Beranda / CEO / Cinta Satu Malam / Mamaku sangat cantik.

Share

Mamaku sangat cantik.

Penulis: Handira Rezza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bima sangat terpukau dengan kecantikan Kirana, dia menatap wanita cantik yang berdiri di depannya dengan mata yang berbinar kagum, sungguh malaikat yang tak bersayap pikir bocah lelaki itu.

"Mamaku cantik sekali," seru Bima sembari berlari menghampiri mamanya.

"Sayangku anak mama, jangan berlebihan seperti itu, mama jadi malu padahal baru mencoba baju belum di make up penuh wajah mama ini," Kirana tersipu malu.

Bima mengatakan baju yang Kirana pakai sangatlah cocok di badan Kirana, Bima melohat ke arah bibi dan kakek buyutnya seolah mata kecil itu menyiratkan bagaimaba dengan penilaian mereka berdua.

"Kirana baju itu sangat cocok dengan kulitmu yang seputih salju," Luna menepuk tangannya karena kagum.

"Aku tidak bohong kan, mamaku sangat canrik memakai baju apapun," ucap Bima sambil menatap wajah mamanya.

Melihat Bima menatapnya dengan seksama membuat Kirana

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Satu Malam   Butuh Bantuan

    Mike mendengarkan bantuan apa yang ingin di minta oleh tuan mudanya, Sebisa mungkin Mike akan membantu apa yang di butuhkan oleh orang yang telah memberinya kepercayaan penuh untuk mengurus perusahaan dan juga hal pribadi penting lainnya."Katakan saja tuan muda, aku akan membantu sebisaku," ucap Mike dengan senang hati."Tolong bantu aku mengurus lamaranku, setidaknya kamu sudah berpengalaman dari pada aku," Sabian jelas sekali terlihat gugup.Melihat tuan mudanya yang terlihat gugup mengucap kata lamaran, Mike sedikit tertawa bagaimana tidak karena Sabian yang terdengar bersikap dingin dan kejam terhadap semua perempuan yang sengaja datang untuk mendenkatinya karena ada penyakit alergi perempuan, tiba juga saat gugup dan nervos akan mengadakan sebuah lamaran untuk wanita pujaan hatinya."Tuan sebenarnya apa yang membuatmu gugup seperti itu. katakanlah agar aku bisa membantu?" Mike tertawa kecil melihat tuan mudanya yang sangat gugup itu.

  • Cinta Satu Malam   Orang tersayang.

    Mike memikirkan cara agar Sabian tidak terlalu memikirkan acara lamarannya karena akan membuatnya drop, beberapa hari tidak bertemu dengan Bima mungkin membuatnya rindu."Tuan cobalah menelpon si tampan yang menggemaskan itu, aku yakin mood anda akan kembali lagi," ucap Mike yang mengingatkan Sabian tentang putranya."Kamu pintar sekali mike, aku memang merindukan putraku, mungkin akan mengalihkan pikiranku," ucap Sabian yang langsung mengambil ponselnya.Mike pamit keluar ruangan, bercengkrama dengan orang terkasih memang bisa membuat hati tenang, kadang juga membuat pikiran kembali jernih saat mengobril bersama orang tersayang, bertukar pikiran hingga menghabiskan waktu bersama."Ayah akhirnya kamu ada waktu untuk menelpon putramu yang tampan ini, aku pikir ayah sudah melupakanku?" Bima mengangkat telepon dari ayahnya."Bagaimana ayah bisa melupakak anak cerdas ayah ini, ayah s

  • Cinta Satu Malam   Harus Bersabar

    Kirana tidak mampu menjawab apa yang di pertanyakan oleh Sabian, bagaimana bisa baru lamaran udah bisa di bawa pulang, di mana-ana tidak bisa begiru harus ijab dulu baru bisa di bawa pulang ke rumah."Tentu saja belum boleh, kalau bisa ya ijab dulu baru bisa di bawa pulang ke rumah, tapi Sabian kamu harus bersabar sedikit lagi karena kita akan segera menjadi pasanan yang halal," ucap Kirana dengan tegas."Aku sudah menunggumu lama selama lima tahun dan kamu pulang membawa putraku, Kirana aku sudah tidak sabar untuk hidup bersamamu," ucap Sabian dengan nada yang tegas.Kirana meyakinkan Sabian bahwa jika sudah waktunya mungkin mereka akan segera bersatu bersama membangun rumah tangga, membimbing Bima sampai dewasa nanti, mungkin akan melahirkan adik-adik Bima, menikahkan Bima dan hidup sampai tua bersama."Sabian aku juga sudah menunggu lama untuk berjumpa denganmu selama lima tahun ini, ketakutanku selama ini sirna melihatmu yang sangat lembur dan tidak m

  • Cinta Satu Malam   Berdiskusi

    Doni mengatkan sudah pasti tunangan tuan muda pertama berada di sampingnya, dia tidak pernah lepas dan terus menempel bagai lalat di sisi tuan muda pertama, gadis manja itu terlalu pencemburu di lihat oleh mata asisten Doni."Tentu saja calon nyonya dari tuan muda pertanya ada di sana," ucap Doni dengan singkat."Baiklah kalau begitu Doni kamu mau kemana tidak seperti biasanya kamu pergi saat jam makan siang?" tanya Sabian.Doni tersenyum malu dan menjawab dengan terbata kalau dia sudah menemukan tambatan hati, dia akan makan siang bersama gadis pujaan hatinya itu, Doni sudah meminta ijin kepada tuan muda pertama, Sabian menghela nafas dan pergi meninggalkan Doni untuk segera menemui sang kakak yang ada di lantai atas.“Cepatlah pergi aku takut kekasihmu menunggu lama dan merajuk, dasar anak muda,” ucap Sabian sambil melambaikan tangannya mengode supaya Doni cepat pergi menemui sang kekas

  • Cinta Satu Malam   Persiapan

    Asisten santi mengatakan bahwa tuan besar sudah menyiapkan segala sesuatu untuk di bawa ke lamaran minggu ini, termasuk hantaran lamaran dan uang bawaan untuk calon pengantin. Jawaban yang sangat melegakan bagi Sandra karena sang adik tidak memikirlan hal ini."Tuan muda pertama tuan besar sudah menyiapakan parcel hantatan dan uang bawaan untuk calon pengantin wanita," ucap asisten Santi."Kalau begitu terima kasih Santi atas informasinya, aku sedang bersama Sabian ini," Sandra menutup teleponnya saat selesai mendapatkan informasi dsri asiaten Santi.Sandra meletakkan ponselnya kembali, ia menghembuskan nafas lega saat mendengar informasi bahwa ayahnya telah mempersiapakan kebutuhan untuk lamaran Sabian."Bagaimana kak, apa kata asisten Santi?" Sabian juga sangat penasaran."Ayah sudah menyiapkan semuanya untukmu, em jadi kamu harus mencoba tenangkan diri dan juga aku ada sebuah

  • Cinta Satu Malam   Parcel Hantaran.

    Sabian melihat ke arah beberapa parcel yang sudah jadi, dan melirik ke arah penghias parcel hantaran serta batang-barang yang belum di hias."Kak, bolehkah kain selimut ini di bentuk kura-kura, bagaimana jika sprei ini di bentuk burung merak, dan handuk di bentuk hewan kelinci yang imut," Sabian mengutarakan imajinasinya, ia memegang handuk dan membayangkan kelinci kecilnya yang patuh saat bermain di atas ranjang, sesekali ia tersenyum manis."Baik tuan muda kedua, akan kami wujudkan permintaan anda, silahkan duduk menunggu atau ingin melihat kami mengerjakan permintaan anda," ucap seorang penghias parcel hantaran.Sabian memilih untuk duduk dan berdiksusi dengan ayahnya, ia bercerita jika ia mampir ke kantor kakaknya hari ini dan juga meminta beberapa pendapat darinya, akhir-akhir ini mendekati hari lamarannya pikirannya sering blank dan tak pernah fokus mengerjalan apapun, beruntung ada Mike yang menghandle semua peker

  • Cinta Satu Malam   Kedatangan Bima.

    Sabian ketiduran sambil memeluk pigura foto bersisi kirana, Bima dan dirinya sendiri, bahkan tidur sampai pagi masih mengenakan baju yang melekat di tubuhnya tanpa mandi terlebih dahulu. "Ya ampun, aku ketiduran sampai pagi dan aku belum mandi," Sabian meletakkan pigura foto pada meja kembali. "Ayah, apa kami tidak merindukanku sedikitpun?" Bima masuk kamar ayahnya semalaman dia merengek untuk bertemu ayahnya, hari ini Bima di antar oleh sopir pribadi kakeknya ke rumah tuan Alexander. Sabian kaget ada Bima di kamarnya, ia menhucek matanya serta menampar pipinya sebdiri takutnya dia berhalusinasi, Bima menertawakan ayahnya yang bersikap tidak biasa itu, Sabian duduk sambil membuka kemejanya melambaikan tangan ke Bima. "Sayangku tentu saja ayah merindukanmu, siapa yang mengantarmu kesini?" Ucap Sabian sambil mengelus rambut putra semata wayangnya. "Di antar sopir kakek bu

  • Cinta Satu Malam   Malam lamaran.

    Sabian menggelengkan kepala sambil menikmati sarapannya, setelah ia meneguk air minum baru menjawab pertanyaan putranya."Hari ini hari spesial jadi ayah tidak kerja ada paman Mike yang menggantikan ayah, tapi nanti dia juga akan kembali dengan cepat," ucap Sabian yang kembali lagi menikmati sarapannya."Hari spesial apa ayah?" Bima tampak kebingungan dengan jawaban ayahnya.Sabian meminta Bima untuk sarapan dulu, hari spesial itu adalah karena malam ini Sabian akan datang untuk melamar Kirana secara resmi, seorang yang telah melahirkan anak untuknya."Makanlah dulu sayang, hari spesial untuk menghalalkan hubungan antara aku dan mamamu," Sabian mengecup kening Bima yang menunggu jawaban."Aku sampai lupa kalau hari ini adalah hari lamaran ayah dan mama, nanti aku harus tampil yang tampan," Bima sangat bersemangat.Sabian tersenyum ke arah Bima putra kesayanga

Bab terbaru

  • Cinta Satu Malam   S3 Akhir yang bahagia. (TAMAT)

    Bima menginginkan Terus bisa bersama Clarisa selamanya, ia tak mempedulikan apa yang dikatakan Clarisa dan terus malanjutkan napsunya melucuti semua pakaian Clarisa dan bercinta dengannya sampai puas.Bima sangat menyukai apa yang ia lakukan terlebih di dalam hatinya tak ingin kehilangan Clarisa."Bima kau membuatku sakit," ucap Clarisa lirih."Maafkan aku Clarisa, aku melakukan ini karena aku cemburu dengan siapa saja yang pernah bersamamu, saat ini dan selamanya kau adalah milikku," balas Bima.Mereka melakukan lagi kegiatan yang menyenangkan dimalam itu. Hingga menjelang pagi dan juga di hari-hari berikutnya mereka sering bertemu dan melakukan itu sepanjang hari. ENtah apa yang ada di pikiran keduanya hingga kejadian yang tak terduga pun terjadi."Clarisa kau sudah beberapa hari tidak masuk kerja kenapa?" tanya Kirana lewat sambungan telepon."Saya sedang sakit nyonya, tidak tahu ini kenapa badanku rasanya lemas sekali," jawab Clarisa.

  • Cinta Satu Malam   S3 Cemburu

    Bima memasang raut wajah yang berbeda dari tadi. Sebenarnya ada apa ya kenapa sampai seperti itu. "Kau tanya padaku, seharusnya kau tidak usah tahu apa yang aku rasakan," jawab Bima. "Kau kenapa sayang, padahal tadi kau sangat tampan," ucap Clarisa. Bima semakin jengkel mendengar ucapan Clarisa berati tadi dia sangat jelek dimatanya. Mungkin pria yang permah ia ajak kesini lebih tampan darinya. Bima sangat kesal sekali. Perasaannya campur aduk. "Apakah aku lebih jelek dari para pria yang pernah kau ajak kesini, aku tidak mau makan di sini," ucap Bima merajuk. "Kau lapar dari tadi, kalau kamu sakit aku akan sedih, kau marah karena mendengar pemilik warung tenda ini ya?" tanya Clarisa. Clarisa mengatakan pria yang pernah datang ke sini bersamanya lebih sering adalah ayahnya saat belum terpengaruh oleh ibu tirinya. Selebihnya hanya Antoni yang sekarang berkhianat. Tiba-tiba ia teringat lelaki yang pernah ia ajak ke sini semuanya berkhiana

  • Cinta Satu Malam   S3 Kencan

    Bima melirik Stevan yang ada di sofa ujung sebelum menjawab pertanyaan kakeknya. Ia mengedipkan mata memberikan sebuah kode."Ah itu aku serahkan kepada Stevan saja. Biar dia mengajari adiknya bagaimana rasanya belajar ilmu bela diri, juga menjadi lelaki yang kuat," jawab Bima."Maksudmu apa Bima?!" gertak tuan Alexander marah.Bima menjabarkan maksudnya. Sean ini belum mengerti mana musuh mana kawan. Stevan sudah terlatih dan bisa di andalkan untuk mengajari adiknya sendiri."Kakek tenanglah, kita serahkan pada Stevan bagaimana dia akan mengajari adiknya," jawab Bima."Aku tak yakin kalau ia tega menghukum adiknya sendiri!" seru tuan Alexander.Bima menegaskan kalau Bima akan menemani Stevan untuk melatih Sean yang masih polos dan selalu bertindak gegabah."Tuan Alexander tenang saja orang yang salah memang harus di hukum bukan. Aku harus bertanggung jawab atas masalah ini!" tegas Stevan."Aku pegang janjimu anak muda," ucap t

  • Cinta Satu Malam   S3 Tamu Yang Mendadak

    Belinda mencibit punggung kakaknya yang ternyata meremehkannya. Belinda menagtakan akan mengikat tangan dan kaki Sean di bangku mungkin ia akan mengguyurnya menggunakan air hingga basah sebelum mengelurkan kata-kata kasar karena berani menyakiti kakaknya."Aku bisa saja mengguyurnya dengan air atau menimpuknya dengan beberapa penghapus papan tulis ke kepalanya agar dia tidak seenaknya bertindak," balas Belinda."Kau benar-benar adikku kalau begitu," sahut Bima.Bima memarkir motornya di garasi rumah mereka. Belinda memberi salam pada kakeknya yang berada di ruang keluarga dan menceritakan bahwa kakaknya habis di keroyok oleh geng motor saat pulang mengantarnya sekolah."Apa katamu, lalu kakakmu sekarang dimana?" tanya tuan Alexander panik dan kaget."Aku ada disini kakek, jangan dengarkan Belinda berbicara karena aku tidak apa-apa," jawab Bima.Tuan Alexander beridiri dari kursinya dan memutari tubuh Bima mengecek apakah ada yang lecet di tu

  • Cinta Satu Malam   S3 Kau khawatir padaku?

    Bima melahap makananya lebih dulu sebelum menjawab pertanyaan dari Clarisa. Sepertinya gadis itu penasaran dengan apa yang terjadi."Aku tadi di hadang geng bermotor," jawab Bima singkat."Apa yang terjadi, apa kau bertemu musuh?" tanya Clarisa panik.Bima menarik Clarisa sampai ke pangkuannya ia mencecap bibirnya agar tidak terlalu banyak bicara. Saat sudah tenang ia baru menceritakan apa yang terjadi."Jadi seperti itu, lucu sekali anak SMA itu, bukannya sungkem dengan kakak calon pacar malah menghadangnya," ucap Clarisa terkekeh."Untung aku tidak menghajarnya tadi marena dia adiknya Stevan," balas Bima.Stevan adalah sahabat Bima tapi Clarisa belum begitu dekat dengan orang itu. Biarlah yang penting Clarisa akan mempertahankan Bima apapun yang terjadi."Masakan hari ini enak sekali," ucap Bima."Apa kau menyukainya. Kalau begitu aku akan lebih sering memasak untukmu," balas Clarisa.Bima menatap raut bahagia gadis it

  • Cinta Satu Malam   S3 Geng Motor

    Bima menghentikan motor dan belum membuka helmnya. Ia terkekeh melihat tingkah geng motor anak SMA didepannya."Yang mana bosmu, suruh maju ke depan!" seru Bima."Bedebah, sudah memakai motor butut kau berani membonceng gadis pujaan bos kami, kau pikir kamu pantas berhadapan dengan bos kami?" hardik salah satu anggota geng motor lainnya.Bima semakin terkekeh dengan anak muda yang mengedepankan emosi dari pada pikiran mereka. Motor butut ini jika dipakai untuk membeli keangkuhan mereka juga bisa."Anak muda jaman sekarang tidak mengerti motor antik ya?!" ledek Bima."Lepas helm kamu jika punya nyali!" hardik salah satu anggota geng motor itu.Bima menggelengkan kepalanya. Ia tak punya masalah dengan mereka untuk apa melepas Helm. Meladeni bocah sungguh membuat Bima merasa rendah ia menyalakan motornya dan menggeber gas dengan kencang membuat mereka tersulut emosi dan salah satu menyerangnya."Kurang ajar sekali apa kau tak mengerti si

  • Cinta Satu Malam   S3 Bersenang-Senang

    Bima hanya berjanji untuk mengajaknya jalan-jalan. Mungkin hari minggu nanti Bima akan meminjam mobil untuk mengajak jalan-jalan adiknya."Dia ingin mempunyai kakak perempuan. Sepertinya dia sudah jatuh hati pada seseorang dan ingin jalan-jalan dengannya!" seru Bima."Jadi dia meminta ijinmu untuk mengajak Clarisa jalan-jalan?" tanya Kirana.Bima mengangguk tapi dia juga mengutarakan kekhawatirannya jika mereka hanya pergi berdua saja. Jadi hari minggu nanti dia akan mengawasi dua wanita itu jalan-jalan."Bagus kalau begitu ayah juga akan meminta orang untuk mengawasi mereka berdua," balas Sabian."Sekarang tidurlah, besik masih hari sabtu Belinda juga masih harus sekolah," pinta Kirana.Belinda senang mendengar jawaban kedua orang tuanya serta kakaknya. Ia segera lari ke kamarnya setelah mebgucapkan terima kasih ke ayah dan mamanya."Ayah terima kasih sudah percaya padaku!" seru Bima."Sudah seharusnya ayah percaya padamu Bima

  • Cinta Satu Malam   S3 Perbedaan wanita jaman sekarang dan dulu

    Bima menatap ayahnya yang sedang fokus menyetir itu. Kemudian ia tertawa kecil sambil menepuk pundak Sabian ia berkata, "Seharusnya ayah tidak bilang cari istri yang bisa masak,"Sabian menggelengkan kepalanya kenapa bisa salah bicara apa maksud Bima yang sebenarnya. Perasaannya sudah benar karena memakan masakan yang di buat istri itu menyenangkan."Lalu apa yang kau ingin ayah katakan tentang memilih istri?" tanya Sabian."Cukup katakan cariah istri yang sefrekuesi, meneremi segala keadaan susah, senang, sedih, kaya atau miskin," jawab Bima.Bima menuturkan mungkin dahulunya sang mama juga tidak bisa memasak. Karena keadaan menuntutnya untuk bisa mengenyangkan perutnya sendiri maka ia harus bisa mengolah bahan makanan menjadi makanan yang lezat. perjalanan untuk bisa memasak juga tak muda karena jaman sekarang tidak seperti jaman dahulu kala."Ayah jangan telalu kolot wanita sekarang tidak seperti wanita jaman dulu, banyak media untuk berlatih me

  • Cinta Satu Malam   S3 Kekasih Hati

    Bima mengambil ponselnya dan melihat telepon masuk dari mana. Ternyata dari sang kekasih hati Clarisa Manggala. Bima yang awalnya kesal menjadi lunak hatinya karena mendapatkan telepon dari sang kekasih hati."Haloo kesayangan, apa kau merindukanku?" tanya Bima sambil tertawa."Jangan kegeeran siapa juga yang merindukanmu, tadi adikmu menelponku!" jawab Clarisa.Bima menanyakan ada apa gerangan sehingga Belinda menelpon kekasih hatinya. Baru saja Bima merencanakan jalan-jalan dengan mereka bertiga kenapa bisa Belinda membuat ulah seperti ini. Pikiran Bima sudah menari kemana-mana."Apa adikku membuat ulah padamu?" tanya Bima yang panik."Tidak ada, dia hanya mengabari kalau hari minggu ingin mengajakku jalan-jalan," balas Clarisa.Bima tersenyum kecut, ternyata anak kecil itu sudah tak sabaran mengajak calon kakak iparnya untuk jalan-jalan sendirian. Bima merasa cemburu karena adik kesayangannya ingin memiliki kakak perempuan daripada mempun

DMCA.com Protection Status