Share

Perasaan yang Tak Pantas

“Kamu nggak capek?”

“Nggak.”

Shua menggeleng prihatin melihat kondisi Badai yang sangat kacau. Hari ini adalah hari keempat setelah Anastasya meninggal, tapi ia baru sempat mengunjungi Badai karena anaknya sakit sejak ia pulang dari rumah Padma.

“Makan dulu, Dai.” Shua kembali menyodorkan piring yang sudah diisi dengan nasi, sayur, dan lauk yang memadai. “Gimana kamu mau punya tenaga untuk ngerawat Asa setelah ini kalau kamu terus menerus menyiksa diri sendiri?”

Badai menatap Shua dan piring tersebut secara bergantian, lalu mengambilnya dengan enggan.

Bukan kebiasaan Badai makan di ruang tengah, tapi ia sudah terlalu malas beranjak ke ruang makan.

Shua menghela napas lega saat Badai akhirnya mau makan. Dari Reval, adiknya yang sejak kematian Anastasya ikut menginap di rumah Badai bersama ibu dan adiknya, Shua tahu kalau Asa masih tak mau bicara sama sekali dan Badai jadi jarang makan karena selalu menemani Asa.

Dari keluarga Tanaka yang lain, memang keluarga Shua-lah yang paling dekat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status