"Khumairah". Perkataan pak Marwan tercekat ditenggorokannya
kalimat yang dikeluarkan oleh khumairah sangat benar adanya. Selama ini dia berlaku sangat buruk kepada anak kandungnya sendiri. " Dengar pak Marwan, silahkan anda menikmati uang itu seperti biasa anda lakukan saya tak mau menerimanya karena saya sudah tak ingin punya urusan dengan anda!! ". Khumairah kembali mengeluarkan kata pedas nan sarkas itu. " Saya rasa uang itu lebih dari cukup dari apa yang anda harapkan. Atau ka anda merasa uang itu kurang sehingga anda mengembalikannya.?? ". Tanya khumairah menahan emosinya sejak tadi. " Ayah tidak ingin uang itu nak, ayah tato ingin bisa bertemu denganmu!! ". Ucap pak Burhan memohon. " Hahahaha".. tawa kesakitan khumairah keluarkan. Matanya berkaca-kaca dan dadanya terasa sakit dan sesak. "Anda tidak menginginkan pertemuan denganku secara pribadi tapi anda takut jika tak bertemu denganku selamanya maka tambang uang yang bisa anda manfaat"Jangan berkata seperti itu kak, aku lebih beruntung mengenal dan menjadi bagian dari kehidupan kakak. Tanpa kakak aku tak akan bisa mendapat kan apapun itu. Maya memandang Khumairah dengan mata berkaca-kaca. Dia sangat mengingat bagaimana jasa Khumairah kepadanya dari dulu hingga sekarang bahkan dengan bantuan Khumairah Dari dia bisa membahagiakan ibunya sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Dan dia selamat dari keluarga benalu seperti keluarga Khumairah. "Kakak menyayangimu dek, semoga Allah memberikan kita kebaikan agar kita tetap bisa menjadi saudara tak sedarah seperti ini sampai kita tua. Khumairah memeluk Maya dengan sayang " Aku menyayangimu kak, kakak adalah kakak terbaik yang kumiliki sampai saat ini dan mungkin selamanya. "Kakak jangan pernah merasa sendiri ya. Kami ada bersama kakak, kakak bisa berbagi apapun pada kami. Jangan sungkan ya!! Maya membalas memeluk Khumairah dengan sayang. " Terima kasih
"Ayo Ummi kita makan bersama!! ". Ajak ketiga anak Khumairah memegang tangannya dan menggiringnya ke meja tempat mereka menyiapkan kue yang mereka buat tadi. " Terima kasih sayang-sayangnya ummi". Khumsirsh mencium ketiganya bergantian dan dibalas dengan tawa senang ketiganya. Maya dan Ibunda Arman itu hanya tersenyum senang melihat kebersamaan itu. Ketiga anak itu seperti mood booster yang baik untuk semuanya. Mereka selalu biha menghidupkan suasana yang hening menjadi ramai. "loe bunda dan nenek kok ga ikut makan sama kami, ayo bunda makan sama!! ". Ajak Arha berdiri dari duduknya kemudian menggandeng Maya untuk duduk bersama mereka. Begitupun dengan Bu Aminah yang ditarik sikembar. " Bagaimana rasanya bunda, Ummi kue buatan kami Tanya ketiganya dengan muka lucu dan harap-harap cemas. Rasanya Bu Aminah, Khumairah dan Maya ingin tertawa melihat ekspresi ketiganya yang sangat lucu. "Bagaimana, enak ga kuenya??". ketiganya kembali bertanya den
"Maafkan kami Ummi jika kata-kata kami melukai hati Ummi!! ". Afifah dan Arha mendekati Khumairah kemudian memeluknya dengan tangisan penyesalan. Mereka menyesal menyampaikan keinginan mereka seolah-olah memaksakan kehendak mereka kepada Umminya tersebut. Khumairah menggeleng dipelukan kedua putrinya itu, sejujurnya dia juga ingin memberikan keluarga utuh kepada mereka hanya saja perlakuan Arman kepadanya terlalu membekas dan tak bisa terlupakan "Maafkan Ummi ya nak tidak bisa memberikan keinginan kalian untuk saat ini. Ummi masih belum bisa mengabulkannya!! ". khumairah tersenyum menyela air mata kedua putrinya dan hal yang sama dilakukan keduanya kepada Ummi mereka. "Kami tidak akan menanyakannya lagi Ummi, kami tak mau Ummi sedih dan menangis karena permintaan kami!! ". Afifah dan Arha menunduk karena menyesali perbuatannya mereka. " Apapun yang Ummi putuskan kami akan menerimanya Ummi!! ". "Bagi kami asal Ummi bahagia itu adalah hal yang cukup u
"Bunda minta maaf ya nak!!, malah merepotkan kamu!! ". Bu Aminah menundukkan kepalanya karena merasa tidak enak. " Ya Allah bunda, jangan bicara seperti itu!!, bunda kan ibu aku juga dan bunga salah nenek anak-anak bukan orang lain. Lagian aku juga menyayangi bunda apapun status kita!! ". Khumairah memandang Bu Aminah tersenyum lewat kaca spion karena dia sedang mengemudi. " Nenek tidak boleh berkata seperti itu!!, kami semua menyayangi nenek jadi jangan pernah sungkan dengan apapun itu!!". Iyakan Ummi??" Afif berbicara dengan neneknya dan berbalik melihatnya. "Ade Afif benar nek jangan bicara Seperti itu!!,. kami bukan orang lain melainkan cucu nenek jadi sewajarnya kami menjaga dan mengurus nenek jika nenek sakit!! ". Arha menambahkannya memandang dan memeluk nenek dengan sayang. Bu Aminah sangat terharu akan kepedulian dan kasih sayang mantan menantu dan ketiga cucunya itu. Khumairah berhasil mendidik mereka menjadi anak yang baik dan sangat santun kepa
Perjalanan mereka terasa sangat menyenangkan apalagi ditambah celotehan kedua anak gadis itu yang sejak tadi tak berhenti bertanya kepada sang Abi dan menceritakan segala hal yang mereka Alami. Sesekali Si pemuda menambahkan sedangkan sejak tadi Khumairah menjadi pendengar yang baik. Arman dan Ibunya juga menanggapi cerita ketiga cucunya penuh antusias. "Jadi kalian semua hafidz dan Hafidzah?? Tanya Arman dengan antusias dan penuh rasa bangga. " Alhamdulillah ayah kami bisa menghapal dengan bantuan Ummi dan bunda!! ". Arha menjelaskan dengan penuh semangat. " Abi jangan salah Nenek juga menghapal alquran lo, iyakan nenek?? Afifah juga memberitahukan bahwa neneknya juga seperti mereka walau tidak sebanyak mereka. "Kalian serius??, Benaran bunda hapal alquran juga??". Mata Arman seketika membola mendengar fakta yang mengejutkan baginya. " Alhamdulillah nak, berkat bantuan Khumairah, Maya dan ketiga cucu bunda itu!! ". Bu Aminah menjawab dengan rendah hati pertanyaan anakny
mendengar kata anaknya dia sungguh tak paham akan yang disampaikannya. "Maaf sebelumnya Abi, kami tahu bagaimana pernikahan Abi terdahulu dan apa permasalahannya. Itulah sebabnya kami bisa memahami dan mengerti jika Ummi susah untuk memikirkan pendampingnya lagi". Arha Mulai menjelaskan kembali Mendengar ucapan putrinya Arman menundukkan kepalanya, sungguh dia menyesal atas segala perbuatannya terutama yang menyakiti hati Khumairah. "Jika kelak aku akan menikah dia memintaku menerima lelaki yang bisa menjaga dan mencintaiku karena Allah bukan karena manusia. Ucap Arha kembali. Mendengar penuturan putrinya Arman semakin tertunduk malu dengan mata berkaca-kaca. " Jika kelak aku menikah, aku harus memastikan bahwa lelaki itu baik dari segi Akhlak dan agamanya agar dia tak menyakiti aku baik fisik maupun mentalku. Arha menerangkan apa yang dina sehatkan Khumairah kepadanya. Arman menangis mendengar ucapan putrinya itu, perlakuannya dulu kepada Khumairah menari-nari di benak
Kini Khumairah tengah berada di mobil menuju ke rumahnya. Dia mendapatkan pesan bahwa Ada seorang yang tengah mencarinya tapi semua yang di sana tak ada yang mengenalnya. Sepanjang jalan Khumairah bertanya dalam hati siapa gerangan yang ingin menemuinya di malam hari seperti ini. bahkan dia merasa tidak tenang dan gelisah. "Assalamualaikum!!". , Khumairah menyampaikan salam ketika dia sampai dan melihat pasangan parubayah tengah menunggunya. " Waalaikum salam Nak Khumairah!! ". Kompak keduanya menjawab salam Khumairah dan mengalihkan pandangan mereka pada Khumairah yang tengah berjalan mendekati mereka dan duduk di hadapan mereka. " lo paman dan bibi kok ada disini??". Tanya Khumairah heran Perasaan Khumairah kini tidak karuan sebab dihadapannya adalah keluarga ayahnya yang terkenal sangat baik. Mereka datang pasti membawa kabar entah itu baik atau buruk "Ayahmu mengalami kecelakaan dan kini tengah berada dirumah sakit sedangkan ibu tiri kamu tengah kritis. " Ya All
Shafiyah menerobos masuk kedalam ruang UGD tanpa memperdulikan dokter dan suster yang melihatnya iba. "Ibu bangun bu.. Bangun bu.. Maafkan aku tidak pernah menjenguk ibu!! ". Teriak Shafiyah mengguncangkan badan ibunya berharap ibunya bangun. " Ibu kumohon jangan tinggalkan Shafiyah, kumohon bangun bu!!"... Teriak Shafiyah dengan memeluk ibunya. "Ibu yang sabar ya, doakan dia agar dia tenang!! ". Ucap Suster mengelus belakang Shafiyah agar lebih tenang. " Aku belum bisa bahagiain ibu, kenapa ibu pergi tinggalin aku!! ". Teriaknya dengan pilu.. Semua yang menyaksikan itu ikut menangis seakan merasakan betapa kehilangannya orang dihadapan mereka ini. " Kumohon buka mata Ibu.. Ku mohon. Aku membawa 2 cucu ibu!!". Ibu mau melihatnya kan.. Kumohon bangun bu!! ". lirihnya dengan penuh air mata. Rasa sesal dihatinya kini tengah bersarang. Dia tidak pernah memenuhi keinginan ibunya untuk membawa kedua anaknya untuk menemui ibunya. Shafiyah jatuh termangu seakan tenaganya t