Home / Romansa / Cinta Satu Malam / Bab 130. Ending Scene (TAMAT)

Share

Bab 130. Ending Scene (TAMAT)

last update Last Updated: 2023-08-30 12:42:04

Para pelayan tengah sibuk mondar-mandir mengantarkan makanan dan minuman. Tak hanya pelayan saja yang sibuk, tapi juga tiga wanita cantik tengah sibuk menyiapkan tempat untuk suami dan anak-anak mereka agar nyaman.

Kini Miranda, Angela, dan Helen tengah menyiapkan tempat, membantu para pelayan. Hari ini adalah hari di mana mereka berkumpul bersama. Tentu mereka sudah menunggu moment ini. Kebersamaan adalah hal manis yang menjadi memori indah untuk mereka.

“Miranda, ke mana Athes, Marco, dan Darren? Kenapa mereka dan anak-anak belum juga muncul?” tanya Angela seraya mengedarkan pandangan ke sekitar taman belakang, melihat taman belakang megah itu masih kosong. Belum ada suami dan anak-anak mereka.

Miranda mendesah panjang. “Kalau Athes, Marco, dan Kak Darren sudah berkumpul pasti mereka tengah membahas pekerjaan. Aku yakin mereka semua ada di ruang kerja Athes.”

Miranda sudah tak lagi terkejut akan hal ini. Pasti kalau ada moment berkumpul, maka Athes bersama dengan Marco dan Darren ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Alee
masalah perjodohan nya xender sama Audrey gimna
goodnovel comment avatar
IRA DONAH
selalu novelnya keren hebat happy ending.. karyamu sungguh mengesankan.. rasanya pengen mengenal sosok sangat penulis success for you Abigail n God Bless U.........
goodnovel comment avatar
henny mailoa
Cerita yang sangat bagus.. singkat dan sangat menginspirasi. Sukses selalu.........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Cinta Satu Malam    Bab 1. Melarikan Diri

    London, UK.Seorang wanita cantik berlari menghampiri sahabatnya yang tengah menikmati makan siangnya di salah satu caffe. Wanita cantik ini melepaskan heels-nya, berlari ke arah sahabatnya.“Miranda, lari!” Suara teriakan wanita cantik bernama Helen membuat Miranda terkejut.“Ada apa, Helen?” tanya Miranda yang panik dan cemas melihat Helen berlari ke arahya.“Tidak ada waktu sekarang! Kita harus berlari! Anak buah ayahmu mengejarku!” seru Helen dengan napas yang tersengal-sengal. Dia menyentuh dadanya, mengatur napasnya.Miranda menoleh ke belakang, seketika dia terkejut mendapati enam orang anak buah ayahnya sedang berlari menghampirinya. “Damn it!” umpatnya dengan tangan terkepal kuat.Tanpa menunggu lama, Miranda langsung melepas sepatu heels-nya, menarik tangan Helen dan berlari meninggalkan caffe itu. Suara teriakan memanggil nama Miranda membuat Miranda semakin menambah kecepatannya.“Miranda sialan, kenapa kau harus menyusahkanku!” gerutu Helen, sahabat Miranda yang ikut berl

    Last Updated : 2023-06-02
  • Cinta Satu Malam    Bab 2. Meet Stranger

    Las Vegas, Nevada.Sebuah klub mewah di Las Vegas ini menjadi salah satu tempat yang sering didatangi oleh para artis dan kalangan atas. XS Nightclub, klub mewah yang berada di Las Vegas ini tidak pernah sepi. Setiap harinya selalu ramai dengan para pengunjung. Kehidupan malam di Las Vegas memang sudah terkenal.Miranda dan Helen yang sudah tiba di Las Vegas tadi pagi. Mereka langsung mengunjungi XS Nightclub, Mereka sudah tidak sabar untuk bersenang-senang menikmati kebebasan mereka. Terutama Miranda, dia harus bersenang-senang sebelum kembali ke RomaMiranda melangkah masuk ke dalam club malam. Tubuhnya telah terbalut oleh mini dress berwarna gold yang terlihat begitu sempurna. Sangat seksi, dress ini benar-benar memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah. Begitu pun Helen, tidak kalah cantik dari Miranda. Helen mengenakan mini dress berwarna merah dan lipstik merah. Warna merah yang begitu terlihat menggoda.Miranda dan Helen duduk di kursi tepat di hadapan bartender, mereka langsung

    Last Updated : 2023-06-02
  • Cinta Satu Malam    Bab 3. Apa Kau Ingin Berdansa Denganku?

    Pria itu menyeringai, kemudian dia mendekatkan bibirnya ke telinga Miranda seraya berbisik dengan nada rendah, “Akan lebih bagus jika kau menerimanya. Aku ingin berdansa dengan wanita secantik dirimu. Dan aku rasa, kau juga menginginkan berdansa denganku.”Miranda tertawa pelan. Lalu dia membawa tangannya mengelus rahang pria itu. “Sudah berapa banyak wanita yang berhasil kau rayu? Aku yakin, banyak wanita yang terjebak dengan rayuanmu itu, Tuan. Dari bicaramu, kau perayu yang begitu handal.”Pria itu tersenyum tipis, lalu dia menarik dagu Miranda—mendekatkan bibirnya ke bibir Miranda dan mengecupnya. “Aku tidak perlu merayu wanita. Karena wanita yang selalu datang padaku. Mereka akan selalu bertekuk lutut padaku, tanpa harus aku merayunya. Sangat berbeda denganmu.”“Well, tampaknya aku begitu special,” Miranda kembali tertawa rendah. Tanpa Miranda sadari, dia begitu berhasil menarik perhatian pria yang ada di sampingnya itu.“Ya, kau memang sangat special.” Pria itu menangkup kedua p

    Last Updated : 2023-06-02
  • Cinta Satu Malam    Bab 4. Cinta Satu Malam

    Tubuh Miranda terdorong masuk ke dalam hotel oleh Athes. Pria itu menarik tengkuk leher Miranda, dan melumat bibirnya dengan liar. Tidak hanya diam, Miranda membalas pagutan yang diberikan Athes. Bibir mereka saling mencecapi, lidah mereka saling berpagutan. Mereka berciuman begitu panas. Athes mengeratkan pelukannya di pinggang Miranda.“Akh …!” Miranda mengerang, saat pria itu mencium bibirnya dengan hebat.“Kau sangat cantik,” bisik Athens begitu sensual di telinga Miranda. Tatapan matanya menatap kagum dan memuja wanita yang berada di hadapannya itu.Miranda tersenyum menggoda. “Dan kau begitu tampan.”Athes menyeringai. Dia mendekatkan bibirnya ke telinga Miranda dan berbisik, “Malam ini akan menjadi malam yang panjang dan indah. Aku akan membuatmu tidak berdaya di bawahku. Merasakan nikmatnya setiap sentuhanku di tubuhmu.”Miranda tersenyum nakal, dia hanya mengedipkan sebelah matanya sebagai balasan.Athes pun tersenyum. Lalu dia mulai melepaskan pengait dress milik Miranda. Da

    Last Updated : 2023-06-02
  • Cinta Satu Malam    Bab 5. Memilih Melarikan Diri

    Miranda berjalan masuk ke dalam lobby hotel, tempat di mana dia dan Helen tinggal selama di Las Vegas. Terlihat penampilannya begitu berantakan. Rambut yang tidak tertata rapi. Hal yang membuat Miranda menjadi pusat perhatian saat memasuki lobby hotel adalah karena dirinya masuk ke dalam lobby hotel dengan kaki telanjangnya dan tangan yang menenteng sepatunya. Sayangnya, tatapan para pengunjung hotel diabaikan oleh Miranda. Dia memilih terus melangkah masuk menuju kamarnya.“Helen!” Miranda melangkah masuk ke dalam kamar hotel, dia meletakkan sepatu dan clutch di tangannya sembarangannya—dia menjatuhkan tubuhnya terduduk di sofa. Rasa perih yang luar biasa di inti tubuh bagian bawahnya masih begitu terasa. Bahkan sejak tadi Miranda menahan rasa sakitnya ketika berjalan.Miranda bersumpah, itu adalah hal terbodoh yang pernah dia lakukan. Menyerahkan dirinya pada pria asing yang baru pertama kali dia temui. Sesaat Miranda menyandarkan punggungnya di sofa seraya memejamkan mata lelah.“K

    Last Updated : 2023-06-02
  • Cinta Satu Malam    Bab 6. Bertemu Kembali

    Roma, Italia. Miranda melepas kacamata hitamnya dan meletakkan ke atas kepalanya. Kini dia dan Helen melangkah keluar bandara menuju sopir yang telah menjemput di lobby.“Ah, akhirnya kita pulang juga,” ucap Helen seraya merentangkan kedua tangannya. Dia memejamkan matanya menikmati embusan angin yang menyentuh kulitnya. Miranda mendesah pelan. “Sepertinya kau sangat senang.”Helen berdecak tak suka. “Memangnya kau tidak suka kembali ke negaramu sendiri?”“Aku menyukainya,” tukas Miranda dingin. “Hanya saja, aku tidak suka dengan tanggung jawab yang harus aku pegang nanti.”Helen terkekeh. Dia langsung merengkuh bahu Miranda. “Well, lebih baik kau membicarakan pria tampan kemarin daripada membahas tentang pekerjaanmu. Aku yakin kau masih belum melupakan pria tampan itu.”“Hentikan omong kosongmu, Helen. Aku tidak ingin kau membahas tentang pria itu lagi!” tukas Miranda menegaskan.Helen kembali terkekeh. Dia bahkan tidak sanggup menahan tawanya melihat wajah kesal Miranda. Ya, dia m

    Last Updated : 2023-07-30
  • Cinta Satu Malam    Bab 7. Apa Kau Mengenalku?

    “Apa ada hal yang kau pikirkan, Nona Miranda Spencer?” Suara Athes bertanya seraya menyunggingkan senyuman misterius, menatap Miranda. Sebuah senyuman yang tersirat menggoda. Terlihat wajah Athes tampak begitu santai kala menatap Miranda yang penuh dengan kegugupan dan kecemasan.“Ah, tidak. Aku tidak memikirkan apa pun, Tuan Athes Russel.” Miranda memaksakan senyuman di wajahnya. Dia bersumpah, pria di hadapannya ini pasti mengetahui dirinya yang begitu gugup. Sesaat Miranda mengatur napasnya, dia berusaha untuk tenang dan tidak panik.“Baiklah, Tuan Athes. Aku dan Darren—putraku, harus pamit. Hari ini kami masih harus melihat proses pembangunan hotel terbaru. Aku sengaja meminta putriku datang, karena dia yang akan menggantikanku meeting denganmu,” ujar Ryhan yang sontak membuat Miranda terkejut.“Dad, kau mau pergi? Kenapa kau tidak bilang padaku?” tanya Miranda dengan raut wajah yang semakin panik kala mendengar ayah dan kakaknya akan meninggalkan ruang meeting itu. Astaga, Mirand

    Last Updated : 2023-07-30
  • Cinta Satu Malam    Bab 8. Masih Merindukanmu

    Miranda duduk di kursi kebesarannya, pikirannya tampak begitu kacau. Sejak pertemuanya kemarin dengan Athes membuat dirinya tidak bisa berpikir jernih. Sungguh, dia tidak menyanga sosok pria yang menjadi one night stand-nya adalah rekan bisnis ayahnya sendiri.“Nona Miranda,” Bella, assistant Miranda, melangkah masuk ke dalam ruang kerjanya.Miranda membuang napas kasar kala melihat Bella berada di hadapannya. “Ada apa?” tanyanya dingin.“Nona, di depan ada Tuan Athes datang,” ujar Bella yang sontak membuat Miranda terkejut.“Bukannya aku belum mengatur jadwal bertemu dengannya?” seru Miranda dengan tatapan begitu dingin pada Bella.“Benar, Nona. Tapi beliau datang karena tadi dia bertemu dengan Tuan Darren. Setelah dia bertemu dengan Tuan Darren, dia langsung ingin bertemu dengan Anda, Nona,” jawab Bella hati-hati.“Aku tidak—”“Apa bertemu dengamu begitu sulit, Nona Miranda Spencer?” Seorang pria dengan balutan jas formal berwarna hitam melangkah masuk ke dalam ruang kerja Miranda.

    Last Updated : 2023-07-30

Latest chapter

  • Cinta Satu Malam    Bab 130. Ending Scene (TAMAT)

    Para pelayan tengah sibuk mondar-mandir mengantarkan makanan dan minuman. Tak hanya pelayan saja yang sibuk, tapi juga tiga wanita cantik tengah sibuk menyiapkan tempat untuk suami dan anak-anak mereka agar nyaman.Kini Miranda, Angela, dan Helen tengah menyiapkan tempat, membantu para pelayan. Hari ini adalah hari di mana mereka berkumpul bersama. Tentu mereka sudah menunggu moment ini. Kebersamaan adalah hal manis yang menjadi memori indah untuk mereka.“Miranda, ke mana Athes, Marco, dan Darren? Kenapa mereka dan anak-anak belum juga muncul?” tanya Angela seraya mengedarkan pandangan ke sekitar taman belakang, melihat taman belakang megah itu masih kosong. Belum ada suami dan anak-anak mereka.Miranda mendesah panjang. “Kalau Athes, Marco, dan Kak Darren sudah berkumpul pasti mereka tengah membahas pekerjaan. Aku yakin mereka semua ada di ruang kerja Athes.”Miranda sudah tak lagi terkejut akan hal ini. Pasti kalau ada moment berkumpul, maka Athes bersama dengan Marco dan Darren ak

  • Cinta Satu Malam    Bab 129. Extra Part IX

    Athes dan Miranda melambaikan tangan mereka ke arah mobil yang membawa Audrey dan Zack. Pun bersamaan dengan Rainer yang ada di gendongan Athes turut melabaikan tangan mungilnya. Seperti biasa Audrey dan Zack berangkat ke sekolah mereka diantar dengan sopir. Sedangkan Rainer—si bungsu masih baru berusia 2 tahun. Itu kenapa Athes masih belum memasukkan Rainer ke sekolah. Namun meski belum masuk ke dalam sekolah, tapi Athes sudah mendatangkan guru terbaik ke rumah untuk mengajarkan Rainer.“Athes, kau benar akan bekerja di rumah?” tanya Miranda pada Athes. Sebelumnya, Athes mengatakan padanya kalau akan bekerja di rumah. Well, seperti sedang hujan di padang gurun. Belakangan ini Athes sangat jarang bekerja di rumah. Bahkan terbilang suaminya itu sangat sibuk. Tapi kenapa malah sekarang suaminya memilih bekerja di rumah?“Ya, aku akan bekerja di rumah. Nanti sebentar lagi Marco juga akan datang,” jawab Athes yang sontak membuat Miranda terkejut.“Marco akan datang? Apa dia datang bersama

  • Cinta Satu Malam    Bab 128. Extra Part VIII

    “Sayang, kau sudah pulang?” Angela sedikit terkejut melihat Marco sudah pulang. Padahal terakhir suaminya itu mengatakan kalau akan pulang terlambat.“Iya, tadi rekan bisnisku berhalangan hadir. Anaknya kecelakaan.” Marco melangkah mendekat pada Angela, dan memberikan pelukan serta ciuman lembut di bibir istrinya itu. Pun Angela membalas pelukan serta ciuman Marco. “Tadi Athes menghubungiku, dia bilang Audrey datang. Apa Audrey sudah pulang?” tanyanya seraya membelai pipi Angela.“Sudah, Audrey sudah pulang. Xander yang mengantar Audrey pulang menggunakan motor,” jawab Angela yang sontak membuat Marco terkejut.“Xander mengantar Audrey menggunakan motor? Kau tidak salah?” Alis Marco bertautan. Pasalnya Marco sangat tahu Audrey belum pernah satu kalipun naik motor. Angela menghela napas dalam. “Aku juga tadinya tidak setuju. Tapi Audrey memaksa meminta diantar menggunakan motor. Tenanglah, Sayang. Audrey pasti baik-baik saja. Putra kita sudah biasa mengendarai motor.”Alasan kuat Ange

  • Cinta Satu Malam    Bab 127. Extra Part VII

    “Xander, terima kasih sudah mengantarku pulang ke rumah. Kau mau masuk atau tidak?” tanya Audrey dengan suara yang riang kala Xander menurunkan tubuhnya dari motor. Gadis kecil itu tampak begitu senang dan bahagia.Bisa dikatakan setiap moment yang Audrey lewati bersama dengan Xander selalu saja membuat gadis kecil itu senang. Walaupun Xander selalu bersikap dingin dan seakan mengabaikannya tetap saja Audrey tak pernah mau ambil pusing. Lihat saja jutaan kali Xander menolak, maka jutaan kali juga Audrey mengabaikan penolakan Xander. Skyla Audrey Russel memang gadis kecil yang tak pernah mengenal kata menyerah.“Tidak usah. Aku langsung pulang saja. Kau masuklah. Sampaikan salamku pada kedua orang tuamu,” jawab Xander dingin dengan raut wajah tanpa ekspresi. Xander jengah berlama-lama dengan Audrey. Pemuda itu ingin segera pulang dan menyelesaikan hal-hal yang jauh lebih penting ketimbang masih bersama dengan gadis kecil yang kerap membuatnya sakit kepala.“Kau benar tidak mau masuk, X

  • Cinta Satu Malam    Bab 126. Extra Part VI

    “Xander tunggu aku!” Audrey berlari mengejar Xander yang berjalan cepat masuk ke dalam rumah. Gadis kecil itu tampak kehabisan energy mengerjar Xander. Pasalnya langkah kaki Xander tak mampu Audrey imbangi. Jelas saja Audrey pasti akan kalah dan tertinggal. Tetapi tampaknya gadis kecil itu tak mudah menyerah.Saat Audrey mengejar Xander, tiba-tiba langkah Audrey terhenti kala berpapasan dengan Angela—ibu Xander yang baru saja keluar dari salah satu ruangan yang ada di sudut kiri. Tampak raut wajah Angela sedikit terkejut melihat Audrey ada di hadapannya.“Audrey? Kau di sini, Sayang?” Angela melangkahkan kakinya mendekat pada Audrey.Audrey tersenyum manis. “Iya, Bibi. Aku ingin bertemu dengan Xander.”“Apa Xander sudah pulang?” Angela mengedarkan pandangannya, wanita itu tadi sibuk menata pajangan di ruangan kosong sampai tak tahu putranya sudah pulang atau belum.Audrey menganggukkan kepalanya. “Sudah, Bibi. Xander sudah pulang. Tadi aku bertemu dengan Xander di depan. Tapi sekarang

  • Cinta Satu Malam    Bab 125. Extra Part V

    “Athes, apa kau masih sibuk?” Miranda duduk di ranjang tepat di samping Athes yang sejak tadi sibuk pada iPad yang ada di tangannya. Entah pekerjaan apa yang sedang diurus sang suami. Belakangan ini memang kesibukan suaminya itu berkali-kali lipat.“Tinggal sedikit lagi. Kau tidurlah duluan, Sayang. Nanti aku akan menyusul,” jawab Athes tanpa mengalihkan pandangannya dari iPad-nya itu.Miranda mendesah pelan. “Ini sudah malam, Athes. Kau mau tidur jam berapa? Belakangan ini kenapa kau selalu saja bergadang. Kau bisa belanjutkan pekerjaanmu lagi besok.”Mendengar keluhan Miranda membuat Athes langsung meletakkan iPad-nya itu ke atas nakas. Athes tak ingin membuat istrinya itu marah padanya. Detik selanjutnya, Athes menarik tangan sang istri, berbaring di ranjang dalam posisi Athes memeluk Miranda.“Maaf. Ada beberapa project baru yang tidak bisa ditunda. Itu kenapa belakangan ini aku sangat sibuk.” Athes mengecupi pipi Miranda. Memeluk erat dan hangat istrinya itu. “Ya sudah, lebih bai

  • Cinta Satu Malam    Bab 124. Extra Part IV

    “Mommy, aku ingin barbie baru. Yang kemarin aku sudah bosan, Mommy.” Suara gadis kecil berambut cokelat tebal panjang nan indah memprotes bosan pada koleksi barbie-barbie miliknya. Tampaknya gadis kecil itu tak mau lagi bermain dengan koleksi berbie-barbie miliknya. Padahal total barbie yang dimiliki gadis kecil itu sangat banyak.“Sayang, barbie milikmu kan sudah keluaran terbaru. Kenapa kau sudah bosan? Baru saja kemarin barbie-mu diantar. Tidak mungkin Mommy membelikan yang baru lagi, sedangkan koleksimu sangat banyak dan sangat bagus, Sayang,” ujar Angela dengan suara lembut pada putrinya.“No, Mommy. Aku sudah bosan dengan barbie lamaku. Aku ingin barbie baruku, Mommy,” ucap gadis kecil itu dengan bibir yang mencebik kesal. Nada bicaranya terdengar manja dan keras kepala. Seolah tersirat apa yang diinginkan adalah hal yang wajib dituruti.Angela menghela napas dalam meredakan rasa kesal yang terbendung dalam dirinya. Xena Marco Foster adalah putri bungsu Angela dan Marco. Usia Xe

  • Cinta Satu Malam    Bab 123. Extra Part III

    “Mom, I’m home!” Dakota—gadis kecil cantik melangkah masuk ke dalam rumah masih lengkap dengan seragam sekolahnya. Di belakang gadis itu ada dua pengasuh yang selalu menemaninya. Lantas Dakota melangkah menuju ruang makan. Gadis itu memiliki feeling kalau ibunya pasti ada di ruang makan. Karena di jam-jam seperti ini pasti ibunya selalu menyiapkan makanan.“Mom, aku sudah pulang.” Dakota kembali bersuara karena tadi ibunya tak mendengarnya. Dan benar saja, ketika Dakota tiba di ruang makan, ibunya itu tengah sibuk menata makanan. Jarak depan rumah ke ruang makan memang sangat jauh. Tak heran jika ibunya tak mendengar dirinya.“Oh, Sayang? Kau sudah pulang?” Helen langsung memeluk Dakota hangat dan memberikan kecupan lembut di kening putrinya itu.“Sudah, Mom. Aku sudah pulang. Mommy masak apa? Aku lapar sekali,” ujar Dakota seraya mengurai pelukannya.Helen tersenyum. “Mommy membuat pasta, salmon, steak, dan masih banyak lainnya. Ayo duduk. Sebentar lagi pasti Daddy dan adikmu turun.

  • Cinta Satu Malam    Bab 122. Extra Part II

    Brakkk!Suara benda yang dibanting keras sontak membuat Miranda yang baru saja melangkah keluar kamar langsung terkejut. Refleks, Miranda berjalan cepat menghampiri sumber suara itu berasal. Dan seketika kala Miranda tiba di ruang tamu—dia terkejut melihat Audrey—putri sulungnya menbanting tumpukan buku hingga berserakan ke lantai.“Astaga, Sayang, kau kenapa membanting buku-bukumu seperti ini?” Suara Miranda berseru menatap tegas putri sulungnya yang tampak tengah marah.“Mama! Aku ingin menikah sekarang saja dengan Xander! Ayo bilang Papa, segera nikahkan aku dengan Xander!” Audrey melipat tangan di depan dada. Bibirnya tertekuk manja seperti biasanya. Wajah gadis cantik itu memancarkan kemarahannya.Kening Miranda mengerut, menatap bingung Audrey. Lantas wanita itu melangkah mendekat pada putrinya itu. “Ada apa, Sayang? Kenapa kau tiba-tiba pulang malah meminta menikah dengan Xander? Kau dan Xander memang dijodohkan, tapi kalian berdua belum cukup umur untuk menikah, Nak.” Miranda

DMCA.com Protection Status