Share

Kadang Kita Memang menjadi Orang yang Egois

“Berempat,” ulang Badai tanpa sadar selama beberapa kali.

Badai bersyukur saat ini ia sendirian di lift yang akan mengantarnya ke lantai di mana ruangannya berada.

Senyum tak bisa ia sembunyikan dari wajahnya ketika mengingat kembali momen kemarin, di mana ia, Asa, dan Padma naik wahana bianglala bertiga dan melihat senja di Jakarta bersama.

Setelah naik bianglala untuk dua kali atas permintaan Asa, mereka makan malam bersama dan Badai mengantar Padma pulang.

Perempuan itu terlihat senang meskipun agak kelelahan. Maka dari itu Badai meminta Padma untuk istirahat saja di rumah dan ia bisa bertemu Asa lagi besok.

“Pak Badai,” panggil sekretaris yang hampir ia lewati begitu saja setelah menyapanya dengan senyum dan anggukan seperti biasa. “Ada tamu buat Bapak. Tadi beliau minta nunggu di dalam ruangan Bapak.”

“Siapa?” Badai tak merasa punya janji temu di kantor hari ini.

“Ibu mertua Pak Badai.”

Satu alis Badai langsung menukik tajam mendengar jawaban sekretarisnya. Senyum pun langsung lu
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status