Setelah menjenguk dan berbincang mereka pun pulang kerumah masing-masing. Si kembar pun diantar kerumah Khumairah Dan Arha juga akan ikut menginap dirumah Khumairah seperti biasa. Saat sampai dirumah mereka Si kembar dan Arha serta ibu Aminah terkejut melihat banyaknya orang yang memenuhi rumahnya. Mereka dengan jelas melihat bagaimana Kakek dan neneknya . Orangtua Umumnya itu memaki-Maki ummi mereka. "Apa yang kalian lakukan kepada Ummi kami!!". Teriak mereka bersamaan saat melihat umminya terjatuh. " Eh, anak kecil kalian tidak usah ikut campur, ini urus anak orangtua". Hardik pak Marwan tidak terima diteriaki oleh mereka. "Jangan pernah menghardik ketiga cucuku seperti itu!! ". Bu Aminah berang melihat apa yang keluarga Khumairah itu lakukan. " Tidak usah ikut campur urusan kami. Urus saja suami dan anakmu yang narapidana itu!! ". Tunjuk Pak Marwan dan mendorong Ibu Aminah sehingga terjatuh. " Nenek!! ". Teriak ketiganya kompak segera mendekati nenek mereka. " Ber
Shafiyah diam bak patung setelah mendengar apa yang dikatakan kakaknya itu. Dia tidak terima dan memberontak. "Itu tidak mungkin, aku bukan anak pelacur!! ". Teriak Shafiyah tidak terima kenyataan. " Tapi Itu benar, jika kau ingin bukti datanglah ke jalan xx untuk mengetahuinya. Carilah orang bernama pak Ramdan disana". Khumairah menjelaskan dengan detail yang ia tahu. "Bunda". Pandangan Khumairah beralih pada Bu Aminah dan ketika anaknya. " Iya nak!! ". Ucap Bu Aminah lembut dengan mata berkaca-kaca. " Tolong bawah anak-anak kerumah bunda dulu, aku harus menyelesaikan ini untuk terakhir kalinya!!". Khumairah menatap anaknya meminta pengertian "Baiklah nak, kamu hati-hati!! ". Ucap Bu Aminah membawa anaknya pergi dibantu beberapa karyawan yang sejak tadi menyaksikan perdebatan itu. " Khumairah memandang semua karyawannya yang sudah menyaksikan pertengkaran mereka. "Tolong turunlah dan selesaikan pengerjaannya. Dan Kamu Maya tetaplah disini menemaniku!!". . Ucapnya
Khumairah sebenarnya kasian kepada adiknya itu. Dia tahu adiknya pasti sangat terpukul dengan apa yang terjadi. Tapi dia harus memberikan sedikit pelajaran kepadanya agar dapat memilah mana benar dan mana yang salah karena orangtuanya itu selalu menghasutnya untuk membenci dirinya. "Sama-sama Pak Ramdan tapi bisa kah kita duduk untuk membicarakan ini dengan kepala dingin jujur saja aku sudah lelah menghadapi masalah yang tak kunjung selesai dengan mereka". Ajak Khumairah dengan tenang dan smirk yang tidak mereka lihat. " Tentu nak Khumairah, aku sebenarnya suka kedamaian asal tidak dibohongi saja". Ucap Pak Ramdan Menatap sinis keluarga Pak Marwan. "Duduklah Mari selesaikan semuanya hari ini juga dan aku berharap setelah ini kalian tidak mengganggu kehidupanku lagi!! ". Ajak Khumairah menatap keluarga ayahnya dengan tatapan intimidasi. " Kami tak sudi!! ". Ucap Pak Marwan garang. " Baiklah terserah kalian saja, jika mau anak kes
"Sudah-sudah berhenti dramanya, sekarang katakan kapan kalian melunasi hutang itu atau aku bawah paksa dia sekarang juga". Ucap Pak Ramdan tidak sabar. " Kami tak punya uang itu sekarang, nanti kami ganti!!". Pak Marwan berucap dengan pelan. "Dan kau pikir aku percaya begitu, setelah kau membohonginya dan selalu bersembunyi?? ". Ucap Pak Ramdan Murka. " Tapi kami memang tak punya uang!! ". Kekeh pak Marwan. " Kalau begitu ikut saya sekarang, saya tak mau tahu!! ". pak Ramdan berdiri berusaha menggapai tangan Shafiyah untuk dia tarik paksa. " Jangan pernah menyentuh adikku apalagi membawanya dengan paksa Pak Ramdan!! ". Ucap Khumairah dengan nada dingin membuat Pak Ramdan membeku dan berbalik. Matanya langsung bertatapan dengan mata Khumairah yang penuh kemarahan. Pak Ramdan menelan ludahnya kasar, seakan takut dengan Khumairah saat ini. " Duduklah, saya punya solusinya dan tenang saja anda akan dapat uang anda kembali!! ". Ucap Khumair
"Apa yang kalian bicarakan sampai tampang suami kamu seperti itu?? ". Tanya Khumairah penasaran. " Kami tidka bicara apa-apa kok kak!! Elak Reno malu karena ketahuan membicarakan Khumairah. "Kami membicarakan soal tadi aku menghina anak kak Arman iru loe kak!! ". Ucap Shafiyah santai Reno melotot mendengar ucapan istrinya. bisa-bisanya dia terus terang tentang apa yang mereka bicarakan. Khumairah menggelengkan kepalanya dan mendorong kepala adiknya itu gemes. " Ih kakak, kenapa kepala aku didorong sih!! ". Ucapnya cemberut. "Biar saja itu balasan untuk anak nakal yang menghina anakku, enak saja!! ". Ucap Khumairah mendelik jengah pada adiknya. " Jangan Marah ya kakak ku sayang, kakak kan tahu aku paling tidak suka lihat orang mengasari ibu walaupun ibu itu rada-rada!! ". Ucap Shafiyah memasang wajah menggemeskannya dihadapan Khumairah. Khumairah mendengus gemes melihat tingkah adiknya itu, dia memang tidak bisa marah lama-lama kepadanya
Begini saja, Kakak akan mengantar Shafiyah ke bandara sedangkan kamu reno pulang mengambil koper kalian bagiamana?? Tanya Khumairah saat memberikan ide kedua adiknya itu. "Boleh juga kak usul kakak itu karena kami akan berangkat 2 jam lagi. Shafiyah berbalik memandang suaminya " Iya seperti itu lebih baik dek, aku takut mereka tahu kita dapat pegangan dari kak Khumairah dan mengambilnya dengan paksa dan aku takut mereka menyakiti kamu karena kamu menghina ibumu tadi!! ". Ucap reno menyetujui ide Khumairah. " Ya udah aku antar kalian, kalian tadi naik taksi kemari sama mereka kan??". tanya Khumairah seakan tahu apa yang terjadi. Mereka menganggukkan kepalanya karena yang dikatakan oleh Khumairah benar adanya. Khumairah bersiap dan mengambil barang yang diperlukan kemudian mengambil mobil untuk mengantarkan mereka ke bandara ditemani oleh supir. Saat diperjalanan mereka tidak sengaja melihat kedua orangtua mereka b
"Ini surat siapa kak?? ". Tanya Shafiyah ketika melihat surat yang diberikan Khumairah kepadanya. " Itu dari Ayahmu dek, beliau menitipkan surat ini dan beberapa benda ini diberikan kepadamu saat kamu sudah mengetahui semuanya!! ". Khumairah tidak hanya memberikannya surat tapi memberikan beberapa berkas seperti surat tanah dan sekotak perhiasan yang memang sengaja dibeli oleh pak Rasya ayah Shafiyah. Mata Shafiyah membola melihat beberapa surat tanah dan surat rumah ditangannya. "Kak.. ini..?? ". Ucapnya terbata. " iya itu peninggalan om Rasya yang dititip kepadaku sebelum beliau meninggal. Dia mau kamu sendiri yang menerimanya tanpa keluargamu tahu karena dia tak ingin mereka merampasnya!!".. "Tapi ini banyak sekali!! ". Ucapnya sambil menangis Haru tidak menyangka lelaki yang selalu dia hina dan sakiti malah menyayanginya seperti ini.
"Khumairah". Perkataan pak Marwan tercekat ditenggorokannya kalimat yang dikeluarkan oleh khumairah sangat benar adanya. Selama ini dia berlaku sangat buruk kepada anak kandungnya sendiri. " Dengar pak Marwan, silahkan anda menikmati uang itu seperti biasa anda lakukan saya tak mau menerimanya karena saya sudah tak ingin punya urusan dengan anda!! ". Khumairah kembali mengeluarkan kata pedas nan sarkas itu. " Saya rasa uang itu lebih dari cukup dari apa yang anda harapkan. Atau ka anda merasa uang itu kurang sehingga anda mengembalikannya.?? ". Tanya khumairah menahan emosinya sejak tadi. " Ayah tidak ingin uang itu nak, ayah tato ingin bisa bertemu denganmu!! ". Ucap pak Burhan memohon. " Hahahaha".. tawa kesakitan khumairah keluarkan. Matanya berkaca-kaca dan dadanya terasa sakit dan sesak. "Anda tidak menginginkan pertemuan denganku secara pribadi tapi anda takut jika tak bertemu denganku selamanya maka tambang uang yang bisa anda manfaat