ada apa? Siapa yang sedang Mami tunggu teleponnya?" tanya Karan semakin penasaran. "Tidak ada, Pap," bohong Kanza

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status