Share

Bab 48. Pak Rustam Dan Bu Suci

Cahaya kemerah-merahan tak terlihat lagi di ufuk barat, begitu pula dengan burung-burung yang tadi berlalu-lalang mencari tempat untuk bermalam, seiring datangnya gelap suara azan magrib pun terdengar di masjid-masjid dan mushola. Sebagian besar masyarakat kenagarian MK sholat berjamah di masjid dan mushola itu, begitu pula dengan Pak Rustam dan Bu Suci.

Sekembalinya dari masjid seperti biasa kedua orang tua Ridwan makan malam bersama di meja makan sederhana di ruang tengah, di sana juga terlihat Fitria Adik kandung Ridwan satu-satunya yang tadi sibuk membantu Bu Suci dari memasak hingga menghidangkannya di meja makan itu.

“Ayah, Ibu. Tadi siang Uda Ridwan mengirim uang lagi ke rekeningku,” ujar Fitria membuka obrolan di meja makan.

“Mengirim uang lagi? Bukankah dua bulan yang lalu Ridwan juga mengirim uang untuk keperluanmu membeli buku-buku pelajaran sekolah?” tanya Bu Suci yang agak terkejut karena tak menyangka putranya berkirim uang lagi untuk Adiknya.

“Nggak tahu tuh, Bu. Padaha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status