Aku kembali ke rumah ku karena mendapatkan telpon dari Khumairah jika ada orang datang kerumah mengakui sebagai pemilik baru rumah. Aku mengajak kepolisian untuk menemui orang tersebut karena aku yakin mereka adalah penadah barang curian. "Ya Allah, Ampuni aku jika aku sangat berdosa sampai kau memberikanku cobaan seperti ini". tangisku dalam mobil yang sedang melaju. Aku akan kehilangan segalanya yang kumiliki karena Hana membawanya kabur bahkan sepertinya dia sudah menjual semuanya. Aku juga sudah kehilangan Khumairah karena membelanya, dan kemungkinan akan kehilangan kedua orang tuaku juga karena mereka pasti akan sangat murka kepadaku. "Sial.. sial.. Sialan kau Hana!!. Kenapa kau lakukan ini padaku. Apa salahku!!". Teriakku frustasi memukul stir mobil melampiaskan emosiku. Dan bagaimana dengan Arha, apakah dia anakku?? tapi tidak mungkin hasil tes DNA itu berbohong karena aku membayar mahal dan menjamin keas
"Ya Allah, bagaimana ini, sekarang aku kehilangan segalanya. Khumairah bahkan sudah tak sudi bersamamu". Aku berbicara sendiri dengan penuh rasa frustasi dan kecewa Aku Marah, aku kecewa tapi tak punya tempat untuk mengadu hanya kepada-Mu Ya Allah. Ampuni aku, kumohon jangan tinggalkan aku sendirian, pegang aku.. Tangisku pecah sambil meraung menyesali segalanya. " Aku akan membuat perhitungan kepadamu Hana jika sampai kau ketemu, akan ku buat kau menyesal membalas cintaku sepeti ini!!!"... teriakku dalam hati. Drt.. drt.. "Assalamu alaikum". Ucapku begitu mengangkat telpon. perasaan ku tiba-tiba merasa tidak enak mendapati telpon pihak Hrd kantorku. Ada apa gerakan sampai beliau menelponku saat masa cutiku. "Waalaikumusslam". Maaf Arman, bisaka kamu ke kantor besok pagi?? Pak Imran bertanya dengan suara tegas. " Iya pak insya Allah, tapi ada apa ya??". Tanyaku hati-hati??? "Tidak ada Arman, hanya saja proyek yang sedang kamu tangani be
Setelah keluar dari kantor polisi tujuan utamaku adalah toko perhiasan tempat Hana menjual perhiasan peninggalan Ibu Khumairah. Aku sangat tau betapa berharganya perhiasan itu baginya karena hanya itu yang dia miliki dari Almarhumah ibunya. "Permisi Mba saya Arman yang waktu tempo hari bersama polisi kemari". Ucapku saat sampai di toko perhiasan terbesar di kota ini. " Oh iya silahkan masuk pak, anda sudah ditunggu oleh bos kami". Ucap karyawan perhiasan itu. " Terima kasih mba, kalau boleh tau ruangannya yang mana ya??".Tanyaku dengan ramah. Silahkan masuk saja didalam, Di pintu ada tertulis manager. Ucapnya membalas senyumanku. "Terima kasih mba, Saya masuk dulu. Permisi!! ". Aku berucap sambil berlalu meninggalkan pegawai tersebut. Aku memasuki ruangan dan benar ada tertulis manager di pintu. Aku mengetuk pintu sambil mengucapkan salam. Tok.. tok.. "Assalamualaikum". " Waalaik
Arha menceritakan semua yang dia alami selama ini. dia tidak pernah membuka mulutnya tentang kelakuan Hana karena diancam olehnya. Ya Allah, Ya robbi perempuan seperti apa yang kucintai itu. Aku sungguh menyesal tak mendengarkan ucapan bundaku tentang Hana. sekarang sudah terlanjur jadi bubur dan tak bisa kembali lagi. Aku mengorbankan pernikahan ku yang sempurna dengan Khumairah untuk perempuan murahan seperti Hana. "Ya sudah, nanti Arha minta maaf sama Ummi Khumairah dan Nenek serta kakek ya nak!! ". Ucapku masih berusaha menenangkan Arha yang masih menangis. " Iya papa, tapi apakah mereka akan memaafkanmu??". Tanyanya menatapku dengan mata sembab. "Mereka sangat menyayangimu nak, pasti mereka akan memaafkanmu. Asal jangan ulangi lagi ya!!". Perintah ku padanya dengan lembut. " Iya papa maafkan Arha!!". Ucapnya menangis lagi. "cup.. cup.. Anak ayah yang paling cantik dan paling pintar jangan nangis
Kini aku berada di kantor polisi karena security menarik paksa aku dan membawahku ke kantor polisi karena membuat keonaran dirumah orang. Aku menjelaskan kepada polisi kalau aku tidak bermaksud seperti itu tapi tetap saja aku harus diamankan dan diminta menandatangani perjanjian untuk tidak datang kerumah itu lagi membuat keonaran. sekali lagi aku membuat keributan maka aku akan dipenjara beberapa bulan. Aku hanya bisa sarah menandatangani nya karena aku tak mau masuk penjara. "Aku sudah menandatangani nya pak, aku tidak bermaksud berbuat keonaran hanya saja aku ingin bertemu istri dan anakku". Ucapku sendu memandang polisi tersebut. " Tapi cara anda salah pak!!". anda sudah diberitahu dengan baik jika istri anda tak mau bertemu tapi anda berusaha menerobos masuk sedangkan disna banyak akhwat bercadar. Saya tidak terla
Aku jatuh terduduk pendengar pengakuan Khumairah, bagaimana aku menghinanya, menyetubuhinya tanpa memperdulikan perasaannya seperti jalang. dan bagaimana kasarnya aku kepadanya. Semua bayangan itu menari-nari di benakku. Aku tertunduk malu karena diriku lah memang yang tak pantas diberi kesempatan karena sudah keterlaluan. Aku tak punya alasan pembelaan selain anakku saja. "Terima saja to kamu sendiri yang melakukannya dan menyakitinya, harusnya kau malu karena tingkahmu akhirnya Khumairah membeberkan tingkah binatangmu kepada kami". Bundaku berucap sambil meninggalkanku karena sangat marah dan juga malu mendengar perkataan Khumairah tadi. Ayahku hanya menatapku datar dan penuh amarah kemudian meninggalkan diriku seorang diri. Minggu berikutnya pun tiba ikrar talak akhirnya kuucapkan walau hanya talak satu. Aku akan berusaha mendapatkan hatinya kembali. Aku akan berjuang apapun itu. pembagian Bersama sikecil pun sudah ada. 5hari dikhumairah dan 2 ha
Aku menariknya dengan kasar tidak perduli dia meronta-ronta karena tarikan ku. Aku tidak mau mempermalukan diri sendiri dengan bertengkar dihadapan khalayak dengan seorang perempuan. "Apa maksudmu kalau aku yang menyebabkan meninggalnya kedua orang tuamu?? ".Tanyaku menghempaskan tangannya dengan kasar menyebabkannya terhuyung hampir jatuh. " Oh enak ya hidupmu setelah menabrak lari orang dan bebas segala tuntutan!! ".Ucapnya mengambil batu dan melemparku. Aku yang tak siap pun terkena lemparannya menyebabkan darah mengalir dikepalaku. Aku memegang kepalaku merasakannya berdenyut. " Kau". Ucapku terbata-bata "Itu tidak sebanding dengan penderitaanku dan ketiga adikku sialan".Teriaknya mengambil banyak batu lagi kemudian melemparku. Aku berusaha menghindar walau saja tetap kena. " Dasar perempuan sialan, apa yang kau lakukan ha!! ". teriakku dengan penuh amarah. " Akh".. Aku berteriak sekuat tenaga karena rasa sakit yang mendera pa
"Kakek, nenek. Papa kenapa??". Tanya Arha kebingungan melihat keduanya " Papa kamu sedang ditangani dokter nak, jangan cas ya!!Ucap Pak Burhan mengelus kepala Arha menenangkan. "Tapi kenapa kakek dan nenek seperti orang ketakutan begitu??Tanyanya dengan polos. " Tidak apa-apa nak, kami cuma khawatir dengan ayah kamu!!". Pak Burhan tersenyum paksa menjawab pertanyaan cucunya itu"Sudah ya Arha, tenang saja jangan banyak dulu bertingkah ya nak. Kami sedang pusing!!". Ibu Aminah menjawab cucunya dengan ketus. Arha yang mendengar nada bicara neneknya yang ketus menundukkan kepalanya tidak lagi bertanya karena takut. "Ayah bagaimana ini?? " Tanya Ibu Aminah kepada suaminya dengan khawatir. "Ayah sudah menyuruh orang menyelidikinya Bunda!! ". Pak Burhan mencoba menenangkan istrinya. "Bagaimana bisa ini terjadi ayah, apakah ini ada hubungannya dengan kejadian 11 tahun lalu itu?? Tanyanya dengan wajah cemas. " Ada kemungkinan Bunda, dari keter
Mereka semua berhasil melumpuhkan sisa anak buah Diandra. sedangkan diandra sudah pingsan saat dihajar oleh khumairah. "Kita apakan semua orang ini Ray?? tanya Khumairah saat berjalan beriringn menuju pintu keluar sedankan para lelaki memawa semuanya kemobil tahanan yang telah disediakan. "Kita akan membawa kemarkas besar polisi untu dimintai keetangan karena ternyara Diandra adalah salah satu dicari negara sebagai bandar penualan dan perdagangan anak. " Ya alah sayang sekali orang seperti itu memiliki harta tapi malah dari hasil haram!!". Ucap Maya mengelus dadanya karena tidak menyangka. "a begitulah kalau orang itu sangat tamak dan serakah Maya. ucap Naaya melihat sahabatnya itu. "Akhirnya kita berkumpul lagi dalam satu misi padahal kita semua sudah tua!!". Manusia to do point ini memang bisa menghancurkan dan menghidupkan suasana. "Hahaha..kamu memang tak beruba Raisa dari dulu selalu seperti itu!!. Ucap Raya menggelengkan kepalanya melihat sahabatnya itu. "Tai benar, entah
Mereka pun akhirnya berangkat menuju medan perang yang sebentar lagi mereka datangkan. Raya sudah mengumpulkan seluruh begitupun dengan saudara-saudara Raya yang notabennya juga seorang prajurit. Anak-anak mereka sudah diasingkan ketempat aman dan dipastikan tak ada yang menemukan mereka. Arman dan suami Maya sejak tadi memandangi istrinya karena masih tak percaya apa yang dia lihat. Banyak sekal kejutan yang mereka dari kedua istri merea terutama Arman. Dia merasa istrinya ini manusia serba bisa. Dia seorang pengusaha,dokter, guru dan terakhir sorang prajurit. "Kenapa abi??". Khumairah bertanya kepada suaminya karena sejak tadi suaminya itu tak berhenti memperhatikannya. "Kamu bisa apalagi dek?? tanya Arman dengan polos. Khumairah tersenyum kecil dibalik cadarnya sehingga matanya menyipit melihat suaminya sangat kagum melihatnya tatapan yang sama sejak mereka menikah kembali. "Ini kejutan terakhir yang harus abi tahu!!". "Aku tidak menyangka kamu seorang prajurit padahal
Raya beserta sang suami kemudian kembali kerumah sakit untuk melihat keadaan Khumairah beserta dengan keluarganya. Ternyata disana juga ada Maya dan adik dari khumairah. Perasaannya dari kemaren tidak enak, makanya dia segera meluncur kerumah sakit. "Bagaimana keadaan disini??" tanya Raya begitu mereka sampai dihadapan semua orang. Dia bisa melihat maya dan adik Khumairah itu sedang menagis segukan karena sedih entah karena apa. "Khumairah sudah sadar, hanya Ibu aminah kini telah meninggal!!". Ucap Maya dengan mata sembab penuh tangis. "Inna lillahi wa inna illahi Rojiun". Ucap Raya menundukkan kepalanya, dia relalu sibuk mencari pelakunya smapai tidak sadar keadaan ibu angkatnya itu. "Kenapa kamu tidak memberitahuku May?". Raya memandang maya dengan sendu karena kesal. "Maaf, aku sengaja tak memberitahumu karena kamu sedang bekerja keras mencari pelakunya!!". Ucap Maya menunduk menghindari tatapan tajam Raya yang kecewa padanya. "Itu permintaan kak Khumairah kak, dia se
Mereka menunggu umpan memakannya karena mereka telah memasang jebakan untuk bisa menangkap mereka tanpa perlawanan. Hasan bahkan menyadap ponsel pribadi milik Jason yang dia dapatkan tadi. "Kamu memang pintar Hasan, kami tidak salah memilihmu menjadi pemimpin tim kami!!". Hamdan menepuk pundak sahabatnya dengan bangga begitupun dengan teman-temannya yang lain. " Tidak kawan, aku bukan apa-apa tanpa kalian!! ". Ucap Hasan memeluk para sahabatnya itu. Ya kelima nya memang adalah anggota kepolisian Intel binaan Raya dan Radit. Mereka mendapatkan pelatihan khusus dari para komandan terbaik mereka. "Bagaimana semuanya berjalan lancar??".Tanya Raya dari seberang ketika mereka sudah keluar dari rumah Diandra. "Diandra kabur komandan, dan kami segera akan mendapatkan lokasinya!! ". " Kerja yang bagus untuk kalian, kalian memang yang terbaik!! ". Puji Raya dari seberang telpon " Sama-sama komandan, tapi Diandra sepertinya pergi beberapa menit sebelum kami sampai di rumahnya.
Bagaimanapun caranya dia harus bisa melenyapkan keluarga Burhan dan semua yang berhubungan dengan mereka terutama yang selalu membantu mereka. Dendam yang mengajar dalam tubuhnya sudah mengakar hingga kesasar sangat susah untuk dilepaskan. Dia sangat teringat bagaimana kakaknya harus meregang nyawa ketika mengoperasikan kembali dirinya kembali seperti semula. Flashback on Kejadian 3 Tahun lalu dirumah sakit saat dia menemani kakaknya. "Kenapa kakak harus mengoperasi kembali wajah kakak??, itu sangat berbahaya!! ". " Tidak apa dek, kakak hanya ingin cantik seperti smeula. Kakak sudah mendapatkan harta Burhan sialan itu jadi kakak akan memberikannya kepadamu jika terjadi sesuatu pada kakak nantinya!! ". " Tapi kakak, itu operasi yang sangat berbahaya untuk kakak, kakak tahu sendiri kakak sudojaah merubah bentuk kakak hampir 100 persen bagaimana mungkin kakak merubahnya kembali?? ". Tanya dengan sangat khawatir. " Kakak yakin akan kembali seperti semula. Perempuan canti
Maya dan Raya tetap berada didalam mobil mereka ditemani dengan beberapa aparat kepolisian dan sebagian lagi mengejar orang-orang yang berusaha mencelakakan komandan mereka. Bahkan terdengar suara helikopter untuk mencari mereka. "Bagimana keadaan anda komandan??". Tanya Salah satu dari prajurit itu. " saya Baik-baik saja. Terima kasih kalian datang di waktu yang tepat!! ". Raya menepuk pundak prajurit itu dengan bangga. " Kami berusaha melakukan yang terbaik komandan!! ". Ucap Prajurit itu menundukkan kepalanya karena merasa tersanjung dipuji oleh Komandan ya. g begitu dikaguminya. " Kalian bekerja dengan sangat baik. Sekali lagi terima kasih!! ". Raya dan Maya memberikan senyum terbaiknya untuk mereka karena aksi mereka yang sempurna. " Sama-sama komandan, mba!! ". Mereka semua tersenyum ramah dan hormat kepada mereka berdua. " Oh iya kalian bisa menangkap Diandra!! ". Buatkan surat penangkapan dirinya!! ". " Diandara komandan?? ". Tanya mereka memastikan apa yan
Mendapatkan pengakuan dari keduanya belum membuat Raya puas, karena dia tidak pernah mendengar nama itu selama ini. "Apa yang diperintahkan kepada kalian??" "Kami diperintahkan untuk membunuh semua keturunan Burhan. Mata Raya membulat sempurna, seberapa banyak musuh pak Burhan sebenarnya sampai-sampai dia sudah mati pun masih ada yang mau membunuh keluarganya. " Jangan bilang motif mereka menyuruh kalian adalah balas dendam??".Tanya Raya dengan tidak sabar. Keduanya malah mengangguk mendapatkan pertanyaan itu. Seakan membenarkan alasan kuat mereka dibayar. "Oke.. Sekarang saya tanya balas dendam seperti apa yang ikatakan oleh Diandra ini?? " Pembalasan dendam kedua orangtua dan kakak kandungnya nyonya!! ". Mendengar hal itu Raya meradang bagaimana tidak manusia tua bangka yang sudah meninggal itu memiliki banyak sekali musuh entah berapa banyak. " Kelihatannya dia sangat kaya Raya sampai kalian bisa dengan enteng tutup mulut seperti itu!! ". " Iya dia seor
Setelah mereka berpelukan dan meluapkan segala kegelisahan mereka. Arman tersenyum dan menghapus satu persatu airmata anaknya. " Untuk sementara kita akan menginap dirumah sakit ini. Jangan ada yang ke sekolah dulu kecuali ujian!!, Abi akan bicara dengan guru kalian nanti. "Iya abi!! ". Ucap mereka serempak. " Jangan ada berkeliaran tidak jelas, pastikan diri kalian selalu bersama jika kemanapun. Abi takut mereka juga mengincar kalian!! ". Arman memperingatkan anak-anak nya untuk waspada karena dia sungguh khawatir. Sedangkan di seberang sana tepatnya dikantor polisi, Raya beserta Maya datang melihat orang yang menabrak Ibu Aminah dan lelaki yang berusaha membunuhnya serta menyerang khumairah. Anak buah Raya berhasil menangkap pelaku yang mencoba membunuh bu Aminah dan Khumairah berkat kecerdasan dan kecerdikan Raya saat mengolah TKP tempat Bu Aminah diRawat " Selamat datang komandan, silahkan masuk mereka ada didalam!! ". Para polisi memberikan hormat kepada Raya karen
"Kita harus ke tempat Arman aku takut pelakunya masih berkeliaran disekitaran sini dan dia berusaha melenyapkan barang bukti. Aku sudah mengumpulkannya!! ". Raya dan Maya bergegas ke tempat Arman setelah Raya menghubungi polisi karena ini adalah kasus kriminal. " Bagaimana keadaan bundaku??". Arman segera berdiri mendekati keduanya begitu melihat mereka keluar dari kamar. "Beliau sedang tidak baik-baik saja. barusan dokter bilang beliau mengalami koma karena kehilangan banyak darah.karena orang itu menggunting saluran darah dan oksigen'. " Ya Allah bagaimana bisa keadaan seperti ini selalu hadir dalam kehidupanku?, sebegitu berdosaka aku sampai seluruh orang yang disekitarku selalu mendapat kan musibah!!". Tangis Arman pecah mendengar kondisi ibunya, belum lagi Khumairah yang tengah kritis dan membutuhkan banyak darah. "bersabarlah Arman!!, Kita pasti punya jalan keluar dari semua ini!!, Allah sudah mengaturnya jadi kita hanya perlu menjalani apa yang telah digariskan dan di