Beranda / CEO / Cinta Setelah Luka / Bab 12 Pria Misterius

Share

Bab 12 Pria Misterius

Penulis: Tri naya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-14 00:50:20

Ruang IGD tampak sepi. Kaira duduk di depan layar komputer. Mengecek hasil pemeriksaan. Beberapa data pasien yang ia operasi. Mulai dari riwayat penyakit sampai operasi yang di jalani. Wanita itu begitu serius dan teliti sekali.

Namun, fokusnya terganggu saat ia teringat akan pertemuannya dengan Kaivan di pusat perbelanjaan kemarin. Kaira khawatir Kaivan akan benar-benar mengejarnya. Apalagi, pria itu sudah tahu jika Kiara adalah putrinya yang ternyata masih hidup. Tentu, Kaivan tidak akan begitu saja melepaskan Kaira.

'Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana kalau Kaivan terus mengusikku? Apalagi dia sudah tahu tentang Kiara. Aku harus bagaimana menghadapinya?' monolog Kaira dalam hati sambil menopang sebelah wajahnya pada tangan yang bersandar di meja.

'Kenapa dia harus hadir di hidupku?' batinnya dengan wajah kesal.

Harun berdiri tidak jauh dari tempatnya berada. Memperhatikan Kaira yang tampak gelisah. Pria itu melangkah mendekati Kaira dan berdiri di sampingnya. Wanita itu sibuk de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Setelah Luka   Bab 13 Bertengkar

    Pria itu terus menatap Kaira tajam sambil memberi sedikit ancaman. Kaira yang sedang fokus bekerja merasa kesal dan ingin sekali mengusirnya dengan paksa. Namun, ia tahu itu tidak akan berhasil. Laki-laki keras kepala seperti orang tersebut tidak akan mudah menyerah.Kaira berusaha bertahan. Wanita itu kembali fokus pada pekerjaannya tanpa memedulikan pria yang sedang menatap dirinya tersebut."Baiklah, itu pilihanmu. Aku akan meminta perhatian mereka untuk mendengarkan apa yang ingin aku katakan padamu," ucap pria itu kembali sambil berdiri tegap dan menatap ke arah sekitar."Kaira, aku ...."Dengan cepat Kaira bangkit dari kursi dan menutup mulut pria itu dengan sebelah tangannya. Menghentikan kalimat lelaki tersebut yang berbicara cukup keras. Kaira tidak ingin ada keributan di sana."Hentikan kekonyolanmu! Oke, kita keluar sekarang," ucap Kaira dengan kesal sambil menghela napas, ia pun terpaksa mengikuti keinginan pria itu daripada membuat onar di rumah sakit dan mengganggu pasie

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Cinta Setelah Luka   Bab 14 Rencana Kaivan

    "Akan apa? Membunuhku?"Seolah tahu apa yang ada dalam pikiran Kiara. Kaivan melontarkan pertanyaan yang cukup membuat Kaira terkejut. Wanita itu memejamkan kedua mata. Menetralisir dan mengontrol amarahnya agar tidak meluap.Kaivan mendekati Kaira dan menegakkan dagu lancip milik Kaira. Memaksa wanita itu menatapnya dan mendekatkan sedikit wajahnya."Kau punya dua pilihan. Menikah denganku dan kau bisa bertemu Kiara, atau tetap kukuh pada pendirian ku dan kau tidak akan bisa bertemu dengan anak kita untuk selamanya," ucap Kaivan penuh ancaman."Kau tidak bisa memaksaku untuk memilih. Kau tidak berhak untuk melakukannya!" seru Kaira yang kini menatap tajam ke arah Kaivan.Kaivan tersenyum kecut. "Hidup itu pilihan, Sayang. Kau harus memilihnya. Aku telah menyelidiki dan mengetahui semua tentangmu. Termasuk keluarga yang saat ini bersamamu. Aku juga tahu di mana Kiara bersekolah dan kapan dia pulang. Aku sudah memerintahkan anak buahku membawanya ke suatu tempat. Kau lihatlah sendiri."

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Cinta Setelah Luka   Bab 15 Gejolak di Dada

    Kaira terus memikirkan semua perkataan Kaivan hingga tidak berkonsentrasi dalam bekerja. Tangannya sempat terluka saat melakukan operasi. Beruntung ia di dampingi Harun yang bisa mengatasi situasi.Kaira berjalan kesal menuju ruang perawatan untuk mengobati lukanya. Harun mengikutinya dari belakang. Darah segar tampak menetes ke lantai meski sudah dibendung. Kaira membuka pintu ruangan sedikit kasar dan masuk. Kemudian, mengambil kotak obat di lemari. Lalu, melangkah menuju brankar dan duduk di atasnya.Harun langsung mengambil kotak obat itu dan membantu Kaira tanpa persetujuan wanita itu, ia tidak perduli wajah masam yang di tunjukan Kaira padanya. Harun paham, Kaira masih kesal dan marah dengan kejadian semalam di rumahnya.Kaira menolak diobati Harun. Namun, pria itu memaksa dan berhasil meraih tangan Kaira. Membuka paksa jari-jemarinya yang terkepal. Mencuci luka Kaira dengan alkohol dan mengambil alat jahit. Harun menyuntikkan obat pereda sakit agar tidak perih saat di jahit.L

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Cinta Setelah Luka   Bab 16 Traumatic Stress Disorder

    Kaivan semakin panik melihat Kaira yang tampak aneh. Kaira berusaha terus menahan agar tidak meledak. Namun, ia tidak sanggup dan akhirnya meluap."Arghhh!" Kaira menepis kasar tangan Kaivan dari pundaknya dan meremas kuat rambutnya. Kaivan semakin panik dan bingung. Ini, pertama kalinya Kaivan melihat Kaira seperti itu."Kaira," panggilnya lembut."Pergi kau dari sini," usir Kaira pelan. Namun, Kaivan tidak mengindahkan malah ingin menyentuh kembali pundak Kaira."Aku bilang pergi!" seru Kaira menepis tangan Kaivan."Kaira, a--aku tidak tahu apa yang terjadi denganmu. Namun, aku mohon tenangkan dirimu," ucap Kaivan dengan gugup."Pergi dari sini.""Kaira.""Pergi! Pergi! Pergi!""Kaira."Kaivan refleks langsung memeluk tubuh Kaira. Berusaha menenangkannya meski Kaira terus memberontak."Aku mohon, tenangkan dirimu," ucap Kaivan selembut mungkin."Pergilah. Pergi.""Kaira!"Tubuh Kaira melemas dalam pelukan Kaivan dan wanita itu pun tak sadarkan diri. Harun datang untuk mengecek kead

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19
  • Cinta Setelah Luka   Bab 17 Dekapan Penuh Kehangatan

    Kaira berusaha bangkit meski Kaivan melarang. Namun, akhirnya pria itu membantu Kiara untuk duduk dan mencegahnya berdiri."Kau mau ke mana? Baru sadar sudah mau pergi?" tanya Kaivan dengan curiga ."Aku harus memeriksa pasienku sekarang," ucap Kaira berusaha menepis kedua tangan Kaivan yang mencekalnya."Aish. Sekarang kau seorang pasien. Jadi, beristirahatlah." Kaivan tetap menahan Kaira agar tidak pergi meninggalkan ruang perawatan."Aku harus menjalankan kewajibanku sebagai seorang dokter. Aku ....""Dokter juga manusia biasa. Apa dokter tidak bisa sakit?""Aku sudah sehat. Lagipula, bukan sakit yang serius.""Tidak serius? Kenapa tanganmu di perban dan di infus? Kau saja tidak bisa merawat dirimu sendiri, bagaimana kau mau merawat pasienmu dengan keadaan seperti itu?""Aku bisa mengurus dirimu sendiri. Kau tidak perlu risaukan aku.""Apa perlu aku meminta direktur rumah sakit ini untuk memberimu cuti supaya kau bisa beristirahat?"Kaira dan Kaivan berdebat. Keduanya sama-sama ker

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-21
  • Cinta Setelah Luka   Bab 18 Pernikahan

    Kaira berjalan mondar-mandir di kamarnya. Wanita itu masih di runding bingung dan gelisah. Sebab, hari ini adalah hari pernikahan dirinya dengan Kaivan. Sebenarnya, Kaira masih belum yakin dengan pernikahan yang akan di jalaninya beberapa waktu lagi.'Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku menjalani pernikahan ini? Sementara, hatiku masih ragu. Jika aku tidak menikah dengannya, maka aku tidak bisa bertemu dengan Kiara. Kaivan pasti tidak akan mengizinkannya.'Kaira bermonolog dalam hati sambil meremas ujung bajunya. Memikirkan bimbang di hati yang kian merasuki. Hani membuka pintu kamar Kaira, wanita paruh baya yang masih terlihat cantik meski usia tak lagi muda itu menghela napas sejenak saat melihat sang putri yang tengah dirundung dilema tersebut."Sayang, ada apa? Sepertinya kau gelisah sekali?" tanyanya lembut sambil menepuk pelan pundak Kaira. Membuat wanita itu sedikit berjingkit kaget."I--Ibu. Sejak kapan ada di Kamarku?" tanya Kaira dengan gugup."Baru saja. Maaf, jika Ibu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Cinta Setelah Luka   Bab 19 Mansion

    Usai rangkaian acara pernikahan selesai, Kaivan membawa Kaira ke mansion miliknya. Tempat itu sengaja di beli untuk tempat tinggal mereka setelah menikah. Kaira disuguhkan oleh kemegahan dari bangunan yang di desain khusus dengan arsitek kelas internasional. Begitu elegan dan berkesan mewah.Kaivan membimbing Kaira mengelilingi tempat yang nantinya akan mereka tempati bersama. Kaira tertegun dengan keindahan yang ia saksikan di hadapannya kini. Meski pun Kaira sudah terbiasa dengan kemewahan selama tinggal di rumah keluarga Harun. Namun, mansion itu lebih mewah dan megah."Ini kamar kita, Sayang. Bagaimana? Apa kau suka?" ucap Kaivan saat tiba di kamar utama. Cukup luas untuk mereka berdua dengan fasilitas lengkap di dalamnya. Ada sebuah ranjang berukuran king size, satu set sofa, televisi layar datar berukuran besar dengan home teater, lemari pendingin berukuran sedang, lemari pakaian berukuran besar empat pintu, kamar mandi dengan bathtub, shower, dan kloset duduk, lengkap dengan p

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23
  • Cinta Setelah Luka   Bab 20 Terperosok

    Satu minggu setelah pernikahan Kaira dan Kaivan, wanita itu mulai kembali bekerja seperti biasa. Kaivan juga mulai di sibukkan dengan segudang pekerjaan yang tidak bisa di tinggalkan. Hari pertama Kaira setelah libur pun sibuk. Banyak pasien IGD yang masuk karena terjadi bencana longsor di desa Sekar Sari. Jarak dari tempat itu menuju rumah sakit Kusuma Pratama Hospital cukup jauh. Sekitar tiga sampai empat jam.Rumah sakit tersebut merupakan tempat terdekat yang bisa mereka jangkau. Begitu banyak korban hingga kamar IGD begitu penuh dan hampir tidak dapat menampung pasien yang terus berdatangan."Dokter, bagaimana ini? Kapasitas ruang IGD hampir penuh dan pasien terus berdatangan. Apa kita masih bisa menampung mereka?" ucap perawat Rifki yang merupakan kepala perawat IGD.Kaira menghela napas kasar bersamaan dengan Harun yang juga turun tangan menangani pasien korban tanah longsor tersebut."Kita buat tenda darurat di depan ruang IGD. Pisahkan pasien yang terluka dari luka ringan hin

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26

Bab terbaru

  • Cinta Setelah Luka   Bab 81 Upaya Penyelamatan

    Kaivan menelan ludah. Menghela napas, mencoba menahan amarahnya. Bukan tidak berani mendekat ke arah Tasya dan Karin. Namun, ia tidak ingin gegabah dan membuat putrinya terluka. Karin tampak tersenyum melihat wajah menyedihkan Kaira."Lihatlah, Kaira. Kau akan kehilangan putrimu. Itu semua hukuman yang setimpal dari semua yang sudah kau lakukan padaku dan Tasya. Terutama, Kau, Kaivan! Kau sudah buat hidup kami menderita cukup lama di pulau terpencil. Kalian harus membayar mahal untuk itu," ucap Karin dengan tatapan menyeringai."Apa yang kalian inginkan? Lepaskan putriku! Jangan sakiti dia. Urusan kalian denganku, bukan dengannya," ucap Kaira berusaha untuk berbicara baik-baik."Aku ingin kau hancur, Kaira. Tanda tangani surat ini," ucap Karin sambil melemparkan map cokelat ke arah Kaira.'Rupanya mereka sudah menyiapkan dan merencanakan semuanya. Aku harus cari cara membuat Karin dan Tasya lengah hingga bisa menyelamatkan Kiara,' monolog Kaivan dalam hati.Kaivan mengambil map cokela

  • Cinta Setelah Luka   Bab 80 Penculikan Kiara

    Setelah satu minggu berada di rumah sakit melakukan perawatan, pasca insiden yang terjadi beberapa waktu lalu, Kaira pun diizinkan pulang ke rumah. Namun, belum diperbolehkan bekerja. Kaivan pun menjadi sangat posesif menjaga Kaira, demi keselamatan istri dan calon anak keduanya.Kaira yang masih lemas berbaring di ranjang. Sementara Kaivan, berada di ruang tamu bersama dengan Ferdinan yang ikut menjemput Kaira di rumah sakit. Mereka tampak berbincang serius di sana."Bagaimana kondisi Dokter Kaira? Apa sudah membaik?" tanya Ferdinan membuka pembicaraan."Sudah. Dokter bilang, Kaira tidak boleh emosi dan terlalu stres. Itu bisa berbahaya bagi diri dan calon bayinya," jelas Kaivan dengan pelan."Kau harus ekstra hati-hati dalam menjaganya. Apa dia tahu mengenai pengintaian kita terhadap Karin dan Tasya?" tanya Ferdinan sembari menasihati Kaivan."Dia belum tahu kalau kita kemarin pergi mengintai dan ingin menangkap Karin dan Tasya. Dia ....""Apa? Jadi kalian kemarin pergi tanpa kabar

  • Cinta Setelah Luka   Bab 79 Braxton Hicks

    Kaivan masih menunggu di depan ruang pemeriksaan. Pemuda itu masih mencemaskan Kaira yang belum juga selesai diperiksa oleh dokter. Setengah jam berlalu, dokter keluar dari tempat itu dan langsung di hadang oleh Kaivan."Dokter, bagaimana kondisi istri saya?" tanyanya dengan cemas sambil menatap ke arah dokter.Dokter itu menghela napas dan menyeka dahinya dengan lengan jasnya. Kemudian, menatap Kaivan dengan wajah serius."Kondisi istri Anda baik-baik saja. Janinnya pun sama. Untung saja cepat dibawa ke sini. Hanya saja, pasien harus istirahat total karena mengalami sedikit pendarahan," jelas dokter itu dengan wajah serius."Apa? Pendarahan? Apa berbahaya, Dok?" tanya Kaivan kembali dengan terkejut."Berbahaya jika tidak lekas di atasi. Saya harap, Anda mengikuti saran saya demi keselamatan istri dan calon bayi Anda," jelas dokter itu kembali."Baik, Dok. Emm, kira-kira, kenapa istri saya bisa seperti itu, Dok? Apa karena kelelahan?" "Iya, bisa karena kelelahan, atau emosi berlebih

  • Cinta Setelah Luka   Bab 78 Bertemu Kaira

    Kaivan dan Ferdinan, beserta anak buahnya kembali ke kota J setelah pengintaian dan usaha penangkapan atas Karin dan Tasya gagal. Kini, Kaivan mengkhawatirkan Kaira yang tidak mengangkat panggilan telepon dan membalas pesannya.Kaivan terus gelisah, takut hal buruk terjadi pada Kaira. Harun pun tidak dapat dihubungi. Semakin membuat pemuda itu bertambah khawatir."Bagaimana ini? Kak Harun pun tidak bisa dihubungi. Ke mana sebenarnya mereka?" monolog Kaivan sambil meremas kasar rambutnya."Tetaplah tenang. Mungkin mereka sedang ada tugas dan tidak ada sinyal sehingga sulit dihubungi," jelas Ferdinan berusaha menenangkan Kaivan."Bagaimana aku bisa tenang. Karin dan Tasya berhasil lolos. Kaira tidak bisa dihubungi. Aku takut terjadi sesuatu padanya. Kau tahu bagaimana ular berbisa itu memperlakukan Kaira. Aku khawatir mereka menemui Kaira dan melakukan hal buruk pada istriku," omel Kaivan yang masih saja terus gelisah."Aku mengerti kekhawatiranmu. Namun, berpikirlah positif. Semoga tid

  • Cinta Setelah Luka   Bab 77 Misi Gagal

    Kaira tampak mondar-mandir di kamar. Wanita cantik itu merasa khawatir karena Kaivan belum juga kembali. Berkali-kali mencoba menghubungi ponselnya. Namun, tidak ada jawaban. Pesan pun tidak di balas. Tidak bisanya Kaivan seperti itu. Bahkan, pria tersebut biasanya begitu posesif dan selalu cepat menjawab panggilan dari Kaira."Mas Kaivan ke mana, ya? Kenapa tidak mengangkat panggilanku? Pesan aku pun tidak di jawab," monolog Kaira yang mengkhawatirkan suaminya."Ferdinan juga ke mana lagi? Dia juga tidak bisa di hubungi," lanjut Kaira semakin khawatir.Wanita berparas cantik itu melangkah keluar kamar menuju dapur. Menemui asisten rumah tangganya yang tengah merapikan tempat tersebut."Bi, apa Tuan Kaivan belum kembali, atau sudah kembali, tapi pergi lagi?" tanya Kaira kepada Bi Asih, asisten rumah tangganya."Belum Nyonya. Tuan belum kembali dari bekerja," jelas Bi Asih sambil sedikit menunduk."Kau di mana, Mas? Kenapa tidak ada kabar?" tanya Kaira dengan raut wajah semakin cemas.

  • Cinta Setelah Luka   Bab 76 Menemukan Mereka

    Kaira kembali beraktifitas, meski hatinya masih dirundung pilu pasca kejadian beberapa hari lalu yang menyebabkan Kaira kehilangan dua pasiennya di meja operasi. Harun terus memperhatikan adiknya yang tampak murung, ketika memasuki ruang IGD.Kaira terus melangkah dengan pikiran kosong. Sapaan dari para perawat dan dokter yang berada di ruangan itu pun tak dihiraukannya. Kaira tiba di ruang pengecekan data pasien dan duduk di depan meja komputer. Wanita cantik itu menghela napas berat. Kemudian, mengambil satu map dari tumpukan map yang berada di hadapannya. Membuka perlahan berkas tersebut dan membacanya sebelum ia masukan ke dalam laporan.Tangannya bergetar, kedua mata Kaira berkaca saat membaca riwayat pasien yang ternyata itu adalah laporan tentang pasien korban reruntuhan bangunan yang meninggal dunia beberapa hari yang lalu.Harun yang sejak tadi memperhatikan Kaira pun segera masuk ke ruangan itu. Takut terjadi sesuatu kepada adiknya. Sebab, kondisi Kaira memang labil belakan

  • Cinta Setelah Luka   Bab 75 Kacau Balau

    Hari berganti waktu pun berganti. Sudah empat bulan sejak kejadian penculikan terhadap Kaira yang dilakukan oleh Karin dan Tasya. Kedua orang itu masih dalam buruan. Belum tampak jelas jejak keberadaannya.Kaira tetap menjalankan aktifitas seperti biasanya, meski ada Kekhawatiran dan kegelisahan pasca kejadian itu. Kaivan pun selalu waspada dan siaga menjaga Kaira agar tetap aman.~~~Kaira kembali disibukan dengan pekerjaannya. Telah terjadi gempa di daerah kota 'S' cukup besar hingga banyak korban yang dilarikan ke rumah sakit terdekat di daerah tersebut. Bala bantuan pun di datangkan dari tim medis beberapa rumah sakit, termasuk rumah sakit Kaira.Awalnya, Harun melarang Kaira ikut karena kondisi Kaira yang tengah hamil. Kaivan pun mencemaskannya. Namun, Kaira merupakan tim inti karena merupakan salah satu tenaga profesional yang diminta untuk datang. Kurangnya tenaga medis yang mengharuskan hal itu. Akhirnya, dua pemuda tampan yang selalu melindunginya itu pun mengizinkannya. Ten

  • Cinta Setelah Luka   Bab 74 Kekhawatiran Kaira

    Kaivan melepaskan ciumannya karena Kaira merasa sedikit sesak. Kemudian, pemuda tampan itu menangkupkan wajah Kaira dan menatapnya lamat-lamat."Wajahmu pucat, apa kau sakit, Sayang?" tanya Kaivan sambil terus mengamati wajah istrinya. Kaira menggeleng.Kaivan mengerutkan alisnya. Menatap curiga ke arah Kaira. Menelisik kebenaran di sana. Kaira tersenyum."Kenapa tersenyum? Apa kau terpesona dengan ketampananku?" goda Kaivan tanpa melepaskan tatapannya."Mas, ada yang ingin aku bicarakan denganmu," ucap Kaira sambil menurunkan kedua tangan Kaivan dari pipinya dan menggenggam erat."Apa?" tanya Kaivan penasaran."Mas, aku ....""Kenapa, Sayang?" tanya Kaivan semakin penasaran.Kaira bangkit dari kursi dan mengambil tasnya yang bergelayut di gagang lemari. Kemudian, mengambil amplop putih dan menyerahkan kepada Kaivan."Ini.""Apa ini?""Buka saja dan kau akan mengetahuinya."Kaivan pun membuka amplop itu dan melihat isinya. Kedua matanya terbelalak mana kala membaca isinya. Senyum meng

  • Cinta Setelah Luka   Bab 73 Pemeriksaan Kandungan

    Kaira kembali beraktivitas. Sementara waktu, ia hanya diperbolehkan bertugas di IGD dan ICU sampai kondisinya pulih pasca trauma yang di alami ketika diculik oleh Karin dan Tasya. Harun dan Hanung khawatir, jika dipaksakan melakukan operasi, akan mengganggu prosesnya. Tentu, berbahaya pula bagi pasien. Kaira menyadari itu dan tidak melakukan protes. Wanita cantik tersebut tetap melakukan tugasnya dengan baik, meski di bawah kontrol Harun dan Hanung. Kaira begitu ramah menyapa pasien yang terbaring di ruang IGD, melakukan proses pemeriksaan dengan sabar dan telaten. Ya, terkadang memang butuh kesabaran ekstra dalam menghadapi pasien dengan berbagai karakter. Ada yang menuruti perkataan dokter, ada pula yang menentangnya. Harun selalu memperhatikan gerak-gerik Kaira. Takut-takut trauma itu datang dan mengganggu konsentrasi bekerjanya. Pemuda itu tampak tersenyum melihat Kaira yang begitu semangat. Helaan napas terdengar cukup kasar. Harun tiba-tiba mengerutkan alisnya, ketika me

DMCA.com Protection Status